Livyana saat itu masih kecil tumbuh tanpa ayah dan kakak-kakak nya dikarenakan penyerangan Beast di perbatasan. Sehingga tidak ada seorang pun yang memperhatikan dan peduli padanya.
Ditambah dengan penampilannya, dengan Rambut putih keperakan dan mata Merah darah miliknya membuat Livyana terlihat menyeramkan, yah walau dia sangat imut dan cantik. Namun di dunia ini ada saja orang yang iri hati, hingga mampu menjerumuskan orang lain kejurang yang dalam.
Berbeda dengan duke yang memiliki rambut kuning keemasan dengan mata merah ruby juga duchess yang memiliki Rambut putih keperakan dengan mata biru laut. Sama halnya dengan kakak Livyana, Isgrid mirip seperti duke dan Lisgred yang mirip duchess.
Beredar rumor kalau Livyana adalah anak iblis yang telah membunuh ibunya, duke dan kakak livyana yang tidak ada disisinya saat Livyana dikucilkan oleh teman-temannya, membuat livyana stres dan depresi. Pada akhirnya dia menutup hatinya.
Rasa kesepian menghantuinya hingga ia bertemu dengan Putra mahkota Afgaren. Itulah sebabnya Livyana sangat mencintainya, karena bagi Livyana Putra mahkota Afgaren adalah orang pertama yang peduli padanya.
Demi terlihat kuat dan untuk menenangkan amarah ayah dan kakaknya, Livyana menjadi pribadi yang suka marah-marah dan kasar.
Lambat laun karena sifat angkuh dan kasarnya membuat para pelayan takut pada Livyana, jadi bisa dibilang di mansion Duke Reichburgh ia tidak memiliki teman.
...
"Hmmmm.... Walau ayahnya sayang dan memanjakan Livyana, namun kurang perhatian membuat Kepribadian Livyana menjadi seperti ini. Lebih parah lagi tidak ada yang melarangnya!! Astaga!!"Livy frustasi akan kelakuan Duke Reichburgh dan Kakak Livyana. Dia berguling-guling diatas kasur karena frustasi.
" Ehem..."Livy menetralkan rasa kesalnya dan duduk di pinggir Kasur. Ia mengetuk-ngetukkan jari pada dagunya, tanda dia mulai berfikir langkah pertama dalam rencana. Karena ada pepatah mengatakan awal yang baik akan menjadi akhir yang baik.
"Baiklah, 3 bulan sudah cukup untuk membuat seluruh penghuni Mansion Duke Reichburgh berada dipihak ku." Livy tersenyum smirk memikirkan rencananya.
"Dan untuk sekarang lebih baik aku tidur" livy mulai membaringkan tubuhnya dikasur dan menarik selimut. Ia mulai menutup matanya, namun ia segera membuka matanya dan duduk kembali.
"Astaga aku lupa! permasalahan yang paling penting, bagaimana Livyana bisa meninggal" Livy mulai bagun dan berjalan modar-mandir sambil memegang dagunya untuk berfikir.
"Coba ingat-ingat,Kata pelayan Livyana terjatuh dari tangga. Namun meski tanpa Luka yang serius, bagaimana aku bisa menempati tubuhnya. Apa ada yang mencoba membunuh Livyana? atau hanya kebetulan semata." Pikir Livy sambil berjalan mondar-mandir.
"Hmm.. ada dua kemungkinan aku bisa menempati tubuh Livyana, Pertama biasanya pemilik tubuh sudah meninggal dan meminta dibalaskan dendam. Kedua dewa reinkarnasi sengaja menarik jiwaku kesini, ini pasti ada alasan serius dibaliknya." Livy mendudukkan dirinya diatas kasur.
"Hmm... baiklah masalah itu biar waktu yang menjelaskan, namun untuk keamanan sebaiknnya aku tetap bersikap seperti Livyana, yang perlu aku lakukan membuat pertunangan dengan Afgaren dibatalkan." Livy sudah mulai tenang, kepribadiannya memang santai bahkan jika dia dihadapkan pada situasi hidup dan mati.
"Langkah berikutnya adalah menjadi kuat" Livy dengan antusias untuk belajar sihir dan pedang karena di novel dia malas belajar sihir sehingga bakatnya terbuang sia-sia dibidang sihir, namun ia sangat rajin berlatih pedang dan memanah.
"Ha..ah waktunya tidur" gumam livy mulai membaringkan tubuhnya di atas kasur dan menuju dunia mimpi yang indah.
...
Mentari pagi menyinari kamar Livyana yang masih terlelap dalam mimpinya.
Tok..tok..tok
"Nona, ini sudah pagi! anda harus pergi bersiap" ucap pelayan sedikit berteriak agar terdengar oleh Livy.
"Hoaamm..."Livy bangun dari tidur pulasnya, ia membuka pintu kamar dengan penampilan yang terlihat menggemaskan dimata para pelayan, bahkan muncul rona merah dipipi mereka.
'Nona sangat menggemaskan'batin para pelayan.
Livy mengusap matanya dengan sangat imut yang mampu membuat mereka membeku kagum
"Apa yang kalian tunggu, masuklah!!" livy berbalik dan masuk kedalam diikuti oleh pelayan.
Keheningan terjadi disana, Livy hanya duduk diam diatas kasur, itu karena dia masih mengantuk dan saat ini dia sedang mengumpulkan tenaga untuk beraktifitas. Hal itu terlihat menggemaskan bagi para pelayan yang melihatnya.
"Nona apa anda akan langsung mandi, air hangat nya sudah disiapkan" ucap salah satu pelayan yang mencoba memecah keheningan.
Livy menoleh pada pelayan itu dan mengangguk setuju. Ia berdiri kemudian pergi keruang mandi. Selesai mandi Livy berhias dengan bantuan para pelayan.
'Astaga jantungku, nona sangat imut saat diam'batin pelayan yang menyisir rambut Livy.
"Aku ingin gaya sederhana dan tidak berat" intruksi Livy, pelayan pun mematuhinya rambuat livy digerai sedikit bergelombang dengan pita putih dan ruby merah ditengah-tengahnya.
Livy menyuruh pelayan mencari baju berwarna putih maupun merah yang cocok dengan pita miliknya. Akhirnya livy mengenakan gaun putih dengan Pita merah dipinggang bajunnya. Dengan ini sepatu berlian putih, dan untuk pakaian glamaor dan berat milik livyana ia berikan pada pelayan.
"Nona, gaunnya ingin anda apakan." tanya pelayan yang memegang gaun livyana.
"Terserah mau kalian apakan" ucap livy singkat padat dan jelas. Namun bagi beberapa orang terlihat menggemaskan
...
Thanks for Readers
Maaf jika ada typo.
Next Eps...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
Del-lKaiser
fix ulah author
2022-07-04
3
Vivi
semangat thor
2021-10-31
1
Resonance
kok gue malah pengen dengerin suara aslinya livy ya😭 gue ngebayangin suara livy itu suara Kanna Kamui tapi pake bahasa Indonesia
2021-10-02
4