Sepulang dari apartemen yang Malik berikan pada Angel. Malik membawa kekasihnya ke apartemen miliknya.
“Kak, kok pulang ke sini?”
Malik membawa Angel ke apartemennya.
“Karena besok kita akan menata barang-barang di apartemenmu. Jadi supaya ngga bolak-balik, kamu bermalam di sini saja.”
“Hmm..” Angel merengek, ia tak mau lagi berbuat dosa itu.
“Kali ini beneran, kita hanya tidur bersama dan aku ngga akan ngapa-ngapain kamu.”
Angel merengutkan bibirnya, membuat Malik tersenyum gemas.
Beberapa menit kemudian, mereka pun sampai di apartemen Malik.
“Ya, ampun, Kak. Apartemen kamu berantakan banget.” Ucap Angel, setelah kakinya memasuki apartemen itu.
“Abis kamu udah jarang ke sini, jadi ga ada orang yang membereskan.”
Di setiap jumat sore, Angel memang sering ke apartemen Malik hanya untuk merapihkan tempat tinggal kekasihnya itu, lalu makan malam bersama dan barulah Malik mengantarnya pulang. Namun setelah kejadian menginap waktu itu, Angel berusaha untuk mengurangi kebersamaan mereka di sini.
“Beresin sendiri donk, Kak.” Gerutu Angel, sambil merapihkan pakaian kotor yang berserakan di ruang televisi, belum lagi meja makan Malik yang berserakan dengan bekas makanannya yang langsung di tinggal begitu saja.
Malik nyengir. “Males, Bee.”
“Dasar.” Angel menepuk dada Malik.
Malik hanya tertawa dan duduk di sofa, memperhatikan kekasihnya yang merapihkan tempat tinggalnya itu dengan senang hati. Ia tersenyum, melihat kekasihnya yang sangat baik dan perhatian.
Malik beralih ke kamar mandi dan menyegarkan diri, sementara Angel masih merapihkan dapur dan kamar tidur.
Beberapa menit kemudian, Malik keluar dari kamar mandi dengan bertelanjang dada dan handuk yang di lingkarkan ke pinggang.
“Udah, Bee. Nanti kamu capek.” Malik melingkarkan tangannya pada pinggang Angel yang sedang merapihkan seprai dan sarung bantal tempat tidur Malik.
Angel menoleh dan mencoba menghindar. “Ih, Kak, aku bau tau, dari pagi belum bersih-bersih,”
Namun, Malik tetap memeluk tubuh Angel yang berkeringat. “Ngga kok, aku suka aroma tubuhmu. Khas kamu banget, aku suka.”
Angel tertawa geli. “Gombal.”
Ia melempar bantal yang sedang di pegangnya. Lalu, Malik membalas melempar bantal yang berada di dekatnya.
“Aaaa..” Angel berteriak, ketika bantal itu mengenai wajahnya.
Angel tak mau kalah, ia juga membalas dan memukul wajah Malik dengan bantal itu, hingga terjadilah perang bantal di atas tempat tidur milik Malik. Mereka bercanda dan tertawa bersama. Angel mulai mahir menghindar pukulan bantal Malik, lalu Malik pun berusaha menghindar pukulan bantal Angel hingga handuk yang ia pakai melorot.
“Aaa..” Sontak Angel berteriak sambil menutup wajahnya dan kedua telapak tangan.
“Kenapa wajahmu di tutup, bukannya udah pernah lihat.” Malik mencoba membuka telapak tangan Angel yang sedang menutupi wajahnya.
Angel menggeleng, sambil tertawa. “Ngga, kamu mesum, kak. Buruan pakai lagi.”
“Buka dulu matanya.”
“Ngga.” Angel tetap mempertahankan posisinya.
“Cepetan pakai handuknya lagi!”
“Iya, cantik.” Malik melakukan perintah Angel, tapi sebelum itu dengan cepat ia menggigit leher Angel.
“Aww..” Sontak Angel membuka telapak tangan yang menutupi wajahnya.
Ia melihat Malik sudah menyelipkan ujung handuknya di pinggang.
“Kabuuurr...” Angel tertawa dan berlari ke kamar mandi, tapi sebelum itu Malik berusaha untuk mengejar dan meraih tangan Angel, hanya saja Malik tidak berhasil.
Angel pun menjulurkan lidahnya.
“Awas ya, kalau kena, ngga akan aku lepasin.”
Angel tersenyum meledek dan masuk ke dalam kamar mandi. Malik pun tersenyum dan menggelengkan kepalanya. Sungguh hari-harinya penuh warna, setelah kehadiran Angel di hidupnya.
Malik memakai pakaiannya dan langsung meraih ponselnya untuk memesan makan malam.
Setelah empat puluh menit, Angel baru keluar dari kamar mandi. Ia melihat kamar yang kosong, karena Malik tak lagi berada di kamar ini. Angel sengaja meninggalkan beberapa dres rumahan beserta pakaian dalam di lemari kecil yang ada di dalam kamar mandi itu, sehingga ia keluar sudah dalam keadaan lengkap.
Kemudian, Angel keluar kamar dan berjalan menghampiri Malik yang sedang duduk di sofa sambil menonton televisi.
“Kamu mandi apa tidur, Bee? Lama banget, pesanan makanan sampe udah dateng nih.”
Angel nyengir. “Aku emang kalau mandi lama.”
“Luluran dulu? Udah mulus kok, Makanya aku ngga tahan kalau deket kamu.”
“Apaan sih, mulai deh.” Jawab Angel kesal dengan Malik yang semakin lama semakin mesum.
“Iya, ngga. Gitu aja marah, nanti ada kerutnya nih disini.” Malik memeluk Angel dan menyentuh dahinya.
Angel tertawa.
“Makan dulu yuk!” Malik mengajak Angel untuk makan bersama, ia telah menyediakan semuanya di meja makan. Angel pun menuruti.
Mereka makan malam bersama, setelah itu beristirahat sejenak di ruang televisi, hingga rasa kantuk itu datang.
“Kak, aku tidur duluan ya.” Pamit Angel yang langsung berdiri sambil menguap menuju kamar Malik.
Lalu, ia menoleh ke belakang karena Malik mengekorinya.
“Kamu mau kemana, Kak?”
“Tidur.”
“Ih, kamu tidur di sofa sana!” Angel mendorong pinggang Malik.
“Dingin, Bee.”
“Ya udah kalau gitu aku yang tidur di sofa.” Angel membalikkan tubuhnya dan kembali berjalan ke ruang televisi. Namun, langkah Angel terhenti karena Malik langsung menggendongnya dan membawanya ke kamar.
“Kak.” Rengek Angel yang tak mau melakukan itu lagi, cukup mereka melakukannya dua kali.
Malik meletakkan Angel di atas ranjang, tapi dengan cepat Angel berusaha bangkit dan kabur. Namun dengan cepat pula, Malik menahan tubuh kekasihnya.
“Aku ngga ngapa-nagapain, Bee. Kita cuma tidur aja. Aku janji, beneran.”
“Bohong.” Ucap Angel dengan suara manja.
“Beneran, I promise.” Malik menyuruh Angel berbaring dan ia mnyelimutkan tubuh kekasihnya.
“Mudah-mudahan ngga khilaf ya.” Kata Malik lagi.
“Tuh, kan.” Angel bangun lagi.
“Iya, ngga. Kamu tuh lucu banget sih, Bee. Bikin gemes.” Malik langsung memeluk tubuh Angel dan mengelus rambutnya.
“Ya udah tidur. kalau kamu bangun lagi, nanti aku juga ada yang bangun.” Malik memperingatkan Angel untuk memejamkan matanya.
“Ish, apaan sih.” Angel langsung membalikkan tubuhnya agar tidak tidur dalam posisi berhadapan dengan Malik.
Malik pun langsung melingkarkan tangannya pada pinggang Angel, rasanya nyaman tidur dalam dekapan tubuh kekasihnya. Kali ini, Malik benar-benar menepati janjinya. Ia tak melakukan apapun, hanya tidur bersama dengan saling berpelukan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
Tiwik Wiyono
Alhamdulillah kali ini Malik tepat janji
2025-02-17
0
Marhaban ya Nur17
sewaktu kecil gw sempet marah ama ortu krn disuruh belajar agama ( sekolah madrasah ) y klo di daerah trs malemnya abis magrib di suruh belajar mengaji ( membaca alquran / juz ama ) trs klo tau gw bolos sehariiii aja uuhhh alemong deh gw g bakal selamat dunia ahirat 😁 kena amukannya udh g ada yg bisa nolongin kecuali Tuhan itu galake ortu tp,,, sekarang gw baru kerasa apa yg pernah ortu dulu lakuin galaknya , kerasnya , umpatan" nya ke gw ps sekarang udh se gede gaban ini itu buat bekal gw jg krn ilmu agama itu emang penting bahkan sangat penting dri ilmu itung" an atau rumus" 🙏yg ada didunia . maaf cerita dikit 😉 . pa lg buat cewek yyyyy dan buat ortu gw semoga mendapatkan tempat yg terbaik disisi- Nya amiinnnn 🤲
2023-09-12
2
WaTea Sp
tahan dong trus ajak dia menikah
2023-01-10
0