Setelah lulu diamankan oleh Isgrid dan dibawa menuju ruang bawah tanah. Duke membawa Livy kekamarnya. Livy masih gemetaran menahan tawa karena senang. Dari dulu dia sangat menyukai tindakan seperti ini.
Bahkan dia pernah membuat orang yang mengejeknya bunuh diri. Seperti yang kalian tau dia tidak pernah menganggap orang-orang disekitarnya adalah manusia. Livy hanya melihat mereka sebagai boneka hidup. Bagi yang tidak patuh akan disingkirkan.
"Livy kau tidak apa?"tanya Duke dengan nada khawatir. Livy berusaha untuk menetralkan rasa senangnya. Setelah tenang dia pun memandang wajah Duke.
"Aku tidak apa ayah"ucapnya sambil tersenyum. Lisgred mengelus kepala Livy, membuat kehangatan didada Livy. Entah sejak kapan dia memandang orang-orang disekitarnya sebagai manusia.
'Kuharap ini bukan mimpi' batinnya menikmati elusan kepala dari kakaknya.
"Istirahatlah"ucap Lisgred masih mengelus kepala Livy. Livy hanya mengangguk mengiyakan. Dia membaringkan tubuhnya dan menutup matanya.
Lisgred menarik selimut hingga menutupi Livy kecuali kepalanya. Ia mengecup singkat dahi adiknya itu.
"Mimpi indah"gumamnya pelan. Setelah melihat Livy memejamkan mata Lisgred dan Duke pun pergi menuju ruang bawah tanah. mereka ingin mengintrogasi pelayan itu.
...
Setelah kepergian Duke dan kakaknya, Livy membuka matanya. Dia hanya pura-pura tidur agar mereka pergi.
Tok...tok...tok
Dalin masuk ke dalam sambil membawa cookies dan susu. Melihat nonanya sedang duduk dipinggir kasur, Dalin membungkuk kan dirinya.
"Nona saya membawa cookies dan coklat panas untuk anda" ucap dalin sedikit membungkuk. Livy memiringkan kepalanya.
"Dalin kau tidak kaget melihat kejadian tadi" tanya Livy dengan wajah yang menggemaskan.
"Tidak nona, dia pantas mendapatkan nya. Beraninya dia berniat melukai nona" ucap dalin sambil memalingkan wajahnya. Dia sedang tersipu melihat nonanya yang semakin hari semakin menggemaskan.
"Ya sudah, oh apa kamu sudah membawa hal yang aku minta" tanya Livy sambil mengambil cookies dan memakannya.
"Sudah nona" jawab dalin, dia memberikan sebuah kotak pada Livy.
Livy membuka kotak itu, didalamnya ada baju sederhana. Livy tersenyum melihatnya, selera Dalin memang yang terbaik. Livy akan segera menjalankan rencana selanjutnya. Yaitu mengumpulkan kekuasaan. Namun karena dia sudah dikenali maka Livy harus menyamar.
Livy menggunakan pakaian itu dibantu oleh Dalin. Livy menggunakan mantra pengubah penampilan.
"Disguise Light"
Sring cahaya mengitari Livy dari atas, warna rambut peraknya berubah menjadi biru langit dan mata merahnya menjadi kuning cerah.
Dalin terkagum-kagum melihat tampilan Livy dan juga sihir itu tentunya. Livy membawa uang secukupnya dan tak lupa dia mengantongi sisa cookies nya.
"Dalin aku akan pergi selama tiga hari, katakan saja pada Duke jika aku sedang menenangkan diri dan tidak ingin diganggu dulu" ucap Livy dengan nada datar, Dalin mengiyakan perintah nonanya.
"Incognito light"
Livy merentangkan tangannya dan menciptakan duplikatnya. Duplikat itu pun tidur ditempat tidur.
Setelah semua selesai Livy pun membaca mantra teleportasi.
Sring
Cahaya muncul dibawah kaki Livy dan menutupi tubuhnya. Dalam sekejap Livy sudah tidak ada di kamar lagi.
"Hati-hati nona" ucap dalin melihat kepergian nonanya.
...
Sring
Livy muncul digang gelap, sebelumya saat kepasar Livy mengambil batu biasa dan mengalirinya mana. Batu itu Livy letakkan di gang sepi sebagai titik keluar dari sihir teleportasi.
Livy tersenyum, dia berhasil melakukannya.
Livy keluar dari gang itu dan berjalan menuju pasar. Dilihatnya pasar cukup ramai, dia sedikit melupakan tujuannya. Dan pergi berbelanja di pasar.
Livy membeli beberapa aksesoris dan Cemilan manis. Namun Livy tidak sadar jika dia dilihat oleh seseorang pria.
Pria itu tersenyum melihat Livy, entah kenapa jantungnya berdetak kencang.
"Inikah yang disebut cinta pada pandangan pertama" gumam pria itu masih memandang Livy.
Livy merasakan hawa dingin dari arah belakang nya, dia segera berlari cepat keluar dari pasar. Setelah tiba di tempat yang sepi Livy berhenti.
"Keluarlah" ucap Livy dengan nada datar.
Pria yang mengikuti Livy keluar "Aku tak menyangka jika akan ketahuan secepat ini" ucapnya sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
Livy melipat tangannya di dada, dia memandang pria itu dari atas kebawah. Pria itu sangat tampan, dengan rambut kuning keemasan dan mata biru cerahnya. Meski memakai pakaian sederhana namun tidak menutup ketampanan.
"Sangat tampan"gumam Livy tanpa sengaja namun masih bisa didengar oleh pria itu.
"Ini pertama kalinya aku merasa senang dipuji tampan oleh wanita" ucap pria itu tersenyum jahil.
Livy merona dia tidak menyangka akan keceplosan berbicara. Ditambah dengan senyum jahil pria itu membuat wajah Livy tambah merah padam karena malu.
Melihat livy memerah dia hanya tersenyum senang. Entah kenapa saat melihat wanita asing itu jantungnya berdetak kencang.
"Ugh" Livy mencoba netralkan rasa malunya, entah kenapa? ini pertama kalinya dia malu seperti ini.
"Ehem.. jadi kenapa kamu mengikuti" ucap Livy mencoba setenang mungkin.
"Ah, tidak... hanya aku tertarik melihat kamu yang tiba-tiba muncul digang menggunakan sihir teleportasi" jawabnya sedikit gugup, padahal dia bukan orang yang seperti ini, entah kenapa dia takut jika wanita ini membencinya.
"Livy... nama ku livy" ucap Livy dengan nada datar tapi percayalah dia sangat gugup sekarang. Entah kenapa Livy percaya jika orang didepanya ini bukan orang jahat jadi dia memperkenalkan dirinya.
pria itu kaget mendengar perkataan Livy, dia segera menetralkan kekagetan dan ikut memperkenalkan dirinya.
"Juan itu nama ku" ucapnya seraya tersenyum.
...
Thanks for Readers
Maaf jika ada Typo atau kesalahan pemilihan kata.
Tetap nantikan kelanjutan ceritaku ya
See you
Next eps...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
Frando Kanan
Juan? nma yg asing...
2021-12-02
1
Frando Kanan
berarti dlo Livy jd jlng drama nih....tpi syngny Livy yg dlo mati mungkin terbunuh oleh org yg dendam pda Livy...
2021-12-02
1
Resonance
percayalah gue ganteng
2021-10-03
3