Hari berjalan dengan cepat, kamu mengendarai motor dengan kecepatan sedang sambil mendengarkan musik melalui earphone di telingamu.
Sesampainya di kawasan rumah, kamu memasuki gerbang rumahmu dengan bantuan satpam yang membukanya.
"malam non intan" ucap satpam itu padamu dengan menundukan bahu sopan padamu.
" malam pak Tono" balasmu dan menundukan bahumu juga padanya.
"oh iya pak, ayah sudah pulang belum ?" tanyamu kembali padanya.
"sudah non, pak Gustiwana pulang lebih awal hari ini" jawabnya padamu.
"oh ya sudah terima kasih pak, saya masuk rumah dulu ya" pamitmu padanya.
"eh non biar pak Tono saja yang masukan motornya ke garasi" selanya
"gak usah pak saya bisa sendiri, malas jalan kaki" dustamu pada satpam itu.
Walaupun dusta tapi memang perkataanmu benar, jarak dari gerbang sampai pintu rumahmu masih berjarak beberapa meter dan sedikit menanjak ke atas, kalau jalan kaki buat orang yang pertama kali datang pasti juga bilang capek 😂
Setelah memarkirkan motormu di garasi, kamu langsung masuk ke pintu belakang yang menghubungkan langsung ke dalam rumah, berjalan menjinjit seperti maling yang takut kepergok pemilik rumah saat mau mencuri.
Eh tapi kamu kenapa gitu jalannya, kan ini rumah kamu sendiri !!😂
Saat melewati dapur dan mau naik ke lantai dua, tiba - tiba terdengar suara tegas yang akan selalu panas di telingamu.
"pulang malam lagi !!" serunya padamu sambil membaca map berkas dan menyeruput kopi hitam.
Seketika kamu berhenti dari langkahmu di tangga, dan menepuk jidat pelan sambil komat Kamit di bibir karena ketahuan mengendap - endap, lalu kamu memutar badan menuruni tangga sambil berbicara.
"oh hai ayah, kapan ayah pulang ?? intan gak ngelihat ayah tadi" sambil cengengesan.
"ayah sudah bilang kamu harus segera resign dari kerjaanmu, kerja pagi pulang malam, apa enaknya kerja disana padahal disini kamu bisa bekerja di perusahaan ayah yang lebih bisa terjamin" timpalnya padamu.
"sudahlah ayah ini sudah malam, intan lelah mau istirahat" balasmu sambil memutar bola matamu malas dan berbalik menaiki tangga.
"kamu sebentar lagi akan menikah jangan biasakan sifat membangkangmu itu intan" tegasnya dengan intonasi lebih tinggi.
"intan tau kalau sebentar lagi akan menikah, intan juga sudah mengajukan surat resign tapi belum ada ACC dari pusat, intan juga gak mau menganggur sambil nunggu hari pernikahan, itu membosankan" jawabmu dengan santai di pertengahan tangga tanpa berbalik.
"kamu bisa bekerja di perusahaan ayah nak, bahkan Nizam juga memperbolehkanmu kerja di perusahaannya juga" ucap ayahmu dengan nada sedikit lembut. Dan kali ini kamu membalikkan badan menatap ke arah ayahmu.
"ayah... intan gak mau bekerja di perusahaan bagus karena kekuasaan, intan ingin mandiri, berjuang dengan kemampuan intan sendiri"
"kamu bisa masuk ke perusahaan ayah nak, bagian apapun yang kamu mau, ayah menyekolahkanmu jurusan accounting agar bisa membantu kakakmu di perusahaan" ucapnya dengan wajah nanar.
"sudah berapa kali ayah dan kakak bahas ini sama intan, dan intan gak mau yah.. intan mau seperti alm mama yang di sayangi banyak orang" timpalmu pada ayahmu dan berlalu naik ke kamar.
Tak lama kemudian suara mobil terdengar, dan pintu rumah terbuka. seorang pria tegap lengkap dengan tas kerjanya memberikan tas itu kepada maid yang telah membukakan pintu untuknya, dia perjalan penuh wibawa dan melihat seorang pria paruh baya duduk di sofa tengah memandangi bingkai foto.
"ayah masih disini ??" tanya pria itu padanya.
"oh kamu sudah pulang nak" balasnya pada pria itu yang tetap mengamati foto seorang wanita cantik tengah menggendong bayi mungil yang lucu.
"Andre baru saja selesai meeting dengan klien yah, ayo ini sudah malam sebaiknya ayah istirahat, Andre antar ayah ke kamar" ajak pria itu padanya.
"ndre... sebaiknya kita tidak usah memaksa intan lagi, dia memang seperti mamanya, keras kepala kalau dilarang membuat orang lain tersenyum" timpalnya pada pria itu.
"iya yah.. Andre mengerti, intan memang duplikat dari mama, biarkan saja dia melakukan semua keinginannya, ayo Andre antar ke kamar yah" balas pria itu mengerti akan semua maksud dari ayahnya.
"ayo nak" ucapnya sambil menganggukkan kepala.
"Lihatlah sayang.. putri kita sama sepertimu, keras kepala, tidak mau dilarang kalau dengan masalah kemasyarakatan, bahkan Andre putra kita juga mengatakannya" Batinnya dalam hati dengan ukiran senyum penuh arti.
To be continue... ❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Iiq Rahmawaty
kirain pergi pagi pulang pagi😁😁
2022-01-19
0