Jihan sudah berada di SMA Dharma Bakti, sekolah yang dia tempuh beberapa bulan. Yup, Jihan murid pindahan kelas 12 dari kota Malang tempat paman dan bibi nya tinggal sekarang.
Sopir yang biasa nya mengantar-jemput Jihan baru saja melaju kan mobil pulang ke kediaman tuan besar nya karena telah mengantar nona muda semata wayang ke sekolah dengan selamat tanpa kendala.
Jihan melangkah memasuki gerbang yang sudah ramai para siswa/i yang saling berkumpul bersama dengan teman-teman mereka masing-masing.
Seperti biasa, setiap Jihan datang ke sekolah maka banyak lha pujian bahkan cibiran dari siswa/i yang kagum dan iri dengan paras Jihan yang sempurna dan natural tanpa polesan make up sedikit pun.
'Makin hari kok Jihan makin cantik aja lha, makin berseri-seri tu wajah haduhh!! Kapan ya Gue bisa lamar Jihan jadi ibu dari anak-anak Gue'
'Ngimpi Loe Don! Gue tebak sih Jihan kalo di lamar ma Loe dia tolak palagi emak bapak nya'
'Jadi temen kok Loe nggak ada dukung-dukung sama sekali seh!! Aminin kali biar Gue nggak sedih-seduh amat'
'Iye iye bawel Loe Don! Amun dah kan?'
'Bangsatt! Amin bukan amun Fer'
'Gue yang punya mulut napa Loe yang sewot?'
'A**u dah domat lha!'
'Dih ngambek'
'Kecentilan banget sih jadi cewek, nggak ada alim-alim nya padahal pake kerudung'
'Hiih! Bilang aja Loe tu iri kan sama kecantikan Jihan yang alami tanpa oplas kek Nadya'
'Iya juga ya, tapi kan Gue ngerasa Jihan tu centil n lebay tau nggak! Liat tuh caper bat jadi orang'
'Loe kali yang caper ma author nya, biar Loe dapat banyak kena masuk dalam cerita ya kan?'
'Tau aja Loe hehehe'
'Haduhh!'
Jihan tak menanggapi ucapan pujian maupun cibiran dari siswa/i, dia hanya fokus pada satu tujuan, kelas.
G**ue terlalu famous gini nih, padahal Gue nggak pengen jadi most wanted. Batin Jihan mengeluh.
Sesampai di kelas Jihan mendapati Cia yang sudah anteng duduk bermain ponsel di samping tempat duduk Jihan, karena memang Jihan dan Cia duduk bersebelahan sedangkan Adiba dan Ersa duduk disebelah kanan Jihan.
"Assallamu'allaikum" salam Jihan memasuki kelas disahut beberapa yang berada di kelas yang beragama muslim, sedangkan yang berbeda agama hanya menoleh kearah Jihan seraya tersenyum.
"Wa'allaikumsallam" sahut murid yang beragama muslim serempak dengan senyum manis.
"Kok tumben datang cepet, Ji?" tanya Cia tersenyum miring menggoda Jihan. Jihan memutar bola mata malas.
"Lagi pengen ae, Ci" jawab Jihan singkat menaruh tas ransel di kursi samping Cia lalu duduk di kursi itu juga sedikit menghadap Cia yang berada di kiri dekat dinding.
"Ci Gue mau cerita sama Loe," ucap Jihan ingin mencerita kan kejadian kemarin, seperti biasa Cia yang akan menjadi pendengar setia cerita Jihan tak seperti Adiba yang juga mengoceh bila Jihan bercerita dan membuat Ersa samar-samar mendengar cerita Jihan.
"Silahkan Loe mau cerita apapun, mumpung Diba belum datang nih," titah Cia menaruh ponsel nya di meja berbentuk kotak persegi empat tak menyatu dengan meja Jihan.
"Gini.. [Jihan menceritakan kejadian kemarin dengan pelan agar hanya Cia yang mendengar cerita itu, dan ditanggapi anggukan dari Cia pertanda paham dan mendengarkan cerita itu] .. Nah gitu cerita nya" ucap Jihan panjang lebar diakhiri helaan napas pelan.
Cia sedang berpikir siapa pemuda yang melindungi Jihan? Setau Cia tiap kejadian itu pasti tak akan ada yang peduli bila ada yang berteriak minta tolong bahkan sampai menangis karena sudah dinodai, tapi Jihan? Siapa yang menyelamatkan hidup Jihan? Pertanyaan itu muncul diotak Cia dan bersarang hingga tak sadar dia melamun membuat Jihan jengkel.
"Woy! Ci! Melamun aja Loe! Dengerin cerita Gue nggak sih? Gue ngomong panjang lebar tapi Loe cuma melamun, Gue kek cerita ma patung pancoran tau nggak" sungut Jihan dengan tampang kesal membuat Cia sadar dari lamunan dan menatap datar kearah Jihan.
"Gue lagi mikir Jihan Safithri!!" seru Cia tersungut-sungut dengan tampang datar. Jihan cengir kuda menampilkan gigi putih, rapih, dan bersih.
"Ya.. Gue kira Loe melamun gegara nggak dapet uang jajan awokawok" ucap Jihan ngakak. Cia mencebik bibir.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 154 Episodes
Comments
Jihan Batubara
semangat terus thor
2021-08-16
4