Hari berganti, kini keluarga Gustiwana dan keluarga Fahrizal sudah sampai di Bandara Udara internasional Juanda, 4 mobil sudah menunggu kedatangan mereka untuk menjemput pulang, sesampainya di depan para keluarga sudah melaju pergi untuk ke kediaman mereka masing-masing kecuali Nizam.
Nizam ikut pulang ke kediaman keluargamu dengan menggunakan mobil yang berbeda dari ayah dan kakakmu, kalian berdua berada dalam 1 mobil dan menikmati suasana macet dikota itu.
Nizam POV On...
Aku sangat bahagia karena aku adalah laki-laki beruntung bisa mendapatkan cintamu intan Eka Gustiwana, kamu adalah wanita yang sangat cantik, baik, Budi pekerti, tulus.
Lelaki mana yang tidak bisa jatuh hati ketika melihatmu untuk pertama kalinya 3 tahun yang lalu.
Aku Nizam Narendra Fahrizal mengaku sangat mencintaimu pada pandangan pertama, disaat kamu berkunjung ke restoranku bersama teman-temanmu.
Kamu mengenakan seragam sekolah menengah kejuruan yang sangat imut kamu kenakan, senyumanmu yang tulus kepada setiap orang sangat membuatku frustasi.
Aku takut jika kamu tersenyum pada laki-laki, aku takut mereka akan jatuh hati padamu, walaupun kamu akan jadi milikku tetap saja aku serakah, aku tak mau ada pria lain yang mendekatimu, aku tidak bisa bayangkan jika hatimu itu berpaling dariku.
"tuan kita sudah sampai" ucap sopir mobil yang ku tumpangi bersamamu.
"ah iya..." jawabku kikuk, dan aku melihat ke arahmu. kamu tertidur pulas di pelukanku.
"sayang ayo bangun, kita sudah sampai rumah" ucapku membangunkanmu.
Perlahan kamu membuka matamu, dan aku sangat suka disaat melihat wajah bantalmu itu, ingin rasanya aku lahap bibirmu itu karena gemas melihat ekspresi wajahmu ketika bangun tidur.
"sudah sampai ?? cepat sekali" ucapmu sambil mengucek matamu.
"sudah sampai sayang, ayo jangan di kucek terus matanya, nanti merah" ucapku dan menggandeng tanganmu menuruni mobil.
Barang sudah di turunkan semua, kini semua orang berada di ruang keluarga kecuali kamu intan, aku menyuruhmu untuk ke kamar beristirahat, kamu terlihat sangat capek, jadi aku tidak mau memaksamu untuk menemaniku, masih ada ayah Gustiwana dan kak Andre disini.
Kami membicarakan masalah pekerjaan dengan bersantai, sampai aku teringat akan sosok pria aneh yang selalu menghantuiku dimanapun aku berada denganmu.
"kak Andre, apa kakak tidak curiga dengan pria yang bernama Anam" tanyaku pada kak Andre.
"curiga kenapa emangnya zam" tanya kak Andre bingung.
"entahlah kak, aku merasa disaat aku dan intan bersama, aku selalu melihat bayangan orang itu di sekitar kami" jelasku bingung akan perasaanku.
"hahaha... kamu sangat mencintai adikku Nizam, mangkanya kamu was-was dengan teman laki-laki adikku" ucap kak Andre dengan tawa yang lepas.
"tapi kak..." ucapku tak percaya, namun ayah Gustiwana menyela.
"terima kasih nak kamu sangat mencintai putriku, impian kedua seorang ayah ketika sudah mempunyai putri ingin menemukan pria yang pantas bersanding dengan putrinya, yang mencintai putrinya, yang akan melindungi putrinya, tenanglah kalian sebentar lagi akan menikah, dia akan menjadi milikmu" terang ayah Gustiwana menenangkanku.
"aku memang sangat mencintai intan ayah, aku akan melakukan apapun untuk melindunginya" ucapku meyakinkan calon mertuaku ini.
Kami melanjutkan percakapan tentang masalah pekerjaan, ayah Gustiwana dan kak Andre membicarakan masalah kerja sama dengan perusahaan Amerika A'A company, 2 hari yang lalu ada email masuk untuk kak Andre, surat pengajuan kerjasama antar dua perusahaan.
Tapi kenapa ada yang janggal sekali, aku tau betul perusahaan A'A company bukanlah perusahaan kecil, melainkan perusahaan terbesar di Amerika dan masuk dalam 6 perusahaan terbesar di dunia, Bagaimana bisa perusahaan sebesar itu mengajukan kerjasama dengan perusahaan yang mungkin sangat kecil baginya, walaupun perusahaan Gustiwana masih masuk perusahaan besar di Indonesia tapi kerjasama ini termasuk kerjasama yang sangat mustahil.
Bagaimana tidak, perusahaan besar nomor 1 di Indonesia yang memproduksi bahan mentah bagi perusahaan interior saja di tolak oleh A'A company, tapi disini mereka sendiri yang mengajukan kerja sama dengan perusahaan ayah Gustiwana.
"Nizam.. kamu kenapa melamun" ucap kak Andre mengagetkanku.
"ah.. tidak ada apa-apa kak" dustaku padanya.
"ayah tidak menyangka kalau perusahaan interior A'A company akan mengajukan kerjasama dengan kita, ini bagaikan mimpi" ucap ayah Gustiwana.
"benar ayah, kerjasama ini akan sangat menguntungkan kita" ucap kak Andre senang.
"lusa kita akan mengadakan pertemuan dengan pemilik perusahaan ayah" timpal kak Andre lagi.
"secepat itu kak ?" ucapku tak percaya.
"iya, sekretarisnya bilang kalau Boss mereka sedang berlibur di Indonesia, jadi mereka mempercepat kerjasama ini" terang kak Andre lagi.
"ya sudah kamu siapkan segalanya ndre, persiapkan tempat yang mewah untuk tuan alson, ayah tidak mau dia kecewa" ucap ayah Gustiwana sambil berdiri hendak meninggalkan ruang keluarga.
"akan Nizam persiapkan tempat pertemuan kalian ayah, di restoran pusatku saja yang ada di Jakarta bagaimana ?, aku tidak akan mengecewakan ayah untuk pelayananku" tawarku pada ayah Gustiwana, aku juga penasaran siapa tuan alson itu.
"Boleh juga itu yah, kita akan adakan pertemuan di Jakarta saja" ucap kak Andre menyetujui tawaranku.
"hmm... boleh, kalian persiapkan saja semuanya, ayah ikut saja, Nizam kamu bisa menginap disini, ini sudah malam, ayah sudah menyuruh maid untuk menyiapkan kamarmu" ucap ayah Gustiwana menganggukan kepalanya setuju. lalu masuk ke kamarnya yang berada di lantai bawah.
"baik ayah" ucapku senang karena ini kali pertama aku menginap disini.
Nizam POV off..
To be continue... ❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments