Sebelum Livy melangkah tangannya telah dipegang oleh Juan.
"Maaf" gumam juan pelan namun masih bisa didengar oleh Livy.
Livy mencoba melepaskan tangannya namun cengkeraman Juan sangat kuat. Mungkin karena perbedaan gender yang mana tenaga pria lebih besar dari wanita.
"Lepaskan" ucap Livy dingin, dia masih marah dan kecewa dengan Juan. Ini pertama kalinya dia bisa akrab dengan orang asing dan dia harus menerima fakta kalau Juan adalah musuh kerajaan.
Tes...tes...
Air mata Livy menetes, dari dulu dia tidak pernah menangis. Ini adalah pertama kalinya Livy menangis setelah ulang tahunnya yang ke 5. Hari itu adalah terakhir kalinya dia menangis karena sedih.
Namun apa ini dia bisa menangis lagi, Livy sudah berfikir kalau dia tidak pernah bisa menangis lagi. Karena hatinya sudah lama beku.
Melihat Livy menangis Juan gelagapan dan segera memeluk Livy, ia mencoba menenangkan Livy. Sungguh hatinya hancur melihat air mata Livy dan terlebih itu karena dirinya.
"Maaf" lirih Juan semakin mengeratkan pelukannya. Padahal ini adalah pertemuan pertama mereka namun entah kenapa dia merasa sangat dekat.
Juan melambaikan tangan, pelayan pun datang saat melihat lambaian tangan Juan. Dia bisa mengerti jika mereka akan segera pergi. Juan memberi 1 koin emas kemudian pergi dari sana menggunakan teleportasi.
...
Juan dan Livy muncul di sebuah ruangan yang mewah dan besar. Semua manik dan dekorasi sangat mewah dan indah.
Juan membawa Livy kekerajaan Crastine, tepatnya di kamarnya. Livy mencoba melepas pelukan Juan karena dia merasa jika mereka tidak berada di toko kue tadi.
"Kenapa kau membawa ku kemari" tanya Livy sambil menyeka air matanya.
Juan duduk di kasur kemudian menarik Livy kepelukanya. Livy kaget dia tidak sempat bereaksi dan langsung jatuh dipelukan Juan.
"Ka-kamu mau apa" tanya Livy gugup, dia mencoba setenang mungkin.
Juan tersenyum jahil, dia menghembuskan nafas ditelinga Livy. membuat wajah Livy merona.
"Menurut mu" bisik Juan ditelinga Livy sambil tersenyum jahil. Dia sangat suka menggoda Livy.
"Ja-jangan macam-macam" ucap Livy gugup sambil menyilangkan tangan di dadanya.
"Hanya bercanda" Juan menjauhkan wajahnya dari Livy, ia tersenyum jahil membuat wajah Livy kembali memerah karena malu.
"Ja-jangan kira aku akan memaafkan mu" ucap Livy datar, dia sebisa mungkin menetralkan rasa malunya.
"Aku hanya ingin agar kamu tidak sedih lagi" Juan menatap Livy dengan sendu.
"Hmph.." Livy memalingkan wajahnya kesal.
"Maaf, memang benar tujuan ku ke sana untuk memata-matai kerajaan Trianty. Aku ke sana karena salah satu bawahan ku tertangkap jadi..."
"Kamu ingin membungkam bawahan mu" sela Livy dengan nada datar. Dia masih kesal kepada Juan.
"Biar ku tebak mata-mata mu pasti tertangkap oleh Duke Reichburgh" Ucap Livy dingin, dia sungguh tidak menyangka jika dalang yang ingin membunuhnya adalah pria dihadapannya.
"Bagaimana..."
"Biar ku beritahu, namaku adalah Livyana Oseiny Von Reichburgh. Putri satu-satunya Duke Reichburgh" sela Livy, dia menatap tajam Juan.
"Livy aku.."
"Sudahlah anggap kita tidak pernah bertemu" sela Livy, dia melepaskan pelukan Juan dan berdiri. Livy berbalik dan membelakangi Juan.
"Jika bangsawan kelas atas seperti mu turun tangan berarti Raja Crastine sendiri yang memerintahkan" ucap Livy dingin, namun jujur saja ini pertama kalinya dia tidak mampu mengontrol emosi nya.
Livy hampir tidak bisa membendung air matanya, entah kenapa dia merasa seperti kekasih yang dikhianati. Lucu kan, padahal mereka baru bertemu namun kenapa dia harus merasakan kekecewaan.
Grap
Juan memeluk Livy dari belakang, "Lepaskan" berontak Livy namun sia-sia tenaga nya kalah dengan Juan.
"Livy dengarkan aku"
"Tidak, lepaskan" ucap Livy masih berusaha memberontak.
Brak
Juan membanting Livy keatas kasur dan menindihnya. Dia mencekal tangan Livy membuatnya tidak bisa bergerak.
"Livy dengarkan aku" Lirih Juan, ia menatap Livy dengan sendu.
"Tidak perlu, kau adalah dalang dari orang yang ingin membunuhku dan keluarga ku" ucap Livy dingin, ia memalingkan wajahnya tidak ingin menatap Juan. Livy masih mencoba membebaskan diri dari kuncian Juan namun semua sia-sia.
"Aku tidak pernah berniat membunuh mu atau menghancurkan Duchy Reichburgh" Elak Juan, dia berusaha memberi penjelasan pada Livy.
Dia sangat tidak ingin jika Livy sampai membencinya dan dia tidak ingin Livy salah paham yang membuat hubungan mereka manjadi buruk.
Padahal ini adalah pertama kalinya mereka bertemu namun perilaku nya seperti pacar yang menenangkan kekasihnya yang marah.
"Tapi memang bawahanmu ingin membunuhku" balas Livy dengan nada datar. Namun percayalah Livy sedang sangat gugup, jantungnya berdetak kencang. Itu karena jarak nya dengan Juan sangat dekat.
"Aku tidak memerintahkan dia membunuhmu, aku hanya membantu memasukkan mata-mata didalam mansion Duke Reichburgh" Jelas Juan pada Livy, dia berharap Livy mengerti dan mau mendengarkan dirinya.
"Tapi tetap saja, kamu adalah musuh kerajaan Trianty. Ingat Juan jika kerajaan Trianty hancur maka Duchy Reichburgh juga hancur." teriak Livy kesal, kenapa? kenapa Juan berusaha mengelak. Namun Livy bukan orang bodoh dia bisa tau keadaan dengan sangat jelas.
"Tidak Livy, aku tidak ingin kau terluka. Aku.."
"Aku mengatakan keluarga ku bukan diriku" teriak Livy semakin kencang. Apakah Juan berencana menyelamatkan dirinya. Namun dia tidak akan mau karena di dunia ini dia memiliki keluarga.
...
Thanks for Readers
Maaf jika ada Typo atau kesalahan pemilihan kata. Tetap nantikan kelanjutan ceritaku ya!
See you
Next eps...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
Lembayung Senja
astaga, bukankah ini terlalu cepat?
2022-01-09
0
Nuri
bukannya kmrin nangis pas kena ilusi
2021-12-16
0
Resonance
anu kak ini bagaimana bisa baru ketemu udh cinta max level apakah ini "Aku bertemu jodohku di pasar dan jatuh cintrong pada pandangan pertama.
2021-10-03
5