Afgaren tetap menatap livy dalam diam. Merasa kesal diabaikan livy pun pergi melewatinya.
"Kenapa kamu ada disini"tanya afgaren dengan nada datar.
Livy berbalik dan menatap Afgaren dari atas kebawah.
'Dia sangat tampan, namun sia-sia karena dia sangat menyebalkan. Sudah kuduga tidak menyenangkan berada didunia ini' batin livy sambil memandang afgaren, dia melipat tangannya didada.
"Aku tau aku tampan, jadi..."
"Aku tidak memandangmu, aku hanya berfikir apa hubungan kita dekat sehingga kau perlu bertanya urusanku"sela livy, dia memasang wajah datar dengan nada yang sedikit tajam.
Afgaren terdiam mendengar perkataan livyana.
'Memang benar hubungan kita tidak dekat dan pertunangan pun telah dibatalkan' batin afgaren sedikit bingung. Dia ingin memastikan apa livyana mengingatnya atau pura-pura tidak ingat.
"Apa kau lupa siapa aku"tanya afagren dengan wajah datar.
Livy menaikkan salah satu alisnya sebelum menjawab pertanyaan afgaren.
"Saya ingat, anda adalah orang yang menolong saya dipasar juga seorang tuan narsis yang menyebalkan. Oh apa anda disini untuk menagih uang karena telah menyelamatkan saya? karena itulah anda menguntit saya" jawab livy panjang lebar dengan nada sedikit mengejek.
Afgaren menyeringitkan dahinya, Livyana benar-benar tidak mengenalnya, bagaimana mungkin?
Livy pun mengambil batu ruby merah disakunya. Dia mengaliri sedikit mana disana lalu memberikannya kepada afgaren. Sebelumnya dia telah berlajar membuat peralatan sihir.
Livy memasukkan sihir pelindung dari elemen apinya. Alat sihir ini juga bisa digunakan sebagai titik keluar dari sihir teleportasi.
"Ini adalah bayaran anda, terima kasih telah menolong saya. Juga jangan mengikuti saya lagi" Livy meletakkan Batu ruby merah itu ditangan afgaren kemudian berbalik pergi.
Livy melangkah ketempat kereta kudanya.
Afgaren hanya memandang kepergian livyana, melihat livyana telah memasuki kereta dia pun pergi dari sana.
...
Afgaren pergi menuju tempat luke berada yaitu toko kue sebelumnya. Setibanya dia kembali duduk di samping luke.
"yang mulia tolong jangan tingalkan saya lagi. Saya adalah pengawal anda, sudah kewajiban saya untuk selalu bersama anda" ucap Luke dengan nada khawatir.
"Terserah padaku" jawab afgaren, dia masih memandang batu ruby merah yang diberikan livyana.
"Luke bagaimana menurutmu tentang batu ini" tanyanya sambil meyerahkan batu ruby merah pada luke.
Luke menilai batu itu dan terkejut.
"Ini adalah alat sihir tingkat tinggi, anda mendapatkannya dari mana?" tanya luke penasaran.
"Lady Reichburgh yang memberikannya" jawab afgaren dengan nada datar.
"Yang mulia ini adalah alat sihir yang sangat langka, umumnya para mage hanya bisa membuat alat sihir tingkat rendah. Kerajaan juga hanya memiliki satu alat sihir tingkat tinggi"jelas luke panjang lebar.
"Kalau begitu tidak aneh jika duke reichburgh memiliki alat sihir tingkat tinggi"ucap afgaren, ia memandang batu ruby merah itu.
"Memang pada dasarnnya mata Ruby merah adalah salah satu ciri khas dari keturunan Duke Reichburgh, namun faktanya Tuan muda Lisgred lahir dengan paras menyerupai duchess Reichburgh. Itulah kenapa ciri khas keturunan duke Reichburgh adalah Jenis Mana(elemen) keturunan sahnya yang selalu memiliki dua elemen" jelas luke.
'kalau memang ini pusaka keluarga Duke Reichburgh, kenapa dia memberikannya kepada ku?' batin afgaren.
"Yang mulia anda harus segera kembali keistana" Ucap luke memecah lamunan Afgaren.
"Ya" balas afgaren singkat kemudian mereka meninggalkan toko itu.
...
Setelah berpisah dengan afgaren, Livy memasuki keretanya dengan kesal. "Kuharap tidak bertemu lagi dengan pria yang menyebalkan itu" gerutu livy dengan kesal. Dia mengumpat pada pria narsis yang tidak lain adalah afgaren.
"Ah... bisa-bisanya setiap bertemu pria itu, dia selalu meyebalkan. Kan sia-sia wajah tampannya itu" gumam livy, ia memandang kearah jendela kereta.
"Aku seperti mengenal wajah itu, tapi dimana ya" gumamnya sambil berfikir.
"ah sudahlah" Ia tak ingin memikirkan pria itu lagi dan mengalihkan perhatiannya ke novel romantis yang tadi dia beli.
"Lebih baik membaca novel sambil menunggu dalin kembali" ucap livy seraya mengambil salah satu novel yang dibelinya tadi.
Tak lama kemudian Dalin pun kembali, dia membawa cookies pesanan nonanya tadi.
"Nona ini adalah cookies anda" Dalin menaikki kereta dan menyerahkan beberapa cookies pada livyana karena dia tau nonanya sangat suka membaca sambil makan cookies.
Sepanjang perjalanan menuju mansion duke Reichburgh livy membaca novel sambil memakan cookies. Hal itu tak luput dari pandangan Dalin.
'Nona sangat menggemaskan' batin dalin sambil memandang livy dengan senyuman.
Setibanya di mansion livy segera kembali kekamarnya. Dia masih dengan asik membaca novel sepanjang jalan menuju kamarnya.
Para pelayan melihat nonanya yang terlihat menggemaskan hanya tersenyum dalam diam. Mereka tidak ingin mengganggu nonanya.
...
Di kamar Livy sedang asik membaca novel ditemani cookies coklat kesukaannya.
"Ah ceritanya sangat seru, sayang tidak ada kelanjutannya"gerutu livy selesai membaca novel. Ia bangkit dan melangkah menuju kasurnya yang empuk.
"kasur ini memang yang paling nyaman" gumam livy sambil berguling-guling di atas kasur.
Hari telah mulai sore, merasa lelah livy pun menutup matanya dan tertidur.
...
Thanks for Readers.
Maaf jika ada typo maupun kesalahan kata. Tetap nantikan kelanjutan cerita ku ya.
See you
Next eps...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
Ayu Dani
Kok MC nya malas malasan mulu sih thor
2024-02-24
1
Chandra Ponsel
hrus gtu y stiap bab hrus ad kta novel dan cokies
2021-10-27
2
senja
wah jadi nanti Livy bs teleportasi ke Af dong, otw dikejar krna sihirnya
2021-09-11
2