Malam Pertama

"Kamu ke bawah dulu Dan, nanti aku nyusul. Aku mau ngerapihin make up sama rambutku sebentar." Zidan mengangguk karena ia tahu ini pasti akan lama.

Zidan turun ke lantai satu tempat dimana masih ramai sanak saudara berkumpul. Ia duduk agak menyendiri seraya mengamati kesibukan orang lain.

"Dan," Hiko menepuk bahunya. "Anna mana?" Ia duduk di samping Zidan dengan pandangan lurus ke depan.

"Masih make up dia bang."

"Gue masih nggak rela lihat Anna nikah secepat ini, gue harap lo bisa jagain adik gue." Hiko terkekeh, "Dia adik kesayangan gue satu-satunya. Gue yakin elo emang orang yang tepat dikirim Tuhan untuk Anna."

"Siap Bang, pasti gue jagain Anna tanpa di minta sekalipun."

Hiko menjadi mengerti alasan yang sebenarnya kenapa Papahnya menikahkan mereka secepatnya, setidaknya Anna jatuh di orang yang tepat. Apalagi Zidan berasal dari keluarga baik-baik, adiknya sahabatnya sendiri Darren.

Ketika mereka sedang asyik mengobrol Anna muncul di antara keduanya. Anna tersenyum senang melihat Zidan dan Hiko akrab berbagi cerita sambil cekikikan entahlah apa yang sedang mereka obrolin.

"Udah sana makan dulu," titah Hiko menyeru adiknya. "Tuh Zidan nungguin lo sampai lemes." Anna tak menanggapi ocehan kakaknya

Mereka berdua menuju ruang makan, di susul Hiko mengekori ke duanya. Di sana masih rame orang berlalu lalang dan keluarga juga masih berkumpul di meja makan sambil ngobrol. Anna dan Zidan makan dalam diam.

Setelah makan siang selesai mereka masih duduk-duduk santai beramah tamah dengan keluarga.

"Wih... adek gue udah sah nih." Ledek Darren menggoda.

"Entar malam bakalan ada yang jebol gawang nih kayaknya." Sambung Darren seraya merangkul istrinya.

"Habisin Dan, jangan kasih kendor." Hiko ikut nimbyung

Anna menatap tajam keduanya. Kakak dan kakak iparnya bener-bener ngajak ngopi nih...

"Berisik banget sih pada." Sahut Anna nggak terima. Ia menunduk dengan pipi memanas

"Dasar abang rese kalau ngomong nggak pakai filter, udah jelas ini tempat umum." Kesal Anna dalam hati

Hiko cuma cengengesan lihat adiknya terlihat kesal dan merona malu.

"Jangan lupa minum obat kuat nanti malam Dan," HAHAHA.... tawanya semakin kencang sampai orang-orang di sekitarnya pada ngelihatin kita dengan tatapan bingung sekaligus cekikikan.

Wah... ngajak ribut nih. Golok mana golok?

Ana mendelik nggak terima. "Pergi aja sana, sumpah ngeselin, kakak resek."

Hiko masih belum puas menggoda adiknya sementara Darren sudah di seret Naya untuk menepi supaya tidak ikut-ikutan menggoda pengantin baru itu.

"Apa sih sayang... lagi asyik nih." Naya menjewer Darren yang masih alot di ajak menjauh.

"Mau nurut apa tidur di luar." Ancam Naya kesal

"We... kok jadi gini sih. Kamu nggak asyik." Naya melotot, kontan membuat Hiko dan Zidan yang berada di sekitarnya ikut terhibur oleh adegan live mereka. Dosen di palak mahasiswanya.

Syukurin...... batin Anna ngakak

Tapi senyum Anna langsung memudar begitu Hiko mulai beraksi lagi.

Hiko menepuk-nepuk bahu Zidan. "Dan, abisin aja tuh si Anna, kalau perlu tidak bisa jalan berhari-hari." Kemudian auto kabur sebelum Anna mengamuk. Kapan lagi coba ada waktu untuk ledekin adiknya di waktu senggang mereka akan sibuk dengan kehidupan masing-masing setelah menikah.

"Siap bang," jawab Zidan mantap setengah berteriak karena Hiko udah ngacir duluan.

Anna mendelik dan shock mendengar jawaban Zidan yang menatapnya lalu tersenyum penuh arti ke arahnya.

***

Setelah acara makan bersama selesai, sore harinya keluarga Zidan pamit pulang, dan yang membuat Anna tercengang karena ia harus ikut pulang Zidan dan keluarganya.

Anna terlihat bingung dan nggak rela berpisah dengan keluarganya. Sebenarnya dia ingin menolak tapi tentu saja tak punya keberanian untuk berpendapat karena sekarang ia harus mengikuti suaminya di mana pun berpijak.

"Nak Zidan jagain Anna ya, jangan kecewain mama." Zidan mengangguk patuh sambil tersenyum.

Kami memeluk Papa dan Mama secara bergantian lalu pamit dengan salim. Bagi Anna sudah biasa hidup di tinggal orang tuannya tapi kenapa sekarang rasa nya beda, ia tak kuasa menahan air matanya.

Duh... kok jadi melow gini, mana istri gue nangis lagi. Padahal kan besok juga bisa kesini lagi kaya pisah antar benua saja lebay nya.

***

"Selamat datang di rumah kami sayang, untuk sementara kamu tinggal di sini dulu." Ujar mama Alin begitu sampai di rumahnya.

"Kalian pasti capek, sana kalau mau istirahat."

Padahal Anna tuh malam ini pingin tidur dikamarnya, percuma juga udah di dekor indah tapi tetep ujung-ujungnya tidur di rumah Zidan.

"Ayo Ann, kamarku di atas." Ujar Zidan memberi tahu.

Anna mengikuti Zidan dan sampailah di sebuah kamar dengan nuansa maskulin.

Ya ampun... kamarnya cowok banget hanya ada dua warna putih dan hitam.

Anna masih terdiam di depan pintu, matanya menyapu ke seluruh sisi ruangan.

"Bruk.... Uh... kangen banget sama kasur, udah seminggu nggak bisa tidur nyenyak gara-gara dia." Zidane ngebanting tubuhnya ke kasur seraya bergumam-gumam sambil rebahan tangannya direntangkan keduanya.

Kening Anna berkerut indah, menyaksikan kekonyolan tingkah suaminya. Ia masih berdiri sambil mengamati kelebay an Zidane.

"Ghem.... " Zidane berdehem, mirip keselek biji salak.

"Ann ngapain di situ?" Zidane melirik Anna yang lagi bengong di depan pintu. "Sini..." Zidane menepuk-nepuk kasur sebelahnya.

"Tidur seranjang?"

Nah kan kok pakai nanya? ya seranjang lah kan udah sah.

"Iya Anna...?" Zidane tersenyum dengan santainya

"Nggak di apa-apaan kan?" tanya Anna to the poin

Susah payah Zidane menelan salivanya.

"Pengennya sih, hehehe... tapi kalau kamu belum siap aku nggak akan maksa." Ucap Zidan tanpa dosa

Tenang Anna gue nggak akan ngelakuin kalau kamu belum siap entar kesanya maksa jadi kaya merkosa anak orang.

Anna melirik Zidane sinis. lalu berjalan kearah ranjang duduk di sebelah Zidane.

Busyet deh! lirikannya sadis banget. Nggak ikhlas atau gimana tuh nikah sama gue? sabar Dan sabar walaupun masih mode mrengut entar juga lama-lama pasti mau. Begini-begini yang bakal nemenin seumur hidup lo.

Anna masih seperti nggak percaya, bahwa dia sudah berstatus istri orang.

"Aku udah jadi istri orang beneran?" Tanyanya kaya orang bodoh. Zidan menatap Anna diam.

Nah loh, amnesia atau pura-pura lupa.

"Ngerasa aneh nggak sih, kuliah aja belum pada kelar udah bikin rumah tangga aja." Ana juga menatap Zidan

"Jangankan bikin rumah tangga bikin anak aja bisa?" Ucap Zidan tanpa tedeng aling-aling

"Eh!" Ana menatap tajam Zidan

"Hehehe...." Zidan menggaruk kepalanya yang tidak gatal

"Awas! jaga jarak!" Ancam Anna lalu membelakangi Zidan bersiap tidur

Terpopuler

Comments

Imam Sutoto Suro

Imam Sutoto Suro

top deh lanjut

2023-04-27

1

Inaaja

Inaaja

semangat kk makin kesini makin seru...

2023-02-19

1

Nur fadillah

Nur fadillah

waduh...waduh...atuuut...🤣🤣🤣

2023-02-09

1

lihat semua
Episodes
1 Kepergok
2 Sia-Sia Belaka
3 Hadiah Dari Camer
4 Perasaan Aneh
5 Sahabat rempong
6 First kiss
7 Merasa Bersalah
8 Calon Mahmud
9 Tumbang
10 Cemburu
11 Di pingit
12 Surat Rahasia
13 SAH
14 Malam Pertama
15 Tragedi Malam Pertama
16 Maunya Bareng Kamu
17 Hak
18 Ciuman Perpisahan
19 Merasa Di Abaikan
20 Gelisah
21 Resepsi
22 Mengukir Rasa
23 Siaga ON TOP
24 Ngambek
25 Darren junior
26 Sedikit Perhatian
27 Belajar Memahami Hati
28 Mengambil Hatinya
29 Rumah Baru
30 Geger Pagi
31 Galau
32 Tanpa Mu Ada Yang Hilang
33 Wisuda
34 Menggali Perasaan
35 Danby dan Answee
36 Curhat Rempong
37 Kamu Milikku
38 PMS Meresahkan
39 Cemburu Jilid 2
40 Kepo
41 Strategi
42 Misi Pertama
43 Ciuman Sesat
44 Sweet pagi
45 Answee... Where Are You
46 Hampir Saja
47 Perhatian Keluarga
48 Clear
49 Honeymoon
50 Honeymoon 2
51 Mencintaimu
52 Romantic Moment
53 Desiran Ombak dan Cinta
54 Buah Tangan
55 Miscommunication
56 Cranky
57 Diam-diam Rindu
58 Hampa
59 Sebel Tapi Sayang
60 Belajar Bersama
61 Temu Kangen
62 Pura-pura Bahagia
63 Jujur Lebih Baik
64 Perang Dingin
65 Mengolah Rasa
66 Sidang
67 Our Night
68 Anna vs Nayla
69 Cemburu Bikin Gemes
70 Dinner
71 Pregnant
72 Balada Cilok
73 Kembalinya Sahabat yang Hilang
74 Bersamamu Aku Bahagia
Episodes

Updated 74 Episodes

1
Kepergok
2
Sia-Sia Belaka
3
Hadiah Dari Camer
4
Perasaan Aneh
5
Sahabat rempong
6
First kiss
7
Merasa Bersalah
8
Calon Mahmud
9
Tumbang
10
Cemburu
11
Di pingit
12
Surat Rahasia
13
SAH
14
Malam Pertama
15
Tragedi Malam Pertama
16
Maunya Bareng Kamu
17
Hak
18
Ciuman Perpisahan
19
Merasa Di Abaikan
20
Gelisah
21
Resepsi
22
Mengukir Rasa
23
Siaga ON TOP
24
Ngambek
25
Darren junior
26
Sedikit Perhatian
27
Belajar Memahami Hati
28
Mengambil Hatinya
29
Rumah Baru
30
Geger Pagi
31
Galau
32
Tanpa Mu Ada Yang Hilang
33
Wisuda
34
Menggali Perasaan
35
Danby dan Answee
36
Curhat Rempong
37
Kamu Milikku
38
PMS Meresahkan
39
Cemburu Jilid 2
40
Kepo
41
Strategi
42
Misi Pertama
43
Ciuman Sesat
44
Sweet pagi
45
Answee... Where Are You
46
Hampir Saja
47
Perhatian Keluarga
48
Clear
49
Honeymoon
50
Honeymoon 2
51
Mencintaimu
52
Romantic Moment
53
Desiran Ombak dan Cinta
54
Buah Tangan
55
Miscommunication
56
Cranky
57
Diam-diam Rindu
58
Hampa
59
Sebel Tapi Sayang
60
Belajar Bersama
61
Temu Kangen
62
Pura-pura Bahagia
63
Jujur Lebih Baik
64
Perang Dingin
65
Mengolah Rasa
66
Sidang
67
Our Night
68
Anna vs Nayla
69
Cemburu Bikin Gemes
70
Dinner
71
Pregnant
72
Balada Cilok
73
Kembalinya Sahabat yang Hilang
74
Bersamamu Aku Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!