Mengungkap rasa

Mulai hari ini, Angel bertekad akan bersikap yang sama, ketika bertemu Malik di kantor. Ia pun bertekad akan mengubur perasaannya terhadap pria cuek itu. Ia akan mencoba membuka hati untuk pria lain yang lebih baik.

“Angel.” Panggil Fauzi mendekati meja kerja Angel.

“Makan siang, yuk!” Ajak Fauzi untuk ke sekian kalinya, tapi Angel selalu saja beralasan.

“Please.” Ucap Fauzi lagi.

Angel tersenyum dan mengangguk.

“Yes.” Fauzi tersenyum sumringah, hingga menampilkan jejeran giginya yang rapih.

Angel langsung merapihkan berkas-berkas yang berada di atas meja. Lalu, ia dan Fauzi berjalan menuju lift. Sesampainya di lobby, mereka berpapasan dengan Malik. Namun, Angel pura-pura tak melihatnya, padahal ia jelas-jelas melihat Malik yang sedang memasuki kantor dan berjalan ke dalam.

Malik melihat Angel yang cuek dan tak melihat ke arahnya.

“Pak.” Sapa Fauzi pada Malik dengan sopan, tapi Angel tetap berjalan lurus tanpa menyapa pria itu.

Malik sangat kesal melihat Angel yang tengah berbincang riang dengan Fauzi saat berjalan keluar dari lift. Kekesalan hari ini semakin bertambah, karena sebelum sampai ke tenmpat ini lagi, ban mobil Malik pecah saat melaju di jalan bebas hambatan. Ia terpaksa mengganti ban mobil itu sendiri di tengah matahari yang terik.

“Ah, sial.” Gumam Malik dengan menekan semua angka di tombol lift itu. Dadanya bergemuruh.

Setelah hampir satu jam, Angel dan Fauzi kembali ke kantor. Baru saja angel mendudukan diri di kursinya, tiba-tiba Malik menghampiri dan melepar berkas persis di mejanya.

“Ini. Masih banyak pekerjaan belum selesai, makan siang lama banget.”

Angel diam dan tetap tenang. Ia mengambil berkas itu dan membukanya, melihat bagian mana yang belum ia selesaikan.

“Hei, aku sedang bicara denganmu.” Kata Malik lagi, sontak Angel pun langsung menatap wajah Malik.

“Saya akan perbaiki.”

Malik tertawa. Ia menggaruk keningnya yang tak gatal. Selama ini, ia memang sibuk mengurusi bos besarnya di luar kantor dan tak banyak berada di dalam kantor, sehingga membuatnya jarang bertemu Angel. Ternyata, saat inj Angel banyak berubah.

“Oke. Serahkan ke ruangan saya dalam waktu lima belas menit. Kalau tidak, akan ada hukuman untukmu.”

Angel membulatkan kedua bola matanya ke arah Malik, tapi Malik malah tersenyum licik, sambil mengedipkan matanya.

Angel berusaha fokus untuk merevisi berkas yang di berikan Malik tadi. Ia melihat lagi jam di tangan kirinya.

“Aa... tinggal dua menit lagi.” Gumam Angel dengan tetap fokus pada layar monitor itu.

Setelah dua menit, Angel berlari ke ruangan Malik.

Tok.. Tok.. Tok..

Ia mencoba membuka ruangan itu, tapi terkunci. Angel kembali mengetuk pintu itu, hingga beberapa detik kemudian, ia mencoba membuka pintu itu lagi dan terbuka.

“Kamu telat. Empat puluh detik.” Kata Malik dengan melihat jam di tangan kanannya.

“Ish, bapak curang. Tadi pintunya terkunci.” Protes Angel.

“Tidak. Kamu saja yang tidak bisa membuka pintu itu dengan benar.” Jawab Malik berbohong.

“Tadi itu pintunya terkunci, saya sudah mengetuk beberapa kali. Bapak jangan rese deh!” Kesal Angel dan langsung mendudukkan dirinya di kursi yang berada di hadapan Malik.

“Eits, siapa suruh duduk.”

“Bapak kenapa sih?”

“Ngajak ribut terus.” Ucap Angel pelan.

“Apa? ngomong apa tadi? Aku ngajak kamu ribut?” Malik berdiri dan menghampiri Angel di kursinya.

“Buang-buang waktu.”

“Saya juga buang-buang waktu berdebat dengan bapak.”

Angel meletakkan berkas yang tadi ia bawa tepat di atas meja Malik dan bergegas pergi keluar dari ruangan itu. Namun, Malik dengan cepat mencekal pergelangan tangan Angel dan membenturkan tubuh Angel padanya, membuat wajah mereka beradu tanpa jarak.

“Belajar dari siapa sikap seperti ini?” Tanya Malik, hembusan nafasnya menderu, menerpa wajah Angel.

“Dari bapak.”

Malik terus menatap mata indah Angel. Sungguh, Angel semakin cantik, ketika dalam keadaan marah seperti ini.

Cup

Malik kembali mencium bibir Angel, tapi kali ini Angel menolaknya. Ia berusaha untuk berontak. Namun, Malik semakin mengeratkan pinggang Angel untuk menempel pada tubuhnya.

“Mmpphh.” Angel tetap tak membuka mulutnya dan mendorong dada Malik.

“Siapa kamu berani-berani menciumku?”

“Bukankah sebelumnya kamu juga menyukainya?” Malik tersenyum licik.

“Lepas.” Angel kembali mendorong tubuh Malik agar tubuh mereka berjarak.

Malik tersenyum, sambil menghapus sisa saliva di bibirnya. Sedangkan Angel tetap berusaha untuk pergi dari ruangan itu. Ia meraih gagang pintu dan berusaha membukanya.

“Pak, apa sih? Apa salah aku sama bapak?” Angel semakin kesal dengan sikap Malik yang semena-mena terhadapnya.

“Mau tau salah kamu apa? Karena kamu tadi makan siang sama Fauzi.”

Kini, Malik dan Angel saling bertatapan dengan jarak yang dekat.

“Terus apa hubungannya? Memang kamu siapa melarangku seperti itu? Apa seorang atasan berhak mengatur urusan pribadi bawahannya?”

“Aku pacarmu.”

Angel menyipitkan matanya. “Pacar? Sejak kapan?”

“Sejak malam itu, sejak aku menciummu untuk pertama kali.”

“Tapi..”

“Maaf, Angel. Aku memang cuek selama ini, karena memang beberapa bulan terakhir aku sibuk dan banyak urusan Pak David yang harus aku urus. Aku tahu kamu juga kesal saat aku menertawakanmu di restoran waktu itu. Aku minta maaf.” Ucap Malik lembut, sambil mengelus pipi Angel.

“Aku memiliki perasaan yang berbeda denganmu sejak pertama kali kita bertemu. Sungguh. Sebelumnya aku tidak pernah merasakan seperti ini dengan wanita manapun.” Malik berucap dengan penuh kejujuran dan ketulusan.

“Tapi begitulah aku, Jika banyak tekanan pekerjaan, aku cuek dengan orang sekitar, karena terlalu fokus dengan pekerjaan. Maaf. Tapi bukan maksudku seperti itu.”

Angel langsung luluh, entah mengapa ia menerima permohonan maaf Malik dengan lapang dada.

“Tapi bapak belum tanya ke saya, apa saya setuju jadi pacar bapak atau tidak?” Tanya Angel dengan tatapan polos.

Malik tersenyum. “Apa itu perlu?”

“Perlu.’

“Aku rasa dengan kamu tidak marah, saat ku cium malam itu, sudah menjelaskan bagaimana perasaanmu padaku. Jadi aku tidak perlu lagi bertanya kamu setuju atau tidak menjadi pacarku, karena kita memang memiliki perasaan yang sama.” Ucap Malik.

“Perasaan apa?”

“Angel, apa harus aku katakan?”

Angel mengangguk.

“Oke, baiklah.” Malik menarik nafasnya dalam-dalam.

“Aku mencintaimu.” Untuk kali pertama, Malik mengungkapkan cinta pada lawan jenisnya.

Angel tersenyum dan menggigit bibirnya. Lututnya melemah, jantungnya berdetak kencang, ingin rasanya ia berteriak senang.

“Bapak ngga lagi sakit kan?” Tanya Angel, sambil memegang kening Malik. Ia berusaha meyakinkan dirinya sendiri, bahwa ini nyata.

Malik tertawa dan meraih lengan Angel yang berada di keningnya. Lalu, mengecupnya lembut.

“Mungkin, aku memang lagi demam.”

“Iya?” Tanya Angel serius dengan wajah sedikit panik.

“Demam asmara sepertinya.”

“Aaaa..” Angel memukul pelan dada Malik.

Malik pun memeluk tubuh Angel dan Angel juga membalas pelukan itu. Mereka berpelukan erat, membuat rasa nyaman pada keduanya.

Terpopuler

Comments

Tiwik Wiyono

Tiwik Wiyono

Udah fix pacaran ya

2025-02-17

0

Kurnia Dewi

Kurnia Dewi

yahhh angel belum apa2 udah luluh lagi aja😂

2022-05-17

1

oppa seo joon

oppa seo joon

ntar d ambil keprawanannya juga diem aja

2021-11-30

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Melepas Angel
3 Pria sombong
4 Diterima kerja
5 Perhatian juga
6 Semakin dekat
7 Pria aneh
8 Merutuki kebodohan
9 Mengungkap rasa
10 Perayaaan
11 Melanggar janji
12 Cemburu
13 Salah satu wujud keseriusan Malik
14 Penuh warna
15 Pindah ke apartemen
16 Angel sakit
17 Ayah datang
18 Minder ketemu camer
19 Ketiga kalinya
20 Perang dingin
21 Adrian Hamish
22 Kembali baik-baik saja
23 Dasar gombal
24 Sangat senang
25 Menunggu kabar
26 Mengambil keputusan
27 Menjauhi Malik
28 Masih menjauhi Malik
29 Menyesali kebodohan
30 25 minutes
31 Pemberi semangat
32 Apa kabar kamu?
33 Sikap manis Adrian
34 Di marahi habis-habisan
35 Seperti mimpi
36 Meminta Baikan
37 Kecewa lagi
38 Malik Ibrahim
39 Ingin membahagiakan
40 Menjagamu
41 Tidak di anggap
42 Jangan salahkan, jika aku mengambilnya
43 Merawat istri orang
44 yang penting kamu bahagia
45 "Kalau bukan kakak ipar, sudah habis kamu, Bee."
46 Ayah menginap
47 Mulai mencintai
48 Mengikhlaskan
49 Meminta hak
50 Melanggar janji lagi
51 Menggugat cerai
52 Meminta restu
53 Perseteruan panjang
54 Kesalahannya adalah kesalahanku
55 Semua karena aku
56 Mengawali semua dengan cara yang baik
57 Terima kasih, Kak
58 Mau meninggalkanku lagi?
59 Ini memang nyata
60 Alhamdulillah
61 Aku sangat mencintaimu, Bee.
62 New city, new home, new company, and new status
63 Bukti sebuah perjuangan cinta
64 Belum genap sehari
65 Pencemburu dan posesive
66 Lebih agresif
67 Adrian dan Farah
68 Merasa puas
69 Seperti dejavu
70 Farah Maulida
71 Pertahankan kehormatanmu
72 Mulai nakal
73 Adrian dan Farah 2
74 Adrian dan Farah 3
75 Adrian akan melamar
76 Menanti kehadiran Malik Junior
77 Ingin hidup damai dan bahagia
78 Kemarahan Malik
79 Mengakhiri kesalahpahaman
80 Seperti pepatah Buya Hamka
81 Memperbaiki semua
82 Obsesi itu bukan cinta
83 Resmi bercerai
84 unggahan viral
85 Pernikahan Malik dan Angel
86 Apartemen penuh kenangan
87 Saling merajuk
88 Gara-gara hukuman
89 Malik junior, coming soon!
90 Dua kantung
91 Seperti kamu dulu
92 Sahabat terbaik
93 Sangat panik
94 Skala prioritas
95 Kami sudah kuat
96 Penyesalan Joni
97 Nasib Diva
98 Hidup terus berjalan
99 Pengganggu kesenangan
100 Takdir memang aneh
101 Pernikahan Adrian dan Farah
102 Nyonya Adrian Hamish
103 Upin Ipin - END
104 Bonus Chapter 1
105 Bonus Chapter 2
106 Bonus chapter 3
107 Bonus chapter 4
108 Adrian dan Farah
109 Adrian dan Farah lagi
110 Delapan bulan kemudian
111 Bonus chapter 5
112 bonus chapter 6
113 bonus chapter 7
Episodes

Updated 113 Episodes

1
Prolog
2
Melepas Angel
3
Pria sombong
4
Diterima kerja
5
Perhatian juga
6
Semakin dekat
7
Pria aneh
8
Merutuki kebodohan
9
Mengungkap rasa
10
Perayaaan
11
Melanggar janji
12
Cemburu
13
Salah satu wujud keseriusan Malik
14
Penuh warna
15
Pindah ke apartemen
16
Angel sakit
17
Ayah datang
18
Minder ketemu camer
19
Ketiga kalinya
20
Perang dingin
21
Adrian Hamish
22
Kembali baik-baik saja
23
Dasar gombal
24
Sangat senang
25
Menunggu kabar
26
Mengambil keputusan
27
Menjauhi Malik
28
Masih menjauhi Malik
29
Menyesali kebodohan
30
25 minutes
31
Pemberi semangat
32
Apa kabar kamu?
33
Sikap manis Adrian
34
Di marahi habis-habisan
35
Seperti mimpi
36
Meminta Baikan
37
Kecewa lagi
38
Malik Ibrahim
39
Ingin membahagiakan
40
Menjagamu
41
Tidak di anggap
42
Jangan salahkan, jika aku mengambilnya
43
Merawat istri orang
44
yang penting kamu bahagia
45
"Kalau bukan kakak ipar, sudah habis kamu, Bee."
46
Ayah menginap
47
Mulai mencintai
48
Mengikhlaskan
49
Meminta hak
50
Melanggar janji lagi
51
Menggugat cerai
52
Meminta restu
53
Perseteruan panjang
54
Kesalahannya adalah kesalahanku
55
Semua karena aku
56
Mengawali semua dengan cara yang baik
57
Terima kasih, Kak
58
Mau meninggalkanku lagi?
59
Ini memang nyata
60
Alhamdulillah
61
Aku sangat mencintaimu, Bee.
62
New city, new home, new company, and new status
63
Bukti sebuah perjuangan cinta
64
Belum genap sehari
65
Pencemburu dan posesive
66
Lebih agresif
67
Adrian dan Farah
68
Merasa puas
69
Seperti dejavu
70
Farah Maulida
71
Pertahankan kehormatanmu
72
Mulai nakal
73
Adrian dan Farah 2
74
Adrian dan Farah 3
75
Adrian akan melamar
76
Menanti kehadiran Malik Junior
77
Ingin hidup damai dan bahagia
78
Kemarahan Malik
79
Mengakhiri kesalahpahaman
80
Seperti pepatah Buya Hamka
81
Memperbaiki semua
82
Obsesi itu bukan cinta
83
Resmi bercerai
84
unggahan viral
85
Pernikahan Malik dan Angel
86
Apartemen penuh kenangan
87
Saling merajuk
88
Gara-gara hukuman
89
Malik junior, coming soon!
90
Dua kantung
91
Seperti kamu dulu
92
Sahabat terbaik
93
Sangat panik
94
Skala prioritas
95
Kami sudah kuat
96
Penyesalan Joni
97
Nasib Diva
98
Hidup terus berjalan
99
Pengganggu kesenangan
100
Takdir memang aneh
101
Pernikahan Adrian dan Farah
102
Nyonya Adrian Hamish
103
Upin Ipin - END
104
Bonus Chapter 1
105
Bonus Chapter 2
106
Bonus chapter 3
107
Bonus chapter 4
108
Adrian dan Farah
109
Adrian dan Farah lagi
110
Delapan bulan kemudian
111
Bonus chapter 5
112
bonus chapter 6
113
bonus chapter 7

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!