Angel duduk di antara para pelamar yang sedang menunggu interview. Ia gelisah, pasalnya ini adalah kali pertama melakukan intervew.
Malik menongolkan kepalanya dari dalam ruangan bosnya. Ia kembali melihat Angel yang tengah duduk bersama ke empat wanita yang akan menjadi sekretaris bos besarnya itu.
Angel pun melihat ke arah Malik, pria tampan dengan tubuh tinggi tegap.
“Assistennya aja ganteng, apalagi bosnya.” Kata salah satu wanita di samping Angel.
“Iya, ih.bikin betah kerja ini mah.” Ucap Salah satu pelamar itu lagi.
Hampir semua wanita yang melamar untuk jadi sekretaris David itu memakai rok mini dan dandanan yang cetar membahana. Berbeda dengan Angel yang menggunakan rok selutut dengan dandanan natural.
“Devina Arista.” Malik memanggil nama salah satu peserta interview.
Wanita yang persis duduk di samping Angel pun berdiri.
Malik melirik lagi ke arah Angel. Namun, saat Angel melirik ke arah Malik, Malik langsung membuang pandangannya.
Lama, Angel menunggu namanya di panggil. Namun, namanya tak kunjung di sebut, hingga tinggal ia sendiri yang duduk di luar ruangan itu.
Tiba-tiba, Malik mendekati Angel.
“Siapa namamu?”
Angel langsung berdiri. “Angel Agnita Puteri, Pak.”
“Oh.” Malik membaca kertas yang ada di tangannya. ia mencocokkan nama yang Angel sebut dengan biodata yang ia pegang.
“Ada referensi orang yang membawamu?” Tanya Malik lagi.
Angel mengangguk dengan menundukkan kepalanya. Ia tak berani menatap Malik, karena sebelumnya ia telah menabrak pria itu hingga kertasnya berantakan.
“Hey, kalau di ajak bicara itu tatap lawan bicaranya.” Ucap Malik dingin, sambil mengarahkan dua jarinya pada matanya dan mata Angel.
“Iya, Pak.” Jawab Angel takut.
“Sekarang jawab pertanyaan saya tadi.”
“Yang mana, Pak?” Tanya Angel bingung.
“Hah, tidak ada siaran ulang. Ya udah. Ayo masuk!” Malik berjalan lebih dulu menuju ruangan bos besarnya.
“Sir, satu orang lagi. Namanya Hmm..” Malik melihat kertas yang ia pegang.
“Angel Agnita Puteri.”
David pun mengangguk. “Oke, silahkan duduk.”
Perlahan Angel duduk di hadapan David dan menjawab beberapa pertanyaan darinya.
“Tempat tinggalmu cukup jauh, di Jakarta kamu tinggal dengan siapa?” Tanya David setelah mebaca keseluruhan biodata diri Angel.
“Sekarang saya tinggal di rumah bibi saya, Pak. Hmm,, tante maksudnya.”
“Oke.” David mengangguk.
“Tapi pekerjaanmu membuatuhkan waktu yang banyak untukmu selalu stanby. Jika kamu kos atau sewa apartemen di dekat sini, tidak masalah?” Tanya David lagi, meminta keloyalitasan Angel.
“Siap, Pak. Tidak masalah.” Jawab Angel semangat.
“Good. Baiklah kamu saya terima.” Ucap David.
Malik terkejut, ia tak percaya bahwa seorang David yang terkenal perfeksionis dalam bekerja memilih wanita yang baru lulus dan tidak memiliki pengalaman.
“Terima kasih, Pak.” Angel membungkukkan tubuhnya.
David mengangguk lagi. “Mulai besok, kamu sudah bisa bekerja.”
“Malik, antar Angel ke ruang HRD untuk penandatanganan kontrak dan penjelasan jobdes nya.”
“Sekali lagi, terima kasih. Pak.” Angel berdiri, sontak ia langsung menyalami tangan David dan mencium punggung tangannya, lalu ia pun beralih ke Malik dan menyalami tangan Malik juga hendak mencium punggung tangannya, tapi dengan cepat Malik menarik tangannya.
“Eh, emangnya aku orang tua.”
“Maaf, Pak.” Angel tersenyum, pasalnya ia sangat senang hari ini.
“Tunggu di luar!” Perintah Malik pada Angel.
David hanya tersenyum.
“Sir, dia fresh graduate. Belum berpengalaman dan hmm.. tidak seksi.” Protes Malik pada bosnya.
“So, What?” David mengerutkan dahinya.
“Tidak seperti sekretaris bos sebelumnya.” Jawab Malik.
“Lagi pula, saya malas mengajarkan orang baru lulus. Itu sangat melelahkan, Sir.”
David tertawa mendengar keluhan asistennya.
“Itu deritamu.”
Malik menghelakan nafasnya kasar, lalu hendak pergi meninggalkan ruangan itu.
“Malik.” David memanggil lagi assistennya, membuat Malik langsung membalikkan tubuhnya ke arah itu.
“Aku menyukai gadis itu di banding ke empat wanita sebelumnya tadi. Sepertinya dia gadis yang cerdas. Dia juga sopan, aku suka melihat caranya berpakaian. Sepertinya kalian akan cocok.”
Malik memutarkan kedua bola matanya dan membalikkan tubuhnya lagi. Ia pun mengajak Angel untuk bertemu HRD. Sepanjang jalan, Malik terus memperhatikan Angel. Angel memang cantik, ia cukup terpesona sejak pertama kali menabraknya tadi. Sebenarnya, ia pun senang ketika David memilih Angel untuk menjadi sekretarisnya.
“Ini Angel, sekretaris Pak David yang baru.” Malik mengenalkan Angel pada manager HRD yang bernama Tiara.
“Angel, ini Tiara. Dia akan menjelaskan hak dan kewajibanmu di sini.” Malik mengenalkan manager HRD itu pada Angel.
Angel mengangguk.
“Kalau begitu saya tinggal.” Kata Malik lagi.
‘Oke.” Jawab Tiara pada Malik dengan membulatkan jarinya.
“Terima kasih, Pak.” Angel membungkukkan tubuhnya dan tersenyum ke arah Malik dengan senyum yang sangat manis.
Malik pun menyukai senyum itu dan membalasnya. Untuk kali pertama Angel melihat senyum di wajah pria sombong itu.
“Iya bener, ganteng juga.” Gumam Angel dalam hati.
“Ayo Angel, silahkan masuk!” Ajak Tiara.
“Baik, Bu.”
Angel pun mendengar dengan seksama semua penjelasan Tiara. Ia senang sekali. Ini adalah pengalaman pertama ia bekerja. Ia akan bertekad untuk memfokuskan dirinya di sini.
Tiara juga menjelaskan pada Angel bahwa selanjutnya ia akan sering berkomunikasi dengan Malik, karena secara tidak langsung ia adalah bawahannya Malik.
Angel mengangguk setuju, ia tambah senang memiliki partner kerja yang tampan itu. Benar yang di katakan salah seorang pelamar yang duduk bersamanya tadi, sepertinya ia pun lebih semangat bekerja karena ada pemandangan yang indah setiap harinya. Angel tersenyum membayangkan wajah Malik yang tersenyum tadi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
Tiwik Wiyono
Senyumnya hanya untuk kamu Angel
2025-02-17
0
Yuliana Purnomo
padahal Malik itu dulu pernah nabrak kamu loo angel,,dan numpahin kuah bakso mu,,sampe tangan mu kepanasa,, hehehe wkt kamu SMP
2024-01-07
0
Kurnia Dewi
nah loh baru ketemu sehari udah ngakuin kalo angel cantik😂
2022-05-17
0