Rival Yang Sesungguhnya.

Kurang dari dua jam pesawat itu pun mendarat di Bandara, Tiara tidak tau ntah seberapa dosis obat tidur yang telah diberikan Daniel untuk Moza, hingga kakaknya bangun tepat di saat Daniel sudah kembali duduk di tempatnya semula. Tiara semakin yakin kalau Daniel memang laki-laki yang berbahaya.

Pulau Dewata Bali menjadi tempat tujuan mereka, panorama alam memanjakan mata selalu bisa membuat betah setiap pengunjung yang datang, sinar matahari membuat langit biru yang dihiasi awan putih itu semakin bersinar akibat pantulan cahaya air laut.

Semua sudah disiapkan Daniel dengan matang, sebuah pulau yang dikelilingi pepohonan hijau lengkap dengan penginapan terapung berbahan kayu dan atap semakin menyatu dengan alam itu menjadi tempat penginapan mereka.

Moza sengaja memilih penginapan yang dekat dengan Daniel, sementara penginapan milik Tiara cukup jauh berjarak 6 Bunggalow yang sudah dihuni wisata lain.

Moza sudah lengkap dengan bikini pantai yang membentuk lekuk tubuhnya, sementara Daniel memakai jelana jeans selutut yang dipadupadankan dengan kaos putih yang menampakkan otot-otot kekarnya, mereka sudah menyusuri pantai sebelum Daniel mengadakan pertemuan dengan para kolega bisnisnya.

Penginapan yang ditempati Tiara memiliki jendela kaca yang langsung mengarah ke laut dari dalam kamar Tiara bisa menikmati pemandangan alam yang membuat ia bisa sejenak melupakan kemelut di hidupnya.

"Tempat ini memang cocok untuk mereka yang sedang bulan madu."

Tiara berdiri di depan jendela menatap lautan luas di depannya, dari jarak yang cukup jauh ia melihat Daniel dan Moza bergandengan tangan, mereka terlihat mesra seperti pasangan yang saling mencintai.

"Kakakku sangat mencintaimu, tapi ... apa yang harus aku lakukan, 'kak?"

Di saat seperti ini tiba-tiba Daniel melihat ke arah Tiara membut Tiara salah tingkah dan membuang muka, di saat itu dering ponsel di atas tempat tidur menyelamatkan Tiara.

"Datang ke penginapan 08 sekarang DNL"

Pesan singkat yang dikirimkan no baru lengkap dengan foto Tiara saat tertidur di pesawat. Tiara menduga jika Daniel yang mengirimkan pesan ini. Belum sempat ia mengetik balasan, Daniel sudah menghubunginya.

"Sekarang, Tiara ... jangan buat aku menunggu!"

Tiara berdecih saat Daniel mengakhiri panggilan tersebut. Tiara kembali melihat lurus ke depan, tetapi Daniel sudah tidak ada di sana.

"Penginapan 08? Bukannya tepat di samping penginapanku?" Tiara geram setengah mati karena Daniel pasti sengaja melakukan ini dan akhirnya ia datang ke tempat yang disebutkan Daniel.

Pintu berbahan kayu itu terbuka setelah ia dua kali mengetuk pintu. Tiara menjerit saat melihat Daniel hanya memakai handuk sebatas pinggang kebawah, belum lagi rambutnya setengah basah, Daniel membekap mulutnya dan menarik tangannya sampai masuk ke dalam.

"Kau mau menjerit sampai kakakmu datang ke sini? Tapi meskipun kau menjerit dia tetap tidak akan dengar!"

"Kau apakan kakakku? Kau kasih dia obat tidur lagi?" Tiara menjauhi Daniel.

"Aku tidak sejahat itu, lihat saja penginapannya cukup jauh dari sini." Daniel melangkahkan kakinya mendekati Tiara, sudah ntah berapa lama ia menahan hasratnya terhadap Tiara dan hari ini ia ingin menuntaskannya.

Melihat gelagat Daniel membuat Tiara waspada. "Daniel, aku tau aku ini istrimu tapi bisa kan kita tidak melakukan itu di tempat ini?"

Tiara sudah membentur dinding kayu di belakangnya, hingga tidak bisa lagi melarikan diri.

"Aku sudah memenuhi kewajibanku, uang di ATM itu untuk menafkahimu sebagai istriku, dan kau juga harus menjalankan kewajibanmu untuk melayaniku di atas ranjang." Daniel menarik pinggang Tiara. "Aku menginginkanmu."

Bisikan singkat di telinga Tiara membuat ia meremang dan malu karena Daniel sudah hapal setiap titik-titik sensitifnya. Akhirnya Daniel berhasil membuat ia terbuai dengan setiap sentuhan yang diberikan Daniel.

Beberapa saat kemudian, Tiara menggeliat dan membuka mata dalam keadaan tubuh polos yang hanya ditutupi selimut, seluruh tubuhnya terasa sakit akibat ulah Daniel seperti tidak mengenal kata lelah sedangkan Tiara sudah tertidur di penginapan 08, sendirian tidak ada tanda-tanda kehadiran Daniel di kamar ini.

"Jangan ke mana-mana, tunggu aku malam ini!"

"Dasar kau!" Tiara merobek kertas yang bertuliskan tangan Daniel dan kembali memakai pakaiannya.

***

Restoran bintang lima menjadi tempat pertemuan Daniel dan para kolega bisnisnya, malam ini Daniel mengajak Moza menjamu para pengusaha yang baru resmi bekerja sama dengannya. Semua mata memuji penampilan Danil dan Moza, para awak media juga sudah berebut mengambil gambar mereka.

"Bosan." Tiara cuma duduk diam diantara kerumunan orang-orang yang berpenampilan sexy dan glamor, sangat berbanding jauh dengannya.

Tiara berdiri dan berputar badan, namun tidak sengaja menyenggol waitress hingga membuat nampan yang ia bawa jatuh dan sialnya tumpahan jus itu mengenai orang lain.

"Maaf, saya nggak sengaja." Tiara meraih tisu dan membersihkan kemeja hitam yang sudah ternoda itu. Sementara waitres wanita membersihkan serpihan gelas.

"Sudah tidak apa-apa." Pria tersebut memegang tangan Tiara. "Biar saya bersihkan sendiri," imbuhnya lagi.

Tiara mengangkat kepala karena merasa seperti mengenali suara ini. Benar saja pria yang berdiri di depannya saat ini adalah Diko.

"Kak Diko? Kok bisa ada di sini?" tanya Tiara antusias, bahkan ia tdak sadar memegang satu tangan Diko. "Datang sama siapa? Kok nggak bilang ada di sini juga? Terus ada urusan apa? Tangannya gimana? Masih luka, gak?"

Diko tertawa gemas melihat Tiara. "Gimana mau bilang, kamu aja gak bisa dihubungi tau-tau ada di sini," jawab Diko sembari mengibas jasnya.

"Aduh maaf ya, kak." Tiara mengambil tisu baru untuk membersihkan jas Diko, tetapi Diko memegangnya.

"Cuma jas doang, udah biarin aja. Aku masih punya yang lain." Diko membuka jas yang dipakainya dan meletakkannya di atas meja. "Tapi gini juga tetep ok, 'kan?" candanya.

Tiara membentuk tangan ok dan tertawa sampai menampakkan giginya yang putih.

Dari jarak jauh Daniel mengepalkan tangan melihat Tiara bersama Diko, padahal dari awal Daniel sudah memberi peringatan untuk tidak keluar dari kamar O8, percuma ia membawa Moza kalau pada akhirnya Tiara tidak ada di penginapan.

"Kenapa Diko ada di sini juga?" tanya Moza. "Sayang kita ke sana sebentar, yuk!" Moza menggandeng tangan Daniel mendekati Diko dan Tiara.

"Kalian ada di sini?" tanya Daniel tanpa basa-basi. "Dan kau ... kenapa kau selalu mengganggu Tiara? Kau tau dia harus fokus menjaga calon istriku!"

Tiara memegang tangan Diko memberi sinyal agar Diko tidak terpancing, tetapi Diko malah merangkulnya.

"Sama sepertimu, aku juga mengkhawatirkan calon istriku," jawab Diko. "Dan sepertinya sebentar lagi kita akan menjadi ipar!" seru Diko.

"Berani sekali kau bicara seperti itu, huh!" bentak Daniel.

"Kenapa, Tuan Daniel marah?" Diko tertawa. "Aku cuma bercanda, mungkin ini bukan waktu yang tepat meminta restu, karena sebenarnya aku datang ke sini memenuhi undangan dari perusahaan Tuan!" Diko melepaskan rangkulannya, kini Tiara, Moza dan Daniel menatapnya bingung.

"Tuan Diko sudah datang." Wira dan Andre menghampiri mereka. "Apa kalian sudah kenalan?" tanya Wira.

"Siapa dia?" tanya Daniel.

"Tuan Diko pengusaha baru yang sudah menanamkan saham di perusahaan kita," jawab Wira.

***

Gimana emosinya? Masih aman?

Maacih readers sayang

Terpopuler

Comments

Stevani febri

Stevani febri

nah si diko itu bukannya mike ya🤔

2021-12-17

1

Gilang Hamzah

Gilang Hamzah

Diko saudara sambung nya si kudanil😂😂😂

2021-12-13

1

maulifatwa

maulifatwa

kalau ada Daniel bikin emosi

2021-12-12

0

lihat semua
Episodes
1 TERNODA
2 Laki-laki Bermuka Dua
3 Tiara Sudah Punya Calon Suami
4 Adik Ipar Rasa Pacar
5 Jadi Simpanan
6 CEMBURU?
7 Aku Mau Jadi Simpananmu
8 Kemeja Milik Siapa?
9 Semua Karena Sasa
10 Akhirnya Aku Menemukanmu
11 Ada Rasa Yang Tidak Biasa
12 Hargai Aku
13 Menjadi Istri Simpanan
14 Selimut
15 Panas Dingin
16 Mabuk Perjalanan
17 Hamil?
18 Rival Yang Sesungguhnya.
19 Diko Anak Wanita Itu
20 Curiga Moza
21 Dijadikan Kambing Hitam
22 Inikah Rasanya Cemburu?
23 Pengakuan Andre
24 Antara Cinta Dan Nafsu
25 Cinta Tertinggal Di Pulau Dewata
26 Mutiara Yang Ternoda
27 Darah Lebih Kental Dari Air
28 Di mana Tiara?
29 Hamil
30 Siasat Diko
31 Saling Merindukan
32 Cinta Berakhir Sebelum Dimulai
33 Tidak Ada Mantan Orang Tua
34 Tunggu Aku Pulang, Sayang!
35 Tiara Hamil Anak Siapa?
36 CCTV
37 Mimpi Atau Kenyataan
38 SAYANG
39 Sayang, Maafkan Aku Mencintaimu
40 Beri Aku Waktu
41 Bibit Pelakor
42 Aku Cinta Kamu
43 Kembalikan Istriku!
44 Restu Moza
45 MENIKAH
46 Identitas
47 Dia Cantik
48 Si Tampan Yang Cantik
49 Khawatir Yang Berlebihan
50 Penculikkan
51 Keguguran?
52 Hati Ini Memilihmu
53 Semua Akan Baik-Baik Saja
54 Resepsi
55 SEASON 2
56 Akhir Cerita Kita
57 Obat Perangsang
58 Pelepasan
59 Bahaya
60 Kau Menggodaku?
61 Cantikmu Hanya Untukku
62 Apa Ya?
63 Gara-Gara Adonan Tepung
64 Belajarlah Mencintai Aku
65 Mendadak Posesif
66 Dona Dipecat
67 Jangan Buat Aku Cemburu
68 Kenapa Sulit Mengatakan Cinta?
69 Karena Aku Cinta Kamu
70 Tagihan
71 Bahaya Mengintai Laura
72 Mencoba Menahan Amarah
73 Sekretaris Baru
74 MIS
75 Garis Dua
76 MIS
77 MIS
78 Mencurahkan Rindu
79 Hadiah Terindah
80 MIS
81 MIS
82 MIS
83 Kita Harus Bicara
84 MIS
85 Surat Cerai
86 MIS 86
87 MIS 87
88 MIS
89 MIS
90 BEAUTIFUL IN WHITE
91 Dua Pria Patah Hati
92 Hubungan Yang Semakin Membaik
93 Fakta yang mengejutkan
94 Kau Sudah Menyakiti Adik Kandungku
95 Welcome To The World TAMAT
96 Karya Baru Sudah Update
97 Berbagi Cinta Dengan Maduku
98 Pengumuman
99 Rey dan Oca datang!
100 Visual Danuel dan Tiara
101 Permisi
102 Pengumuman
103 Mantan Tapi Menikah
104 Riviolla
105 Cerita Baru Di Noveltoon
106 Promosi Novel baru di Noveltoon
Episodes

Updated 106 Episodes

1
TERNODA
2
Laki-laki Bermuka Dua
3
Tiara Sudah Punya Calon Suami
4
Adik Ipar Rasa Pacar
5
Jadi Simpanan
6
CEMBURU?
7
Aku Mau Jadi Simpananmu
8
Kemeja Milik Siapa?
9
Semua Karena Sasa
10
Akhirnya Aku Menemukanmu
11
Ada Rasa Yang Tidak Biasa
12
Hargai Aku
13
Menjadi Istri Simpanan
14
Selimut
15
Panas Dingin
16
Mabuk Perjalanan
17
Hamil?
18
Rival Yang Sesungguhnya.
19
Diko Anak Wanita Itu
20
Curiga Moza
21
Dijadikan Kambing Hitam
22
Inikah Rasanya Cemburu?
23
Pengakuan Andre
24
Antara Cinta Dan Nafsu
25
Cinta Tertinggal Di Pulau Dewata
26
Mutiara Yang Ternoda
27
Darah Lebih Kental Dari Air
28
Di mana Tiara?
29
Hamil
30
Siasat Diko
31
Saling Merindukan
32
Cinta Berakhir Sebelum Dimulai
33
Tidak Ada Mantan Orang Tua
34
Tunggu Aku Pulang, Sayang!
35
Tiara Hamil Anak Siapa?
36
CCTV
37
Mimpi Atau Kenyataan
38
SAYANG
39
Sayang, Maafkan Aku Mencintaimu
40
Beri Aku Waktu
41
Bibit Pelakor
42
Aku Cinta Kamu
43
Kembalikan Istriku!
44
Restu Moza
45
MENIKAH
46
Identitas
47
Dia Cantik
48
Si Tampan Yang Cantik
49
Khawatir Yang Berlebihan
50
Penculikkan
51
Keguguran?
52
Hati Ini Memilihmu
53
Semua Akan Baik-Baik Saja
54
Resepsi
55
SEASON 2
56
Akhir Cerita Kita
57
Obat Perangsang
58
Pelepasan
59
Bahaya
60
Kau Menggodaku?
61
Cantikmu Hanya Untukku
62
Apa Ya?
63
Gara-Gara Adonan Tepung
64
Belajarlah Mencintai Aku
65
Mendadak Posesif
66
Dona Dipecat
67
Jangan Buat Aku Cemburu
68
Kenapa Sulit Mengatakan Cinta?
69
Karena Aku Cinta Kamu
70
Tagihan
71
Bahaya Mengintai Laura
72
Mencoba Menahan Amarah
73
Sekretaris Baru
74
MIS
75
Garis Dua
76
MIS
77
MIS
78
Mencurahkan Rindu
79
Hadiah Terindah
80
MIS
81
MIS
82
MIS
83
Kita Harus Bicara
84
MIS
85
Surat Cerai
86
MIS 86
87
MIS 87
88
MIS
89
MIS
90
BEAUTIFUL IN WHITE
91
Dua Pria Patah Hati
92
Hubungan Yang Semakin Membaik
93
Fakta yang mengejutkan
94
Kau Sudah Menyakiti Adik Kandungku
95
Welcome To The World TAMAT
96
Karya Baru Sudah Update
97
Berbagi Cinta Dengan Maduku
98
Pengumuman
99
Rey dan Oca datang!
100
Visual Danuel dan Tiara
101
Permisi
102
Pengumuman
103
Mantan Tapi Menikah
104
Riviolla
105
Cerita Baru Di Noveltoon
106
Promosi Novel baru di Noveltoon

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!