kian langit pun telah gelap , rembulan sabit dengan begitu indahnya memancarkan sinarnya bersama dengan bintang yang bercahaya menghiasi langit malam . Dina yang kala itu berada di balkon , lantai tiga rumahnya . menatap ke di langit biru kegelapan di atas sana , seakan dia berbicara pada bintang dan rembulan melalui matanya dalam diam .
kemudian ... tiba saja terdengar suara klekson mobil . Dina tersadar dari dunianya dan wajahnya tertunduk kebawah , menatap mobil suaminya yang telah kembali pulang di malam yang begitu sangat larut .
dia pun bertanya dalam kebisuannya . dari mana dia ? hingga sekarang baru pulang ... apa dia tidak memikirkan aku yang mengawatirkannya ? dan tadi !? dia pergi tanpa memberitahukan pada ku ? apa dia mengagap ku patung apa !?
Dina yang ternyata menantikan kepulangan suaminya yang sejak tadi Membuat khawatir , karena tidak mengabari dirinya , saat akan pergi kemana ? dan pulang jam berapa ? Dina tak tahu dan baru sekarang suaminya itu menampakkan batang hidungnya .
Dina pun masuk , saat suaminya sudah masuk ke dalam rumah dan Dina tak lupa menutup pintu balkon . kemudian dia menuruni tangga sampai akhirnya dia bertemu dengan suaminya , yaitu Diyan .
" dari mana ... mas ? apa mas uda makan ? " Dina bertanya ragu , saat memanggil suaminya dengan sebutan " mas "
Diyan terkejut dengan panggilan Dina yang memanggilnya MAS , tapi dia hanya diam dan kembali melanjutkan langkahnya menaiki tangga . Namun , langkahnya terhenti lagi , kala sesuatu mengcekal pergelangan tangannya .
" aku bertanya pada mu mas Diyan " ketus Dina yang ternyata menahan pergelangan tangan suaminya dengan tangan mungilnya
Diyan menepis tangan yang mengcekal tangannya dan menatap wajah wanita yang kini juga menatapnya .
" bukan urusan mu " jawabnya dingin dan tajam . sehingga mampu menusuk hati Dina lagi dan lagi .
Diyan kembali melanjutkan langkahnya dan langsung masuk ke kamarnya , tanpa menoleh dan menatap wajah wanita yang terlihat begitu sedih dan terluka yang telah berstatus istrinya . Dina menatap nanar kepergian Diyan sampai pria itu hilang di balik pintu bercat putih .
Dina pergi ke meja makan dan makan sendirian tanpa harus mengharapkan kehadiran suaminya untuk menemaninya makan malam bersama . karena sejak tadi dia memang menanti kepulangan Diyan . Tapi , Walau sebenarnya dia sudah tak berselera untuk makan , akibat hatinya yang tersakiti . tapi , tak mungkin baginya tidur , tanpa mengisi perutnya terlebih dulu .
Dina makan tanpa menyadari sepasang mata yang menatapnya dari atas . siapa lagi jika bukan Diyan , suaminya yang tinggal serumah dengannya . Diyan yang ingin memastikan Dina sedang apa , kini hanya diam menatap istrinya itu makan sendirian .
" maafkan aku kak ... aku masih belum bisa menerima Pernikahannya ini . aku ... hanya ingin menjaga hati mu dengan diri ku yang tak terlalu dekat dengan mu " Gumam Diyan . kemudian dia kembali masuk kamarnya dan tak lupa menutup pintu .
Diyan yang belum bisa menerima Pernikahannya dengan wanita yang sejak kecil dia selalu panggil kakak . membuatnya selalu bersikap dingin ,walau sebenarnya dia tak ingin menyakiti hati Wanita yang telah berstatus istrinya .
Namun , kini dia bisa apa ? selain tetap menunjukkan sikap dinginnya yang sudah tertanam selama 6 tahun ini , akibat ulah papanya yang memaksakan dirinya untuk menikahi Dina .
Diyan pernah bertanya dan membantah perkataan dalam bentuk permintaan papanya . bukannya mendapatkan jawaban , tapi dirinya mala mendapatkan sebuah acaman yang membuatnya mau tak mau menerima permintaan papanya , yaitu menikahi Dina .
sedangkan Dina . Dina dulu punya pacar 6 tahun lalu , tiba saja pacarnya itu memutuskan dirinya tanpa sebab atau alasan yang jelas . Namun , pacarnya memberikan janji , jika dirinya akan kembali lagi padanya dan langsung menikahinya . tapi , setelah 6 berlalu , pacarnya belum juga kembali , tapi dia Mala harus menikah dengan pria yang telah dianggap sebagai saudaranya atas keinginan orang tua Diyan yang telah dia anggap sebagai orang tuanya sendiri .
Sesudah selesai makan dan membersihkan meja makan serta mencuci piring bekas makannya . Dina masuk ke kamar , dia melihat benda yang melingkar di dinding kamarnya dengan jarum menunjukkan jam 9 lewat . kemudian dia menaiki ranjangnya dan memainkan ponselnya yang mendapatkan pesan - pesan di grup yang terdapat dia dan kedua sahabatnya .
" Dina ! " Gita Wirjawan
" Din !!!! Lo dimana si ? kangen ni gue ... ketemuan yup ! " Mila Agnesia
" Din ... Lo susah banget deh , di hubungi ! kemana aja si Lo ? " Gita Wirjawan
" kita ketemuan yok !!! " Mila Agnesia
^^^" iya ... de iya . kita ke temuan ko "^^^
^^^" tapi dimana ? "^^^
" bagus ! yeh !!! " Mila Agnesia
" kita ke temunya di tempat biasanya aja ? di mall ya ? " Gita Wirjawan
^^^" ok "^^^
" setuju "
obrolan grup Dina dengan sahabatnya pun berlanjut sampai akhirnya selesai juga selama satu jam berkutat dengan ponselnya . Dina memilih tidur di ranjangnya , tidur sendiri tanpa ada yang menemaninya . hanya benda empuk yang di sebut guling itulah temannya dan memeluk erat dan seketika dia memasuki alam mimpinya.
Sedangkan Diyan dia belum tertidur . saat ini dia menulis sesuatu dalam buku , agendanya . dengan menggunakan sebuah pena berwarna coklat dan tak lama dia menutup bukunya dan langsung mengistirahatkan tubuhnya di ranjangnya yang empu .
^^^15 Januari ^^^
Ada saatnya ku ingin memelukmu erat dengan memberikan rasa hangat pada tubuh mu dalam kedinginan malam .
Namun , ku tak mampu melakukannya
ku hanya bisa menjaga dan melindungi mu dalam diam tanpa kamu tahu
maafkan aku yang telah menyakiti hati mu
maafkan aku yang telah membuat air mata indah mu jatuh karna ku
salahkan aku dan benci diri ku
jika itu membuat mu tetap ada di dekat ku
karena ku tak akan mungkin membiarkan mu pergi meninggalkan aku Dina , matahari ku
~ Diyan Endra Prabowo ~
...Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Bunga
Hay kak mampir yuk di karya pertama ku.
Karena kejadian malam itu.
di tunggu ya kak 🙏
2022-02-13
0
🐝⃞⃟𝕾𝕳 TerlenARayuAn
km akan mnysl diyan
2022-02-10
0
suharwati jeni
diyan, ternyata kau..
2022-01-16
0