Ayah datang

“Kak, dingin. Boleh di matikan AC nya!” Pinta Angel yang masih menggigil, padahal ia sudah meminum obat yang di resepkan Jonathan. Namun, obat itu belum juga bereaksi.

Malik memeluk erat kekasihnya. Ia pun membuka bajunya, hingga bertelanjang dada dan hanya menyisakan boxernya saja. Ia ingat dengan sang ibu yang pernah melakukan ini, ketika dia kecil, katanya suhu badan normal jika di tempelkan skin to skin pada suhu badan yang tidak normal, maka akan sedikit mengurangi suhu badan yang tidak normal itu.

“Mmm..” Angel merintih kedinginan.

“Bee, kok bisa sampe begini sih. Kamu bikin aku takut.” Ucap Malik lirih dengan terus memeluk erat tubuh Angel.

****

Pagi pun tiba, langit terlihat cerah dengan matahari yang telah bersinar sempurna.

“Oh, ya ampun aku telat.” Gumam Malik melirik ke arah jam dinding.

Malik masih memeluk erat Angel. Ia merasakan suhu badan Angel yang lebih normal dari sebelumnya. Namun, ia tak mau melepas pelukan itu. Ia Masih ingin sekali berada di sini hingga sang kekasih sembuh dan tak mau meninggalkannya.

Mata Angel yang masih terlihat sayu terbuka. Ia tersenyum ke arah Malik yang sedang menatapnya. Malik pun membalas senyum bak bidadari itu, senyum yang selalu ingin ia lihat setiap hari. Arah mata Angel pun mengarah ke jam di dinding.

“Sudah jam segini, Kak. Nanti kita telat.” Ucap Angel yang tahu betul kalau sang kekasih sangat profesional dalam bekerja.

“Aku enggan meninggalkanmu, Bee.”

“Tapi di kantor banyak pekerjaan, Kak.” Angel berusaha melepas pelukan Malik dan berusaha bangun, tapi kepalanya masih sangat berat.

“Sss..” Angel memegang kepalanya yang pusing.

“Kamu mau ngapain, Bee?”

“Kerja.”

“Emang bisa? Wajah pucat begini mau kerja.” Ledek Malik.

“Banyak pekerjaan yang belum aku selesaikan, kak.”

“Nanti aku yang bantu bereskan. Sekarang kamu istirahat sampai sembuh, baru masuk kantor lagi.”

“Tapi, bagaimana dengan Pak David?” Tanya Angel.

“Itu gampang, biar aku yang bereskan semua jadwalnya. Sebelum ada kamu, aku juga merangkap sekretarisnya selama satu bulan. Jadi kalau sekarang kamu istirahat satu minggu, itu ga masalah.” Jawab Malik tersenyum.

Angel pun tersenyum. “Terima kasih, Kak.”

“Gitu doank?” Tanya Malik yang meminta imbalan lebih.

Angel masih tersenyum, lalu mendekatkan wajahnya pada wajah Malik. Ia pun mengecup kedua pipi Malik.

“Aku sangat mencintaimu, Pak Malik Ibrahim.”

Malik tersenyum. “Aku juga."

Malik mengelus rambut Angel. "Tidak apa aku tinggal ya! Nanti siang aku ke sini lagi dan memantau keadaanmu dari jauh.”

Angel tersenyum. Ia pikir Malik akan memantau keadaanya dengan sering menelepon, padahal tanpa Angel tahu, Malik telah memasang cctv di kamar ini dan di sudut ruangan lainnya untuk memantaunya lebih mudah.

****

Di siang harinya, Malik menepati janjinya. Ia datang lagi ke apartemen Angel, hanya untuk memberikan makan siang dan memastikan Angel telah meminum obatnya.

“Kak, ngapain sih kamu repot-repot bolak balik. Aku bisa buat makan sendiri, yang penting ada nasi, ceplok telur juga jadi.”

Malik tersenyum. “Hey, jangan bilang repot, karena aku tidak merasa repot. Justru aku khawatir, Bee. Lagi pula jarak dari kantor ke sini kan dekat.”

Angel tersenyum, ia sangat beruntung memiliki kekasih seperti Malik yang sangat perhatian. Lalu, ia menerima obat yang ada di tangan Malik, setelah memakan makanan yang ia bawa. Kemudian, Malik kembali ke kantor.

Dret.. Dret.. Dret..

Ponsel Angel berdering, setelah mengantar Malik pulang, hingga depan pintu. Ia meraih ponselnya dan melihat nama yang tertera di sana adalah sang ayah.

“Assalamualaikum, Yah.” Sapa Angel dengan menampilkan wajahnya, karena sang ayah menelepon dengan panggilan video call.

“Waalaikumusalam. Ngel, kamu baik-baik saja?” Hendra langsung bertanya keadaan putrinya.

“Baik, Yah.”

“Tapi sepertinya tidak, wajahmu pucat.”

Angel tersenyum. Ia hanya ingin membuat ayahnya tenang.

“Angel, perasaan ayah tidak enak melepasmu bekerja di sana. ada perasaaan yang mengganjal rasanya. Kamu di sana baik-baik saja kan?” Tanya Hendra lagi, karena sudah setahun terakhir ini ia sering merasa gelisah.

“Angel baik ayah. ayah ga usah khawatir.”

“Tapi sepertinya, saat ini kamu sedang tidak di kantor. Kamu masih di apartemen?” Tanya Hendra lagi yang melihat sisi belakang Angel persis seperti ruangan yang kemarin di tunjukkan Ella di sebuah panggilan video call saat mengantar Angel ke tempat itu.

“Eh, iya Yah. Angel lagi sakit, jadi izin ga kerja hari ini.” Jawab Angel yang tadinya tidak ingin membuat sang ayah khawatir.

“Kalau begitu, Ayah ke tempatmu sekarang.” Ucap Hendra yang langsung mematikan ponselnya.

“Ayah.. yah..” Panggil Angel yang ternyata sudah di matikan sambungan telepon itu sepihak.

Angel menghela nafasnya kasar. Begitulah sang ayah jika sudah menyangkut dengan putrinya.

****

Sore harinya, Hendra dan sang ibu sampai di titik lokasi yang di berikan Angel melalui pesan whatsapp.

Ting Tong

Bel apartemen Angel berbunyi. Perlahan Angel menghampiri pintu dan membukanya.

“Sayang.” Enin langsung memeluk tubuh cucunya.

“Enin.” Angel menerima pelukan hangat sang nenek.

“Ayah.” Kemudian, Angel beralih memeluk tubuh putrinya.

“Kamu sakit apa, sayang?” Tanya Enin yang melangkahkan kakinya ke dalam.

Angel pun mengajak sang ayah untuk masuk.

“Kata dokter gejala thyfus, Nin. Sudah ada obatnya kok, hanya di suruh istirahat satu minggu.”

“Kalau begitu kami akan di sini sampai kamu sembuh, Nak.” Ucap Hendra.

Angel tersenyum senang. Akhirnya, ia bisa memperkenalkan sang ayah dengan kekasihnya, ketika Malik datang lagi ke sini.

Namun, hingga adzan isya berkumandang, ia tak kunjung melihat kedatangan Malik di apartemen ini. padahal sebelumnya, kekasihnya itu berjanji akan datang lagi setelah jam pulang kerja.

Di sana, Malik sudah mengetahui kedatangan ayah dan nenek Angel melalui cctv yang ia pasang. Malik pun tak jadi mendatangi flat apartemen Angel, padahal saat ia melihat cctv, ia sudah memarkirkan mobilnya di basement apartemen Angel.

“Kak, kamu ngga kesini? Kebetulan di sini lagi ada ayah dan nenekku.” Angel mengirim pesan pada Malik.

“Maaf, Bee. Tadi aku dapat tugas dari big bos untuk menemaninya ke PT. XXX. Syukurlah, kalau ada ayah dan nenekmu di sana. aku lega meninggalkanmu, karena ada mereka. Sekali lagi maaf ya, Bee. Aku harus menyelesaikan pekerjaan di sini.”

Angel langsung membaca balasan pesan kekasihnya. Ia menghela nafasnya kasar, walau ia percaya dengan alasan itu, tapi ia tetap menyayangkan moment ini. padahal ini moment yang pas untuk Malik bisa dekat dengan keluarganya.

“Iya, Kak, Aku ngerti. Kamu juga jangan lupa makan dan istirahat yang cukup ya! Love You.”

“Iya, Bee. Love you too.” Malik dengan cepat membalas lagi di iringi emot kiss pada akhir kalimatnya.

Terpopuler

Comments

Tiwik Wiyono

Tiwik Wiyono

Alasan aja Malik nih

2025-02-18

0

Marhaban ya Nur17

Marhaban ya Nur17

boong tuh malik

2023-09-15

0

Kurnia Dewi

Kurnia Dewi

sampai kapan nih malik menghindar dari orgtuanya angel

2022-05-17

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Melepas Angel
3 Pria sombong
4 Diterima kerja
5 Perhatian juga
6 Semakin dekat
7 Pria aneh
8 Merutuki kebodohan
9 Mengungkap rasa
10 Perayaaan
11 Melanggar janji
12 Cemburu
13 Salah satu wujud keseriusan Malik
14 Penuh warna
15 Pindah ke apartemen
16 Angel sakit
17 Ayah datang
18 Minder ketemu camer
19 Ketiga kalinya
20 Perang dingin
21 Adrian Hamish
22 Kembali baik-baik saja
23 Dasar gombal
24 Sangat senang
25 Menunggu kabar
26 Mengambil keputusan
27 Menjauhi Malik
28 Masih menjauhi Malik
29 Menyesali kebodohan
30 25 minutes
31 Pemberi semangat
32 Apa kabar kamu?
33 Sikap manis Adrian
34 Di marahi habis-habisan
35 Seperti mimpi
36 Meminta Baikan
37 Kecewa lagi
38 Malik Ibrahim
39 Ingin membahagiakan
40 Menjagamu
41 Tidak di anggap
42 Jangan salahkan, jika aku mengambilnya
43 Merawat istri orang
44 yang penting kamu bahagia
45 "Kalau bukan kakak ipar, sudah habis kamu, Bee."
46 Ayah menginap
47 Mulai mencintai
48 Mengikhlaskan
49 Meminta hak
50 Melanggar janji lagi
51 Menggugat cerai
52 Meminta restu
53 Perseteruan panjang
54 Kesalahannya adalah kesalahanku
55 Semua karena aku
56 Mengawali semua dengan cara yang baik
57 Terima kasih, Kak
58 Mau meninggalkanku lagi?
59 Ini memang nyata
60 Alhamdulillah
61 Aku sangat mencintaimu, Bee.
62 New city, new home, new company, and new status
63 Bukti sebuah perjuangan cinta
64 Belum genap sehari
65 Pencemburu dan posesive
66 Lebih agresif
67 Adrian dan Farah
68 Merasa puas
69 Seperti dejavu
70 Farah Maulida
71 Pertahankan kehormatanmu
72 Mulai nakal
73 Adrian dan Farah 2
74 Adrian dan Farah 3
75 Adrian akan melamar
76 Menanti kehadiran Malik Junior
77 Ingin hidup damai dan bahagia
78 Kemarahan Malik
79 Mengakhiri kesalahpahaman
80 Seperti pepatah Buya Hamka
81 Memperbaiki semua
82 Obsesi itu bukan cinta
83 Resmi bercerai
84 unggahan viral
85 Pernikahan Malik dan Angel
86 Apartemen penuh kenangan
87 Saling merajuk
88 Gara-gara hukuman
89 Malik junior, coming soon!
90 Dua kantung
91 Seperti kamu dulu
92 Sahabat terbaik
93 Sangat panik
94 Skala prioritas
95 Kami sudah kuat
96 Penyesalan Joni
97 Nasib Diva
98 Hidup terus berjalan
99 Pengganggu kesenangan
100 Takdir memang aneh
101 Pernikahan Adrian dan Farah
102 Nyonya Adrian Hamish
103 Upin Ipin - END
104 Bonus Chapter 1
105 Bonus Chapter 2
106 Bonus chapter 3
107 Bonus chapter 4
108 Adrian dan Farah
109 Adrian dan Farah lagi
110 Delapan bulan kemudian
111 Bonus chapter 5
112 bonus chapter 6
113 bonus chapter 7
Episodes

Updated 113 Episodes

1
Prolog
2
Melepas Angel
3
Pria sombong
4
Diterima kerja
5
Perhatian juga
6
Semakin dekat
7
Pria aneh
8
Merutuki kebodohan
9
Mengungkap rasa
10
Perayaaan
11
Melanggar janji
12
Cemburu
13
Salah satu wujud keseriusan Malik
14
Penuh warna
15
Pindah ke apartemen
16
Angel sakit
17
Ayah datang
18
Minder ketemu camer
19
Ketiga kalinya
20
Perang dingin
21
Adrian Hamish
22
Kembali baik-baik saja
23
Dasar gombal
24
Sangat senang
25
Menunggu kabar
26
Mengambil keputusan
27
Menjauhi Malik
28
Masih menjauhi Malik
29
Menyesali kebodohan
30
25 minutes
31
Pemberi semangat
32
Apa kabar kamu?
33
Sikap manis Adrian
34
Di marahi habis-habisan
35
Seperti mimpi
36
Meminta Baikan
37
Kecewa lagi
38
Malik Ibrahim
39
Ingin membahagiakan
40
Menjagamu
41
Tidak di anggap
42
Jangan salahkan, jika aku mengambilnya
43
Merawat istri orang
44
yang penting kamu bahagia
45
"Kalau bukan kakak ipar, sudah habis kamu, Bee."
46
Ayah menginap
47
Mulai mencintai
48
Mengikhlaskan
49
Meminta hak
50
Melanggar janji lagi
51
Menggugat cerai
52
Meminta restu
53
Perseteruan panjang
54
Kesalahannya adalah kesalahanku
55
Semua karena aku
56
Mengawali semua dengan cara yang baik
57
Terima kasih, Kak
58
Mau meninggalkanku lagi?
59
Ini memang nyata
60
Alhamdulillah
61
Aku sangat mencintaimu, Bee.
62
New city, new home, new company, and new status
63
Bukti sebuah perjuangan cinta
64
Belum genap sehari
65
Pencemburu dan posesive
66
Lebih agresif
67
Adrian dan Farah
68
Merasa puas
69
Seperti dejavu
70
Farah Maulida
71
Pertahankan kehormatanmu
72
Mulai nakal
73
Adrian dan Farah 2
74
Adrian dan Farah 3
75
Adrian akan melamar
76
Menanti kehadiran Malik Junior
77
Ingin hidup damai dan bahagia
78
Kemarahan Malik
79
Mengakhiri kesalahpahaman
80
Seperti pepatah Buya Hamka
81
Memperbaiki semua
82
Obsesi itu bukan cinta
83
Resmi bercerai
84
unggahan viral
85
Pernikahan Malik dan Angel
86
Apartemen penuh kenangan
87
Saling merajuk
88
Gara-gara hukuman
89
Malik junior, coming soon!
90
Dua kantung
91
Seperti kamu dulu
92
Sahabat terbaik
93
Sangat panik
94
Skala prioritas
95
Kami sudah kuat
96
Penyesalan Joni
97
Nasib Diva
98
Hidup terus berjalan
99
Pengganggu kesenangan
100
Takdir memang aneh
101
Pernikahan Adrian dan Farah
102
Nyonya Adrian Hamish
103
Upin Ipin - END
104
Bonus Chapter 1
105
Bonus Chapter 2
106
Bonus chapter 3
107
Bonus chapter 4
108
Adrian dan Farah
109
Adrian dan Farah lagi
110
Delapan bulan kemudian
111
Bonus chapter 5
112
bonus chapter 6
113
bonus chapter 7

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!