Nathan mengeratkan dekapannya, tersenyum saat merasakan tangan mungil sang istri membalas dekapannya dengan erat. Nathan memang tak mendengar balasan sang istri tentang pernyataan cintanya, tapi setidaknya, gadis itu membalas pelukannya.
Zia melerai pelukannya, menunduk malu saat sang suami menatapnya dengan dalam. "Tetap di samping aku ya sayang". Lirihnya.
Zia mengangguk, mengeratkan pegangannya pada pinggang sang suami saat pria itu mendekatkan wajah tampannya, dan Ziapun melakukan hal yang sama, jarak di antara mereka semakin menipis. Hingga mata ke duanya terpejam saat bibir mereka menyatu.
Mereka saling menyatukan rindu, saling menyampaikan kata lewat sentuhan bibir keduanya.
Semakin lama ciuman itu semakin dalam, semakin menuntut dan semakin panas. Nathan merengkuh tubuh ramping Zia agar semakin merapat dengannya.
Zia membuka matanya saat merasakan usapan hangat di punggungnya, tangan nakal pria itu menyusup ke dalam piyama yang Zia kenakan. Gadis itu melepas pagutannya saat Nathan hendak melepaskan kaitan Br* nya.
"Mas aku.." Zia menunduk, berusaha menyembuyikan ke gugupannya.
"Kenapa?". Nathan bertanya lembut, suara yang baru Zia dengar untuk yang pertama kalinya dari pria itu.
"A..aku mau, kamu menyelesaikan urusan kamu sama Zeny dulu, setelah itu aku janji akan memberikan apa pun yang kamu mau. Maaf". Zia berucap lirih, bukannya ia tak mau, Gadis itu menyadari jika itu memanglah hak Nathan atas dirinya, namun masih ada yang mengganjal dalam hubungan mereka, yakni keberadaan Zeny yang pastinya akan merasa di khianati oleh Nathan. "Maafkan aku mas".
Nathan mengangguk lemah, ia pun tak mau memaksa sang istri untuk melakukan sesuatu yang gadis itu tak kehendaki, meski Nathan bisa memaksakan itu pada sang istri namun pria itu tak mau membuat istrinya tak nyaman dengannya.
"Maaf mas". Lagi-lagi gadis itu meminta maaf pada pria yang kini masih mendekapnya.
"Tak apa sayang, kamu ngasih aku kesempatan aja aku udah seneng. Maaf aku lancang menyentuhmu, aku janji, aku akan segera menyelesaikan masalah aku sama Zeny. Tapi aku minta satu hal dari kamu, bantu aku dengan terus ada di samping aku".
Zia mengangguk, "Aku janji akan terus ada di samping kamu, kecuali kamu yang menginginkan aku pergi".
Nathan tersenyum lembut, menangkup kedua pipi sang istri dengan kedua telapak tangannya, mengecup singkat bibir ranumnya kemudian membawa gadis itu kedalam dekapannya. "Aku sangat mencintai kamu Zia".
Zia tersenyum, mengeratkan dekapannya seraya menelusupkan wajah cantiknya pada dada bidang sang suami. Gadis itu bahagia, cintanya terbalaskan.
"Sayang". Nathan berucap lembut, tangannya mengusap kepala sang istri yang masih betah bersandar di dadanya.
"Hemmmm??".
"Pindah ke kamar kita yah? Aku gak mau jauh dari kamu".
Zia menggelengkan kepalanya, yang mana membuat sang suami melerai pelukannya dan menatap gadis itu dengan lekat. "Kenapa?".
"Mas, selesaikan dulu urusan kamu. Baru setelah itu kita bisa bersama, aku merasa berdosa dengan menjadi orang ke tiga di antara kalian, mba Zeny pasti marah banget sama aku, aku merebut kamu darinya."
"Jangan ngomong gitu sayang, kamu gak salah. Disini aku yang salah sepenuhnya pada kalian berdua".
Zia menatap manik hitam sang suami, terdapat kesedihan di dalamnya. Dan hal itu membuat Zia kembali mendekap tubuh kekar pria itu. "Maaf, untuk saat ini aku gak bisa jadi istri kamu seutuhnya."
Nathan tersenyum, membalas dekapan sang istri dengan erat. Pria itu bahagia, setidaknya, gadis yang sangat ia cintai menerimanya dan memaafkannya. Meski ia belum mendengar Zia mengucapkan kata cintanya, tapi dengan tidak menolak sentuhan bibirnya itu sudah cukup membuat Nathan tau, jika gadis itu pun mencintainya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Maryanti Marry
ko feeling aq zeni ya yg mensabitase mobil kecelkaan calon nathan sebelum'a
2022-01-19
1
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
benar Zia Nathan hrs selesaikan dulu urusan nya sama zeny👍👍👍👍
2021-11-30
0
Dewi Zahra
lanjut
2021-10-07
0