Hak

Anna merebahkan dirinya di kasur, rasa lelah seharian beraktifitas membuat ia ingin melepas penat sejenak. Anna memejamkan mata perlahan sudah berakhir menuju alam mimpi sambil menikmati aroma kamarnya yang memenangkan. Tapi....

Grep

Deg!

Tiba-tiba Zidan memeluk Anna dari samping, tangannya melingkar sempurna di perut Anna. Anna tadinya sudah mau tidur sontak membuka matanya kembali.

Anna menahan nafas, jantungnya terasa berdetak tak karuan.

"D_Dan," panggil Anna pelan, Anna berusaha memejamkan matanya kembali tapi tidak bisa.

Duh sialan mana mata nggak bisa di ajak kompromi buat tidur?

"Hm?" Zidan cuma berdehem santai dengan mata terpejam. Sementara Anna merasakan jantungnya sudah mau copot.

Anna menatap Zidan yang sudah hampir tertidur, begitupun Zidan menatap Anna dengan dekat tanpa ada niatan untuk melepaskan tangannya dari pinggang Anna.

"T_tangan," belum juga Anna selesai ngomong sudah di potong sama Zidan. Dia membawa tangan Anna ke atas kepalanya sendiri.

"Usap sayang...."

"H_Hah." Mata Anna tidak berkedip menatap bingung Zidan yang memandangnya dengan mata sayu.

"Usap Anna," ujar Zidan yang masih setengah sadar.

Anna berdehem berusaha menetralisir rasa gugup, menenangkan dirinya, rasanya sudah seperti mau mati terpaku di tempat.

"Usap?!"

Tangan Zidan masih menumpuk di tangan Anna yang masih di atas kepala Zidan, Anna berusaha mengikuti kemauannya sejurus kemudian mengusap-usap rambut suaminya dengan sayang.

Ya Allah sumpah, gue gemeter.

Anna masih mengelus-elus rambut Zidan dengan menatapnya heran.

Zidan kenapa sih, kok jadi manja gini? aneh banget kan? salah makan apa gimana hm? sabar.....

Zidan yang tadinya merem terus membuka matanya kembali.

"Anna...." Panggil Zidan lirih.

Anna berusaha menatap mata Zidan walaupun sebenarnya antara takut dan bingung.

"Iya, kenapa Dan?"

Zidan semakin mengeratkan pelukannya, bahkan mengikis jarak diantara keduanya. Pikiran kotor tiba-tiba langsung terlintas di pikiran Anna. Anna berusaha menenangkan diri menepis pikiran yang yang 'iya iya' tapi yang ada malah kepikiran kesana. Zidan semakin mendekat, pria itu tenggelam kedalam ceruk leher Anna.

Nafasnya Zidan memburu dengan terus mengendus-endus di leher Anna.

Jangan bilang Zidan mau....?

Enggak gue belum siap!

Cup

Anna menegang kaget, Zidan mencium semakin dalam, gencar dengan cumbuanya di leher jenjang Anna yang polos.

"Dan udah Dan," Anna gelagapan sendiri mencoba menjauh dan melepaskannya. Sementara Zidan matanya sudah merah padam seperti....

"Anna.... aku mau... kamu..."Suara Zidan parau setengah serak.

"ENGGAK AKU NGGAK BISA!" teriak Anna histeris. Tatapan Zidan sudah berkabut dengan suara yang serak, Anna semakin was-was tak karuan.

Zidan melihat Anna tajam seperti singa yang kelaparan dan siap menerkam mangsanya. "Tapi itu sudah kewajiban kamu sebagai istri aku Anna!"

Kok jadi maksa sih?

Anna sudah hampir menangis, dia menutupi wajahnya dengan telapak tangannya.

"M_maaf Dan... tapi aku belum siap."

Anna sadar betul pernikahan mereka bukan atas dasar saling suka, dia tidak ingin melakukan itu tanpa cinta terlebih Zidan yang mendekatinya karena setingan belakang. Anna merasa dirinya hanya sebagai pelarian saja.

Zidan menarik paksa tangan Anna yang digunakan untuk menutupi wajahnya. Anna mempertahankan nya ia tidak ingin terlihat menyedihkan di mata Zidan walaupun pada kenyataannya tetap terlepas karena tenaga Zidan lebih besar.

"Lihat aku Ann,' desis Zidan

Anna menggeleng lemah, Anna menunduk tidak berani menatap suaminya.

"Aku bilang lihat aku Ann!" Bentak Zidan

"Hiks..." Anna menangis bibirnya bergetar menahan takut, Zidan benar-benar marah.

Hening

Beberapa detik Anna masih terisak, Zidan langsung membawa Anna kedalam pelukan. Mengelus-elus rambut Anna yang acak-acakan karena ulahnya. Anna pikir Zidan akan membentak lagi tapi Anna salah.

Zidan mengecup kening Anna lama... "Maaf Ann, aku minta maaf." Anna makin terisak. Tangan Zidan terulur menghapus air mata Anna yang sudah berjatuhan.

"Anna... maaf tadi aku emosi. Maaf aku nggak akan mengulangi lagi."

Hening

"Aku tidak akan meminta hak aku selagi kamu belum siap."

Nyesek, itu yang dirasakan Anna. Merasa bersalah dan nyesek banget mendengar suara Zidan yang begitu parau. Anna memang salah nggak seharusnya dia menolak keinginan Zidan, terlebih dia suaminya yang halal atas dirinya dan seluruh tubuh nya. Tapi sungguh Anna ingin melakukan nya dengan perasaan cinta tanpa paksaan.

Sungguh Anna belum siap untuk saat ini. Anna membalas pelukan Zidan, dia menangis dengan menggumamkan kata maaf karena Zidan belum dapat mendapatkan haknya.

"Sshhtt.... kamu nggak salah, aku yang salah. Tidak seharusnya aku memaksa kamu." Zidan mengusap-usap puncak kepala Anna dengan sayang lalu semakin mengeratkan pelukannya.

"Udah tidur...."

***

Zidan masih memperhatikan wajah Anna yang mulai tenang dalam dekapan.

"Anna..." Panggil Zidan lirih

"Hm..." Anna menyahut dalam dekapan hangat Zidan

"Kenapa surat aku nggak pernah di balas?"

"Surat?" Anna mengurai pelukannya.

"Jangan bilang kamu tidak membacanya terus membuangnya." Anna terlihat berfikir dengan dahi berkerut-kerut

"Surat dari aku Ann, sebelum kita nikah pas kita dipingit. Kan kita nggak boleh komunikasi lewat handphone jadi aku kirim surat lewat Icha."

Anna menepuk jidatnya sendiri lalu ia meringis di depan Zidan.

"Maaf aku lupa, belum sempat di baca tapi masih aku simpan kok di laci tidak aku buang." Zidan memandang Anna tak percaya

"Iya, iya aku ambil aku baca." Anna hendak bangkit dari pembaringan namun Zidan menahannya.

"Nanti saja, jangan bergerak aku masih ingin memelukmu sampai pagi." Ujar Zidan sambil memejamkan matanya.

Anna pun menurut ia tertidur yang entah sampai jam berapa. Karena ketika ia terbangun Zidan sudah tidak ada di tempatnya namun terdengar suara gemercik air dari dalam kamar mandi. Itu pasti Zidan yang tengah membersihkan diri.

Ceklek

Pintu kamar mandi terbuka, menyembulah pria tampan yang hanya berbalut handuk setengah badannya saja. Anna memalingkan muka karena merasa malu dan belum terbiasa.

Zidan berjalan ke arah lemari dan mengaca disana. Ia mematut dirinya di cermin dalam keadaan lama.

"Dan pakai baju."

"Nggak ada, nggak bawa," jawab Zidan dengan santainya

"Pakai kaos aku kan ada?" Anna berjalan mendekat ke arah lemari.

"Minggir dong.. aku mau cariin bajunya nih." Zidan cuma menggeser tubuhnya sedikit.

"Dan... geseran sedikit dong pintunya nggak bisa kebuka semuanya susah."

Zidan minggir ia menatap Anna dari samping, muka yang masih natural khas bangun tidur, rambut di gelung asal, belum mandi tapi kelihatan seksi dan cantik sekali. Cantik alami.

"Nih ada baju kamu yang kemarin itu tertinggal di sini, waktu kamu ganti pakai baju kak Hiko." Ucap Anna girang menemukan baju Zidan di setumpukan bajunya.

"Dan... ini bajunya, cepetan ganti? ngapain lihatin aku kaya gitu."

"Cium..."

"Hah! dasar mesum...." Anna berdecak sambil berlalu menuju kamar mandi. Wajahnya sudah merah padam berbeda dengan Zidan yang memperhatikan punggung Anna dengan mengulum senyum.

Terpopuler

Comments

Imam Sutoto Suro

Imam Sutoto Suro

top deh lanjut

2023-04-27

0

Nur fadillah

Nur fadillah

Zidan modus...🤣🤣

2023-02-09

0

Fhebrie

Fhebrie

surat cinta lupa blm di baca payah anna

2022-11-28

0

lihat semua
Episodes
1 Kepergok
2 Sia-Sia Belaka
3 Hadiah Dari Camer
4 Perasaan Aneh
5 Sahabat rempong
6 First kiss
7 Merasa Bersalah
8 Calon Mahmud
9 Tumbang
10 Cemburu
11 Di pingit
12 Surat Rahasia
13 SAH
14 Malam Pertama
15 Tragedi Malam Pertama
16 Maunya Bareng Kamu
17 Hak
18 Ciuman Perpisahan
19 Merasa Di Abaikan
20 Gelisah
21 Resepsi
22 Mengukir Rasa
23 Siaga ON TOP
24 Ngambek
25 Darren junior
26 Sedikit Perhatian
27 Belajar Memahami Hati
28 Mengambil Hatinya
29 Rumah Baru
30 Geger Pagi
31 Galau
32 Tanpa Mu Ada Yang Hilang
33 Wisuda
34 Menggali Perasaan
35 Danby dan Answee
36 Curhat Rempong
37 Kamu Milikku
38 PMS Meresahkan
39 Cemburu Jilid 2
40 Kepo
41 Strategi
42 Misi Pertama
43 Ciuman Sesat
44 Sweet pagi
45 Answee... Where Are You
46 Hampir Saja
47 Perhatian Keluarga
48 Clear
49 Honeymoon
50 Honeymoon 2
51 Mencintaimu
52 Romantic Moment
53 Desiran Ombak dan Cinta
54 Buah Tangan
55 Miscommunication
56 Cranky
57 Diam-diam Rindu
58 Hampa
59 Sebel Tapi Sayang
60 Belajar Bersama
61 Temu Kangen
62 Pura-pura Bahagia
63 Jujur Lebih Baik
64 Perang Dingin
65 Mengolah Rasa
66 Sidang
67 Our Night
68 Anna vs Nayla
69 Cemburu Bikin Gemes
70 Dinner
71 Pregnant
72 Balada Cilok
73 Kembalinya Sahabat yang Hilang
74 Bersamamu Aku Bahagia
Episodes

Updated 74 Episodes

1
Kepergok
2
Sia-Sia Belaka
3
Hadiah Dari Camer
4
Perasaan Aneh
5
Sahabat rempong
6
First kiss
7
Merasa Bersalah
8
Calon Mahmud
9
Tumbang
10
Cemburu
11
Di pingit
12
Surat Rahasia
13
SAH
14
Malam Pertama
15
Tragedi Malam Pertama
16
Maunya Bareng Kamu
17
Hak
18
Ciuman Perpisahan
19
Merasa Di Abaikan
20
Gelisah
21
Resepsi
22
Mengukir Rasa
23
Siaga ON TOP
24
Ngambek
25
Darren junior
26
Sedikit Perhatian
27
Belajar Memahami Hati
28
Mengambil Hatinya
29
Rumah Baru
30
Geger Pagi
31
Galau
32
Tanpa Mu Ada Yang Hilang
33
Wisuda
34
Menggali Perasaan
35
Danby dan Answee
36
Curhat Rempong
37
Kamu Milikku
38
PMS Meresahkan
39
Cemburu Jilid 2
40
Kepo
41
Strategi
42
Misi Pertama
43
Ciuman Sesat
44
Sweet pagi
45
Answee... Where Are You
46
Hampir Saja
47
Perhatian Keluarga
48
Clear
49
Honeymoon
50
Honeymoon 2
51
Mencintaimu
52
Romantic Moment
53
Desiran Ombak dan Cinta
54
Buah Tangan
55
Miscommunication
56
Cranky
57
Diam-diam Rindu
58
Hampa
59
Sebel Tapi Sayang
60
Belajar Bersama
61
Temu Kangen
62
Pura-pura Bahagia
63
Jujur Lebih Baik
64
Perang Dingin
65
Mengolah Rasa
66
Sidang
67
Our Night
68
Anna vs Nayla
69
Cemburu Bikin Gemes
70
Dinner
71
Pregnant
72
Balada Cilok
73
Kembalinya Sahabat yang Hilang
74
Bersamamu Aku Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!