"Kok belum makan??". Kalimat pertama yang Zia tanyakan setelah ia keluar dari kamar mandi namun mendapati makanan yang masih utuh di atas meja.
"Aku nungguin kamu". Nathan menyimpan ponsel yang sejak tadi menemani rasa bosannya.
"Aku kan lama, kenapa kamu gak makan duluan aja mas". Zia menggelung rambut basahnya dengan handuk, kemudian duduk di sebelah sang suami yang tampak menatapnya dengan tatapan tak terbaca, dan gadis itu pun bertanya, "Kok bengong, yuk makan, aku juga udah laper banget".
Zia menyiapkan makanan untuk Nathan terlebih dahulu, kemudian untuk dirinya sendiri.
Pria itu masih terdiam dengan tatapan lekat pada sang istri, yang mana hal itu membuat Zia kikuk sendiri.
"Mas, udah dong jangan liatin aku kaya gitu, kamu tuh gak bakalan kenyang kalo cuma liatin aku".
Nathan tersenyum, tatapannya masih lekat pada gadis di sebelahnya. "Kamu cantik". Ungkapnya.
Zia terkekeh, berusaha menyembunyikan rasa gugup yang kini ia rasakan. Bohong jika saat ini Zia terlihat acuh, karena yang sebenarnya gadis itu tengah berusaha meredam detakan jantungnya yang berdetak lebih kencang dari biasanya.
"Aku tau, karena itu juga kamu jatuh cinta sama aku kan??".
Nathan tertawa tanpa suara, mengusap pipi sang istri yang terasa dingin. "Kamu bener, setiap hari aku jatuh cinta sama kamu. Sampai aku gak bisa lagi ngungkapin rasa cinta aku ke kamu".
Zia menghentikan kunyahannya, menatap sang suami yang juga masih menatapnya. Gadis itu menunduk malu, "Udah dong mas, aku malu ih".
Nathan terkekeh, pria itu mulai menyendokan makanannya kemudian menyantapnya dengan bahagia, sebentar lagi ia akan memiliki gadis yang sangat di cintainya seutuhnya.
💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜
Malam semakin larut, Zia dan Nathan tengah duduk lesehan di atas karpet bulu tebal di depan perapian yang baru saja Nathan nyalakan, dengan teh hangat menjadi pelengkap kehangatan mereka.
Zia menyandarkan kepalanya pada dada kekar suaminya, sedangkan Nathan, pria itu memeluk sang istri dari belakang, melingkarkan lengan kekarnya pada perut datar sang istri. Keduanya duduk berselonjor kaki.
"Sayang". Nathan sedikit menunduk, menatap wajah cantik sang istri yang berada tepat di bawah dagunya.
"Hemmm".
Nathan mengambil tangan sang istri, kemudian menautkan jemari mereka agar rasa hangat tersalur pada tubuh dingin keduanya.
"Aku bahagia banget". Ungkap Nathan.
"Aku juga". Zia tersenyum malu saat Nathan mengecup jemarinya.
Cuaca dingin membuat mereka saling merapatkan tubuh, Nathan mulai nakal mengecup bahu sang istri yang kini telah menegakkan duduknya.
Zia memejamkan matanya, desiran aneh membuat tubuhnya seakan memanas. Apakah ini saatnya untuk dirinya menyerahkan semua miliknya pada pria yang kini memang berhak mendapatkannya?
"Aku menginginkanmu". Bisik Nathan, dan senyumnya terbit saat Zia mengangguk pelan.
Nathan memutar tubuh sang istri yang masih duduk di hadapannya dengan membelakanginya. Pria itu mengangkat dagu sang istri yang tampak menunduk malu. Nathan mengecup kening sang istri dengan perasaan bahagia dan haru menjadi satu. Rasa cinta dan rindunya membuncah.
Pria itu beralih mengecup ke dua mata sang istri, turun ke hidung juga kedua pipi gadis itu. Zia tampak tersenyum, dan memejamkan mata saat dengan perlahan Nathan mendekatkan wajah tampannya, mengecup lembut bibir tipis yang selalu menggodanya. Memberikan lumayan lembut kemudian gigitan-gigitan kecil pada bibir manis itu.
Nathan tersenyum saat Zia mulai membalas ciumannya, bahkan gadis itu mengalungkan kedua tangannya pada leher sang suami. mereka saling memejamkan mata, meresapi setiap sensasi yang membuat darah mereka semakin berdesir.
Nanti emak lanjut lagi, mohon bersabar yah anak-anak kuuuu🙏🙏💜💜
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
RyuuHae
saatny belah duren
2022-04-20
0
Indrijati Saptarita
woowww.... goal deh yaa....
2022-03-10
0
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
akhirnya Nathan mau belah duren juga
2021-11-30
0