"Aku tidur disini boleh gak??". Nathan menggoyang-goyangkan lengan sang istri.
Zia tampak mencebiķan bibirnya sebal, bersiap untuk mengomel namun Nathan dengan sigap berdiri bersiap untuk melarikan diri.
"Iya enggak". Ucap Nathan.
Pria itu setengah berlari menuju pintu, namun langkahnya terhenti saat ia mengingat sesuatu.
Zia yang melihat gelagat sang suami bertanya. "Kenapa mas??".
"Ada yang lupa sayang". Nathan kembali berjalan ke arah sang istri, Zia tampak memperhatikan pergerakan pria itu yang semakin mendekatinya.
Cup
"Selamat tidur sayang".
Nathan mengecup singkat bibir ranum sang istri, kemudian kembali berbalik dan melanjutkan langkahnya menuju pintu.
Zia di buat ternganga, gadis itu memegang bibirnya sendiri yang sedikit basah, kemudian tersenyum seraya menggelengkan kepalanya.
💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜
Paginya Zia terbangun karena suara dering alarm yang sengaja ia pasang malam harinya, gadis itu menggeliat seraya menguap kemudian menggelung rambut panjangnya dengan asal, berjalan ke kamar mandi untuk mencuci wajahnya dan melaksanakan ibadah subuhnya.
Zia membuka lemari es yang terletak di dapurnya, kemudian memilih dan mengeluarkan bahan-bahan yang akan dia olah menjadi hidangan lezat untuknya dan sang suami sarapan.
Hanya membutuhkan waktu tiga puluh menit saja untuk gadis itu menyiapkan semuanya.
Zia tersentak kaget saat tangan kekar melingkar di perutnya, ia sedikit menoleh, dan tersenyum ketika mendapati sang suami memejamkan matanya dan menyandarkan kepalanya di bahu kecilnya.
"Kalo masih ngantuk tidur lagi aja, kepala kamu berat mas".
Nathan tertawa tanpa suara, membuka matanya dan menyimpan dagunya di bahu sang istri. "Masakan kamu wangi, jadi aku kebangun".
Zia tersenyum, mendorong pipi sang suami agar menjauh darinya. "Aku belum mandi loh mas, bau keringet."
"Tapi aku suka". Nathan dengan sengaja mengecupi leher jenjang sang istri, membuat gadis itu terkikik geli dan kembali mendorong kepala suaminya.
"Jangan gini, aku risih mas, aku belum mandi".
Nathan mencebikan bibirnya, kemudian melepaskan Zia dan duduk di kursi meja makan, pria itu terlihat menelungkupkan kepalanya di atas meja dengan mata terpejam.
Zia merasa gelisah, ia kembali menolak pria itu, mungkin karena belum terbiasa dengan sikap Nathan padanya. Gadis polos itu terlihat ragu dan mendekat pada sang suami yang masih memejamkan matanya.
"Mas". Panggilnya.
Nathan tak menjawab, namun kepalanya terangkat menatap Zia yang berdiri di depannya. "Ada apa? Katanya aku disuruh tidur lagi??". Nathan bertanya polos.
"Kamu marah sama aku?".
"Marah kenapa? Aku gak marah kok, aku cuma masih ngantuk aja". Nathan menutup mulutnya yang terbuka akibat menguap, kemudian kembali menelungkupkan kepalanya di atas meja.
Zia menghela nafas panjang, ia mati-matian menahan debaran di jantungnya hanya untuk bertanya pada pria itu, namun nyatanya pria itu hanya mengantuk saja.
Zia mencebikan bibirnya sebal, kemudian kembali melanjutkan pekerjaannya dan menyiapkan masakannya di atas meja.
Setelah semua tersaji, Zia kembali membangunkan Nathan, "Mas, sarapannya udah siap. Kamu mau mandi dulu atau sarapan dulu?".
Nathan masih terdiam, membuat Zia kembali memanggilnya dan mengguncang lengan pria itu. "Mas, bangun. Sarapannya udah siap".
Nathan mengerjapkan matanya, menatap wajah cantik sang istri dengan mata sayunya. "Kenapa sayang?".
"Sarapannya udah siap, kamu mau mandi dulu apa gimana?".
Nathan terlihat berfikir, kemudian pria itu berucap. "Mandi dulu deh, supaya seger".
Zia mengangguk, mengikuti langkah sang suami menuju ke kamarnya untuk menyiapkan pakaian pria itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
RyuuHae
smga masalah ny sgra selesai n zia menjadi milik nathan seutuhnya
2022-03-27
0
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
Naha gitu Nathan jujur jd Zia bisa bersikap seperti apa ke kamu
2021-11-30
0
Dewi Zahra
aku suka
2021-10-07
0