Villa kediaman keluarga Fahrizal
"hey... kalian berdua dari mana saja aku sudah lapar" ucap Andre pada pasangan yang baru masuk villa.
"maaf kak, kami dari depan menikmati sun set" jelasmu pada kakakmu.
Seluruh keluarga telah menunggu di meja makan, dengan berbagai macam menu yang menggugah seleramu, dengan sabar kamu menunggu pelayan menyiapkan seluruh makanan di meja makan, rasanya kamu sudah tidak sabar agar bisa memakan mereka, cacing dalam perutmu sudah sangat mengoyak isi perutmu, memprotes agar segera di isi.
akhirnya setelah lama menunggu kini perutmu bisa di isi, makanan lezat di hidangkan dengan baik, ramah tamah antar kedua keluarga sangat hangat bagi yang memandangnya, setelah acara makan selesai, para keluarga tengah sibuk dengan urusan mereka masing-masing, para pria dengan obrolan masalah pekerjaan, dan kamu memilih pergi ke kamar di susul oleh ibu Sonya.
tok..tok..tok..
suara ketukan pintu kamar yang terdengar sangat nyaring di telingamu, dan kamu bergegas menuju pintu untuk membukanya.
"malam sayang, apa ibu mengganggumu" tanya seorang wanita paruh baya yang masih cantik bagimu dengan membawa beberapa paper bag di tangannya.
"tidak sama sekali Bu, intan malah senang kalau ada ibu, ayo masuk Bu" ucapmu pada ibu Sonya, ibu dari Nizam calon suamimu.
kalian duduk di sofa panjang, dan ibu Sonya meletakkan barang bawaannya di atas meja.
"ibu sangat bahagia akhirnya kamu akan segera menjadi menantu ibu nak" ucap ibu Sonya tulus padamu.
"intan juga sangat bahagia, akhirnya bisa merasakan sentuhan dari sosok seorang ibu lagi" ucapmu dengan mata berbinar-binar.
melihat ekspresimu ibu Sonya langsung memelukmu dengan hangat.
"menangislah sayang ibu tau kamu sangat merindukan mamamu, dia wanita yang hebat" ucap ibu Sonya ingin membuatmu melepaskan beban yang ada di dalam hatimu.
Tanpa aba-aba kamu sudah menangis tersendu-sendu dalam pelukan ibu Sonya, rindumu akan seorang ibu sangat membebanimu, ibumu yang selalu memanjakanmu, ibumu yang selalu menjadi teman ceritamu setiap kali kamu punya keluhan. tapi kini hal itu tidak ada lagi, 1 tahun sudah beliau meninggalkanmu.
"kamu tidak perlu khawatir, sekarang ada ibu nak kamu bisa menceritakan semua keluhanmu padaku" tambah ibu Sonya yang membuatmu semakin menangis.
Hampir setengah jam kamu menangis, ibu Sonya dengan sabar memelukmu sampai kamu tenang.
"terima kasih Bu atas ketulusan ibu padaku" ucapmu lirih dengan menghapus beberapa bulir air mata mu.
"husstt sudah sayang mamamu tidak akan bahagia disana kalau kamu bersedih, ayo tersenyum" timpal ibu Sonya padamu.
"oh ya sayang, ibu ada hadiah untukmu.. kamu coba ya sayang, pasti sangat cocok besok saat di pantai.. kamu bisa langsung memakainya" tambah ibu Sonya sambil mengeluarkan beberapa hadiah dari paper bag yang beliau bawa tadi.
"bajunya sangat bagus Bu, kainnya juga dingin pasti nyaman dikenakan" ucapmu pada ibu Sonya dengan pilihan hadiah yang sangat indah bagimu.
"tentu sayang, besok kenakan baju ini ya kamu akan sangat cantik" puji ibu Sonya.
"pasti Bu" balasmu dengan senyuman merekah untuk ibu Sonya, seakan-akan kamu tidak menangis tadinya.
"baiklah ayo kita turun sayang, pasti para pria dibawah sudah menyiapkan pesta barbeque di samping kolam" ajak ibu Sonya padamu dan kamu balas dengan anggukan kepala.
Kalian turun ke lantai bawah dan berjalan ke arah kolam, dan tepat dugaan semua orang tengah ada di tepi kolam dan menyiapkan pesta barbeque, tidak hanya keluarga inti saja, para pelayan di perbolehkan bergabung dengan mereka.
Keluarga yang tidak pernah membedakan status demi kemasyarakatan, berwibawa, dan terpandang di kalangan para pembisnis, kamu dan ibubsonya langsung bergabung dengan mereka semua, keceriaan, kebahagiaan sangat terlihat pada raut wajah kedua keluarga itu, tak terkecuali kamu, harapanmu dari kecil bisa melihat keluargamu bahagia, tertawa lepas sangat hangat di hatimu.
"Hay sayang kenapa kamu duduk disini sendirian, ayo kesana" suara seorang pria yang membuat hatimu lebih hangat lagi.
"tidak mas, aku disini saja, melihat keluarga kita bahagia seperti ini, aku tidakk mau jika Meraka akan kehilangan senyum itu" harapmu yang entah kenapa membuatmu gelisah.
"senyuman mereka tidak akan hilang sayang, itu mungkin cuma perasaanmu saja, tenang ya" ucap Nizam menenangkanmu.
"tapi entah kenapa hatiku sangat gelisah mas, aku takut hal itu akan terjadi" ulangmu karena kegelisahan itu semakin kuat.
tahu akan situasimu, Nizam langsung memelukmu agar jauh lebih tenang.
"mungkin mas Nizam benar, ini hanya perasaanku saja" batinmu di dalam hati kecilmu.
Dan kamu bertekat untuk tidak menghiraukan perasaan cemasmu itu, karena sekarang adalah liburan, kamu harus rileks habiskan waktu liburanmu bersama keluargamu.
Pesta berjalan sangat meriah, keceriaan yang ada antara kedua keluarga dan para pelayan sangat hangat hingga waktu berjalan tengah malam, kamu, ibu Sonya dan para pelayan wanita lainnya memilih pergi ke kamar masing-masing dan beristirahat.
To be continue... ❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments