Tiga hari telah berlalu setelah acara makan malam itu yang ada durasi mellow nya, awokawoks. Kini Bunda Lifah mencoba mencari cara agar mempertemukan Jihan dan Barra.
Sore hari, Jihan hendak ke rumah Adiba seperti biasa akan mengerjakan tugas bersama Cia, Ersa, dan nona muda di rumah keluarga Andi (Adiba).
Dengan taksi tanpa sopir yang biasa nya mengantar jemput nya ke sekolah atau kemana pun tuju nya. Karena sang sopir sedang ke luar kota mengantar Ayah Elan melakukan perjalanan bisnis.
"Pak, ke supermarket bentar ya, ada yang mau saya beli" ucap Jihan tanpa menatap sopir taksi, sang sopir taksi mengiyakan ucapan Jihan dengan anggukan sopan.
Sesampai di supermarket, Jihan meminta sopir taksi untuk menunggu dan pasti diiyakan oleh sopir dengan sopan.
"Itu bapak-bapak ga bisa ngomong apa ya? Orang ngomong cuma angguk-angguk doang" gerutu Jihan setelah keluar dari mobil taksi.
Masuk ke dalam supermarket dengan mulut tak berhenti menggerutu tentang sopir taksi online yang hanya mengangguk tanpa ada suara sedikit pun.
Memilih beberapa camilan untuk dimakan di rumah Adiba, padahal sudah pasti dirumah Adiba banyak camilan, tapi tak sebanyak biasa nya kata Adiba tadi pagi waktu di sekolah.
Lalu ke area kulkas frozen tempat es krim berada, memilih-milih beberapa es krim setelah ingin membuka pintu kulkas frozen itu, tangan nya tak sengaja menyentuh tangan orang lain yang hendak membuka pintu kulkas frozen juga.
Jihan dan orang itu terdiam saling memberi tatapan dengan posisi tangan masih bersentuhan.
"Barra" .. "Jihan" ucap kedua nya bersamaan.
"Kamu.." ucap kedua nya lagi bersamaan terhenti dan salah tingkah.
"Duluan" ucap kedua nya lagi dan lagi bersamaan lalu tersenyum canggung.
"Cewek dul-" ucap Barra terhenti karena ada yang memanggil nama nya, Barra pun menoleh ke sumber suara dan terlihat ada seorang gadis tanpa hijab dengan pakaian tipis dan pendek melambaikan genit membuat Barra bergidik ngeri.
"M*mpus Gue" gumam Barra menepuk jidat pelan. Jihan menaikkan alis bingung.
"Kenapa?" tanya Jihan merasa kalau Barra gelisah dengan sesuatu yang baru dia lihat.
"Bisa tolongin Gue ga?" tanya Barra dengan raut waspada. Jihan mengangguk sebagai jawaban.
"Tolong pura-pura jadi pacar Gue sampai tu cewek (menunjuk cewek genit tadi dengan lirikan mata) pergi please" pinta Barra membuat Jihan tersentak kaget.
"Please," Barra memohon dengan puppy eyes yang tak pernah dia keluarkan. Jihan yang tak tega langsung mengangguk dengan senyum tipis yang tampil.
Setelah mendapat respon baik dari Jihan, Barra langsung sumringah. Cewek itu pun mendekat dengan langkah kaki layak nya seorang model yang beliuk-liuk.
"Sayang, apa sudah selesai belanja nya? Aku sudah cape nunggu kamu dari tadi" drama Barra memutar tubuh Jihan agar membelakangi cewek genit itu.
Cewek itu tepat berada di belakang Jihan, dia juga mendengar ucapan Barra yang memanggil gadis berkerudung itu sayang.
"Eum.. B-belum, masih ada yang perlu ku cari lagi," ucap Jihan terbata-bata mengikuti drama yang Barra mainkan, dan juga ada perasaan gugup dengan jantung berdegub kencang saat Barra menatap nya.
"Oh ya sudah, kalau gitu biar ku bantu cari ya, sayang" ucap Barra dengan mata fokus pada wajah putih alami Jihan yang tak ingin menatap nya, sedangkan Barra dia pun sama gugup nya jantung juga berdegub kencang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 154 Episodes
Comments
Neneng cinta
jgn2 ini Barra api ya d suruh sm bunda...🤔
2023-05-18
0
Baiq Eha
☺☺☺☺☺
2022-09-24
0