Pulang dan Pertemuan 2

Wanita itu seperti kebingungan mengawasi sekeliling dan menatap jam tangannya sesekali, sedangkan Anam yang berada di dalam mobil tersenyum paham akan maksud kebingungan wanita itu.

Bagaimana tidak, sudah jelas pasti wanita itu bingung bagaimana mengeluarkan motornya dari situ kalau mobil Anam yang terparkir menghalangi jalannya, di sebelah kiri motor wanita itu ada tembok setinggi lutut, dan sebelah kanan ada banyak motor para ibu-ibu yang ada di dalam, jalan satu-satunya adalah mundur, tapi terhadang oleh mobilnya Anam saat itu, akhirnya wanita itu duduk di motor sambil menunggu pemilik mobil itu melajukan mobilnya.

Begitupun dengan Anam, karena wanita itu memunggunginya akhirnya Anam membuka kaca jendelanya dan menyapa wanita itu.

"maaf nona, apakah nona mau keluar" ucap Anam padanya. sontak wanita itu langsung menoleh ke arahnya.

"oh syukurlah... pak apakah bapak bisa memundurkan mobil ini sebentar, saya hendak keluar" ucap wanita itu padanya.

"apa ?? aku tidak salah dengar, dia memanggilku pak, memangnya aku se tua itu" batin Anam dalam hatinya

"maaf nona, kunci mobil ini di bawa teman saya ke dalam Indomaret, jadi saya tidak bisa bantu" timpal Anam pada wanita itu, dan wanita itu memutar matanya malas, sedangkan Anam tertawa di dalam hati karena melihat ekspresi lucu pada wajah wanita itu.

Tak lama kemudian Riko datang membawa beberapa air mineral, dan menghidupkan mobil hendak melaju, namun Anam dengan cepat mengambil 1 botol mineral dingin dan coklat yang sempat Anam minta pada Riko melalui pesan saat Riko masih di dalam Indomaret, Anam keluar dari mobil dan menghampiri wanita itu.

"nona sebagai ucapan minta maaf saya, ini ada air mineral dingin dan coklat untuk anda karena mobilku tadi telah menghalangi motor anda tadi" ucap Anam dengan tulus padanya.

"ti... tidak usah pak, saya bisa beli sendiri nanti" tolak wanita itu pada Anam.

"tidak apa nona, cuaca sedang panas, apalagi nona mengendarai motor, silahkan di terima" paksa Anam pada wanita itu.

"baiklah kalau begitu, terima kasih atas pemberiannya" ucap wanita sambil tersenyum tulus pada Anam.

Melihat senyuman itu jantung Anam berdebar sangat kencang, belum pernah Anam rasakan sebelumnya, bahkan saat berada di Amerika dia di kelilingi banyak wanita menggodanya, tidak pernah ada rasa seperti ini. tapi wanita di depannya hanya tersenyum bisa membuat jantungnya seperti ingin melompat dari tempatnya.

Membuat Anam seperti orang linglung dengan yang ada di hadapannya.

Setelah Riko memajukan mobil, wanita itu mundur dan menaiki motornya lalu pergi.

"Riko cepat cari tahu informasi tentang wanita itu, aku tidak bisa memfoto wajahnya jadi aku foto plat nopol yang di motornya, besok aku sudah mau informasi lengkap dari wanita itu" ucap Anam setelah masuk ke dalam mobil.

"baik tuan" balas Riko mengerti akan tugas yang di serahkan Anam padanya, lalu melajukan mobil ke kediaman orang tua Anam.

Butuh waktu 30 menit menempuh jarak dari bandara ke kediaman orang tua Anam, saat mobil masuk ke halaman rumah pintu mobil pun di buka oleh satpam yang menunggu kedatangan Anam.

Semua orang menyambut kedatangan Anam, begitu juga dengan orang tua Anam yang sudah berdiri di depan pintu rumah tersenyum melihat putra kebanggaan mereka pulang.

"selamat datang ke rumah Anam Bagaskara" ucap pria paruh baya dengan lembut namun tetap tegas di dengar, dengan merentangkan kedua tangan menyambut putranya dengan pelukan.

"selamat datang nak, ibu sangat merindukanmu" tambah seorang wanita yang paling di cintai oleh Anam. dan langsung di peluk olehnya.

"Anam juga sangat merindukanmu ibu, sangat" balas Anam dengan sedikit meneteskan air mata dalam pelukan ibunya.

Anam Bagaskara seorang bayi kembar tak se identik yang lucu dan menggemaskan bagi kedua orang tuanya, kini sudah dewasa dan gagah tak kalah dari ayahnya, usianya kini sudah menginjak umur 26 tahun, dia di besarnya oleh kakeknya sedangkan kembarannya bersama orang tuanya.

Namun walaupun begitu tidak pernah ada rasa iri dan dengki di keluarga itu, karena Anam maupun kembarannya Raden Bagaskara mendapatkan kasih sayang yang adil oleh orang tua maupun kakek mereka yang berada di Amerika, karena tahun lalu kakek sudah meninggal maka kewajiban penerus perusahaan disana adalah Anam jadi Anam harus menetap disana.

"selamat datang kak" ucap kembarannya pada Anam.

"terima kasih adikku" balas Anam dengan senyum tulus kemudian memeluknya.

Setelah acara penyambutan dan hapus rindu telah usai, mareka masuk ke dalam rumah bersama.

To be continue... ❤️

Episodes
1 Kamu
2 Pulang malam lagi.
3 Reuni antar sahabat.
4 Pulang dan Pertemuan 1
5 Pulang dan Pertemuan 2
6 Pulang dan Pertemuan 3
7 Kapan dikenalkan
8 Rencana Liburan
9 Liburan ke Bali
10 Flashback
11 Kasih seorang Ibu
12 Tatapan Permusuhan
13 Bukan obsesi, tapi Cinta
14 Bedugul Bali
15 Janggal
16 Kerjasama
17 Rencana
18 Melancarkan rencana 1
19 Melancarkan rencana 2
20 Melancarkan rencana 3
21 Aku Membencimu
22 Restu
23 Keluarga Baru
24 Pernikahan
25 Malam Pertama
26 Keberangkatan
27 Amerika
28 Ikhlaskan Dia
29 Tuan Muda
30 Penyambutan
31 Permusuhan
32 Bertahan
33 Manis
34 Sifat tersembunyimu
35 Apa kamu belum mencintaiku ?
36 Pernikahan Nizam & Sonia
37 Kejutan
38 Menjualmu
39 Namaku Intan Gustiwana Johannes
40 Masa lalu
41 Istri Idaman
42 Visual Pemain
43 Aku bukan anakmu
44 LEPAS
45 Terpaksa
46 Maafkan Aku
47 Kedatangan Nizam
48 Aku Ingin Minum
49 Dia Datang
50 Please.. Open your eyes
51 Rusak Begitu Saja
52 Bukan Kehendak Takdir
53 Cinta tak harus memiliki
54 Hanya Mimpi
55 Penyerangan
56 Mati Bersamaku
57 Semua ini Karenaku
58 Selamatkanlah
59 Mengakui
60 Operasi
61 Suamimu itu pria kuat
62 Dasar Pengganggu
63 Bolehkah...
64 Mungkin Datang Bulan
65 Dasar Pencemburu
66 Rahasiakan saja.
67 Hidup Kedua
68 Cinta tidak pandang hulu
69 Visual Pemain part 2
70 Gibraltar
71 Pergi begitu jauh.
72 Ekstra Chapter 1
73 Ekstra Chapter 2
74 Ekstra Chapter 3
75 Ekstra Chapter 4
76 Ekstra Chapter 5
77 Ekstra Chapter the end
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Kamu
2
Pulang malam lagi.
3
Reuni antar sahabat.
4
Pulang dan Pertemuan 1
5
Pulang dan Pertemuan 2
6
Pulang dan Pertemuan 3
7
Kapan dikenalkan
8
Rencana Liburan
9
Liburan ke Bali
10
Flashback
11
Kasih seorang Ibu
12
Tatapan Permusuhan
13
Bukan obsesi, tapi Cinta
14
Bedugul Bali
15
Janggal
16
Kerjasama
17
Rencana
18
Melancarkan rencana 1
19
Melancarkan rencana 2
20
Melancarkan rencana 3
21
Aku Membencimu
22
Restu
23
Keluarga Baru
24
Pernikahan
25
Malam Pertama
26
Keberangkatan
27
Amerika
28
Ikhlaskan Dia
29
Tuan Muda
30
Penyambutan
31
Permusuhan
32
Bertahan
33
Manis
34
Sifat tersembunyimu
35
Apa kamu belum mencintaiku ?
36
Pernikahan Nizam & Sonia
37
Kejutan
38
Menjualmu
39
Namaku Intan Gustiwana Johannes
40
Masa lalu
41
Istri Idaman
42
Visual Pemain
43
Aku bukan anakmu
44
LEPAS
45
Terpaksa
46
Maafkan Aku
47
Kedatangan Nizam
48
Aku Ingin Minum
49
Dia Datang
50
Please.. Open your eyes
51
Rusak Begitu Saja
52
Bukan Kehendak Takdir
53
Cinta tak harus memiliki
54
Hanya Mimpi
55
Penyerangan
56
Mati Bersamaku
57
Semua ini Karenaku
58
Selamatkanlah
59
Mengakui
60
Operasi
61
Suamimu itu pria kuat
62
Dasar Pengganggu
63
Bolehkah...
64
Mungkin Datang Bulan
65
Dasar Pencemburu
66
Rahasiakan saja.
67
Hidup Kedua
68
Cinta tidak pandang hulu
69
Visual Pemain part 2
70
Gibraltar
71
Pergi begitu jauh.
72
Ekstra Chapter 1
73
Ekstra Chapter 2
74
Ekstra Chapter 3
75
Ekstra Chapter 4
76
Ekstra Chapter 5
77
Ekstra Chapter the end

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!