Malik dan Angel menjalani aktifitasnya seperti biasa. Keduanya sudah seperti saling ketergantungan. Malik sangat tahu apa yang suka dan apa yang tidak di sukai kekasihnya. Angel pun demikian, bahkan ia tahu mood Malik sedang baik atau tidak. Ia juga sudah bisa mengatasi sikap kekasihnya, jika dalam tekanan pekerjaan. Mereka benar-benar seperti pasangan suami istri dengan tanpa ikatan resmi. Malik merasa nyaman dengan hubungan ini, begitu pun dengan Angel, karena Malik sering menunjukkan perhatian dn rasa kasih sayangnya. Walau sering terbesit rasa gelisah di hati Angel, ketika hubungan ini tak kunjung ada tanda-tanda ke jenjang pernikahan.
“Bee, Maaf malam ini kita tidak bisa merayakan anniversary, karena aku teman-teman SMA ku dulu mengajak kumpul malam ini.” Ucap Malik tepat berdiri di depan meja kerja Angel.
“Loh, kok gitu? Kemarin katamu, kamu ga akan hadir di acara itu. Kenapa sekarang malah memilih mereka di banding aku.” Jawab Angel kesal.
Wajah Angel semakin masam. Pasalnya Malik telah berjanji akan mengajak sang kekasih untuk makan malam romantis.
“Maaf, Bee. Aku sudah lama tidak bertemu teman-teman SMAku ini, sudah hampir sepuluh tahun.” Kata Malik lagi dengan menunjukkan ke sepuluh jarinya.
Angel hanya diam dan tetap fokus dengan layar komputer di hadapanya.
“Ya sudah terserah kamu.” Jawab Angel pasrah, karena seperti itulah kekasihnya. Terkadang ia suka bersikap seenaknya saja.
“Uuh.. Kekasihku emang paling pengertian. Kalau begitu aku pulang duluan, karena acaranya satu jam lagi. Kamu nanti pulang sendiri ya! Bye.” Ucap Malik dengan melambaikan tangannya tanpa mendengar jawaban dari kekasihnya bahwa ia setuju atau tidak.
Rasanya Angel ingin menangis. Ia kesal karena dirinya seperti yang tidak berarti, sementara hari ini adalah hari yang berarti untuknya. Kemudian, ia menatap Malik yang benar-benar menghilang tanpa menoleh lagi ke arahnya.
Dengan cepat Angel meraih ponselnya. Ia mentransfer sejumlah uang yang cukup besar ke sebuah universitas negeri ternama di daerah Depok. Sebelumnya ia pun sudah melakukan tes dan namanya termasuk yang lolos dalam tes tersebut. Angel hendak melanjutkan kuliah Magister dengan jurusan yang sama seperti sebelumnya. Setidaknya ia ingin memiliki nilai lebih ketika diperkenalkan pada orang tua Malik nantinya. Sebelum mengambil keputusan ini, Angel ingin memberitahu Malik terlebih dahulu, tapi melihat sikap Malik yang seenaknya mengambil keputusan, ia pun melakukan hal yang sama. Sejak dulu, Angel sangat ingin menjadi dosen, dan sekarang ia ingin mewujudkan mimpinya.
Setelah selesai trasnsferan itu berhasil, Angel memberikan bukti pembayaran itu pada bagian administrasi dengan nomor yang tertera di lampiran surat kelulusan yang ia dapat dari email. Saat ini, Angel resmi menjadi mahasiswa lagi, dengan jadwal kuliah sore setelah jam pulang kerja. Ia pun sudah meminta izin pada David untuk kuliah S2 di sore hari, walau semula itu hanya sebuah rencana. Namun, David mengizinkan, bahakan big bos nya itu sangat pengertian dengan memberi Angel pulang cepat, jika hari kerjanya bertepatan dengan jadwal kuliahnya.
“Hey, lesu banget sih, kenapa?” Tanya Yasmin, yang melewati meja Angel untuk pulang.
Angel tersenyum. “Ya, capek kerja lah, Yas.”
“Halah, jangan bohong sama aku. Pasti Pak Malik bikin ulah lagi ya?” Tanya Yasmin.
“Yah gitu deh. Dia tahu hari ini anniversary kita, eh malah milih pergi sama teman-temannya.” Jawab Angel kesal
“Yah, begitulah cowok, Ngel. Kadang sikapnya manis, kadang nyebelin.”
“Emang Fauzi juga gitu?” Angel balik bertanya pada Yasmin.
Yasmin menganggungk. “Yah, sama. Kayanya emang semua cowok egois deh, makanya dia butuh wanita sebagai penetralisir hidupnya yang egois dan semaunya.”
Angel tertawa, Yasmin pun mengikuti. Mereka menertawakan nasib memiliki pacaryang terkadang menyebalkan. Namun, Yasmin masih lebih beruntung karena dia sudah akan menuju pelaminan dan sudah kenal dengan keluarga pacarnya. Sementara Angel sudah menyerahkan harta yang paling berharga dalam drinya, tapi Malik belum sekalipun memperkenalkan Angel pada kedua orang tua kekasihnya itu
****
Angel berjalan gontai menuju apartemen pemberian Malik. Ia keluar dari lift sambil menekan-nekan tengkuknya. Hari ini memang sangat melelahkan, di tambah rasa kesalnya pada sang kekasih, semakin membuat harinya sangat lelah.
Bip.
Pintu apartemen itu terbuka, setelah Angel menekan paswordnya. Suasana di dalam apartemen itu terlihat sepi senyap tanpa penerangan, karena Angel memang belum menyalakan lampu.
Kemudian, ia menekan saklar utama yang dapat menyalakan setiap sudut ruangan penting di apartemen itu.
“Suprise.” Tiba-tiba suara itu mengejutkan Angel.
Seseorang telah menaburkan bunga tepat di wajahnya. Ya, dia adalah Malik. Ia sengaja berpura-pura akan menghadiri acara reunian dengan teman-teman SMAnya, padahal ia tengah menyulap apartemen Angel untuk merayakan anniversary kedua tahun mereka.
“Kaaak.. Ih nyebelin, nyebelin.” Angel terus memukul lengan Malik, hinga pria itu meringis kesakitan.
Namun, Malik tetap tertawa, karena sang kekasih sudah masuk dalam prank yang ia buat. Malik terus tertawa, Angel pun tertawa.
“Ih, kamu.. Puas bikin aku kesel hari ini, puas.” Angel terus menyerang sang kekasih, hingga Malik terus mundur dan kakinya terbentur sofa di sana.
Malik terjatuh ke sofa dan ia menarik tubuh kekasihnya. Alhasil, mereka berpelukan di atas sofa itu. Malik tertawa senang, Angel pun demikian.
“Aku kira kamu lebih mementngkan teman-temanmu di banding aku.” Ucap Angel manja.
“Itu tidak mungkin, Bee. Kamu lebih penting dari apapun.”
“Sungguh?” Tanya Angel dengan menatap intens wajah kekasihnya yang tak berjarak.
Malik mengangguk. “Sungguh.”
“Seberapa besar kamu mencintaiku?” Tanya Angel lagi.
Lalu Malik membentangkan lebar kedua tangannya ke samping. “Segini.”
Kemudian, ia membetangkannya lebih lebar lagi kebelakang. “Segini.”
Mereka pun tertawa. Malik kembali meraih kepala Angel agar ia bersandar pada dada bidangnya.
“I Love you, Bee.”
Di malam anniversary ini, Malik menyiapkan makan malam romantis tepat di balkon kamar Angel. Angel tersenyum bahagia melihat kamar tidurnya di desain dengan indah.
Malik mencetak banyak foto-foto kebersamaan mereka dalam satu bingkai besar yang ia tempel di dinding kamar itu. Ia juga menaburi banyak bunga di atas ranjang Angel.
“Kamu bersih-bersih dulu gih! Aku siapkan makan malam.”
Angel mengangguk dan beranjak ke akamr mandi.
Setelah tiga puluh menit, Angel keluar dengan dres batik di atas lutut berwarna coklat tua, hingga kulit putihnya terlihat bersinar. Malik menyambut kehadiran sang kekasih yang sudah berdiri di balkon itu.
“Kamu cantik, Bee.” Ucap Malik. Lalu, mengceup bibir Angel.
Setelah puas memainkan bibir dan lidah Angel. Malik menarik kursi dan melayani keksaihnya untuk menikmati hidangan yang sudah ia siapkan. Mereka pun menikamti malkan malam yang romantis di tengah hempasan angin malam.
Setelah itu, Malik menggendong Angel ke ranjang yang d penuhi taburan bunga itu. Malik mulai mencumbui kekasihnya. Angel pun terhanyut. Ia menikamti cumbuan itu dan tidak menolak, ketika Malik melakukan lebih. Ya, Mereka melakukan dosa itu untuk ketiga kalinya. Mereka merengkuh kenikmatan dalam sebuah dosa, yang mungkin akan ada akibatnya di kemudian hari, karena sejatinya kenikmatan hakiki di dapat dengan cara yang baik dan halal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
Tiwik Wiyono
Udah lama juga ya mereka pacaran
2025-02-18
0
Ardiansyah Gg
berarti udah 2 th pacaran
2024-05-13
0
Peni Setyowati
kasihan angel klu trus" an berbuat dosa utk melayanimu Lik...buruan halalin dapatx bhgia dunia akhirat..
2022-07-28
0