Seorang Perawat membereskan berkas di meja kerja Dokter Dicky. Setelah pasien terakhir yang di tangani.
"Suster, aku akan ke ruang Arka sekarang, nanti kalau Fitri datang, suruh tunggu saja di ruanganku!" kata Dicky.
"Baik Dokter!" sahut sang perawat.
Dicky kemudian langsung bergegas keluar dari ruangannya. Dia menuju ke sebuah ruangan perawatan khusus anak-anak.
Dicky mulai membuka pintu ruangan itu, di ruang itu, nampak anak laki-laki yang berusia 6 tahun sedang bersiap-siap untuk pulang di dampingi oleh kedua orang tuanya.
"Selamat siang Arka! Sudah sehat hari ini?" sapa Dicky ramah.
"Dokter! Dokter kemana saja? Dari kemarin aku menunggu Dokter, kenapa Dokter batu muncul?" tanya Arka polos
"Dokter kan kemarin lagi kurang sehat Nak, yang penting sekarang Dokter Dicky datang kan?" kata sang Ibu.
"Trimakasih Dokter, berkat Dokter Arka bersemangat untuk sembuh, semoga kedepannya dia semakin sehat!" ucap Ayahnya Arka.
"Ya, Arka memang harus sembuh, anak-anak itu harus sehat, apalagi sekarang, Arka harus banyak makan makanan yang sehat, kemarin itu Arka sakit tipes kan karena suka jajan, nah mulai sekarang harus di kurangi tuh jajannya!" ujar Dicky.
"Iya Dokter!" jawab Arka.
"Dengar tuh Arka, nanti kalau Arka sakit lagi, di infus lagi sama Dokter Dicky!" kata Ibu Arka.
"Iya Bu, kapan-kapan boleh kan aku main ke rumah Dokter Dicky?" tanya Arka.
"Tentu saja boleh sayang, Dokter akan senang sekali kalau ada anak-anak yang main ke tempat Dokter, nanti Dokter akan kasih biskuit!" kata Dicky.
"Wah! Dokter baik sekali, aku akan main ke tempat Dokter!" seru Arka senang.
"Ya, sekarang kita bersiap akan pulang ke rumah dulu, nanti baru kita main lagi dengan Dokter!" kata Ayah Arka.
"Iya Arka, kau pulang dan istirahat di rumah,makan yang banyak, setelah itu baru kapan-kapan main ke rumah Dokter!" tambah Dicky.
Akhirnya Arka dan kedua orang tuanya pulang ke rumah meninggalkan rumah sakit siang itu.
Dicky langsung kembali menuju keruangannya.
Namun saat Dicky batu saja keluar dari ruangan Arka, seseorang sudah memanggilnya.
"Dicky!"
Dicky menoleh kebelakang, Ranti sudah berdiri menunggunya.
"Ranti? Kau sudah di situ?" tanya Dicky.
"Iya Dicky, sesuai janjiku, aku sangat ingin mengajakmu makan siang di kantin, ada yang mau aku bicarakan padamu!" jawab Ranti.
"Baiklah, tapi waktuku tidak banyak, ayo!" Dicky segera berjalan menuju ke kantin rumah sakit yang tidak jauh dari tempat itu.
Mereka langsung duduk di sebuah meja yang menghadap ke arah lobby. Ranti dengan cepat langsung memesan makanan mereka.
"Dicky, sebelumnya aku minta maaf, selama ini aku sangat ingin bertemu denganmu, tapi begitu sulit!" kata Ranti.
"Untuk apa kau ingin bertemu denganku? Bukankah semua masalah kita sudah selesai? Oya, di mana anakmu?" tanya Dicky.
"Dia sedang sama baby sitternya, Dicky, aku tau dalam hatimu masih menyimpan namaku, teman-teman Dokter yang mengatakannya padaku, maafkan aku, mungkin aku agak terlambat datang padamu, tapi asal kau tau, aku sedang dalam proses cerai dengan suamiku, kita bisa bersama lagi Dicky, mewujudkan mimpi kita yang sempat hilang!" ungkap Ranti.
Dicky terperangah menatap Ranti, wanita yang dulu pernah membuatnya jatuh hati, wanita yang selalu membuatnya tersenyum, tapi kini wanita yang sama yang kini duduk di hadapannya bahkan nampak seperti orang asing.
"Ranti? Kau serius dengan perkataanmu?" tanya Dicky.
"Tentu saja Dicky, asal kau tau dalam hatiku aku masih sangat mencintaimu, aku masih sangat mengharapkan kau kembali padaku!" jawab Ranti.
"Tapi bukankah kau tau aku sudah menikah?" tanya Dicky.
"Aku tau Dicky, aku tau kau menikah bukan karena perasaan saling cinta, tapi karena kau ingin menyelamatkan reputasi gadis yang di perkosa itu, aku tau hatimu begitu baik, tapi setelah semua selesai, bukankah kau bisa menceraikannya?" ujar Ranti.
"Kau pikir pernikahan itu adalah sebuah permainan yang kapanpun bisa di bubarkan atau di ceraikan? Kalau kau berpikir begitu, kau salah besar Ranti!" ucap Dicky.
"Dicky ... apa kau sudah begitu saja melupakan aku?" tanya Ranti.
"Ya, aku memang berniat untuk melupakanmu! Karena itu aku mohon, jangan lagi kau dekati aku, aku bukan pria single yang harus kau dekati, aku sekarang adalah pria beristri, aku harap kau sadar itu!" jawab Dicky.
"Dicky! Kau jangan munafik!" seru Ranti.
"Maaf Ranti, aku bukan munafik, aku hanya ingin berdamai dengan takdir, menjalani hidup dengan bahagia dan sewajarnya, aku harap kau mengerti!" ungkap Dicky.
"Tapi Dicky, aku menggugat cerai suamiku karena aku mau kembali padamu!" ujar Ranti.
"Maaf Ranti, ku rasa waktuku tidak banyak, sebentar lagi istriku datang, maaf aku harus kembali keruanganmu!" ucap Dicky sambil beranjak berdiri dari duduknya dan pergi begitu saja meninggalkan Ranti.
"Dicky!!"
Dicky terus berjalan tanpa memperdulikan teriakan Ranti. Dia langsung menuju ke ruangannya kembali.
Ternyata di dalam ruangan itu, Fitri sudah menunggu di temani dengan seorang perawat.
"Dokter, akhirnya kau datang juga!" kata Fitri dengan wajah berbinar.
"Iya Fit, maafkan kalau kau lama menunggu, kau bawa masakan apa untukku?" tanya Dicky yang langsung duduk di sebelah Fitri.
"Tadi aku masak ini Dokter, tapi kalau tidak enak jangan marah ya, maklum aku tidak pandai masak!" kata Fitri.
"Ayo coba keluarkan saja, suami pasti akan senang makan makanan yang di masak oleh istrinya, bagaimanapun rasanya!" ucap Dicky.
Fitri mengeluarkan rantang yang di bawanya dan mulai menyiapkan makan untuk Dicky.
"Ini Dokter, makanlah!" kata Fitri sambil menyodorkan rantang itu ke arah Dicky.
Dicky segera mengambil dan memakannya dengan lahap.
"Hmm, luar biasa enak, kalau seperti ini tiap hari aku akan dengan senang hati makan makanan buatan istriku ini!" puji Dicky.
Wajah Fitri bersemu merah mendengar setiap pujian dari Dicky.
****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 294 Episodes
Comments
Pisces97
kamu gak sadar ² ya Ranti yang pergi kamu kenapa masih mengharapkan Dicky yang sudah bahagia sama istrinya 😂
jangan kamu berbangga diri Ranti dimatamu Fitri wanita murahan asal kamu tau dia jauh lebih mulia dan berhati baik tidak seperti mu yang tidak punya hati 🤣🤣🤣
2022-11-18
0
Utina Dewi
bagus sekali..tegas berwibaawa dan bisa mnjga perasaan
2022-07-05
1
Febr Ian
ampon dicky baik amat amat sih lo
2022-03-29
2