Menjalani Pernikahan

" kenapa kau menerima pernikahan ini ! " ucap Diyan dingin

kini Diyan dan Dina berada di kamar hotel yang sudah di hiasi bunga mawar dan lilin kecil warna merah . sehingga dapat tercium bau bunga mawar dan bau wangi lilin . hal itu di lakukan oleh siapa lagi ? jika bukan Endra dan Zaskia .

Diyan hanya bisa melampiaskan kemarahannya dan beban hatinya pada wanita yang telah sah menjadi istrinya . dia sejak dulu ingin menolak , Namun , apa daya dirinya ? ketika sang papa Mala mengancam dirinya . dia terpaksa menikah wanita yang dari kecil besar bersama , menjadi teman dan saudara . Tapi sekarang ...

" aku juga terpaksa menjadi istri mu Yan ... aku ingin menolah permintaan papa . tapi aku ... aku tidak bisa melakukan itu ... tolong mengertilah ... jangan menekan ku dan menyalakan ku " lirik Dina dengan linangan air mata

Dina sejak tadi menahan mutiara di matanya dengan susah payah . Namun , sekarang , dia tak mampu lagi menampung air matanya . sehingga matanya memerah karena tangisnya yang perlahan luruh membasahi wajahnya cantiknya .

Dina terluka , kecewa dan sangat tersakiti dengan perkataan Diyan yang selalu menyalakannya sejak tadi . mengatainya dan memarahinya dengan kalimat yang begitu pedas . bahkan dia tidak menduga , jika Diyan yang dia kenal sejak dulu , kini begitu dingin padanya . membuatnya hanya menangisi apa yang sudah terjadi hari ini . dia membatin dalam diam dan tangisnya , menggerutuki takdirnya .

" kau tidur saja ! " hardik Diyan dan berlalu pergi meninggalkan Dina di kamarnya

Diyan sebenarnya tak tega menyalahkan Dina . Namun , dia butuh seseorang untuk menjadi pelampiasan rasa beban di hatinya . dia juga marah pada papa dan mamanya yang memaksa menikah wanita yang merupakan kakak baginya sejak masih kanak-kanak .

" sekarang aku harus apa ? sial ! bedebah dengan pernikahan ini ! " kesal Diyan dalam hatinya . pergi dari rumah di tengah dinginnya malam

sedangkan Dina meringkuk di ranjang hotel dengan ditemani cahaya lilin dan sinar rembulan dengan jendela terbuka di kamar itu . dia tiada henti hanya menangis sesenggukan . masih dapat terbayang apa yang terjadi belakangan hari ini .

saat dimana sikap Diyan tiba-tiba berubah padanya dan perkatanya yang dingin dan tajam menusuk relung hatinya .

" *jangan pernah dekat dengan ku ! "

" pergi kau ! "

" pergi sejauh-jauhnya . jangan perlihatkan wajah mu ! sok polos itu pada ku ! "

" aku pergi ! dan ingat ! jangan menghubungi aku !

" ku harap kau sudah menemukan orang tua mu yang asli itu* ! "

perkataan itu masih terdengar jelas di pendengarannya . sikap dingin dan perkataan tajam Diyan mulai terjadi sekitar Enam tahun lalu . kemudian , ketika Diyan kembali dari kuliahnya di Bandung , di saat itu juga . papa maupun mama mereka , meminta mereka menikah . walau awalnya mereka sangat menolah dengan keras . Tapi , pernikahan itu sudah terjadi dan sangat terpaksa.

" aku harus mencoba menjalani pernikahan ini " gumam Dina meyakinkan hatinya

Dina perlahan tertidur meringkuk kedinginan . dia merasa lelah menangis selama hampir satu jam di kamar hotel sendirian. bahkan langit begitu gelap , sudah tak ada lagi sinar rembulan malam dan bintang juga tidak menunjukkan wujudnya . semesta , seakan mengerti kesedihan dan kegundahan hati Dina dan Diyan .

Diyan berdiri di sebuah jembatan , menatap hamparan air yang begitu gelap dan tenang . kemudian dia menatap langit yang juga begitu tenang , dia menebak , jika tak lama lagi bumi akan segera menangis.

Diyan menghela nafas " dengan terpaksa aku harus menjalani pernikahan ini . lagian juga ... aku dan Dina tidak memiliki hubungan darah "

Diyan tidak pernah memikirkan akan menikah wanita yang merupakan kakak baginya . Tapi , saat ini dia hanya bisa pasrah menjalani suratan takdirnya dalam hubungan rumah tangga atau lebih tepatnya kehidupan pernikahannya akan segera dia mulai .

" aku pasti bisa ! " gumam Diyan menyakinkan hatinya

Diyan kemudian kembali kembalinya . sudah cukup baginya menenangkan hati dan pikirannya selama hampir dua jam berdiri di jembatan yang cukup panjang itu . Diyan mengemudikan mobilnya menuju hotel tempat dia menginap dengan istrinya .

sampai di kamar hotel dan ketika membuka pintu . Diyan dapat melihat Istrinya tidur dengan posisi meringkuk . kemudian dia menyelimuti tubuh mungil istrinya dan menutup pintu jendela kamar balkon hotel . setelahnya dia ikut tidur di samping Dina , kemudian dia berkata ...

" maafkan aku kak . aku hanya ingin melampiaskan rasa kecewa dan sakit hati ku . maaf ... aku tidak akan mungkin lagi menjadi Diyan yang dulu ... " lirik Diyan .

kemudian Diyan ikut memasuki alam mimpi dengan tidur seranjang bersama Dina , istrinya . tentunya Diyan sangat menjaga jarak dari tubuh mungil sang istri dan bahkan membuat guling sebagai pembatas diantaranya dengan istrinya . agar dirinya tidak kiflah , karena dia juga pria normal .

keesokan pagi , sinar mentari matahari menelusup masuk melalui sela jendela kamar hotel yang bercat putih itu . langit membiru dengan awan putih sebagai teman di hari pagi .

Dina perlahan membuka matanya menyesuaikan cahaya yang menelusup memasuki Indra penglihatannya . Namun , ketika matanya sudah dapat menyesuaikan cahaya matahari . dia langsung berteriak karena sangat terkejut.

Aaaaaaaaa

...Bersambung...

Terpopuler

Comments

☠zephir atrophos☠

☠zephir atrophos☠

udah halal woi🗿

2023-02-01

0

wah menarik sekali

2022-01-01

0

IG: Saya_Muchu

IG: Saya_Muchu

Aku sudah fav ya thor, ayo saling dukung karya satu sama lain, dan semangat update.

2022-01-01

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Menjalani Pernikahan
3 Hari Pagi Baru
4 Beda Kamar
5 Panggilan Mas
6 3 Minggu
7 Bertemu Teman
8 Lupa Waktu
9 Merasa Bersalah
10 Hujan Petir
11 Perpisahan
12 Waktu saat itu
13 Perasaan
14 Bersandiwara!
15 Kembali Terulang
16 Ciuman manis
17 Lakukan!
18 Tidak Bilang?
19 Isi Hatinya
20 Selalu Bersama, Mu
21 Pengadilan Di rumah!
22 Hadiah
23 Satu kamar
24 Bulan madu
25 PARIS : Satu kamar
26 PARIS : Selalu dan Selamanya
27 PARIS : Tanpa ada kehangatan
28 PARIS : Pertemuan tidak terduga
29 PARIS : Dina, Istrinya Diyan
30 PARIS : Manis yang memabukkan
31 PARIS : Memanjakan, Mu
32 PARIS : Aku, Menggoda Suamiku
33 PARIS : Menikmati waktu
34 PARIS : Sampai jumpa
35 Toilet pesawat
36 Siaran Video
37 Mimpi buruk
38 Tamu bulanan
39 Kenapa begitu sulit
40 Persahabatan
41 Wanita tua
42 Menjijikkan
43 Perlakuan, Zaskia
44 Dua tahun lalu
45 BANDUNG : Rumah kita dulu
46 BANDUNG : Firna, Hanya teman
47 BANDUNG : Belakang hari ini
48 BANDUNG : Rumah panggung
49 BANDUNG : Malam yang indah
50 BANDUNG : Kejadian kemarin malam
51 BANDUNG : Di mana Ularnya
52 BANDUNG : Teman, Kamu, Mas
53 BANDUNG : Malam itu
54 BANDUNG : Kenangan, Kita
55 BANDUNG : Menikmati Sunset
56 BANDUNG : Saya! Riana Antariska
57 BANDUNG : Pertemuan tidak terduga
58 Di kota Bandung
59 Grup D Prabowo
60 Menangani Perusahaan
61 Wanita, Menjadi CEO
62 Sangat Merindukan
63 Mall
64 Tuan Andika
65 Jangan-jangan...
66 Tidak semua, Wanita
67 Ada Dimana?
68 Perlakuan
69 Kehamilan, Firna
70 Mimpi buruk, Zaskia
71 Dua puluh tahun yang lalu
72 Berharap akan baik-baik saja
73 Tengah Malam
74 Bahagia
75 Dokter Jessica
76 Masalah Perusahan
77 Firasat Diyan
78 Pertemuan dengan, Kevin
79 Kevin Merelakan, Dina
80 Kecelakaan pun Terjadi
81 Alam bawa sadar, Dina
82 Keputus asaan, Diyan
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Prolog
2
Menjalani Pernikahan
3
Hari Pagi Baru
4
Beda Kamar
5
Panggilan Mas
6
3 Minggu
7
Bertemu Teman
8
Lupa Waktu
9
Merasa Bersalah
10
Hujan Petir
11
Perpisahan
12
Waktu saat itu
13
Perasaan
14
Bersandiwara!
15
Kembali Terulang
16
Ciuman manis
17
Lakukan!
18
Tidak Bilang?
19
Isi Hatinya
20
Selalu Bersama, Mu
21
Pengadilan Di rumah!
22
Hadiah
23
Satu kamar
24
Bulan madu
25
PARIS : Satu kamar
26
PARIS : Selalu dan Selamanya
27
PARIS : Tanpa ada kehangatan
28
PARIS : Pertemuan tidak terduga
29
PARIS : Dina, Istrinya Diyan
30
PARIS : Manis yang memabukkan
31
PARIS : Memanjakan, Mu
32
PARIS : Aku, Menggoda Suamiku
33
PARIS : Menikmati waktu
34
PARIS : Sampai jumpa
35
Toilet pesawat
36
Siaran Video
37
Mimpi buruk
38
Tamu bulanan
39
Kenapa begitu sulit
40
Persahabatan
41
Wanita tua
42
Menjijikkan
43
Perlakuan, Zaskia
44
Dua tahun lalu
45
BANDUNG : Rumah kita dulu
46
BANDUNG : Firna, Hanya teman
47
BANDUNG : Belakang hari ini
48
BANDUNG : Rumah panggung
49
BANDUNG : Malam yang indah
50
BANDUNG : Kejadian kemarin malam
51
BANDUNG : Di mana Ularnya
52
BANDUNG : Teman, Kamu, Mas
53
BANDUNG : Malam itu
54
BANDUNG : Kenangan, Kita
55
BANDUNG : Menikmati Sunset
56
BANDUNG : Saya! Riana Antariska
57
BANDUNG : Pertemuan tidak terduga
58
Di kota Bandung
59
Grup D Prabowo
60
Menangani Perusahaan
61
Wanita, Menjadi CEO
62
Sangat Merindukan
63
Mall
64
Tuan Andika
65
Jangan-jangan...
66
Tidak semua, Wanita
67
Ada Dimana?
68
Perlakuan
69
Kehamilan, Firna
70
Mimpi buruk, Zaskia
71
Dua puluh tahun yang lalu
72
Berharap akan baik-baik saja
73
Tengah Malam
74
Bahagia
75
Dokter Jessica
76
Masalah Perusahan
77
Firasat Diyan
78
Pertemuan dengan, Kevin
79
Kevin Merelakan, Dina
80
Kecelakaan pun Terjadi
81
Alam bawa sadar, Dina
82
Keputus asaan, Diyan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!