Setibanya di ibukota Livy segera pergi ketoko buku, diikuti oleh dalin dan kesatria. Dengan bantuan Dalin, Livy dengan mudah mencari tokoh buku.
Akhirnya Livy tiba di sebuah bangunan yang memiliki ukiran bertuliskan 'Asdef Shop'. Livy kebingungan melihat papan nama toko itu.
'Apa didunia ini bahasa inggris itu lumrah' batin livy mulai berfikir.
"Dalin bahasa apa yang digunakan untuk mantra sihir" tanya livy pada dalin dengan wajah datar.
"Bahasa kuno nona, hanya sedikit orang yang mengerti bahasa ini" jawab dalin dengan senyum manis.
Livy hanya menggangguk tanda mengerti, 'Pantas saja bagi orang-orang mempelajari sihir memerlukan waktu yang lama' batin livy.
Tak memikirkan hal itu lagi dia segera memasuki toko itu. Saat masuk livy disuguhkan pada tumpukan buku yang tersusun rapi di rak buku. Bentuknya sangat berbeda dengan perpustakaan duke Reichburgh yang memiliki rak tersusun di dinding dengan meja ditengah-tengahnya
Sedangkan susunan ini sangat mirip seperti supermaket. Kalian bisa membayangkan sendiri ya.
Mata livy langsung berbinar bukan karena senang melihat buku namun karena dia tidak sabar membeli novel romantis.
Livy segera berlari menuju lokasi rak kumpulan Novel Romantis. Sementara dalin hanya mendesah pelan yang gemas akan prilaku nonanya.
Livy mengambil semua novel romantis, tentu 1 setiap judulnya. Dia tidak peduli akan ceritanya, yang dipedulikannya hanya novel romantis. Untuk urusan ceritanya bagus atau tidak itu urusan belakangan.
Itu sebabnya dia bisa membaca Novel "The tyrant king's obsession" meski benci namun dia tetap membaca sampai selesai. Namun dengan daya ingat kuat miliknya membuatnya bisa mengingat keseluruhan isi novel tersebut.
Yang diperlukannya hanya perlu memikirkan sebentar dan penjelasan tentang yang dipikirkannya akan tercantum diotaknya. Sungguh otak seperti Google.
Puas memilih dia pun pergi ke tempat pembayaran.
"Berapa harganya" tanya dalin dengan nada datar sambil meletakkan bukunya di depan pria yang menjadi kasir kalau di indomaret.
Sekejap dia terpesona akan kecantikan Livy, namun dia segera mengalihkan pandangannya kearah lain dengan pipi yang bersemu merah.
"Ehem" dalin kesal melihat perilaku penjaga toko itu. dia menatap tajam pada pria itu.
Pria itu segera gelagapan mendapat tatapan tajam dari dalin segera dia menetralkan ekspresi wajahnya.
" 2 keping emas nona" jawabnya dengan sedikit gugup. Livy pun menyerahkan dua keping emas kepada pria itu.
Note:
Mata uang di dunia ini:
1 keping Emas putih: 10 keping emas
1 keping emas: 10 keping perak
1 keping perak: 100 keping tembaga.
Nilai mata uang :
1 keping tembaga: 10 ribu rupiah
(biar kalian mudah menghitungnya dan nilai mata uangnya tidak melebihi batas)
Selesai membayar livy membawa novelnya dibantu oleh dalin dan para kesatria. Pertama-tama mereka kembali ke kereta untuk meletakkan novel yang dibeli livy tadi.
"Setelah ini kita akan kemana nona" tanya dalin setelah meletakkan novel kedalam kereta.
Livy mulai berfikir kemana bagusnya, dia ingin segera membaca novel namun dia juga bosan dirumah.
"Kita beli cookies" jawab livy setelah selesai berfikir.
Mereka pun segera ke toko yang menjual kue, mereka jalan kaki ya karena malas menaiki kereta karena naik kereta membuat pinggang livy sakit.
'Akan lebih enak naik kuda dari pada naik kereta kuda' batin livy kesal karena pinggang nya masih terasa sakit.
Setibanya di toko kue livy segera masuk kesana, dengan semangat dia melihat cookies coklat dengan berbagai bentuk dan jenisnya.
Hal itu tidak lepas dari pandangan pria dengan surai hitam dan mata ungu gelapnya. Ya dia adalah Raja muda Afgaren yang sedang menyamar bersama kesatria/pengawal pribadinya Lukenir Eweir Le Astroady.
Luke adalah salah satu tokoh pria dalam novel The tyrant king's obsession. Luke adalah putra sulung dari Marquess Astroady yang berperan sebagai kesatria pengawal raja. Secara turun menurun keluarga Astroady telah menjadi pengawal Raja.
...
Afgaren tersenyum melihat wajah berbinar dan menggemaskan Livyana.
'Dia sangat menggemaskan, kenapa aku tidak pernah tau kalau dia bisa bertingkah imut dan kekanakan' batin Afgaren masih memandang livy
Luke yang melihat Afgaren tersenyum sambil melihat Livyana bergidik ngeri.
'Apa yang mulai ingin membunuh Lady Reichburgh? Bukankah dia sudah tidak mengikuti yang mulia lagi. Harusnya yang mulia senang karena pertunangan mereka telah dibatalkan' batin luke sedikit kebingungan.
"Yang mulia kenapa anda terus menatap Lady Reichburgh?" tanya luke penasaran.
"Tidak apa, aku hanya keget melihat perilakunya. Bukankah dia biasanya bersikap angkuh dan sombong. Aneh saja melihat perilakunya yang seperti orang lain" jawab afgaren dengan nada datar. Sementara luke hanya mengangguk tanda mengerti.
...
Livy yang sedang asik memilih kue merasakan tatapan seseorang dia menoleh dan mencari sumber tatapan itu.
Dia menemukan pria yang menolongnya saat di pasar waktu itu.
"Dalin kalian tunggu cookies ku jika selesai segera temui aku di kereta." Livy berkata dengan nada datar, Dalin hanya mengangguk mengiyakan.
Livy merasa risih akan tatapan pria itu sehingga dia memutuskan untuk kembali ke kereta.
Afgaren yang melihat livy pergi pun ikut beranjak mengikutinya.
Livy hanya sendirian menuju kekereta, dia berjalan sedikit cepat sampai tidak melihat orang didepannya.
Bruk
Livy terjatuh menabrak afgaren.
"astaga siapa yang meletakkan tiang disini" gerutu livy kesal. Dia melihat keatas dilihatnya afgaren menatapnya dengan wajah datar.
Livy bangun dan menepuk-nebuk gaunnya, dia mengerucutkan bibirnya dan melipat tangannya didada.
"Aku tidak menduga kalau tuan narsis berubah menjadi tuan penguntit" ejek livy dengan nada pelan namun masih bisa didengar oleh afgaren.
...
Thanks for Readers
Maaf jika ada typo dan kesalahan kata.
Maaf jika up nya sedikit sore, karena aku terkena penyakit malas.
Tetap nantikan kelanjutan ceritaku ya
See you
Next eps..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
Vyrena
Hihihi, pertengkaran yg sungguh amat lucu>//<♡
2023-03-15
0
wanda 06
sebatas humor,
siapa yang menaruh tiang disini 😁😁
2022-03-27
4
senja
Raja Muda maksudnya putra mahkota kan?
2021-09-11
2