Zidane membelokkan mobilnya di sebuah kedai, ia benar-benar lapar cuma karena ingin makan bersama Anna. Ia sendiri nggak tahu kenapa menjadi susah jauh darinya. Setelah masuk ke kedai dan memilih tempat ia langsung memesan makanan yang ada di sana.
"Kamu nggak pesan nasi?" tanya Zidane ketika melihat Anna hanya memesan dessert saja.
"Kenyang, udah makan di kantin tadi siang."
"Mau ngomong apa?" Anna langsung menginterupsi di tengah-tengah makanya.
"Bentar makan dulu baru jawab," Anna memutar bola mata malas, ia sibuk memperhatikan cara makan Zidane yang seperti nya memang lapar. Dia menjadi sedikit merasa bersalah, besok akan diingat-ingat untuk mengingatkan dia makan siang.
"Mau dong Ann, Strawberry shortcake lush nya. Kayanya enak nih." Tanpa sadar Anna menyendok dan menyuapi Zidan.
Usai makan tiba-tiba Zidane memandang wajah Anna serius.
"Besok aku harus ke malang urusan kampus, nyerahin skripsi dan TA jadi harus ketemu dosen." Ujar Zidan menatap Anna
"Terus," Anna memperhatikan Zidane dengan seksama.
"Kamu ikut ya? masa pengantin baru harus pisahan. Kita juga harus membahas masalah tempat tinggal mau dimana? nggak mungkin kan tinggal di rumah ortu."
Huhf....
Anna menghembuskan nafas panjang. Kenapa jadi seribet ini batin Anna menggerutu.
"Aku kan kuliah Dan, jadi nggak mungkin banget dong ikut ke malang. Terus urusan tempat tinggal kayaknya santai aja, aku masih pingin tinggal dirumah mama."
"Keputusan udah nggak bisa di ganggu gugat. Final." Zidan berkata dengan mantap. Kamu bisa izin kuliahnya, tiga hari cukup."
Terserah deh di bilang bucin gue mah ikhlas. Yang penting sama Anna.
"Hah! enggak ah lagian di sana juga aku nggak ada kerjaan."
"Ann, nemenin suami loh ini."
"Ya Allah... Dan, kamu lebay banget sih cuma pisah sebentar doang lagian kamu tuh aneh tau nggak, kaya kita beneran nikah aja."
"Kita nikah beneran kali Ann, sah secara hukum agama dan negara. Kok kamu nggak ngerti-ngerti sih."
"Kok jadi marah-marah, tempat umum ini lho."
"Aku nggak marah, udah lah ayo pulang kita selesaikan obrolan kita dirumah."
"Pulang ke rumah mama ya?" Ujar Anna kasih tahu
"Iya sekalian pamit untuk temenin aku ke sana."
"Kok jadi maksa, aku nyusul aja deh. Kamu fokus dulu sama urusan kamu di sana terus aku kuliah seperti biasa di sini entar kalau weekend baru kita ketemu, kalau kamu nggak pulang aku yang nyusul kesana."
"Aku tugas masih numpuk, la kamu sih enak tinggal nyiapin buat wisuda." Sambung Anna meminta pengertian suaminya.
Sekarang mobil Zidan sudah sampai di pekarangan rumah Anna. Suasana rumah Anna seperti biasa sepi Papa dan mama tidak ada di rumah atau lebih tepatnya belum pulang, hanya ada Hiko dan pembantunya.
Assalamu'alaikum....
"Sepi banget Ann, kaya kuburan. Mama Papa kemana?"
"Kalau mau rame bakar rumah mantan," jawabnya asal
"Jadi istri ngeselin suami mulu hobby nya."
"Kamu yang mulai, udah tahu jam segini tuh ya mereka kerja."
"Ribut apaan sih," Hiko datang langsung nimbyung obrolan mereka.
Anna hanya mengedikkan bahu acuh lalu pergi melesat ke kamarnya.
"Bukan apa-apa Bang? eh abang punya mantan nggak?" Hiko mengeryit
"Bingung ya Bang? tapi kata Anna kalau rumah sepi suruh bakar rumah mantan Bang."
"Becandanya nggak lucu, eh! mau kemana?"
"Unboxing..." Ucap Zidan sambil berlari kecil menyusul istrinya.
"Sialan... nggak jelas." Melihat adik iparnya tersenyum mengejek.
***
Sesampainya di kamar Anna, langsung tercium bau wangi yang membuatnya kangen dan betah ingin berlama-lama di sana. Diambilnya boneka beruang segede orang dewasa lalu di peluk bak pasangan halal. Di towel-towel terus di endus-endus sambil merem.
"Kangen banget sama kamu bear, tidur tanpa kamu rasanya hidup ku ambyar." Anna masih mengelus-elus bear dengan sayang, bulu-bulunya terasa hangat dan begitu nyaman bila di dekatnya.
Zidane diam saja terpaku di depannya melihat istrinya yang terlihat aneh, lucu, tapi menggemaskan.
"Ekhem!" Zidane berdehem karena merasa dirinya dianggap tidak ada
"Eh," Anna nyengir seketika, dia lupa kalau tadi kesini bareng suaminya.
Sumpah aku malu banget ketahuan gini ama Zidane. Habis gimana kangen aku tuh refleks.
Zidane berjalan kearah ranjang dan langsung melempar tubuhnya ke sana. Nyaman yang iya rasakan di sana seperti pertama dirinya tidak sengaja tidur di kasur Anna, begitu menenangkan menghirup kasur yang berbau Anna.
Anna merasa kesal karena Zidane malah sekarang tidur dengan nyamanya dengan memeluk guling di kasur Anna.
"Dan, woy... Dan!!" Anna berteriak di dekatnya
"Berisik!! mau tidur bentar Ann, ngantuk capek."
"Bersih-bersih dulu Dan, mandi dulu." Ujar Anna kesal
"Males," jawab Zidane semales malesnya
"Ihh... jorok, bangun bangun." Geram Anna sedikit memaksa
"Nggak usah mandi juga tetep ganteng." Celetuk Zidan dengan pede nya, matanya merem tapi mulutnya menyaut.
Anna berjalan ke kamar mandi dan mengambil segayung air.
Ciprat ciprat..!!
"Basah, banjir...!!" Zidane yang sudah mampir ke alam mimpi gelagapan sendiri, matanya menyipit menyorot wajah Anna di dedepannya yang sedang tersenyum manis tapi misterius.
Zidane tidak peduli, ia malah mengambil selimut dan menutup seluruh badannya.
Tuk tuk
Anna mengetuk Zidane di balik selimut dengan jari telunjuknya.
"Mau yang seger-seger nggak hubby..." Mendengar Anna memangilya begitu manis, mata Zidan langsung berbinar
Denger kata yang seger-seger aja langsung sehat. Dasar pria!!
Zidane membuka selimut dengan antusias.
"Apa sayang... mau dong..." Anna geli sendiri mendengar kata sayang dari mulut Zidan. Mau ngakak takut dosa nggak ya nggak kuat
"Mandi..." jawab Anna sambil mengerling siap menumpahkan segayung air ke mukannya.
"Stop!!! ets Jangan-jangan iya gue mandi gue mandi." Zidan langsung melompat dari tempat tidur melesat menuju kamar mandi.
Ya Allah ampunilah hambamu ini... ngerjain suami sendiri.
***
"Anna....!!" teriak Zidan dari kamar mandi.
"Apa sih.... berisik banget."
"Handuk dong tolong... nggak bawa nih, lupa."
"Ambil aja sendiri," jawab Anna acuh
"Boleh emang aku keluar tanpa baju?" Anna langsung begidik ngeri membayangkan hal itu.
"Jangan!! bentar." Anna yang tengah sibuk di depan laptop menjeda sebentar.
"Dan, buka!" teriak Anna dari luar pintu kamar mandi
"Masuk!"
"Hah! masuk?" Anna membeo
"Masukin Ann, lewat sini," Zidan langsung membuka pintunya sedikit
Grep
"Aaaa....!!!"
Zidan mengambil handuk plus menarik tangan Anna. Anna seketika menjerit histeris sambil menutup kedua matanya dengan tangannya.
Sementara itu dari luar kamar Hiko yang sedang kebetulan melintas depan kamar Anna menggeleng takjup.
"Busyet deh... Zidan ganas juga, adik gue sampai jerit-jerit kaya gitu." Hiko dalam seperkian detik berdiam di depan kamar Anna mendengar sekilas. Ia sampai geleng-geleng kepala sendiri.
Dikira Anna dan Zidan sedang iya iya kali ya HAHAHA!!! Author ngakak dulu...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Imam Sutoto Suro
mantap thor lanjut
2023-04-27
0
Nur fadillah
Haahaa....🤣🤣🤣
2023-02-09
0
iyel
zidan sama anna asli bikin gemessssaa😍😍
2023-01-14
0