Keesokan harinya Livy melakukan rutinitas nya yang baru. Yaitu bangun pagi, mandi, sarapan, dan belajar sihir dengan Lisgred. Tak lupa juga dia menjalankan rencananya.
Saat ini Livy sedang duduk di ruang keluarga sambil meminum teh yang disiapkan Dalin. Didepannya ada pelayan-pelayan baru yang mulai bekerja setelah duchess meninggal.
Mereka berbaris rapi dalam diam menunggu Livy untuk berbicara.
"Aku akan memilih pelayan pribadi" ucap Livy dengan nada datar.
"Apa kerja saya tidak cukup bagus nona" tanya Dalin dengan nada sedih dan khawatir. Ia takut nonanya tidak ingin dirinya lagi.
"Tidak, hanya... pekerjaan mu cukup banyak jadi kupikir akan lebih cepat jika ada yang menemani mu"jawab Livy sambil mengesap tehnya.
Dalin menghela nafas lega, syukur lah jika dia tidak mengecewakan nonanya.
Livy menelusuri para pelayan itu satu persatu. Livy tersenyum smirk, dia menunjuk wanita dengan rambut hitam pendek dan mata hijau cerah.
"Siapa namamu" tanya Livy masih dengan nada datar.
"Lulu nona" jawab pelayan itu sedikit takut, namun percayalah Livy mengetahui kalau hal itu hanya acting.
'Tikus telah tertangkap' batinnya dalam hati sambil tersenyum smirk.
"Mulai sekarang kamu akan jadi pelayan pribadiku, mintalah Dalin untuk mengajarimu" ucap Livy dengan nada datar. Pelayan itu sedikit menunduk namun disela-sela nya dia sempat tersenyum.
Hal itu tidak luput dari pandangan Livy, ia semakin yakin jika dia lah mata-mata itu.
"Yang lain boleh bubar" Livy melambaikan tangan menyuruh yang lain untuk pergi.
"Dalin" panggil Livy sambil melambaikan tangan menyuruh Dalin mendekat.
Dalin membungkuk dan mendekatkan telinganya kepada Livy.
"Dalin ajari pelayan baru itu, namun ingat jangan lupa hal yang aku bilang tadi pagi"bisik Livy pada dalin. Sebelumnya Livy telah memberi instruksi pada dalin untuk keras pada pelayan pribadi nya yang baru, Dalin pun mengiyakan dia tidak perlu bertanya kenapa.
Dalin adalah salah satu contoh boneka yang telah dididik Livy, atau bahasa halusnya bawahan setia Livy yang terlatih.
"Baik nona" balas dalin dengan nada pelan. Setelahnya Dalin mengajak lulu pergi menuju kamar Livyana untuk menjelaskan pekerjaannya.
Livy masih tersenyum smirk, dia tidak sabar berburu mangsa. Pertama dia hanya perlu membuat tikus menunjukkan wajah aslinya. Dan pastinya akan sangat menarik.
...
Waktu berlalu dengan cepat, kini telah 3 Minggu livy berada di dunia novel ini. Seperti biasa livy melakukan rutinitas nya yaitu Tidur, Sarapan, berlatih sihir, membaca novel, makan siang, berlatih pedang, membaca novel, makan malam, belajar politik dan ekonomi, kemudian tidur lagi.
Atau terkadang dia menjahili lulu dengan membuatnya kesal, Livy telah membuat lulu kesal semenjak dia menjadi pelayan pribadi Livy. Kadang dia menyiramkan teh yang dibuat lulu padanya, kadang dia membuang cookies buatan lulu, kadang juga dia memarahinya karena terlambat dan masih banyak lagi.
Lulu yang kesal mencoba membuat Livy dicibir pelayan namun gagal, sebab tidak ada pelayan yang percaya akan cerita Lulu. Semua pelayan mulai mengkritik lulu yang bekerja tidak becus.
Dan hari ini adalah puncak dari drama, hari ini dengan sedikit dorongan Lulu akan meledak dan menunjukkan taringnya. Tentu saja Livy telah bersiap untuk itu, dia menciptakan suasana yang pas untuk lulu.
Seperti biasa Livy sedang membaca novel,namun dia membaca ditaman. Ini adalah panggung yang sempurna untuk mengungkap siapa Lulu sebenarnya.
...
Lulu datang membawakan Cemilan untuk Livy, kerena Livy tidak menyukai masakan Lulu maka dia hanya bertugas mengantarkan saja.
"Nona itu Cemilan dan teh anda" ucap lulu dengan senyum yang dipaksakan. Livy melihat senyum terpaksa lulu, dia semakin tersenyum smirk.
Livy mengambil teh itu, Sebelum memulai aksinya livy melihat penontonnya yang mulai berdatangan. Yaitu Duke dan kedua kakak Livy.
Sebelumnya Livy meminta Dalin untuk memanggil mereka ketaman. Melihat Ayah dan kedua kakaknya telah sampai dia pun menyalurkan mana ke tangannya. Ia membaca mantra fire smal dengan suara kecil.
Api kecil muncul dibawah cangkir teh itu. Setelah air teh cukup panas dia pura-pura mengesap teh itu dan menyemburkan nya lagi.
"Awh"
Slash, dengan cepat Livy menuangkan teh panas itu pada lulu. Membuat tangan lulu melepuh.
"Apa kamu ingin membunuhku, bagaimana bisa kamu memberiku teh yang sangat panas" teriak Livy sambil berdecak pinggang.
"Tapi tadi tehnya tidak panas" ucap lulu sambil menahan amarah, dia sangat kesal akan perilaku Livy. rasanya dia ingin mencabik-cabik nya.
"tidak panas, lihat ini tanganku melepuh, akibat tumpahan teh panas itu" teriak semakin keras. Melihat Livy terluka Duke dengan segera berlari menuju Livyana.
"Nona Anda sudah sangat kelewatan" teriak lulu, dia mengeluarkan belati dan berniat menusuk Livy. Livy yang melihat itu hanya tersenyum smirk.
'Tertangkap' batin Livy senang, namun dia berpura-pura takut.
Belum sempat belati itu menusuk Livy lulu telah dilumpuhkan oleh Lisgred dengan sihir angin. Lisgred memotong tangan Lulu membuat darahnya mengalir deras.
"Akh..."teriak lulu kesakitan.
Dengan cepat Duke memeluk Livy, ia tidak ingin Putri nya melihat hal itu. Livy pun gemetar dipelukan Duke membuat Duke semakin mendekapnya erat. Namun percayalah Livy sebenarnya sedang menahan tawa, tapi tidak apa jika Duke menganggapnya ketakutan, Itu cukup bagus.
...
Thanks for Readers
Maaf jika ada Typo maupun kesalahan pemilihan kata.
Tetap nantikan kelanjutan ceritaku ya
See you
Next eps...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
Netty S
prsaan dri part prtma smpe ini ga jauh2 dri teh, cookies,,dan rebahan,,misi nya blm ad,,bljr sihir pun SMA sdkit,,yg bnyknmlah yg santtaaaai
2021-12-23
5
senja
si Lily disini bisa aman sm darah?
2021-09-11
5
sarahhh🔥
emmm benar" licik 😂😲
2021-09-09
4