Nathan menghampiri Rea dan Zia, pria itu tak sendiri, ada Nara di belakangnya.
"Dengerin tuh yank kata mba Rea."
Zia mendelik kesal, "Maunya kamu itu mah mas".
Nathan terkikik, kemudian ber TOS ria dengan sang keponakan. Dan Zia semakin terpojok oleh pasukan yang mendadak menjadi kompak itu.
💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜
Setelah Rafa dan Rea pulang, Zia nampak termenung di ruang televisi, gadis itu tersentak kaget saat sang suami duduk di sebelahnya.
"Kasian Nara, dia tadi mau nginep di sini". Nathan memulai perbincangan.
Zia mengangguk, "Aku juga kasian mas, cuma mau gimana lagi, kalo Nara tidur di sini, dia pasti bakalan tau kalo kita tidur terpisah, dan pastinya anak bawel itu bakalan laporan ke mami sama papinya."
Nathan mengangguk membenarkan, "Kenapa kita harus repot-repot tidur terpisah sih sayang?".
"Mas, inget janji kamu, bukannya aku gak mau, tapi aku nunggu janji kamu untuk menyelesaikan masalah kamu sama mba Zeny."
Nathan kembali mengangguk, "Aku belum menemukan waktu yang tepat untuk menjelaskan semuanya padanya. Dan beberapa hari ini aku memang gak pernah ketemu sama dia".
Zia menoleh, menyandarkan kepalanya pada bahu sang suami. Kemudian berucap, "Kamu milik aku, tapi kaya bukan milik aku". Lirihnya.
"Maafin aku ya sayang". Nathan mengusap pipi istrinya, kemudian mengecup puncak kepala gadis itu.
Zia memejamkan matanya, melingkarkan kedua tangannya pada lengan sang suami seraya masih bersandar di bahu kekar pria itu. "Aku cape". Lirihnya
Nathan tertegun, mencerna kalimat pendek yang baru saja terucap dari bibir sang istri, ia merasa takut jika gadis itu akan meninggalkannya dan benar-benar lelah menunggunya. "Apa maksud kamu sayang?".
Zia terdiam, tak menjawab juga tak menoleh. Dan hal itu membuat Nathan kembali bertanya, "Sayang, apa maksud ucapan kamu?".
Keterdiaman Zia membuat Nathan menolehkan kepalanya untuk meraih wajah cantik sang istri. Senyumnya terukir saat mendapati gadis itu tertidur dengan lelapnya.
"Jadi kamu cape mau tidur? Aku kira kamu cape nunggu aku".
Nathan menggendong Zia menuju ke kamar yang gadis itu tempati. Membaringkannya dengan perlahan agar tak mengganggu tidur lelap sang istri.
Pria itu menatap lekat wajah cantik gadis yang sudah membuatnya hampir gila karena cinta, Mengingat ketika Zia menangis karenanya membuat pria itu merasa amat bersalah. "Kamu bikin aku tergila-gila padamu gadis kecil".
Nathan terkekeh, tangannya terulur menarik selimut tebal untuk menutupi tubuh sang istri. Kemudian mengecup kening nya sebelum ia berlalu dari sana.
💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜
Hari ini Zia dan Nathan harus pergi ke rumah utama keluarga Reyga, sepertinya sang Abang telah melapor pada kedua orang tua mereka jika Zia enggan pergi berbulan madu.
"Sayang". Nathan melirik sang istri yang duduk di sebelahnya. Kemudian kembali fokus pada jalanan di depannya.
"Hemmmm??".
"Kok diem aja?".
Zia menoleh pada sang suami, memiringkan posisi duduknya hingga menghadap sepenuhnya pada Nathan.
"Mas, mama sama papa pasti maksa kita buat pergi bulan madu". Ungkapnya
"Terus??".
"Kok terus sih mas? Gimana dong?".
Nathan menghela nafas panjang, membuang rasa kecewa akibat penolakan istrinya. "Kamu gak mau banget yah pergi sama aku, padahal aku berharap banget pergi berdua sama kamu."
Zia terpaku, ia mulai berpikir jika dirinya membuat pria itu kecewa dengan menolak pergi bersamanya. Zia hanya belum ingin pergi jika masalah sang suami dan kekasihnya belum terselesaikan. Gadis itu hanya ingin pergi saat semua permasalahan rumah tangganya selesai, itu akan membuatnya tenang memiliki pria itu seutuhnya tanpa rasa bersalah pada Zeny.
"Bukan gitu mas, aku hanya belum mau pergi, bukan gak mau pergi".
Nathan tersenyum hambar, kemudian berucap. "Kamu tenang aja, biar aku yang bicara sama papa. Aku yang akan menolaknya, jadi mereka tidak akan menyalahkan mu".
Zia semakin di dera rasa bersalah, apa yang harus ia lakukan? Di satu sisi ia sangat ingin menghabiskan waktu berdua bersama Nathan, suaminya. Tapi di sisi lain, akan ada hati yang tersakiti jika permasalahan itu tidak di selesaikan lebih dulu.
**Nih, emak bonusin foto Zia lagi bingung. Antara bulan madu atau enggak.
Jangan lupa like ya dear, jempol kalian berarti banget buat emak. Emak anggap itu sebagai bentuk penghargaan kalian buat karya emak. hatur nuhun buat yang selalu setia dari mulai kisah Zara dan Al, Rafa dan Rea, dan sekarang Zia dan Nathan. Emak sayang kalian pokoknya🥰🥰😍😍**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Maharani Rani
aq suka
2023-05-27
1
Nining Rahayu
emak pasti akan egois,,, ngapain mikir zeny toh suami udah jujur n kita punya SIM bkok,,,
2021-12-17
0
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
Nathan yg tegas donk kl dah di tinggal sama Zia kamu pasti nyesel lho
2021-11-30
1