Tok..tok..tok
Dalin masuk kedalam, dilihatnya nonanya sedang tidur pulas di atas kasur.
"Nona bangunlah Tuan Duke dan tuan muda menunggu Anda untuk makan malam" ucap dalin sambil menggoyangkan tubuh Livy.
Livy yang tertidur pulas merasa terganggu akibat goncangan dari dalin. Ia menerjapkan matanya dengan kesal.
"Iya aku bangun" gumamnya pelan, Livy bangun dari tidurnya dan meregangkan tubuhnya.
"Hoammm..."
"Bantu aku bersiap" ucap Livy dengan pelan dia masih mencoba untuk mengumpulkan kembali nyawanya.
"Baik nona" jawab dalin sambil tersenyum.
Dalin pun merapikan dandanan dan rambut Livy yang sedikit berantakan sehabis bangun tidur.
Setelah selesai Livy pun pergi menuju ruang makan yang ditemani oleh Dalin.
Sepanjang perjalanan Livy selalu menghela nafas berat.
'Menyebalkan' batin Livy kesal, dia kesal sebab harus berperilaku seperti bangsawan.
Sungguh sangat menyebalkan menjadi bangsawan, dia harus makan dengan elegan, berjalan dengan anggun, berbicara dengan anggun dan masih banyak lagi.
'Kapan akting ini berakhir' batin Livy malas. Dia rindu kehidupan biasa miliknya dulu, namun itu tidak mungkin karena dia ada di dunia lain.
Juga dia berada di tubuh gadis arogan yang menyebalkan. Bagaimana tidak, kerena livyana adalah gadis angkuh dan sombong, dia jadi harus bersikap seperti livyana agar tidak dicurigai.
...
Setibanya diruang makan Livy langsung duduk ditempat duduknya. Mereka pun makan dalam diam.
Selesai makan Livy membuka pembicaraan.
"Ayah bagaimana penyelidikan mu" tanya Livy sambil tersenyum anggun.
"Dalam proses" balas Duke singkat, dia tau apa yang dimaksud livyana namun untuk sekarang mereka harus berbicara dengan hati-hati agar tidak dicurigai musuh.
"..." Livy hanya diam mendengar tanggapan Duke, itu berarti masih belum ada perkembangan dalam menyelidiki penyebab livyana jatuh dari tangga.
'Sepetinya aku harus turun tangan' batin Livy sebal. Dia harus bekerja keras lagi dong. Ahh... menyebalkan karena bertemu pria menyebalkan di ibukota moodnya jadi hancur.
'Lain kali harus meyamar' batinnya sambil tersenyum smirk. Dia berencana mempelajari sihir menyamar agar tidak bertemu pria menyebalkan itu lagi atau afgaren. Walau Livy tidak tau jika dia adalah afgaren
"Livy" panggil Isgrid sedikit berteriak sebab livyana dipanggil dari tadi tidak menjawab.
Livy tersentak kaget mendengar nada suara Isgrid yang cukup keras.
"Ya kenapa kak" tanya Livy berusaha menutupi kekagetannya.
"Livy kudengar kau belajar sihir dengan Lisgred, kenapa kau tidak belajar dengan ku saja" ucap Isgrid dengan nada kesal.
"Bilang saja jika kau iri" ejek Lisgred dengan nada datar. Namun itu malah menambah kesan menyebalkan bagi Isgrid.
"Dasar kau menyebalkan" gerutu Isgrid kesal, Saudara kembarnya ini sungguh menyebalkan. Untung dia masih ingat tempat jika tidak sudah pasti dia akan memukul adik kembarnya itu.
'Mereka sangat kekanakan' batin Livy sambil menghela nafas pelan.
"Tenanglah kak isg, aku berencana meminta mu untuk mengajariku berpedang" Livy mencoba menenangkan Isgrid yang sedang kesal.
"Kenapa kau tidak minta ajari ayah" sela Duke, jujur dia sangat ingin menghabiskan waktu dengan putrinya.
'Astaga' batin Livy sambil menghela nafas. Dia mencoba memikirkan solusi yang cukup adil untuk mereka bertiga. Livy tau mereka hanya ingin menghabiskan waktu dengannya.
"Kalau begitu, aku akan belajar sihir dengan kak Lisg, belajar berpedang dengan kak isg, dan belajar politik dan ekonomi dengan ayah. Bagaimana" ucap Livy mencoba menengahi mereka bertiga.
"Baiklah" jawab mereka serempak.
"Jadi pagi aku akan belajar sihir, siang berpedang dan malam belajar politik" lanjut livy.
Sementara mereka hanya mengangguk setuju, apapun itu asal bisa menghabiskan waktu bersama livyana.
"Kalau begitu aku ke kamar dulu ayah, Kakak" ucap Livy sedikit membungkuk ala bangsawan.
...
Setibanya di kamar, Livy segera mandi dibantu oleh Dalin.
Selesai mandi Livy memakai piyama nya dan mengambil novel. "Dalin bawakan cookies dan susu coklat panas" ucap Livy seraya membaca novel sambil berbaring di atas kasurnya.
Dalin hanya membungkuk sebelum membawakan hal yang diminta nonanya.
...
"Ha-ha-ha, syukuri siapa suruh sok kuat, kan jadi babak belur" ucap Livy sambil tertawa, dia sedang mentertawakan tokoh figuran dalam novel.
Tak lama kemudian Dalin kembali dengan membawa susu coklat dan cookies yang dibeli Livy sewaktu di ibukota.
Saat ingin masuk dia mendengar suara tawa nonanya membuat dia mengurungkan niatnya.
Tok..tok..tok
Mendengar ketukan pintu Livy segera menetralkan mimik wajahnya menjadi datar.
Tak mendengar tanggapan dari Livy berarti dia boleh masuk.
Kriet
Dalin membuka pintu dan masuk, dilihatnya nonanya masih membaca novel dengan wajah datar. Seolah-olah suara tawa tadi tidak pernah ada.
'Nona.. nona, selalu saja menyembunyikan perasaan sebenarnya' batin Dalin sambil terkekeh pelan.
Ia pun mendorong troli ke samping ranjang Livy. Setelahnya dia segera keluar membiarkan nonanya bersantai dalam damai.
Setelah Dalin pergi Livy pun duduk disamping kasur dan mengambil cookies. Livy pun memakan cookies itu dan sesekali meminum coklat panasnya.
...
Thanks for readers
Maaf jika ada Typo atau kesalahan pemilihan kata.
Maaf ya ceritanya agak pendek karena aku lagi malas. Namun pasti aku sempatkan buat up.
So, tetap nantikan kelanjutan cerita ku ya
See you
Next eps...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
Quell
lah, ku kira yang namanya Lisgred ( maaf kalo salah ) itu yang kakak
2024-05-03
0
Ayu Dani
Bangke loh makan tidur mulu gila bner
2024-02-24
1
Irma Nainggolan
hidupnya membosankan sepertiku tidur makan baca buku di kamar gitu aja terus
2022-11-21
2