Akhirnya, David dapat kembali ke negara ini. Berkas deportasinya sudah lengkap di urus dan ia kembali memiliki izin tinggal. Apalagi, bos besar Malik dan Angel itu sudah resmi menikah dengan istrinya yang berasal dari kota Malang, membuatnya semakin kuat untuk mendapatkan izin tinggal di negeri ini.
“Sir, semua sudah siap. Besok kita meresmikan kantor baru.” Kata Malik, yang akhirnya merampungkan pekerjaannya untuk membeli sebuah gedung yang cukup tinggi dan besar, sebagai kantor pusat perusahaan ini. Padahal awalnya, David pesimis hanya bisa menyewanya saja, tapi tender mereka terus berdatangan, sehingga ia mampu membelinya yang di tambah dengan asset lain milik David.
“Good. Adakan juga pesta kecil-kecilan untuk perayaan pembukaan kantor pusat ini.”
“Siap.” Malik membalikkan tubuhnya dan menjalankan perintah David segera.
David tersenyum. Akhirnya, ia bisa mewujudkan impiannya. Pertama, impian memiliki keluarga karena istrinya sedang mengandung. Kedua, impian untuk bisa menetap di negeri ini, dan ketiga impian untuk memiliki perusahaan besar di negara ini.
Keesokan harinya. David mengajak semua karyawannya untuk berkumpul tepat di awal jam kerja. David memperkenalkan orang-orang kepercayaannya termasuk Abram, yang juga di tarik ke kantor pusat. Ia pun menjelaskan lagi pada seluruh karyawannya tentang struktur dan alur kerja di perusahaannya.
“Oke, terima kasih karena telah mendedikasikan diri kalian di kantor ini. Applause untuk kalian dan selalu semangat.” Ucap David di akhir sambutannya.
“Oh, iya setelah pulang kerja nanti, akan ada perayaan kecil di rooftop.” Ucap Tiara sebagai orang HRD, yang di sertai sorak para karyawan yang lain.
“Thank you, Malik.” David menepuk bahu asistennya.
Malik mengangguk.
Setelah, bertemu dengan seluruh karyawannya, David meminta semua jajaran penting ke ruangannya. Malik, Angel, Abram, dan dua orang yang merupakan direktur bagian pemasaran dan keuangan pun berjalan menuju ruangan David. Mereka adalah orang terdedikasi yang David miliki, karena tanpa mereka, tak mungkin impiannya terwujud.
Lalu, David mendengarkan laporan pada setiap bagian penting itu. Ia pun memberi solusi atas beberapa masalah yang ada dan memberi arahan tentang apa yang harus di lakukan ke depan.
Tok.. Tok.. Tok..
Setelah panjang lebar David berbicara, tiba-tiba pintunya di ketuk dan muncullah seorang gadis cantik bertubuh mungil. Dia adalah Sari, istri David.
“Ups, maaf.” Sari mencoba menutup kembali pintu ruangan suaminya, karena sepertinya ia datang di waktu yang tidak tepat.
Namun, dengan cepat David menahan langkah sang istri dan memperkenalkan istrinya pada orang-orang yang ada di ruangan itu. Sari malu, karena sebenarnya ia datang ke kantor ini hanya untuk membawa bekal makan siang suaminya. ia tak tahu bahwa hari ini adalah hari peresmian pertama pembukaan kantor pusat milik suami bulenya itu.
“Ini istri saya, Permata Sari Anindya, biasa di panggil Sari.”
Sari pun menyalami orang-orang di sana.
“Sayang, ini Angel, sekeretarisku.”
Angel dan Sari pun bersalaman dan saling bertukar senyum.
Setelah itu, Malik, Angel, Abram dan kedua orang yang ada di ruang David pun pergi meninggalkan ruangan David.
“Kak, istri pak David cantik ya.” Ucap Angel berbisik di telinga Malik, sambil berjalan menuju ruangannya masing-masing.
“Tidak jauh cantik darimu.” Balas Malik.
“Masa.” Angel mencibir.
Angel yang sampai lebih dulu, segera duduk di meja kerjanya. Sementara Malik berdiri di depan meja itu dengan menopang kedua tangannya di sana.
“Malam minggu besok, kita jalan?”
Angel menggeleng. “Weekend besok, aku mau ke rumah ayah. sudah hampir satu bulan aku ngga pulang. Ayah nanyain terus.”
Malik tersenyum. “Baiklah.”
Ia pun berjalan lagi menuju ruangannya.
Malik dan Angel semakin lengket seperti perangko. Hampir semua orang di kantor tahu bahwa mereka berpacaran. Ada yang suka dan banyak yang tidak suka, pasalnya Angel masih tergolong karyawan baru, walau dia sudah satu tahun lebih bergabung di kantor ini.
Di sore harinya, Angel beserta bagian HRD, office girl, dan office boy menyiapkan serangkaian pesta kecil di rooftop gedung itu.
“Hmm..” Malik menempelkan tubuhnya di belakang tubuh Angel, sambil memakan makanan yang tengah Angel tata rapih.
“Ih, belum boleh di makan.” Angel menepak tangan Malik.
“Cuma satu. Pelit, nanti aku cium.” Ucap Malik jahil.
“Sssttt..” Angel malu, karena saat ini banyak karyawan lain selain dirinya, tak terkecuali Tiara yang melihat kesal ke arah mereka.
Pasalnya Tiara tak bisa meluluhkan hati Malik, padahal mereka berteman cukup lama. Namun, Angel yang baru berada di sini satu tahun lebih, sudah bisa menjadi pacar Malik. Bahkan usia pacaran mereka hampir memasuki satu tahun.
Malik tertawa, setelah meledek kekasihnya.
“Mmmuaach..” Malik mengecup Angel dari jauh sambil mengedipkan matanya. Lalu, pergi dari rooftop itu. Ia hanya ingin melihat kekasihnya saja.
Malik memang tidak pernah menutupi kisah kasihnya pada teman-temannya di kantor. Ia malah sering mengumbar kemesraan di hadapan teman-temannya itu, seolah ia menyatakan bahwa Angel adalah miliknya dan tidak boleh ada orang yang mendekati.
“Pak Malik ganteng banget, Ngel. Beruntungnya kamu.” Kata Yasmin.
Angel tersenyum. Ia memang beruntung memiliki kekasih seperti Malik yang pengertian dan perhatian, walau Malik masih tidak mau, jika di ajak untuk datang menemui ayahnya di Bandung. Ia selalu berdalih belum siap. Terkadang, Angel kesal, tapi ia berusaha untuk mengerti.
****
“Bee, menginaplah di sini.” Malik menggelayut manja di belakang bahu Angel yang sedang memasak makan malam di apartemennya.
Hari ini, Mereka sengaja pulang cepat dari kantor untuk merayakan anniversary satu tahun hari jadi pacaran mereka dengan menonton bioskop. Malik pun sudah menyediakan bunga di apartemen ini dan mendekorasikan apartemennya sebelum kedatangan Angel.
Malik memang romantis, hampir setiap weekend ia memberikan Angel satu puket bunga mawar merah yang cukup banyak. Seperti hari ini, yang kebetulan anniversary mereka tepat di hari weekend.
Angel menggeleng. Malik sering meminta Angel untuk menginap di apartemennya, tapi Angel selalu menolak dengan alasan mereka belum menikah. Namun, itu memang alasan yang logis.
“Please, Bee. Aku lelah, jika harus menyetir lagi.”
Angel membalikan tubuhnya. “Kalau begitu, aku pulang naik ojol aja.”
“Ngga. Ngga boleh.”
“Kita belum menikah, Kak.”
“Aku ngga ngapa-ngapain kamu, Bee.”
Angel menghela nafasnya kasar. Ia memang tidak pernah bisa menolak permintaan Malik, walau untuk urusan ini, ia selalu menolaknya. Namun, malam ini, Malik memang terlihat lelah. Angel tahu, pekerjaan Malik sedang banyak.
“Ya sudah, tapi kamu ngga boleh tidur di kamar.” Ujar Angel.
“Janji.” Malik menaikkan kedua jarinya ke atas.
Mereka pun makan malam bersama.
“Bee, masakanmu enak banget. Beruntungnya aku memiliki kekasih cantik dan pintar masak.”
Angel mencibir.
“Beneran, Bee.”
Angel tersenyum.
Setelah makan bersama, Angel pun membersihkannya.
“Sini aku bantu.” Malik ikut mencuci piring dan memegang tangan Angel dari belakang tubuhnya.
Malik mengendus leher jenjang Angel yang terbuka, karena ia menguncir rambutnya tinggi ke atas.
“Kak.”
“Iya, Maaf.” Malik menegakkan kembali tubuhnya, tapi ia masih menjahili Angel dengan meniup-niupkan udara ke telinga Angel, membuat Angel kegelian.
“Kak.” Angel tertawa.
“Kalau masih jahil, aku pulang nih.”
“Iya, ngga.”
Kemudian, mereka menyelesaikan cucian piring itu bersama. Lalu, menonton bersama, hingga Angel merasa kantuk dan pamit untuk tidur lebih dulu. Ia memasuki kamar Malik dan meminta Malik untuk tidur di sofa ini.
“Ini.” Angel kembali menghampiri Malik yang masih duduk di sofa ruang televisi itu dan menyerahkan bantal serta selimut tebal, agar kekasihnya tidak kedinginan malam nanti.
“Kamu tega, Bee.” Rengek Malik.
“Demi kemaslahatan bersama. Oke.” Angel tersenyum dan kembali berbalik untuk meninggalkan Malik.
Namun, Malik dengan cepat memukul bokong Angel. “Pelit.”
Angel menoleh ke arah Malik dan mengerucutkan bibirnya. Ia pun memasuki kamar malik tanpa mengunci pintu itu.
Ini visual Angel Agnita Puteri
Dan, ini visual Malik Ibrahim
serasi banget kan? Ini hasil penelusuran sehari semalem 😜
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
Tiwik Wiyono
Malik Malik mancing2 terus
2025-02-17
0
Peni Setyowati
suka visualx Thor,, serasi bgt..
2022-07-27
0
Dianherlina Siswoyo
cantik bgt si angel cucok sama babang Malik yg blaem²
2022-06-20
0