Bersandiwara!

Waktu berlalu dengan cepat, Dina memanfaatkan waktu yang ada bersama kedua sahabatnya untuk bersenang-senang. Melupakan dirinya sebagai seorang istri Diyan, Seperti sekarang ini, Pergi ke Mall berbelanja, Layaknya seorang Wanita lajang. Membeli baju, Atau gaun yang cocok menurutnya, Dan tentunya, Dia masih menggunakan kartu kredit dan ATM yang di berikan orang tuanya.

Walau pun Diyan telah memberikan kartunya pada Dina. Dina tetap juga tidak memakainya kartu ATM pemberian Diyan, Karena Dina berpikir, Agar Diyan tidak mengetahui apa yang dia lakukan selama hampir seminggu ini. Namun, Tanpa Dina sadari, Bila ada seorang Pria yang di utus Diyan untuk terus mengawasi setiap pergerakannya. Kemana pun Dina pergi atau sedang berbuat apa? Diyan Pasti akan mengetahuinya, Seperti saat ini, Dina berada di Mall berbelanja bersama kedua sahabatnya.

" Setelah ini, Kita akan pergi kemana lagi? Aku sudah puas banget ni! Belanja banyak dan rasanya gue capek deh " Gita terkekeh dengan perkataannya sendiri. Dina memutar bola mata malas melihat tingkah sahabatnya yang sejak pertama kali masuk mall, Gita yang lebih Heboh dan Sekarang, Katanya Capek, Tapi masih ingin pergi lagi? Yang benar saja.

" Kita makan dulu deh, Setelah itu, Bantuin gue " Kata Dina, Dan melangkah terlebih dulu Meninggalkan kedua sahabat yang terbengong mendengar perkataannya, Dengan membawa banyak parper bag di kedua tangannya.

Gita dan Mila saling pandang, Merasa bingung mendengar perkataan Dina. Bantuin? Bantuin Apa?. Itulah yang ada di pikiran Gita dan Mila. Ketika sadar, Dina telah jauh dari mereka berdua, Dengan cepat Gita dan Mila mengikuti langkah Dina, Sampai akhirnya mereka masuk ke dalam tempat makan yang berada di Mall. Dina duduk di kursi yang satu mejanya terdiri empat kursi. Gita dan Mila duduk berdampingan di hadapan Dina dengan berbatas meja.

" Bantuin apa Din? Kok Lo baru bilangnya sekarang? " Tanya Mila, dan Gita hanya diam menatap Dina, Menantikan jawaban dari Dina.

" Besok akhir pekan, Dan gue butuh bantuan Lo untuk memindahkan barang-barang gue ke kamar Diyan. Karena akhir pekan ini, Orang tua dan Nenek, kakek gue pulang dari London. Seperti yang Lo tahu, Gue dan Diyan harus tinggal sekamar. Gue dan Diyan harus Bersandiwara! Bila ada yang tinggal di rumah selain kami berdua " Dina menghela nafas kasar, Setelah menjelaskan pada kedua sahabatnya.

Mendengar penjelasan Dina, Gita dan Mila menghelakan nafas panjang. sebagai sahabat, Gita dan Mila mengerti apa yang saat ini tengah Dina pikirkan? Tidak lain dan tidak bukan, Kemungkinan, Dina dan Diyan melakukan sandiwara di depan keluarga. Sandiwara yang seakan Dina dan Diyan sudah menerima pernikahan ini. dengan tinggal satu kamar dalam satu atap rumah bersama keluarga, layaknya mereka berdua berprilaku sebagai Suami-istri pada umumnya.

" Lo yang sabar ya, Din? Kita-kita sebagai sahabat Lo... selalu ada di dekat Lo, Di saat Lo butuh kita. Kita pasti akan ada buat Lo " Gita mencoba menghibur Dina yang terlihat tidak lagi bersemangat seperti beberapa hari belakangan ini. Selama hampir seminggu ini, Dina terlihat Happy dan bersemangat di saat bersama kedua Sahabatnya. Tapi, Sekarang, Dina terlihat sedih lagi, Hanya karena Hari yang tidak Dina inginkan akan Tiba, Bersandiwara.

" Makasih Ya, Sahabat gue. Kalian berdua selalu mengertiin, Gue. Terima kasih Banget! Gue bersyukur Banget, Ada kalian berdua jadi sahabat terbaik Gue! " Dina mengaguk dan tersenyum, Berusaha terlihat kuat dan sabar di hadapan kedua sahabatnya. Gita dan Mila membalas senyumannya, Walau pun tidak senyuman manis, Setidaknya dapat membuat hati Gita dan Mila merasa sedikit lega melihat senyuman Dina.

" Ya sudah, Kalau begitu... Ayo kita pesan makanan atau minuman gitu, Gue juga Uda laparrr banget ni " Kata Mila, dan bersamaan dengan itu, datang seorang pelayan Wanita memberikan dua buku menu pada mereka bertiga.

" Mau pesan apa Nona? " Tanya pelayan Wanita itu dengan tersenyum sopan pada Dina, Gita dan Mila.

Dina, Gita dan Mila pun memesan jenis makanan dan juga minuman yang mereka bertiga inginkan. Pelayan Wanita itu pun mencatat pesanan Ketiga pelanggan Wanita. Dengan tersenyum senang, Pelayan Wanita mengaguk sopan. Setelah, Selesai mencatat pesanan Dina, Gita dan Mila.

" Mohon di tunggu ya, Nona? " Ucap pelayan Wanita dengan sopan, Di tanggapi dengan senyuman Dina, Gita dan Mila. Kemudian, pelayan Wanita itu berlalu pergi meninggalkan meja Dina bersama kedua sahabatnya.

Sampai, Beberapa menit kemudian, Ketiga pesanan yang Dina, Gita dan Mila pesan datang, Dengan di bawa pelayan Wanita yang sebelumnya, dengan menggunakan sebuah Troli makanan yang terbuat dari besi. Pelayan Wanita itu pun, Menyusun rapi makanan dan minuman di atas meja Dina bersama kedua sahabatnya. Setelahnya, Pelayan Wanita itu berlalu pergi, dan membiarkan Dina bersama kedua sahabatnya, Menikmati makanan juga minuman dingin.

" Saat ini Nona Dina bersama kedua sahabatnya sedang makan bersama Tuan, Tempatnya masih di dalam Mall " Beritahu seorang Pria yang menggunakan jeket jeans, Dengan tangan kanannya memegang sebuah ponsel yang di dekatkan di daun telinganya.

" Awasi terus, Jangan sampai lengah! " Perintah seorang pria di seberang telpon dengan suaranya yang terdengar tegas. Tidak lain adalah Diyan, Saat ini, Dia tengah berada di dalam mobil.

" Baiklah Tuan " Pria itu menjawab patuh, Pria yang tidak lain adalah seorang Pria yang di utus Diyan untuk mengawasi setiap pergerakan Dina. Pria itu, duduk di kursi pada barisan meja yang berada di pojokan, Tempat yang tidak terlalu jauh dari keberadaan Dina dan Kedua sahabatnya berada. Dengan hanya memegang buku menu yang beberapa menit lalu di berikan pelayan Wanita padanya. Bahkan, Di atas mejanya cuma ada Segelas cappucino yang masih panas, Seakan baru di sedukkan untuknya. Pria itu mengawasi Dina dengan sepasang mata tajamnya.

Diyan mematikan ponselnya, dan kemudian menyimpan ponselnya kedalam saku celananya. Bola mata hitam Diyan, Menatap kedepan, Sudut bibir tipisnya perlahan tertarik membentuk sebuah senyuman yang bila ada melihat wajah tampannya tengah tersenyum, Mungkin akan membuat Wanita mana pun bertekuk lutut di hadapannya. Diyan sangat luar biasa tampan ketika tersenyum.

" Kali ini... Aku menerima Mu, Menjadi Istri Ku, Dina. Aku akan melakukan apa pun sebagai Suami mu, Aku Tidak Bersandiwara! " Kata Diyan menatap kedepannya yang di sana ada sebuah Foto berukuran sedang dalam pegangannya di antara jari telunjuk dan ibu jarinya. Foto Dina yang tersenyum bahagia terlihat sangat cantik.

Diyan, Saat ini, Telah berada di ibu Kota, Dia sengaja tidak mengabari Dina. Karena Diyan, Punya kejutan dan permainan yang dapat membuat Dina menjadi miliknya. Selama hampir seminggu ini, Selain ada tugas pekerjaan, Diyan juga terus memikirkan dirinya dan Dina dalam ikatan pernikahan.

Dirinya dan Dina tidak memiliki hubungan darah. Mengingat apa yang Dina katakan pada malam itu, pada Minggu lalu. Membuat hati Diyan bergetar, dan terasa semakin sakit. Bukan cuma air mata yang jatuh, Diyan tahu, Bila perlakuannya selama ini telah ' sangat menyakiti ' hati Dina. Diyan memutuskan, Menerima pernikahan ini dan menerima Dina sebagai istrinya yang Sah. Diyan juga akan mencoba mencintai Dina sebagai lawan jenis, Sebagai Wanita yang membutuhkan cinta dari Pria. Sebagai Istri yang sangat mendambakan kasih sayang dan Cinta dari suaminya.

...Bersambung...

Terpopuler

Comments

༄༅⃟𝐐✰͜͡w⃠🆃🅸🆃🅾ᵉᶜ✿☂⃝⃞⃟ᶜᶠ𓆊

༄༅⃟𝐐✰͜͡w⃠🆃🅸🆃🅾ᵉᶜ✿☂⃝⃞⃟ᶜᶠ𓆊

mampir

2021-12-14

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Menjalani Pernikahan
3 Hari Pagi Baru
4 Beda Kamar
5 Panggilan Mas
6 3 Minggu
7 Bertemu Teman
8 Lupa Waktu
9 Merasa Bersalah
10 Hujan Petir
11 Perpisahan
12 Waktu saat itu
13 Perasaan
14 Bersandiwara!
15 Kembali Terulang
16 Ciuman manis
17 Lakukan!
18 Tidak Bilang?
19 Isi Hatinya
20 Selalu Bersama, Mu
21 Pengadilan Di rumah!
22 Hadiah
23 Satu kamar
24 Bulan madu
25 PARIS : Satu kamar
26 PARIS : Selalu dan Selamanya
27 PARIS : Tanpa ada kehangatan
28 PARIS : Pertemuan tidak terduga
29 PARIS : Dina, Istrinya Diyan
30 PARIS : Manis yang memabukkan
31 PARIS : Memanjakan, Mu
32 PARIS : Aku, Menggoda Suamiku
33 PARIS : Menikmati waktu
34 PARIS : Sampai jumpa
35 Toilet pesawat
36 Siaran Video
37 Mimpi buruk
38 Tamu bulanan
39 Kenapa begitu sulit
40 Persahabatan
41 Wanita tua
42 Menjijikkan
43 Perlakuan, Zaskia
44 Dua tahun lalu
45 BANDUNG : Rumah kita dulu
46 BANDUNG : Firna, Hanya teman
47 BANDUNG : Belakang hari ini
48 BANDUNG : Rumah panggung
49 BANDUNG : Malam yang indah
50 BANDUNG : Kejadian kemarin malam
51 BANDUNG : Di mana Ularnya
52 BANDUNG : Teman, Kamu, Mas
53 BANDUNG : Malam itu
54 BANDUNG : Kenangan, Kita
55 BANDUNG : Menikmati Sunset
56 BANDUNG : Saya! Riana Antariska
57 BANDUNG : Pertemuan tidak terduga
58 Di kota Bandung
59 Grup D Prabowo
60 Menangani Perusahaan
61 Wanita, Menjadi CEO
62 Sangat Merindukan
63 Mall
64 Tuan Andika
65 Jangan-jangan...
66 Tidak semua, Wanita
67 Ada Dimana?
68 Perlakuan
69 Kehamilan, Firna
70 Mimpi buruk, Zaskia
71 Dua puluh tahun yang lalu
72 Berharap akan baik-baik saja
73 Tengah Malam
74 Bahagia
75 Dokter Jessica
76 Masalah Perusahan
77 Firasat Diyan
78 Pertemuan dengan, Kevin
79 Kevin Merelakan, Dina
80 Kecelakaan pun Terjadi
81 Alam bawa sadar, Dina
82 Keputus asaan, Diyan
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Prolog
2
Menjalani Pernikahan
3
Hari Pagi Baru
4
Beda Kamar
5
Panggilan Mas
6
3 Minggu
7
Bertemu Teman
8
Lupa Waktu
9
Merasa Bersalah
10
Hujan Petir
11
Perpisahan
12
Waktu saat itu
13
Perasaan
14
Bersandiwara!
15
Kembali Terulang
16
Ciuman manis
17
Lakukan!
18
Tidak Bilang?
19
Isi Hatinya
20
Selalu Bersama, Mu
21
Pengadilan Di rumah!
22
Hadiah
23
Satu kamar
24
Bulan madu
25
PARIS : Satu kamar
26
PARIS : Selalu dan Selamanya
27
PARIS : Tanpa ada kehangatan
28
PARIS : Pertemuan tidak terduga
29
PARIS : Dina, Istrinya Diyan
30
PARIS : Manis yang memabukkan
31
PARIS : Memanjakan, Mu
32
PARIS : Aku, Menggoda Suamiku
33
PARIS : Menikmati waktu
34
PARIS : Sampai jumpa
35
Toilet pesawat
36
Siaran Video
37
Mimpi buruk
38
Tamu bulanan
39
Kenapa begitu sulit
40
Persahabatan
41
Wanita tua
42
Menjijikkan
43
Perlakuan, Zaskia
44
Dua tahun lalu
45
BANDUNG : Rumah kita dulu
46
BANDUNG : Firna, Hanya teman
47
BANDUNG : Belakang hari ini
48
BANDUNG : Rumah panggung
49
BANDUNG : Malam yang indah
50
BANDUNG : Kejadian kemarin malam
51
BANDUNG : Di mana Ularnya
52
BANDUNG : Teman, Kamu, Mas
53
BANDUNG : Malam itu
54
BANDUNG : Kenangan, Kita
55
BANDUNG : Menikmati Sunset
56
BANDUNG : Saya! Riana Antariska
57
BANDUNG : Pertemuan tidak terduga
58
Di kota Bandung
59
Grup D Prabowo
60
Menangani Perusahaan
61
Wanita, Menjadi CEO
62
Sangat Merindukan
63
Mall
64
Tuan Andika
65
Jangan-jangan...
66
Tidak semua, Wanita
67
Ada Dimana?
68
Perlakuan
69
Kehamilan, Firna
70
Mimpi buruk, Zaskia
71
Dua puluh tahun yang lalu
72
Berharap akan baik-baik saja
73
Tengah Malam
74
Bahagia
75
Dokter Jessica
76
Masalah Perusahan
77
Firasat Diyan
78
Pertemuan dengan, Kevin
79
Kevin Merelakan, Dina
80
Kecelakaan pun Terjadi
81
Alam bawa sadar, Dina
82
Keputus asaan, Diyan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!