3 Minggu

Diyan kini bersiap untuk pulang ke rumah dan seperti biasa , dia selalu pulang larut malam , tanpa memikirkan perasaan wanita yang berstatus istrinya menunggu ke pulangannya di rumah .

" saatnya pulang ... sungguh hari ini sangat melelahkan " ujar Diyan . Diyan berprofesi sebagai Dokter Spesialis Jantung

Diyan langsung merapikan perlengkapannya dengan memasukkan kedalam tas kerjanya , karena dirinya ingin pulang ke rumah . setelah selesai merapikan perlengkapannya , dia kemudian melangkahkan kakinya menuju lantai dasar dengan menggunakan lift rumah sakit .

kini Diyan telah berada di dalam mobil dan langsung menyalakan mobil untuk membelah jalan kota yang begitu gelap yang dirinya , yang hanya di temani oleh beberapa kendaraan lainnya serta gemerlap bintang dengan sinar rembulan malam .

Tring Tring

Suara ponselnya berbunyi , menandakan telpon masuk . membuat Diyan terpaksa menghentikan mobilnya di pinggir jalan yang begitu sangat sunyi dan hanya di terangi lampu jalan yang begitu teduh . dia kemudian menerima telpon , tanpa melihat ID yang menelpon dirinya .

" halo " jawab Diyan setelah mengakat panggilan masuk dan meletakkan di daun telinganya

" assalamualaikum mas "

" wa'alaikumsalam Dina , ada apa ? " Diyan menyahuti dengan perasaan malas , saat tau yang menelpon adalah Istrinya

" Mas kapan pulang ... ? ini sudah sangat malam Mas ? " Tanya Dina di seberang telpon . terdengar suaranya yang begitu cemas

" lagi di jalan , bentar lagi aku sampai " ketus Diyan yang begitu enggan untuk berbicara pada istrinya

" syukurlah , aku tunggu ke pulangan mu mas " balas Dina menyahuti dengan perasaan lega yang terdengar jelas dari suaranya

Tut !

Sambungan telepon pun terputus sepihak oleh Diyan , kemudian dia kembali melanjutkan perjalanan menuju rumah di tengah dingin dan kesunyian malam . selang beberapa menit , akhirnya mobil Diyan berhenti tepat di depan rumahnya dan Diyan langsung turun dari mobilnya ketika mematikan mesin mobilnya . kemudian melangkah mendekati pintu bernuansa gold dan putih di depannya .

Belum sempat Diyan memegang gagang pintu , pintu telah terbuka dan memperlihatkan seorang wanita cantik dengan memakai baju tidur berwarna ungu dengan rambut yang di ikat seperti ekor kuda . siapa lagi jika bukan Dina ? istrinya .

" assalamualaikum " ucap Diyan lesu melangkahkan memasuki pintu

" wa'alaikumsalam mas . mas mandi saja dulu , aku sudah sediakan air hangat untuk mas " ujar Dina sambil mengambil tas kerja Diyan yang berayun-ayun dan kini sudah berpindah ke tangannya .

Diyan hanya mengangguk , kemudian dia melangkah memasuki kamar dan langsung menuju kamar mandi . Dina menghembuskan nafas melihat sikap Diyan yang cuek dan dingin kepadanya .

" ini sudah 3 Minggu ... tapi dia masih saja bersikap begitu . aku harus berbuat apa lagi , aku sudah melakukan kewajiban sebagai seorang istri . tapi ... ah sudahlah " ujar Dina sambil menutup pintu rumahmya dan kemudian melangkah menuju kamar Diyan yang berada di lantai atas

3 Minggu telah berlalu setelah hari pernikahan mereka . sifat Diyan tidak juah berubah , dan Dina tetap masih melakukan tugasnya sebagai seorang istri dalam mengurus rumah tangganya . Namun , mereka berdua tidak pernah sekali pun melakukan nafkah batin . tidak ada yang meminta atau pun menginginkan hal itu , karena Dina yang begitu polos dan belum mengerti tentang hak itu . sedangkan Diyan tetap pada pendiriannya , yang masih berjaga jarak dengan istrinya .

Endra dan Zaskia juga belum pulang , mereka berdua hanya memberikan kabar lewat ponsel , benda canggih tersebut . tapi , mereka belum tahu apa yang sudah terjadi selama 3 Minggu ini dan Diyan maupun Dina masih merahasiakan hubungan mereka yang tidak seperti suami istri pada umumnya . setiap Endra dan Zaskia bertanya , Dina maupun Diyan hanya memberikan kebohongan saja , agar tidak mengusik orang tua mereka yang sedang menjaga kakek yang sedang sakit-sakitan di luar negeri .

Ketika Dina membuka pintu dan masuk kamar suaminya , Dia hampir saja melihat tubuh suaminya yang bidang yang kini sedang memakai baju . membuat Dina sempat mematung di pintu melihat perut six pack Diyan yang walau pun hanya sekilas .

" hampir saja " Kata Dina dalam hatinya . menggerutu kecerobohannya yang langsung masuk , tanpa mengetuk pintu suaminya .

Walau yang di lakukan Dina , yang sebenarnya bagi orang lain itu tidak masalah . karena mereka suami istri yang sudah teringat sebuah ijab Kabul yang di sebut pernikahan . Tapi , bagi Dina , itu hal yang sangat bodoh dan dia sangat ceroboh . karena pernikahan yang dia dan Diyan lakukan adalah karena keterpaksaan .

Diyan yang baru menyadari kehadiran wanita di dalam kamar yang sama Dengannya , tidak merasakan atau melakukan apa pun . dia hanya tetap bersikap biasa aja dan cuek dengan keberadaan Dina . seakan Dina hanya sebuah patung atau angin lalu . sedangkan Dina merasa sangat malu dengan pipi yang memanas dengan bersemu merah .

" ngapain kau di situ ? " tanya Diyan santai dengan wajah datarnya

" a.ku ...eh maksudnya , makan malam untuk mas sudah siap " ujar Dina gugup

Yang Dina katakan benar adanya , jika dia sudah menyiapkan makan malam untuk suaminya sejak tadi . Diyan melangkahkan kakinya keluar kamar begitu saja , tanpa mengatakan apa pun kepada istrinya . Diyan pergi menuju meja makan yang berdekatan dengan dapur dan tentunya di ikuti Dina di belakangnya menuruni tangga terlebih dulu , hingga sampailah di meja makan , lantai satu rumah mereka .

" mas ingin makan yang mana ? " tanya Dina pada Diyan yang sudah duduk di kursi dengan berhadapan pada meja persegi , meja makan

" terserah kamu saja " jawab Diyan datar , tanpa menatap Dina .

Dina pun menghidangkan makanan pada Diyan , setelah itu dia duduk di hadapan Diyan dengan berbatas meja makan di antaranya dengan Diyan . Diyan merasa heran melihat Dina , karena hanya dirinya saja yang makan . sedangkan Dina di hadapannya ini hanya diam menatap dirinya .

" Dina... kau tak makan ? " tanya Diyan

" Uda makan ko mas , maaf ya mas . tadi aku tak menunggu mas makan , karena aku sudah sangat lapar " jawab Dina beralasan yang pada Diyan . Diyan kembali diam dan kemudian melanjutkan makannya .

" mas ... aku mau minta izin untuk pergi dengan teman ku besok . apakah boleh ? " Dina ragu - ragu untuk menyampaikan keinginannya pada suaminya

" terserah " ketus Diyan sesudah meneguk minumnya dalam gelas putih dan kembali melanjutkan makannya

" mas gak nanya kemana ? " tanya Dina dengan tatapan mata yang mengharapkan sesuatu dari suaminya .

" terserah kamu mau kemana , tapi ingat ! jangan membuat sesuatu yang mempermalukan keluarga Prabowo " Ancamkan Diyan . kemudian dia berdiri dan pergi meninggalkan makannya yang masih tersisa sedikit lagi di dalam piring , di atas meja makan .

Diyan pergi menuju kamarnya , dan lagi tanpa mengatakan " selamat malam " atau sebuah perhatian kecil pada Dina . padahal Dina sangat menginginkan perhatian Diyan , yang walau pun kecil , tapi membuatnya sedikit merasa di perhatikan oleh Suaminya .

Dina yang mendengar hal itu , hanya bisa menghembuskan nafas kasar dengan sikap dingin suaminya dan memang tidak sepatutnya dia mengharapkan sikap perhatian dari suaminya , itu hanya menjadi angan-angannya saja .

Kemudian Dina berdiri dari duduknya dan membereskan meja makan . Setelah selesai dia langsung menuju kamarnya . Dina sangat jarang keluar rumah , karena terkadang dia merasa sukang untuk meminta izin pada suaminya . Tapi , tak di pungkiri , jika dia sebenarnya ... bisa saja pergi dari rumah tanpa meminta izin dari suaminya . Namun , sebagai seorang istri Diyan Endra Prabowo , dia harus melakukannya yang semata-mata hanya karena statusnya saja .

" kapan ... kapan Diyan ku akan kembali seperti dulu ? aku sangat menginginkan Diyan ku . Diyan ... adik ku yang selalu manja pada ku dan Diyan ... yang selalu mengerti apa mau ku dan memahami diri ku ... " lirik Dina sedih .

Dina menatap langit kamarnya sambil membayangkan kenangannya bersama Diyan yang begitu indah dengan adanya canda dan tawa . sampai akhirnya matanya terpejam dan memasuki alam mimpinya . seakan kenangan indahnya bersama Diyan adalah obat tidur , obat penenang hati dan pikirannya .

Jika waktu bisa berputar ... Dina sangat menginginkan kenangan masa lalunya . masa di mana dia bisa tertawa canda bersama Diyan , masa di mana Diyan selalu ada untuknya dan mendukungnya . Tapi , kini ... Dina hanya bisa berharap , bila Diyan akan kembali seperti dulu untuknya dan dia hanya terus berusaha menjalaninya dengan kesabaran serta kelembutan hatinya , agar Diyan dapat berubah karna dirinya .

...Bersambung...

Terpopuler

Comments

menarik sekali

2021-12-26

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Menjalani Pernikahan
3 Hari Pagi Baru
4 Beda Kamar
5 Panggilan Mas
6 3 Minggu
7 Bertemu Teman
8 Lupa Waktu
9 Merasa Bersalah
10 Hujan Petir
11 Perpisahan
12 Waktu saat itu
13 Perasaan
14 Bersandiwara!
15 Kembali Terulang
16 Ciuman manis
17 Lakukan!
18 Tidak Bilang?
19 Isi Hatinya
20 Selalu Bersama, Mu
21 Pengadilan Di rumah!
22 Hadiah
23 Satu kamar
24 Bulan madu
25 PARIS : Satu kamar
26 PARIS : Selalu dan Selamanya
27 PARIS : Tanpa ada kehangatan
28 PARIS : Pertemuan tidak terduga
29 PARIS : Dina, Istrinya Diyan
30 PARIS : Manis yang memabukkan
31 PARIS : Memanjakan, Mu
32 PARIS : Aku, Menggoda Suamiku
33 PARIS : Menikmati waktu
34 PARIS : Sampai jumpa
35 Toilet pesawat
36 Siaran Video
37 Mimpi buruk
38 Tamu bulanan
39 Kenapa begitu sulit
40 Persahabatan
41 Wanita tua
42 Menjijikkan
43 Perlakuan, Zaskia
44 Dua tahun lalu
45 BANDUNG : Rumah kita dulu
46 BANDUNG : Firna, Hanya teman
47 BANDUNG : Belakang hari ini
48 BANDUNG : Rumah panggung
49 BANDUNG : Malam yang indah
50 BANDUNG : Kejadian kemarin malam
51 BANDUNG : Di mana Ularnya
52 BANDUNG : Teman, Kamu, Mas
53 BANDUNG : Malam itu
54 BANDUNG : Kenangan, Kita
55 BANDUNG : Menikmati Sunset
56 BANDUNG : Saya! Riana Antariska
57 BANDUNG : Pertemuan tidak terduga
58 Di kota Bandung
59 Grup D Prabowo
60 Menangani Perusahaan
61 Wanita, Menjadi CEO
62 Sangat Merindukan
63 Mall
64 Tuan Andika
65 Jangan-jangan...
66 Tidak semua, Wanita
67 Ada Dimana?
68 Perlakuan
69 Kehamilan, Firna
70 Mimpi buruk, Zaskia
71 Dua puluh tahun yang lalu
72 Berharap akan baik-baik saja
73 Tengah Malam
74 Bahagia
75 Dokter Jessica
76 Masalah Perusahan
77 Firasat Diyan
78 Pertemuan dengan, Kevin
79 Kevin Merelakan, Dina
80 Kecelakaan pun Terjadi
81 Alam bawa sadar, Dina
82 Keputus asaan, Diyan
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Prolog
2
Menjalani Pernikahan
3
Hari Pagi Baru
4
Beda Kamar
5
Panggilan Mas
6
3 Minggu
7
Bertemu Teman
8
Lupa Waktu
9
Merasa Bersalah
10
Hujan Petir
11
Perpisahan
12
Waktu saat itu
13
Perasaan
14
Bersandiwara!
15
Kembali Terulang
16
Ciuman manis
17
Lakukan!
18
Tidak Bilang?
19
Isi Hatinya
20
Selalu Bersama, Mu
21
Pengadilan Di rumah!
22
Hadiah
23
Satu kamar
24
Bulan madu
25
PARIS : Satu kamar
26
PARIS : Selalu dan Selamanya
27
PARIS : Tanpa ada kehangatan
28
PARIS : Pertemuan tidak terduga
29
PARIS : Dina, Istrinya Diyan
30
PARIS : Manis yang memabukkan
31
PARIS : Memanjakan, Mu
32
PARIS : Aku, Menggoda Suamiku
33
PARIS : Menikmati waktu
34
PARIS : Sampai jumpa
35
Toilet pesawat
36
Siaran Video
37
Mimpi buruk
38
Tamu bulanan
39
Kenapa begitu sulit
40
Persahabatan
41
Wanita tua
42
Menjijikkan
43
Perlakuan, Zaskia
44
Dua tahun lalu
45
BANDUNG : Rumah kita dulu
46
BANDUNG : Firna, Hanya teman
47
BANDUNG : Belakang hari ini
48
BANDUNG : Rumah panggung
49
BANDUNG : Malam yang indah
50
BANDUNG : Kejadian kemarin malam
51
BANDUNG : Di mana Ularnya
52
BANDUNG : Teman, Kamu, Mas
53
BANDUNG : Malam itu
54
BANDUNG : Kenangan, Kita
55
BANDUNG : Menikmati Sunset
56
BANDUNG : Saya! Riana Antariska
57
BANDUNG : Pertemuan tidak terduga
58
Di kota Bandung
59
Grup D Prabowo
60
Menangani Perusahaan
61
Wanita, Menjadi CEO
62
Sangat Merindukan
63
Mall
64
Tuan Andika
65
Jangan-jangan...
66
Tidak semua, Wanita
67
Ada Dimana?
68
Perlakuan
69
Kehamilan, Firna
70
Mimpi buruk, Zaskia
71
Dua puluh tahun yang lalu
72
Berharap akan baik-baik saja
73
Tengah Malam
74
Bahagia
75
Dokter Jessica
76
Masalah Perusahan
77
Firasat Diyan
78
Pertemuan dengan, Kevin
79
Kevin Merelakan, Dina
80
Kecelakaan pun Terjadi
81
Alam bawa sadar, Dina
82
Keputus asaan, Diyan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!