Melancarkan rencana 3

Malam tiba, kamu sudah bersiap dengan pakaian santaimu, kamu turuni tangga rumahmu itu dengan wajah ceria yang kamu buat agar tidak ada yang tau kegelisahanmu.

Suara mobil sudah terdengar diluar, kamu hendak keluar namun tanganmu di pegang oleh kakakmu.

"kamu mau kemana dek" tanya kak Andre

"aku mau memastikannya sendiri kak, biarkan aku pergi melihatnya" ucapmu lantang pada kakakmu.

Disaat perdebatan antara kalian, Anam pun masuk hendak menghampirimu namun dia urungkan dan lebih memilih menunggumu di ambang pintu.

Terlihat kamu dan kakakmu berjalan menghampiri Anam.

"aku juga akan ikut" ucap kak Andre pada Anam.

"Boleh silahkan" balas Anam dengan senyuman.

Kalian bertiga masuk kedalam mobil, dengan Riko yang menyetir, selang 20 menit mereka sampai di club itu, Dan berjalan santai memasuki ruang control cctv di club itu.

Dan benar apa yang kamu lihat, di dalam ruangan itu ada Nizam calon suamimu dengan seorang wanita, mereka tak menggunakan sehelai kain apapun.

Kak Andre yang tau akan perasaanmu sekarang langsung memelukmu dan memerintahkan petugas pengawas cctv itu mematikannya.

"tidak... ini tidak mungkin kak Andre, mas Nizam bukan seorang pria yang seperti itu, aku tau hanya aku wanita yang dia cintai" ucapmu lirih dalam pelukan kakakmu.

Geram akan keadaan ini, kak Andre tidak tahan akan sakit hati yang kamu rasakan, ingin rasanya tangan ini memukul Nizam, tapi dia tahu Nizam memang bukan pria seperti itu, karena Nizam adalah teman kuliahnya dulu.

Kini kak Andre kembali menatap curiga pada Anam. lalu menghampirinya dengan mencekal kerah kemejanya.

"katakan kalau semua ini rencana licikmu, apa yang sudah kau berikan pada Nizam ?? obat p*r*ngs*ng ?? katakan hah..." penekana dalam ucap kak Andre. Anam hanya tersenyum kecil ke arahnya.

"kalau gitu kita grebek saja dia, kita check ada obat atau tidak yang masuk dalam tubuhnya" ucap Anam santai penuh percaya diri.

Tanpa pikir panjang, kak Andre dan Anam langsung membobol pintu ruangan itu, seketika orang di dalam langsung kaget dan menutupi tubuh mereka.

kak Andre langsung berjalan ke arah Nizam, dan meninjunya hingga beberapa kali. kamu tidak berani masuk, kamu takut apa yang kamu lihat tadi nyata, tapi na'as itu semua memang nyata.

Anam yang berada di ambang pintu ruangan, kini melirik ke arahmu, dia sedih melihatmu seperti ini, tapi apa buat, semua ini memang harus terjadi.

karena terlalu lama menangis, pernafasanmu tidak bisa kamu atur dan rasa sesak yang kamu rasakan, hingga kamu hampir terjatuh karena pingsan, untung saat itu Anam masih mengawasimu jadi kamu tidak sampai tersengkur ke lantai.

"kak Andre... sudah kak kita bawa dia ke rumah sakit untuk di check, intan pingsan" teriak Anam di luar ruangan.

kak Andre langsung menghentikan tindakannya dan keluar dari ruangan, melihat kamu telah di bopong oleh Anam. dan berjalan mengikuti langkah Anam.

sedangkan Nizam telah di urus oleh bodyguard yang telah Anam tugaskan untuk membawanya.

Sesampainya di mobil semua fokus menatap ke arah jalan raya, kecuali Anam yang sedari tadi fokus padamu.

Kak Andre dari tadi mengawasi Anam lewat kaca spion depan, dia melihat wajah kekhawatiran Anam tentangmu, sorot mata Anam yang mengisyaratkan bahwa dia sangat takut kehilanganmu.

"apakah kau mencintai adikku" ucap kak Andre memecah keheningan.

"tidak.. aku tidak mencintainya, aku kasihan padanya, dia temanku" elak Anam, dia memang terobsesi untuk memilikimu tapi dia tidak tau itu obsesi atau cinta.

"terlihat jelas dari sorot matamu kalau kau memang mencintai adikku, tetap saja tidak mengaku" Batin kak andre

"kita akan ke rumah sakit mana ? aku masih tidak percaya padamu, bisa saja kau menyuruh dokter bayaran agar berbohong" ucap kak Andre pada Anam.

"terserah kau saja, kau mau mengajak rumah sakit manapun, aku orang Amerika, tidak akan ada koneksi dokter murahan dari negara ini selain dokter luar negeri yang lebih profesional" ucap Anam tidak mempedulikan ucapan kak Andre.

"Baiklah..." ucap singkat kak Andre lalu menyuruh Riko untuk pergi ke rumah sakit kepercayaan keluarga Gustiwana.

Sesampainya di rumah sakit, kamu langsung di bawa ke ruang perawatan, dan di jaga ketat oleh bodyguard suruhan Anam, sedangkan Anam, kak Andre, dan Nizam berada di ruangan lain dan menyuruh dokter Setiawan untuk memeriksa keadaan Nizam.

Tak lama kemudian, dokter Setiawan keluar dari ruang pemeriksaan, dan menyuruh kak Andre serta Anam mengikutinya ke dalam ruang kerjanya.

"pasien atas nama Nizam tidak terdeteksi kalau sedang di pengaruhi obat p*r*ngs*ng, dia sadar 100%" tutur dokter Setiawan.

mendengar itu kak Andre hanya bisa tertegun, dia tidak menyangka kalau sahabatnya itu memang 100% sadar.

Dia tidak ada alasan lagi untuk tidak mempercayai Anam lagi, pasalnya dokter yang memeriksa Nizam adalah dokter kepercayaan keluarganya, dan dia sendiri yang membawa mereka kesini.

"Bagaimana ?? aku sudah berkata jujur dari awal, tapi kau tidak percaya, aku akan ke kamar perawatan intan sekarang" ucap Anam lalu meninggalkan kak Andre beserta dokter Setiawan.

Anam berjalan melewati koridor rumah sakit, dan menelfon seseorang.

"hallo.. bagaimana sudah kau pindahkan mereka ?" tanya Anam pada Riko.

"Bagus, jangan sampai ada yang tau, semua harus berjalan sesuai rencana" ucap Anam lalu menutup panggilan dengan berjalan menuju kamar perawatanmu.

To be continue... ❤️

Episodes
1 Kamu
2 Pulang malam lagi.
3 Reuni antar sahabat.
4 Pulang dan Pertemuan 1
5 Pulang dan Pertemuan 2
6 Pulang dan Pertemuan 3
7 Kapan dikenalkan
8 Rencana Liburan
9 Liburan ke Bali
10 Flashback
11 Kasih seorang Ibu
12 Tatapan Permusuhan
13 Bukan obsesi, tapi Cinta
14 Bedugul Bali
15 Janggal
16 Kerjasama
17 Rencana
18 Melancarkan rencana 1
19 Melancarkan rencana 2
20 Melancarkan rencana 3
21 Aku Membencimu
22 Restu
23 Keluarga Baru
24 Pernikahan
25 Malam Pertama
26 Keberangkatan
27 Amerika
28 Ikhlaskan Dia
29 Tuan Muda
30 Penyambutan
31 Permusuhan
32 Bertahan
33 Manis
34 Sifat tersembunyimu
35 Apa kamu belum mencintaiku ?
36 Pernikahan Nizam & Sonia
37 Kejutan
38 Menjualmu
39 Namaku Intan Gustiwana Johannes
40 Masa lalu
41 Istri Idaman
42 Visual Pemain
43 Aku bukan anakmu
44 LEPAS
45 Terpaksa
46 Maafkan Aku
47 Kedatangan Nizam
48 Aku Ingin Minum
49 Dia Datang
50 Please.. Open your eyes
51 Rusak Begitu Saja
52 Bukan Kehendak Takdir
53 Cinta tak harus memiliki
54 Hanya Mimpi
55 Penyerangan
56 Mati Bersamaku
57 Semua ini Karenaku
58 Selamatkanlah
59 Mengakui
60 Operasi
61 Suamimu itu pria kuat
62 Dasar Pengganggu
63 Bolehkah...
64 Mungkin Datang Bulan
65 Dasar Pencemburu
66 Rahasiakan saja.
67 Hidup Kedua
68 Cinta tidak pandang hulu
69 Visual Pemain part 2
70 Gibraltar
71 Pergi begitu jauh.
72 Ekstra Chapter 1
73 Ekstra Chapter 2
74 Ekstra Chapter 3
75 Ekstra Chapter 4
76 Ekstra Chapter 5
77 Ekstra Chapter the end
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Kamu
2
Pulang malam lagi.
3
Reuni antar sahabat.
4
Pulang dan Pertemuan 1
5
Pulang dan Pertemuan 2
6
Pulang dan Pertemuan 3
7
Kapan dikenalkan
8
Rencana Liburan
9
Liburan ke Bali
10
Flashback
11
Kasih seorang Ibu
12
Tatapan Permusuhan
13
Bukan obsesi, tapi Cinta
14
Bedugul Bali
15
Janggal
16
Kerjasama
17
Rencana
18
Melancarkan rencana 1
19
Melancarkan rencana 2
20
Melancarkan rencana 3
21
Aku Membencimu
22
Restu
23
Keluarga Baru
24
Pernikahan
25
Malam Pertama
26
Keberangkatan
27
Amerika
28
Ikhlaskan Dia
29
Tuan Muda
30
Penyambutan
31
Permusuhan
32
Bertahan
33
Manis
34
Sifat tersembunyimu
35
Apa kamu belum mencintaiku ?
36
Pernikahan Nizam & Sonia
37
Kejutan
38
Menjualmu
39
Namaku Intan Gustiwana Johannes
40
Masa lalu
41
Istri Idaman
42
Visual Pemain
43
Aku bukan anakmu
44
LEPAS
45
Terpaksa
46
Maafkan Aku
47
Kedatangan Nizam
48
Aku Ingin Minum
49
Dia Datang
50
Please.. Open your eyes
51
Rusak Begitu Saja
52
Bukan Kehendak Takdir
53
Cinta tak harus memiliki
54
Hanya Mimpi
55
Penyerangan
56
Mati Bersamaku
57
Semua ini Karenaku
58
Selamatkanlah
59
Mengakui
60
Operasi
61
Suamimu itu pria kuat
62
Dasar Pengganggu
63
Bolehkah...
64
Mungkin Datang Bulan
65
Dasar Pencemburu
66
Rahasiakan saja.
67
Hidup Kedua
68
Cinta tidak pandang hulu
69
Visual Pemain part 2
70
Gibraltar
71
Pergi begitu jauh.
72
Ekstra Chapter 1
73
Ekstra Chapter 2
74
Ekstra Chapter 3
75
Ekstra Chapter 4
76
Ekstra Chapter 5
77
Ekstra Chapter the end

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!