Di pingit

Setelah kepulangan Dimas Anna istirahat kembali dengan Zidan menunggu di sampingnya.

"Kamu nggak pingin pulang?" Tanya Anna bingung

"Anna... a-aku," Zidan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Iya sebentar lagi tapi... boleh nggak kalau aku..." Zidan sebenarnya ingin mencium kening Anna sebelum pulang tapi terlalu malu untuk mengatakannya.

"Apaan sih nggak jelas banget," Anna mengeryit

"Ann...." Sambil menunjuk keningnya sambil bibir di monyongin. "Boleh ya..."

Anna menggeleng pelan, "Satu minggu lagi," Jawabnya sambil mengulum senyum.

"Ah, lama...."

"Apanya yang lama Dan," tiba-tiba mama Alin, Papa, dan kedua orang tua Anna sudah keburu datang sebelum aksi Zidan sempat terkabul.

"Nggak ada Ma," Jawab Zidan datar, matanya saling melirik dengan Anna.

"Anna kecapean ya? atau pola makannya berantakan sampai asam lambungnya kumat."

"Stress dia mikirin mau nikah, ya capek juga mikirin kuliah. Makan juga kemarin kata bibik mie instan." Ujar mama Yuli menjelaskan.

"Kamu nanti kalau udah nikah harus ingetin Anna Dan, biar nggak makan sembarangan atau jajan yang terlalu pedes."

"Siap Ma," Ujar Zidan senang mendapat amanat tersebut.

Setelah di rawat dua hari di rumah sakit Anna sudah boleh pulang, tapi harus bad rest. Mama Yuli mewanti-wanti anaknya untuk benar-benar menjaga pola makan. Seminggu ini juga harus melakukan pingitan atas ide dari mama Alin. Kedua calon pengantin itu harus di rumah aja untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Ide tesebut tentu di tolak mentah-mentah oleh Zidan. Ia melakukan aksi protesnya. Dan lagi bukan hanya memingit tapi mama Alin juga menyita ponsel keduanya agar tidak saling berkirim gambar atau kabar jadi benar-benar di pingit kaya jaman dulu.

"Apa-apaan sih ma, di era modern kaya gini masih ngejalanin pingitan segala udah gitu HP Zidan di rampas, ya ampun Mama.... please...." Zidan frustasi sendiri.

"Nggak berkabar sama Anna seminggu, masa' iya yang benar saja."

"Seminggu doang Dan, nggak susah lebay. Kemarin juga LDR an bisa? jangan gangguin Anna mulu... kamu tuh ya? mama tahu otak kamu isinya apa?" Mama Alin geli sendiri membayangkan putranya yang udah ngebet nikah.

"Mau nikah aja ribet bener, ya kalee nggak pegang handphone seminggu, sehari aja kayaknya nggak bisa." Gerutunya kesal namun ia tidak bisa protes dengan ibu negara demi kelancaran acara.

Pernikahan mereka kurang dari lima hari lagi dan itu semakin membuat Zidan gelisah, nggak ada kontek sama sekali dengan Anna berasa ada yang hilang.

"Mama nggak asyik ah, ini namanya penyiksaan." Gerutunya kesal

"Ka si han..." Icha mengintip dari balik pintu kamarnya seraya ikut memanas-manasi

"Dasar adik nggak ada ahlak lihat kakak menderita malah kegirangan."

"Wle... bodo amat. Derita lo..."

Bugh

Zidan melempar bantal ke mukanya Icha.

"Nggak kena, ye yeee...." Icha asyik berjingkrak kapan lagi coba dapat mengganggu kakaknya yang super nyebelin dan sok cool itu.

Zidan bangkit dari kasur dan mengejar adiknya yang berlari menjauh. Alhasil mereka asyik berkejaran kaya anak kecil.

"Adoh... gubrak..." Icha menabrak Darren yang baru datang

"Mam pus lo, kualat." Zidan tergelak

"Ya ampun.... kak, keras amat tuh badan sakit tahuu.... tiang kali ah." Icha menggerutu

"Sayang... aku di katain tiang hidup tuh...." Adu Darren ikutan lebay, pecah sudah keributan kakak beradik itu. Naya tersenyum sambil geleng-geleng kepala ternyata ketiga kakak beradik itu bisa bertingkah absurd.

Mereka sedang berkumpul keluarga menyambut pernikahan Zidan yang tinggal menunggu hari.

"Lo rencana mau tinggal di mana Dan?" Tanya Darren membuka suara

"Masih belum dipikirin nanti diskusiin ke Anna, aku ngikut aja maunya di mana."

"Beli perumahan deket gue aja Dan, masih ada yang kosong ya yank," Darren mengiyakan ke arah Naya. "Itu lho yank... sebelah rumah kita nomer lima dari kanan." Ujar Darren sambil menerawang sederetan rumah tempat tinggalnya.

Naya mengiyakan tapi tentunya Zidan tidak tertarik untuk tinggal di dekat mereka bisa jadi entar yang ada Anna salah paham di kira pingin deketin Naya sampai rumah nya harus berdekatan segala.

"Aku bicarain dulu sama Anna nanti enaknya gimana."

"Ih... ngomong yang enak- enak jadi pingin nih." Darren melirik Naya yang tengah fokus berbincang dengan Icha duduk tak jauh darinya.

"Ih... pikirannya, jorok pasti. Adegan dua puluh satu plus." Selidik Zidan curiga

Hahaha

"Emangnya lo nggak apa? nggak percaya gua." Mereka terkekeh bersama

Dasar pria!! gumam Naya dalam hati.

"Nggak disini nggak di sana sama aja kalau masalah gituan otaknya langsung aktif." Gumamnya pelan tapi kali ini bisa terdengar Icha.

"Hah ngomong apaan sih? sumpah gue berasa orang bego."

"Auk ah gelap," Naya bangkit dari sofa dan menuju kamarnya.

"Sayang mau kemana?"

"Tidur capek, besok banyak kerjaan."

"We... bini gue jam segini udah ngajakin ke kamar." Darren berseru girang.

Sementara Icha berlagak tak mendengar. Zidan tersenyum smirk.

"Bang sat gue balas lima hari lagi." Kemudian mereka berdua tergelak bersama.

Disisi lain di kediaman rumah Anna juga sudah rame sanak saudara yang berkumpul menyambut pernikahan nya. Ada sedikit rasa bersalah dan gelisah. Takut, takut perasaan ini salah. Kalau di bilang belum move on, nggak juga. Tapi mengingat ini berawal dari kebohongan ia takut di kemudian hari bakalan menjadi masalah.

"Ann... lihat foto calon suami lo dong, kepo nih gue. Siapakah gerangan pria beruntung yang berhasil ngedapetin princess Anna." Seloroh Zara kepo. Kini mereka sedang di kamar Anna dan Zara adalah saudara jauh Anna yang memang menginap sengaja berkumpul menyambut pernikahan Anna Zidan.

"Hah! foto ya?" Anna menggaruk kepalanya bingung, pasalnya dia tidak mempunyai fotonya Zidan satupun, alamat ig, Facebook dan lainnya mereka tidak saling mengikuti.

"Emmm.... calon suami gue tuh orang nya anti kamera dan nggak suka di foto jadi...."

"Jangan bilang kalau elo nggak punya satupun."

"Gimana mau foto bareng orang sebenarnya kita aja nggak terlalu deket." Ujar Anna dalam hati

"Ada kok ada di ponsel aku tapi sayangnya HP aku lagi di sita sama Mama, aku kan lagi di pingit sama sekali nggak boleh ketemu sama Zidan."

"Oh gitu... tapi sumpah gue tuh penasaran banget, kaget waktu keluarga bilang mau ke rumah bude Yuli, Anna mau nikah gitu."

Hehehe

"Lo nggak hamil di luar nikah kan? secara ini terkesan mendadak, ups... sorry... jangan tersinggung kalau iya juga nggak pa-pa sekarang kan udah jamannya." Cerocos Zara

"Jamannya apa Ra? maksudnya?"

"MBA Ann...." Zara memperagakan tangannya di depan perut dengan membentuk setengah setengah lingkaran.

"Hah! ngawur... ya nggak lah... gue masih ting ting kali, sama pacar gue yang dulu minta gituan aja gue tolak, walaupun nyesek sih pada akhir nya dia selingkuh...." Anna jadi melow kalau mengingat Dimas

Terpopuler

Comments

Imam Sutoto Suro

Imam Sutoto Suro

semangat thor lanjutkan seruuuu

2023-04-27

0

Sri Widjiastuti

Sri Widjiastuti

belum jg berani minta ni

2023-03-04

0

Ririe Handay

Ririe Handay

ngapain inget2 mantan kalo bikin sakit

2022-02-13

1

lihat semua
Episodes
1 Kepergok
2 Sia-Sia Belaka
3 Hadiah Dari Camer
4 Perasaan Aneh
5 Sahabat rempong
6 First kiss
7 Merasa Bersalah
8 Calon Mahmud
9 Tumbang
10 Cemburu
11 Di pingit
12 Surat Rahasia
13 SAH
14 Malam Pertama
15 Tragedi Malam Pertama
16 Maunya Bareng Kamu
17 Hak
18 Ciuman Perpisahan
19 Merasa Di Abaikan
20 Gelisah
21 Resepsi
22 Mengukir Rasa
23 Siaga ON TOP
24 Ngambek
25 Darren junior
26 Sedikit Perhatian
27 Belajar Memahami Hati
28 Mengambil Hatinya
29 Rumah Baru
30 Geger Pagi
31 Galau
32 Tanpa Mu Ada Yang Hilang
33 Wisuda
34 Menggali Perasaan
35 Danby dan Answee
36 Curhat Rempong
37 Kamu Milikku
38 PMS Meresahkan
39 Cemburu Jilid 2
40 Kepo
41 Strategi
42 Misi Pertama
43 Ciuman Sesat
44 Sweet pagi
45 Answee... Where Are You
46 Hampir Saja
47 Perhatian Keluarga
48 Clear
49 Honeymoon
50 Honeymoon 2
51 Mencintaimu
52 Romantic Moment
53 Desiran Ombak dan Cinta
54 Buah Tangan
55 Miscommunication
56 Cranky
57 Diam-diam Rindu
58 Hampa
59 Sebel Tapi Sayang
60 Belajar Bersama
61 Temu Kangen
62 Pura-pura Bahagia
63 Jujur Lebih Baik
64 Perang Dingin
65 Mengolah Rasa
66 Sidang
67 Our Night
68 Anna vs Nayla
69 Cemburu Bikin Gemes
70 Dinner
71 Pregnant
72 Balada Cilok
73 Kembalinya Sahabat yang Hilang
74 Bersamamu Aku Bahagia
Episodes

Updated 74 Episodes

1
Kepergok
2
Sia-Sia Belaka
3
Hadiah Dari Camer
4
Perasaan Aneh
5
Sahabat rempong
6
First kiss
7
Merasa Bersalah
8
Calon Mahmud
9
Tumbang
10
Cemburu
11
Di pingit
12
Surat Rahasia
13
SAH
14
Malam Pertama
15
Tragedi Malam Pertama
16
Maunya Bareng Kamu
17
Hak
18
Ciuman Perpisahan
19
Merasa Di Abaikan
20
Gelisah
21
Resepsi
22
Mengukir Rasa
23
Siaga ON TOP
24
Ngambek
25
Darren junior
26
Sedikit Perhatian
27
Belajar Memahami Hati
28
Mengambil Hatinya
29
Rumah Baru
30
Geger Pagi
31
Galau
32
Tanpa Mu Ada Yang Hilang
33
Wisuda
34
Menggali Perasaan
35
Danby dan Answee
36
Curhat Rempong
37
Kamu Milikku
38
PMS Meresahkan
39
Cemburu Jilid 2
40
Kepo
41
Strategi
42
Misi Pertama
43
Ciuman Sesat
44
Sweet pagi
45
Answee... Where Are You
46
Hampir Saja
47
Perhatian Keluarga
48
Clear
49
Honeymoon
50
Honeymoon 2
51
Mencintaimu
52
Romantic Moment
53
Desiran Ombak dan Cinta
54
Buah Tangan
55
Miscommunication
56
Cranky
57
Diam-diam Rindu
58
Hampa
59
Sebel Tapi Sayang
60
Belajar Bersama
61
Temu Kangen
62
Pura-pura Bahagia
63
Jujur Lebih Baik
64
Perang Dingin
65
Mengolah Rasa
66
Sidang
67
Our Night
68
Anna vs Nayla
69
Cemburu Bikin Gemes
70
Dinner
71
Pregnant
72
Balada Cilok
73
Kembalinya Sahabat yang Hilang
74
Bersamamu Aku Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!