Hari Pagi Baru

Sinar rembulan berganti dengan sinar matahari pagi . Dina perlahan membuka matanya menyesuaikan cahaya yang menelusup memasuki Indra penglihatannya . Namun , ketika matanya sudah dapat menyesuaikan cahaya matahari . dia langsung berteriak ketika matanya langsung di suguhkan sebuah wajah pria .

Aaaaaaaaa

Diyan membuka matanya dan langsung mendekap mulut Dina dengan tangannya . seketika Dina terdiam , menatap pria di depannya dengan tubuh yang mendadak kaku membeku . karena untuk pertama kalinya , dia tidur seranjang dengan seorang pria .

" bisa diam ! pagi-pagi Uda ribut aja " kata Diyan yang terdengar parau . Dina tidak merespon , hanya diam menatap Diyan . seakan Dina lupa , pria di depannya sudah menjadi suaminya

Diyan Kemudian menarik tangannya dan dia sempat terkejut . saat tahu , tubuhnya dengan tubuh ramping Dina menempel dan bahkan tak menyisakan jarak sedikit pun . bahkan tangannya terjepit oleh tubuh Dina dan Diyan sudah menebak . jika dirinya dan Dina tidur berpelukan dalam Kehangatan .

Diyan sadar , dia langsung turun dari ranjang dan berdiri membelakangi Dina " bersihkan dirimu , setelah itu kita pulang " ujar Diyan datar

Diyan pergi keluar kamar dan lagi - lagi meninggalkan Dina sendiri yang masih membisu dengan apa yang baru saja terjadi . Dina Kemudian bangun , tapi duduk di ranjang dengan tatapan bingung dan terkejut .

" Kenapa aku bisa lupa ? bila diri ku ini sudah menjadi istrinya ... dan tentu saja . jika dia ... tidur seranjang bersama ku " Gumam Dina

selama 5 menit Dina terdiam . ketika sadar dan ingat dengan perkata pria yang telah berstatus suaminya dan bukan lagi adiknya . dia langsung berlari ke kamar mandi untuk membersihkan diri . setelah selesai , dia hanya memakai bathroom kamar mandi hotel yang sudah di sediakan . karena dia lupa mengambil pakaian gantinya , akibat terburu-buru .

ketika sudah selesai memakai baju , Kemudian dia mencoba menghubungi nomor seseorang . Pada akhirnya di sambungan yang ke tiga , orang seberang akhirnya mengakat telponnya . siapa lagi yang dia telpon ? jika bukan Diyan , suaminya !

" aku sudah siap . emm... aku .. eh kamu .. " Dina ragu memanggil orang seberang telpon dengan sebutan apa ? suami ? kamu ? atau Diyan . jika di pikiran merasa tak nyaman juga tak sopan . tapi perkataannya terpotong , ketika orang seberang menjawabnya

" aku segera datang " jawab Diyan

Tut . Telpon mati sepihak dari Diyan dan Dina hanya berusaha untuk memahami sikap suaminya yang tidak seperti dulu , sebagai saudaranya atau pun adiknya , hanya akan tetap menjadi suaminya .

Dina pun terdiam dengan duduk di pinggiran ranjang sambil tangannya tetap menggenggam ponselnya . tatapan mata Dina , tiba saja menjadi begitu sendu . ketika teringat Kenangannya dengan Diyan waktu 6 tahun belakangan sampai hari pernikahannya tiba . mengingat sifat Diyan yang tiba saja berubah padanya .

Diyan dulu adalah karakter pria yang begitu lembut dan hangat . serta sangat suka bercanda dan terutama sikapnya selalu dia utamakan kepada wanita yang dianggap kakak dan juga teman dan bahkan teman sekolah mereka sempat berpikir , jika Dina dan Diyan terlihat seperti sepasang kekasih bukan saudara atau pun teman . Tapi , sikap Diyan berubah menjadi begitu dingin dan perkataannya begitu tajam tidak selembut dulu di jaman mereka berdua menjadi dewasa .

Dina hanya bisa tersenyum menjalani pernikahan yang telah di takdirkan tuhan untuknya dan telah di laksanakan oleh Endra dan Zaskia yang merawatnya sejak kecil yang telah menjadi orang tuanya . kini senyuman itu seakan tidak memiliki beban apa pun , seakan dia merasa hidup dalam mimpi . ya ! Dina berharap kehidupan pernikahannya ini hanya mimpi . Namun , dia bisa apa ? jika pernikahan yang telah menjadikannya status Istri adalah nyata.

" Hari pagi baru ku telah ku mulai dengan status ku dalam berkedok istri . istri Diyan Endra Prabowo , seorang dokter tampan " lirik Dina sembari tersenyum dengan tatapannya yang sendu

Tiba saja pintu terbuka dan seketika Dina menatap ke arah pintu . di sana dia sudah melihat pria yang telah berstatus suaminya , dan bukan lagi saudara atau pun teman .

Diyan menatap sekilas wajah wanita yang telah menjadi istrinya . walau sekilas dia menatap mata dan wajah istrinya , dia tahu ... jika wanitanya merasakan kesedihan . sama halnya dengan dirinya sendiri , kemudian dia langsung masuk kamar mandi , tanpa berucap kata .

Dina menghela nafas berat , seakan beban hatinya dapat terbuang .

" aku harus siap , jika ... dia meminta sesuatu pada ku , karena kata mama aku harus menuruti perkataan suami ku . Walau dia ... saudara ku " kata Dina lirik dalam hatinya

beberapa menit kemudian , Diyan keluar dari kamar mandi dengan baju yang sama dan rambut yang basah . sehingga ketampanan bertambah , membuat Dina mematung melihat Diyan yang menjadi sosok pria dewasa dan bukan lagi sosok remaja yang pergi meninggalkannya untuk kuliah .

Karena saat Diyan pulang dari Bandung dan telah selesai masa kuliahnya . papa Endra langsung menikahkan mereka berdua dan baru sekaranglah Dina melihat Diyan yang menjadi pria dewasa .

" apa yang kau lihat ! cepat bereskan barang mu , dan jangan meninggalkan apa pun " kata Diyan . menyadarkan Dina

" I..ya " sahut Dina dengan pipi yang dapat dia rasakan panas dan bisa di tebak , bila pipinya sudah memerah . Tapi , ada rasa sakit , mendengar suara Diyan yang dingin

Diyan keluar dari kamar , dan di ikuti oleh Dina . Dina sudah sempat membereskan barangnya dan Diyan . karena barang mereka berdua tidaklah banyak , hanya beberapa saja . kini di dalam mobil , Diyan yang mengemudi dan Dina menatap keluar jendela . mereka berdua sama-sama diam , memikirkan apa yang harus mereka lakukan ? dengan status mereka berdua sekarang .

Dalam kesunyian diantara Diyan dan Dina . hanya di temani suara klekson kendaraan lain yang berada di sekita mereka , berlalu lalang melintas dan berjalan . sampai menit kemudian , mobil berhenti di depan rumah mereka yang baru . Rumah tempat Dina dan Diyan menjalani kehidupan yang baru , dengan status yang baru , yaitu suami dan istri .

Dina dan Diyan turun dari mobil . Diyan membuka pintu , Kemudian dia dan Dina masuk selangkah . Tapi , tiba saja terdengar suara yang terdengar begitu bahagia dari rumah . Seakan , kehadiran mereka berdua sudah di nantikan sejak dulu .

" Selamat datang pengantin baru " serentak Endra dan Zaskia

Dina tersenyum semanis mungkin " Pengantin baru ? ya ... lagi - lagi aku lupa . akibat kebanyakan diam ... " dalam hati Dina

Diyan tetap pada sikap dingin dan wajah datarnya " pengantin tak bahagia lebih bagus mama , papa " dalam hati Diyan

" kenapa hanya diam saja ? apa kalian ada masalah ? atau jangan-jangan kalian berdua bertengkar ! ya ? " cecar Zaskia cemas melangkah mendekati pengantin baru

" Bukan ma " jawab Dina cepat " mungkin karena Dina merasa lapar " jelasnya terkekeh geli menghilangkan kecemasan di wajah Zaskia

" Ma ... apa kamu mendengarkan ma ? anak kita merasa lapar ... sepertinya mereka berdua begadang semalaman " ujar Endra tersenyum penuh arti menatap pengantin baru

" iya Pa . mama mendengarnya , sepertinya ... akan segera hadir makhluk kecil " sahut Zaskia

Diyan yang mendengar perkataan orang tuanya dan tau arah pembicaraan membuatnya mendengus kesal .

" itu tidak akan " kata Diyan , kemudian pergi ke kamarnya . Endra dan Zaskia hanya tersenyum melihat kepergian putra mereka

Dina yang semakin merasa bingung dengan arah pembicaraan orang tuanya atau mertuanya dan suaminya . dia tidak mengerti apa yang mereka maksud . sikap Dina yang polos , karena sewaktu kecil sampai dewasa , dia lebih sering di rumah . bila keluar , dia akan pergi , jika ada yang mengajaknya . seperti teman , dan pacar . pacar ? lebih tepatnya mantan pacar , Dina pun pergi ke kamarnya dengan perasaan kalut dan tentunya dia sudah izin pada Endra dan Zaskia , bila dia ingin istirahat .

sedangkan Diyan berbaring di ranjangnya dengan menatap langit kamarnya .

" Hari pagi baru ku di mulai menjadi seorang suami " ujarnya , Kemudian menghela nafas kasar dan berusaha memejamkan mata , akhirnya terlelap tidur memasuki alam mimpi .

...Bersambung...

Terpopuler

Comments

Tacha istri Seokjin

Tacha istri Seokjin

semangat nulis ceritanya kk

2022-02-04

1

Meimei

Meimei

lanjut

2022-01-01

0

reina

reina

like

2021-06-28

3

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Menjalani Pernikahan
3 Hari Pagi Baru
4 Beda Kamar
5 Panggilan Mas
6 3 Minggu
7 Bertemu Teman
8 Lupa Waktu
9 Merasa Bersalah
10 Hujan Petir
11 Perpisahan
12 Waktu saat itu
13 Perasaan
14 Bersandiwara!
15 Kembali Terulang
16 Ciuman manis
17 Lakukan!
18 Tidak Bilang?
19 Isi Hatinya
20 Selalu Bersama, Mu
21 Pengadilan Di rumah!
22 Hadiah
23 Satu kamar
24 Bulan madu
25 PARIS : Satu kamar
26 PARIS : Selalu dan Selamanya
27 PARIS : Tanpa ada kehangatan
28 PARIS : Pertemuan tidak terduga
29 PARIS : Dina, Istrinya Diyan
30 PARIS : Manis yang memabukkan
31 PARIS : Memanjakan, Mu
32 PARIS : Aku, Menggoda Suamiku
33 PARIS : Menikmati waktu
34 PARIS : Sampai jumpa
35 Toilet pesawat
36 Siaran Video
37 Mimpi buruk
38 Tamu bulanan
39 Kenapa begitu sulit
40 Persahabatan
41 Wanita tua
42 Menjijikkan
43 Perlakuan, Zaskia
44 Dua tahun lalu
45 BANDUNG : Rumah kita dulu
46 BANDUNG : Firna, Hanya teman
47 BANDUNG : Belakang hari ini
48 BANDUNG : Rumah panggung
49 BANDUNG : Malam yang indah
50 BANDUNG : Kejadian kemarin malam
51 BANDUNG : Di mana Ularnya
52 BANDUNG : Teman, Kamu, Mas
53 BANDUNG : Malam itu
54 BANDUNG : Kenangan, Kita
55 BANDUNG : Menikmati Sunset
56 BANDUNG : Saya! Riana Antariska
57 BANDUNG : Pertemuan tidak terduga
58 Di kota Bandung
59 Grup D Prabowo
60 Menangani Perusahaan
61 Wanita, Menjadi CEO
62 Sangat Merindukan
63 Mall
64 Tuan Andika
65 Jangan-jangan...
66 Tidak semua, Wanita
67 Ada Dimana?
68 Perlakuan
69 Kehamilan, Firna
70 Mimpi buruk, Zaskia
71 Dua puluh tahun yang lalu
72 Berharap akan baik-baik saja
73 Tengah Malam
74 Bahagia
75 Dokter Jessica
76 Masalah Perusahan
77 Firasat Diyan
78 Pertemuan dengan, Kevin
79 Kevin Merelakan, Dina
80 Kecelakaan pun Terjadi
81 Alam bawa sadar, Dina
82 Keputus asaan, Diyan
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Prolog
2
Menjalani Pernikahan
3
Hari Pagi Baru
4
Beda Kamar
5
Panggilan Mas
6
3 Minggu
7
Bertemu Teman
8
Lupa Waktu
9
Merasa Bersalah
10
Hujan Petir
11
Perpisahan
12
Waktu saat itu
13
Perasaan
14
Bersandiwara!
15
Kembali Terulang
16
Ciuman manis
17
Lakukan!
18
Tidak Bilang?
19
Isi Hatinya
20
Selalu Bersama, Mu
21
Pengadilan Di rumah!
22
Hadiah
23
Satu kamar
24
Bulan madu
25
PARIS : Satu kamar
26
PARIS : Selalu dan Selamanya
27
PARIS : Tanpa ada kehangatan
28
PARIS : Pertemuan tidak terduga
29
PARIS : Dina, Istrinya Diyan
30
PARIS : Manis yang memabukkan
31
PARIS : Memanjakan, Mu
32
PARIS : Aku, Menggoda Suamiku
33
PARIS : Menikmati waktu
34
PARIS : Sampai jumpa
35
Toilet pesawat
36
Siaran Video
37
Mimpi buruk
38
Tamu bulanan
39
Kenapa begitu sulit
40
Persahabatan
41
Wanita tua
42
Menjijikkan
43
Perlakuan, Zaskia
44
Dua tahun lalu
45
BANDUNG : Rumah kita dulu
46
BANDUNG : Firna, Hanya teman
47
BANDUNG : Belakang hari ini
48
BANDUNG : Rumah panggung
49
BANDUNG : Malam yang indah
50
BANDUNG : Kejadian kemarin malam
51
BANDUNG : Di mana Ularnya
52
BANDUNG : Teman, Kamu, Mas
53
BANDUNG : Malam itu
54
BANDUNG : Kenangan, Kita
55
BANDUNG : Menikmati Sunset
56
BANDUNG : Saya! Riana Antariska
57
BANDUNG : Pertemuan tidak terduga
58
Di kota Bandung
59
Grup D Prabowo
60
Menangani Perusahaan
61
Wanita, Menjadi CEO
62
Sangat Merindukan
63
Mall
64
Tuan Andika
65
Jangan-jangan...
66
Tidak semua, Wanita
67
Ada Dimana?
68
Perlakuan
69
Kehamilan, Firna
70
Mimpi buruk, Zaskia
71
Dua puluh tahun yang lalu
72
Berharap akan baik-baik saja
73
Tengah Malam
74
Bahagia
75
Dokter Jessica
76
Masalah Perusahan
77
Firasat Diyan
78
Pertemuan dengan, Kevin
79
Kevin Merelakan, Dina
80
Kecelakaan pun Terjadi
81
Alam bawa sadar, Dina
82
Keputus asaan, Diyan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!