Zia Putri Reyga, putri bungsu keluarga konglomerat orang terkaya nomor lima di Indonesia, gadis polos yang di nikahi dosennya sendiri, pria yang ia sukai di masa lalunya. Kehidupan rumah tangganya tak semulus jalan tol, di awal pernikahan harus menghadapi kenyataan pahit yang baru di ketahuinya tentang sang suami. Namun dia milih bertahan, alasannya hanya satu, CINTA.
Nathan Himawan, pria tampan CEO di sebuah perusahaan arsitektur yang juga berprofesi sebagai seorang dosen di salah satu Universitas ternama milik keluarga Reyga. Jatuh cinta pada putri bungsu keluarga Reyga membuat Nathan menyetujui rencana orang tuanya untuk menjodohkannya dengan Zia. Namun satu hal kesalahannya, menyembunyikan kebenaran yang justru menyakiti dua wanita sekaligus.
💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜
Zia dan Nathan tengah bersiap untuk perjalanan bulan madu mereka, keduanya telah memutuskan untuk pergi karena masalah di antara mereka telah selesai.
"Jangan bawa banyak-banyak baju sayang, kita cuma seminggu kok". Nathan memprotes sang istri saat ia melihat barang-barang yang akan mereka bawa menumpuk di atas ranjangnya.
"Ini gak banyak kok, aku cuma jaga-jaga bawa baju cadangan aja, takut kurang".
"Kalo kurang beli aja sayang, suami mu ini masih mampu loh beliin kamu baju".
Zia menoleh, menatap sang suami seraya berkacak pinggang. "Aku tau, dan aku percaya. Tapi aku gak mau hambur-hamburin uang buat beli baju kalo baju kita aja banyak banget di sini". Zia kembali melanjutkan aktivitasnya.
Nathan tersenyum, pria itu mendekat pada sang istri kemudian memeluknya dari belakang, Nathan begitu mengagumi sosok gadis yang sekarang ada dalam dekapannya, karena meski terlahir dalam keluarga kaya raya dengan harta yang melimpah ruah, tak menjadikan gadis itu tumbuh menjadi sombong dan berfoya-foya.
"Kamu tuh kaya dari orok, tapi kok gak boros sih?".
"Maksud kamu aku irit? Atau pelit?".
"Bukan gitu sayang, aku kagum aja sama kamu. kamu gak pernah menghambur-hamburkan uang dan membeli barang-barang yang menurut kamu gak penting".
Zia terkekeh, ia juga merasa aneh pada dirinya, bukannya tak suka belanja, karena setiap perempuan pasti menyukai hal itu, untuk membuang stress katanya. Tapi entahlah, Zia lebih menyukai jika uangnya di simpan atau di berikan pada yang membutuhkan. Karena sang mama pun mempunyai sifat yang sama dengannya, dan Zara pula lah yang menerapkan hal itu pada Zia.
"Aku gak di ajarin gitu sama mama".
Nathan menghela nafas panjang, pria itu menyimpan dagunya di bahu sang istri seraya tersenyum. "Aku bahagia banget".
Zia balas tersenyum, mengusap pipi sang suami yang masih berada di bahunya. "Aku juga bahagia mas".
"Gak nyangka banget aku bisa milikin kamu, aku sampe sengaja nginjek hp kamu supaya bisa terus ketemu kamu, taunya kamu malah beli sendiri."
Zia tercengang, jadi suaminya itu sengaja menginjak ponselnya? oh Tuhan Nathan....
"Jadi kamu sengaja mas nginjek hp aku??". Gadis itu berbalik, menatap sang suami penuh selidik.
Sang suami terlihat menggaruk tengkuknya yang tak gatal, pria itu cengengesan menerima pertanyaan tajam dari istrinya.
"Maaf sayang, abisnya kamu susah di deketin, aku gak tau lagi caranya supaya aku bisa deket sama kamu."
Nathan memang pernah menceritakan pada Zia tentang sengaja membuat gadis itu kesal agar bisa mendekatinya, tapi Zia tak menyangka jika ponselnya pun menjadi korbannya.
"Kamu tuh ya, ngeselin ih, itu hp hadiah dari papa tau mas". Zia mengomel.
"Maaf lah sayang, aku ganti kamu balikin lagi uangnya".
"Bukan masalah uangnya mas, tapi kenangannya, uang mah bisa di cari, tapi kenangan gak akan bisa di beli".
Nathan mulai takut, bagaimana jika gadis itu marah dan membatalkan bulan madunya, bukankah itu mengerikan??
"Aku cuma mau deketin kamu, itu aja. Aku mana tau kalo hp itu hadiah dari papa. Yang ada dalam pikiran aku waktu itu cuma bagaimana caranya aku bisa deketin kamu dan bikin kamu jatuh cinta sama aku."
Zia menghela nafas panjang, ingin marah pun percuma karena itu sudah terjadi. Ingin rasanya gadis itu menampar bibir pria itu dengan bibirnya, eh??.
"Yaudah lah udah terjadi juga, jangan kaya gitu lagi ya mas". Zia kembali melanjutkan aktivitasnya membereskan pakaian mereka ke dalam koper. Dan Nathan pun kembali memeluk gadis itu dari belakang, melingkarkan kedua lengan kekarnya pada perut datar istrinya.
"Jangan marah ya sayang". Bisiknya.
Zia terdiam sejenak, kemudian menggelengkan kepalanya dan kembali mengambil pakaian untuk ia simpan ke dalam kopernya.
"Senyum dong". Nathan memajukan kepalanya dengan miring, menatap sang istri dan menunggu wanita itu tersenyum.
Zia tertawa paksa, menampilkan gigi kelincinya yang menambah manis pada rautnya. Dan hal itu membuat Nathan gemas, hingga pria itu memberikan kecupan di pipi mulus Zia dengan bertubi-tubi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Nani Mulyani Memed
contoh yg baik bnget ni.... ...maa syaa Allah
2022-06-29
0
RyuuHae
moga zia kuat dgn masalah yg akn dibikin zeny ntar
2022-04-20
0
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
zeny pasti buat ulah nih
2021-11-30
0