Hari berjalan secara bergantian, hari yang selalu di nanti oleh setiap orang untuk menghilangkan rasa letih karena bekerja.
Weekend donk pastinya.. kamu hari ini ada janji dengan sahabatmu namanya dindana, dia sahabat karirmu yang bekerja dalam 1 perusahaan denganmu dulu saat kamu baru 2 bulan bekerja disana, karena sifat kalian yang sama dalam berprinsip untuk kerjaan membuat kalian berdua sangat cocok dalam berteman hingga jadi sahabat seperti sekarang.
"hallo.. mbak Din dimana ? aku sudah di parkiran Lippo ini" ucapmu dengan seseorang dibalik telfon itu, siapa lagi kalau bukan dindana sahabatmu yang punya janji denganmu hari ini.
"oh oke di Buti ya.. aku masuk kalau gitu, tunggu disana" tambahmu sambil mematikan ponsel lalu masuk kedalam mall.
Sesampainya di dalam Buti, stand baju yang ada di mall tersebut, dindana menarik tanganmu dan memintamu untuk memilihkan beberapa baju untuknya, hampir 30 menit kalian berkutik di dalam sana hingga beberapa stel baju pilihanmu untuknya telah dibayar dindana di kasir.
Sambil berbincang - bincang masalah kerjaan dan kasmaran kalian berdua pergi ke lantai atas untuk makan, dan istirahat karena lama berjalan untuk berbelanja.
"eh mbak tun, kamu jadi bulan berapa nikahnya ? aku lupa" ucap dindana padamu.
"hadeeh.. kamu tuh ya mbak din, setiap ketemu selalu tanya masalah itu, FAO apa'an gampang lupa" ejekmu malas karena dindana selalu membahas masalah pernikahanmu.
"eh eh.. kalau masalah kerjaan kepalaku ini topcer, aku kangen banget sama kamu mbak tun lama banget kita gak ketemu, gimana cabang barunya sekarang ?" ucapnya yang membuatmu sedih.
Bagaimana tidak, dulu saat kamu masih menjadi AO (Account Officer) dindana juga AO, dan waktu di lapang selalu kalian habiskan berdua, bahkan kendala lapang juga kalian selalu menyelesaikannya dengan baik, sampai akhirnya kamu assessment SAO karena progress kinerjamu dan Dindana di tarik untuk jadi FAO karena sudah tidak tahan lagi menghadapi kendala lapang, dan memilih menerima tarikan sebagai FAO yang selalu berada di kantor menunggu setoran uang para AO dari lapang.
"aku juga kangen mbk Din sama kamu, cabangku yang baru sangatlah baik, yah walaupun pasti ada pengusul yang syirik" jawabmu pada dindana dan dia malah menertawakanmu.
"hahaha... sudah biasa ya yang kayak gitu mbak tun, mana ada intun ini baperan, prinsipnya kan aku kerja cari uang bukan cari teman" timpalnya padamu.
"hahaha... itu sudah tau kamu mbak Din" sautmu padanya.
Kamu dan Dindana saling bercerita hingga datang seorang pelayang yang mengantarkan pesanan kalian, tanpa tunggu lama kalian memakan pesanan itu dengan sambil sedikit bercerita dan tertawa.
"oh ya mbak tun, habis ini liburan panjang rencana mau kemana" tanya dindana padamu di sela makan kalian.
"hmm aku gak tau mbak Din, tapi Minggu lalu mas Nizam mau ngajak aku ke pantai liburan nanti" jawabmu jujur padanya.
"ciyee... awas ya jangan honeymoon dulu sebelum nikah" ejek dindana padamu.
"hahaha... apa'an di mbak, aku tuh liburannya bareng semua keluarga, ayah, kak Andre, mas Nizam, ibu Sonya, ayah Rizal semuanya deh pokoknya ikut" jelasmu panjang lebar pada dindana.
"asyik banget yang mau liburan, untung kita disini ya, jadi libur lebarannya 2 Minggu, kalau di daerah Indonesia timur sana yang penduduknya mayoritas Kristen libur cuma 1 Minggu" ucap dindana dan kamu cuma mengangguk - anggukan kepalamu mengerti.
"iya aku sudah baca memonya, yah aku bersyukur tinggal di daerah yang penduduknya mayoritas muslim, jadi bisa ngerasain libur panjang kayak anak sekolah" ucapmu sambil tertawa dan di susul suara tawa dindana juga.
Tak terasa hari telah berganti sore, selesai sudah reuni kalian berdua untuk hari ini, kalian pergi bersama ke parkiran mall. sambil menenteng beberapa paper bag. Hingga akhirnya terpisah di pertigaan jalan raya karena arah pulang kalian berlawanan.
Sesampainya di rumah kamu langsung masuk kamar dan meletakkan belanjaanmu di sofa kamar sambil mengeluarkan beberapa barang itu dadi peper bag.
"jam tangan ini akan cocok dikenakan mas nizam" batinmu sambil tersenyum mengamati jam tangan yang tadi kamu beli.
kring... kring...
Suara ponsel yang membuyarkanmu dari lamunan, setelah itu kamu bergegas mengambil ponselmu di dalam tas dan saat melihat layar ponsel itu senyumu semakin merekah melihat nama yang ada dalam layar ponselmu.
"hallo... iya mas ada apa ?" tanyamu untuk orang disana.
"aku sudah sampai di rumah, kapan mas pulang dari sana ?" perbincanganmu dengannya.
"oh 1 Minggu lagi, ya udah hati-hati selalu jaga kesehatan disana" nasehatmu untuknya.
"iya aku juga merindukanmu, bye" ucapmu mengakhiri panggilan itu dan pergi ke kamar mandi.
To be continue... ❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Emma The@
Semangka,semangat Kaka!.Awalnya pasti buat readers bingung.Tapi ga ada salahnya kalo kita belajar dari karya senior kita 🙏🏻🤗
2021-07-19
2
Satria Alkausar
bingung dengan inspirasi cerita nya
2021-07-18
0
R. Noor
Pakai sudut pandang orang kedua nih cerita ini. keren dan menarik👍🏻
2021-07-10
2