Panas Dingin

Kalau tidak salah, malam tadi Tiara menyebutkan nama Moza, semua ini kebetulan yang menguntungkan atau mungkin saat ini takdir memang berpihak padanya, Diko mencari informasi hingga menemukan kamar pasien atas nama Moza.

Di depan pintu kamar pasien sudah tiga kali Diko mengetuk pintu, namun sepertinya tidak ada tanda-tanda orang di dalamnya, tanpa permisi tangannya memutar handle pintu tersebut. Kosong! Tidak ada tanda-tanda kehadiran orang di sini, sampai suara gemercik air dari kamar mandi menarik perhatian Diko, selang beberapa menit kemudian pintu kamar mandi sudah terbuka lebar menampakkan seorang wanita cantik keluar dari sana.

"Moza?" ntah sudah berapa tahun mereka tidak bertemu, tetapi Diko masih mengenali wajah teman lamanya ini.

Moza masih terpaku di tempatnya, ia mencoba mengingat siapa laki-laki yang berdiri di depannya.

"Aku, Za ... Diko!" Diko mendekati Moza. "Teman lama kamu waktu di kampung, terus aku pindah ke luar negri ikut ibu sama ayah tiriku, masak kamu lupa?" ucap Diko mengingatkan Moza.

"Diko?" Moza manggut-manggut diperhatikannya penampilan Diko dengan seksama, jeans dan kaos yang dikenakan laki-laki ini tampak kotor, belum lagi ada luka yang ditutupi kain kasa di tangannya. "Lama nggak ketemu ... kok kamu jadi gini? Di luar negri kerja apa?"

Bila Moza tidak salah mencerna informasi, suami kedua Ibu Diko seorang pengusaha dan kabarnya masih berstatus sebagai suami orang.

"Aku pengangguran." Diko menggaruk rambutnya. "Rencananya mau buka usaha di sini," imbuhnya lagi tidak ada yang bisa ia banggakan dari dirinya.

"Terus tau dari mana aku ada di sini?" Moza menyusun beberapa benda penting miliknya ke dalam tas jinjing miliknya, Dokter sudah mengijinkannya pulang, tetapi sampai sekarang Tiara maupun Daniel belum menjemputnya.

"Dari Tiara, aku belum sempat minta no ponselnya karena tunanganmu keburu datang!"

"Tunanganku? Maksudmu Daniel?" Moza masih saja sensitif bila menyangkut Daniel dan Tiara, apalagi saat ini mereka kompak tidak bisa dihubungi.

Diko hanya mengangkat bahu, sambil berusaha mengingat wajah Daniel yang seperti mirip dengan orang yang dikenalnya.

Beberapa saat kemudian, Daniel dan Tiara datang, mereka tidak tau kalau Moza sudah diijinkan pulang, Daniel menepati janji untuk bersikap manis kepada Moza.

"Kalian lama banget, sih? Ponselnya juga nggak bisa dihubungi." Moza melingkarkan tangannya di pinggang Daniel, memeluknya manja.

"Aku tadi ke Resto, kak. Ijin nggak masuk kerja."

Tiara merasakan hawa dingin disekitarnya, tentu aja itu berasal dari Daniel yang selalu meliriknya, Tiara mengambil alih untuk membawa tas Moza. "Ayo kita pulang," ajak Tiara, sebenarnya ia sudah tidak betah ada di dekat Daniel, ingin rasanya Tiara menggali tanah untuk bersembunyi, apalagi bila mengingat status dan apa yang mereka lakukan tadi untung saja Daniel bisa diajak bicara hingga ia tidak meninggalkan jejak merah di tempat yang terbuka, Tiara benar-benar malu setengah mati

Moza menahan tangan Tiara. "Tunggu sebentar, ada yang mau ketemu sama kamu."

Belum sempat Moza menghubungi Diko, laki-laki itu sudah muncul di depan pintu, penampilannya sudah lebih segar dari sebelumnya.

"Tiara!" Diko mendekati Tiara dan memeluknya. "Aku nungguin kamu, syukurlah kamu udah datang. Kemarin aku yang pergi dan mulai hari ini kita mulai dari awal lagi."

Bongkahan es terasa jatuh menimpa ubun-ubun Tiara membuat keadaan semakin dingin, hingga ia menjatuhkan tas yang tadi dipegengnya, namun tidak berani membalas pelukan Diko, sebab mata elang dari laki-laki yang berdiri tidak jauh darinya seperti ingin mengulitunya hidup-hidup.

'Selama kau masih menjadi simpananku, aku melarangmu berhubungan dengan laki-laki lain!"

"Kak Diko." Disaat seperti ini peringata Daniel kembali terdengar, Tiara menarik diri dari pelukan laki-laki yang sudah lama ia rindukan.

"Kenapa? Apa kamu mau menghindariku?" Diko memegang kedua bahu Tiara. "Aku kangen sama kamu, Ra ... kangen!" Diko memeluk Tiara lagi, memebelai halus pucuk kepala Tiara.

Panas! Bila Tiara kedinginan, maka lain halnya dengan Daniel, ia kepanasan melihat adegan menjijikan di depannya.

Daniel meraih tangan Moza. "Kita pulang!" Daniel merangkul Moza dan menuntunnya berjalan di koridor rumah sakit.

***

Daniel mengemudikan mobilnya dengan kecepatan sedang, ada Moza duduk di sampingnya sementara Tiara duduk di belakang, dan laki-laki yang bernama Diko itu sudah pergi setelah tadi sempat bertukar nomor handphone dengan Tiara.

"Tiara ... ini ATM untuk kamu, jadi mulai sekarang kamu nggak perlu kerja di Resto lagi." Moza memutar badan memberikan kartu ATM untuk Tiara.

"Nggak perlu, kak. Aku udah terbiasa kerja dan gajiku juga cukup, kok!" tolak Tiara. "Kakak simpan aja."

Moza meraih tangan Tiara dan meletakkkan kartu itu di tangannya. "Ini dari Daniel, dia khawatir sama kondisi kakak, jadi Daniel minta kamu selalu ada di samping kakak." Mereka sudah membahas ini ketika Tiara dan Diko masih berjalan beberapa langkah di belakang mereka.

"Tapi ini berlebihan, ok aku janji selalu ikut kakak ke manapun, tapi nggak perlu pakai ATM ini juga."

Tiara masih heran, kenapa hari ini Daniel begitu baik? Bahkan ia tidak marah waktu Diko memeluknya, ah Tiara bodoh untuk apa Daniel marah? Daniel bersikap baik pasti karena memang khawatir dengan kondisi Moza, baguslah semoga Daniel melupakan dendamnya kepada kak Moza.

"Udah terima aja, iya kan sayang?" moza kembali duduk tegak dan mengusap lengan Daniel. "Iya 'kan sayang?"

"Hemmm." Pandangan mata Daniel dan Tiara bertemu di kaca spion, membuat Tiara terpaksa menerimanya.

Mobil itu sudah masuk ke pekarangan rumah. Daniel tetap merangkul Moza sementara Tiara berjalan dibelakang dengan menenteng tas kakaknya.

"Kamu istrahat saja, besok kita liburan," ucap Daniel ketika mereka sudah duduk di ruang tamu.

Moza antusias. "Kemana? jarang-jarang kamu ada waktu untuk aku." Moza bergelayut manja di lengan Daniel.

"Anggap saja latihan bulan madu," jawab Daniel.

Tiara tersedak ludahnya sendiri. Daniel sialan ntah rencana apa yang sedang ia susun. "Kak, aku ke kamar, ya!"

"Dan kau juga harus ikut, Tiara! Di sana aku juga mengadakan pertemuan dengan beberapa kolega bisnisku, jadi selama aku tidak ada kau harus menjaga kakakmu."

Tiara mengepalkan Tangan, ia yakin jika Daniel memang menjebaknya, pasti laki-laki garang ini meminta jatahnya lagi, apa lagi mereka memang suami istri.

"Tapi aku nggak mau ganggu liburan kalian, itu kan acara pribadi kakak dan kak Moza."

"Tiara ... ikut ya, demi kakak." Moza melerai perdebatan Daniel dan Tiara, ia memerhatikan raut wajah Daniel yang selalu berbeda bila bicara dengan Tiara, tetapi Moza tidak berani bertanya karena takut Daniel marah.

"Ya sudahlah," jawab Tiara sembari beranjak dari duduknya.

"Dan aku tidak mau ada orang lain lagi!" Daniel melihat Tiara, kini manik mata keduanya bertemu. "Paham?" imbuhnya dengan intonasi suara penuh dengan penekanan.

"Aku mau ajak kak Diko!" jawab Tiara.

***

Masih bab 15 readers sayang, lope lopeku. Masih mau lanjut gak, ya?

Terpopuler

Comments

Onnytje E Kawahe Umboh

Onnytje E Kawahe Umboh

ljt tor syg pns ceritanya smgt22tor syg.

2022-02-03

0

💜bucinnya taehyung💜

💜bucinnya taehyung💜

jangan2... si diko ini anak bawaan istri ke dua bapak nya dsniel...tp dia sama kaya daniel ga terlalu suka sama hub ibu dan suami kedua nya ..dan mike itu anak ramon dr istri ke 2 nya..aliaas adik tiri satu ibu dr diko dan satu ayah dr daniel

2021-12-20

0

Wahyu Indah Iin

Wahyu Indah Iin

lanjuuuuut

2021-12-18

0

lihat semua
Episodes
1 TERNODA
2 Laki-laki Bermuka Dua
3 Tiara Sudah Punya Calon Suami
4 Adik Ipar Rasa Pacar
5 Jadi Simpanan
6 CEMBURU?
7 Aku Mau Jadi Simpananmu
8 Kemeja Milik Siapa?
9 Semua Karena Sasa
10 Akhirnya Aku Menemukanmu
11 Ada Rasa Yang Tidak Biasa
12 Hargai Aku
13 Menjadi Istri Simpanan
14 Selimut
15 Panas Dingin
16 Mabuk Perjalanan
17 Hamil?
18 Rival Yang Sesungguhnya.
19 Diko Anak Wanita Itu
20 Curiga Moza
21 Dijadikan Kambing Hitam
22 Inikah Rasanya Cemburu?
23 Pengakuan Andre
24 Antara Cinta Dan Nafsu
25 Cinta Tertinggal Di Pulau Dewata
26 Mutiara Yang Ternoda
27 Darah Lebih Kental Dari Air
28 Di mana Tiara?
29 Hamil
30 Siasat Diko
31 Saling Merindukan
32 Cinta Berakhir Sebelum Dimulai
33 Tidak Ada Mantan Orang Tua
34 Tunggu Aku Pulang, Sayang!
35 Tiara Hamil Anak Siapa?
36 CCTV
37 Mimpi Atau Kenyataan
38 SAYANG
39 Sayang, Maafkan Aku Mencintaimu
40 Beri Aku Waktu
41 Bibit Pelakor
42 Aku Cinta Kamu
43 Kembalikan Istriku!
44 Restu Moza
45 MENIKAH
46 Identitas
47 Dia Cantik
48 Si Tampan Yang Cantik
49 Khawatir Yang Berlebihan
50 Penculikkan
51 Keguguran?
52 Hati Ini Memilihmu
53 Semua Akan Baik-Baik Saja
54 Resepsi
55 SEASON 2
56 Akhir Cerita Kita
57 Obat Perangsang
58 Pelepasan
59 Bahaya
60 Kau Menggodaku?
61 Cantikmu Hanya Untukku
62 Apa Ya?
63 Gara-Gara Adonan Tepung
64 Belajarlah Mencintai Aku
65 Mendadak Posesif
66 Dona Dipecat
67 Jangan Buat Aku Cemburu
68 Kenapa Sulit Mengatakan Cinta?
69 Karena Aku Cinta Kamu
70 Tagihan
71 Bahaya Mengintai Laura
72 Mencoba Menahan Amarah
73 Sekretaris Baru
74 MIS
75 Garis Dua
76 MIS
77 MIS
78 Mencurahkan Rindu
79 Hadiah Terindah
80 MIS
81 MIS
82 MIS
83 Kita Harus Bicara
84 MIS
85 Surat Cerai
86 MIS 86
87 MIS 87
88 MIS
89 MIS
90 BEAUTIFUL IN WHITE
91 Dua Pria Patah Hati
92 Hubungan Yang Semakin Membaik
93 Fakta yang mengejutkan
94 Kau Sudah Menyakiti Adik Kandungku
95 Welcome To The World TAMAT
96 Karya Baru Sudah Update
97 Berbagi Cinta Dengan Maduku
98 Pengumuman
99 Rey dan Oca datang!
100 Visual Danuel dan Tiara
101 Permisi
102 Pengumuman
103 Mantan Tapi Menikah
104 Riviolla
105 Cerita Baru Di Noveltoon
106 Promosi Novel baru di Noveltoon
Episodes

Updated 106 Episodes

1
TERNODA
2
Laki-laki Bermuka Dua
3
Tiara Sudah Punya Calon Suami
4
Adik Ipar Rasa Pacar
5
Jadi Simpanan
6
CEMBURU?
7
Aku Mau Jadi Simpananmu
8
Kemeja Milik Siapa?
9
Semua Karena Sasa
10
Akhirnya Aku Menemukanmu
11
Ada Rasa Yang Tidak Biasa
12
Hargai Aku
13
Menjadi Istri Simpanan
14
Selimut
15
Panas Dingin
16
Mabuk Perjalanan
17
Hamil?
18
Rival Yang Sesungguhnya.
19
Diko Anak Wanita Itu
20
Curiga Moza
21
Dijadikan Kambing Hitam
22
Inikah Rasanya Cemburu?
23
Pengakuan Andre
24
Antara Cinta Dan Nafsu
25
Cinta Tertinggal Di Pulau Dewata
26
Mutiara Yang Ternoda
27
Darah Lebih Kental Dari Air
28
Di mana Tiara?
29
Hamil
30
Siasat Diko
31
Saling Merindukan
32
Cinta Berakhir Sebelum Dimulai
33
Tidak Ada Mantan Orang Tua
34
Tunggu Aku Pulang, Sayang!
35
Tiara Hamil Anak Siapa?
36
CCTV
37
Mimpi Atau Kenyataan
38
SAYANG
39
Sayang, Maafkan Aku Mencintaimu
40
Beri Aku Waktu
41
Bibit Pelakor
42
Aku Cinta Kamu
43
Kembalikan Istriku!
44
Restu Moza
45
MENIKAH
46
Identitas
47
Dia Cantik
48
Si Tampan Yang Cantik
49
Khawatir Yang Berlebihan
50
Penculikkan
51
Keguguran?
52
Hati Ini Memilihmu
53
Semua Akan Baik-Baik Saja
54
Resepsi
55
SEASON 2
56
Akhir Cerita Kita
57
Obat Perangsang
58
Pelepasan
59
Bahaya
60
Kau Menggodaku?
61
Cantikmu Hanya Untukku
62
Apa Ya?
63
Gara-Gara Adonan Tepung
64
Belajarlah Mencintai Aku
65
Mendadak Posesif
66
Dona Dipecat
67
Jangan Buat Aku Cemburu
68
Kenapa Sulit Mengatakan Cinta?
69
Karena Aku Cinta Kamu
70
Tagihan
71
Bahaya Mengintai Laura
72
Mencoba Menahan Amarah
73
Sekretaris Baru
74
MIS
75
Garis Dua
76
MIS
77
MIS
78
Mencurahkan Rindu
79
Hadiah Terindah
80
MIS
81
MIS
82
MIS
83
Kita Harus Bicara
84
MIS
85
Surat Cerai
86
MIS 86
87
MIS 87
88
MIS
89
MIS
90
BEAUTIFUL IN WHITE
91
Dua Pria Patah Hati
92
Hubungan Yang Semakin Membaik
93
Fakta yang mengejutkan
94
Kau Sudah Menyakiti Adik Kandungku
95
Welcome To The World TAMAT
96
Karya Baru Sudah Update
97
Berbagi Cinta Dengan Maduku
98
Pengumuman
99
Rey dan Oca datang!
100
Visual Danuel dan Tiara
101
Permisi
102
Pengumuman
103
Mantan Tapi Menikah
104
Riviolla
105
Cerita Baru Di Noveltoon
106
Promosi Novel baru di Noveltoon

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!