Gilang dan Atun masih asyik menikmati Sop buah mereka.
Julian dan Kiran berada dalam mobil, masih dengan perbincangan serius antara mereka.
"Aku ingin menjawab permintaanmu kemarin" kata Kiran.
"Yang mana?"tanya Julian, pura-pura tidak tahu.
"Aku tidak mau jadi pacar kamu.." kata Kiran
Julian merasakan kekecewaan, tapi dia berusaha tenang.
"Tapi aku ingin menjadi bagian dari hidupmu. Aku ingin jadi istrimu" lanjut Kiran.Tak ayal kata-kata Kiran bagaikan petir di siang hari.
Antara senang dan tak percaya."Bolehkah aku jadi istrimu?" tanya Kiran sambil mengusap pipi Julian.Pria itu pun tersadar dari lamunannya.
Segera meraih tangan Kiran dan mencium tangan gadis itu."Tentu saja"Jawab Julian dengan perasaan gembira.
Kemudian Julian memeluk gadis itu, berusaha membuat kenyamanan pada pujaan hatinya itu.
"Kamu kan dah tau keluargaku, kapan-kapan aku ingin tahu keluarga kamu" pinta Kiran.
"Pasti sayang," kata Julian mesra sambil mengecup kening Kiran.
"Hm..hm..ada yang sudah berdamai nih..! dah main peluk dan cium kening segala?" celetuk Atun dari luar mobil.
Kiran dan Julian pun saling melepas pelukan mereka.
"Eh.. maaf, sejak kapan disini" kata Kiran yang pipinya masih memerah.
"Tenang, baru saja kok. Eh ini ada sop buah, maaf satu berdua ya. Tuh yang jual mau pulang" kata Atun sambil menujuk penjual sop buah yang sedang mendorong gerobaknya, karena sudah habis.
"Makasih say, tau aja kalau haus" kata Kiran sambil tersenyum.
"Julian kamu mau?" kata Kiran sambil membuka cup es buah lalu mengambil sendoknya dan menyuapi Julian.
.Atun dan Gilang melihat kedua sahabat mereka pun tersenyum. Dan mereka pun melanjutkan perjalanan.
"Ada yang lapar nggak ya?" tanya Gio.
"Ran, mau makan apa?" tanya Julian pada Kiran.
"Terserah saja" jawab Kiran.
"Kita makan di warung terserah" Julian berkelakar.
Kiran mencubit lengan Julian "Auw sakit, lha bilangnya terserah kok, he..he.." kata Julian pura2 sakit.
Semua pun tertawa.
"Sudah..sudah makan bakso saja ya. Habis itu kita pulang, kalian besok kan harus kerja" kata Gilang menyudahi tawa mereka.
Mobil mereka menepi di sebuah warung bakso.
Warung bakso pertama kali Kiran bertemu Julian kemarin bersama ILO.
Julian pun bergegas memesan bakso dan minuman, dan yang lainnya mencari tempat duduk.
"Ada apa Ran?" tanya Atun melihat ke arah sahabatnya, seperti ada sesuatu yang mau diomongin.
"Disini pertama kali bertemu Julian" jawab Kiran.
"Oya? Widih jadi tempat favorit nih!"celetuk Atun.
"Ada apa sih? kaya heboh gitu?" tanya Julian ketika selesai memesan dan ambil posisi duduk.
"Nggak ada apa-apa kok!" Jawab Kiran.
Mereka pun saling bercanda,dan bakso pesanan mereka tersedia di depan mereka.
"Ran, aku dah jadian sama Gilang" kata Atun sambil menatap Gilang dan Gilang pun tersenyum.
Kiran tersedak, Julian memberikan minum pada Kiran.
"Baru kenal dah jadian?" tanya Julian.
"Kalau nggak gitu, keburu diambil orang ha.,ha.." jawab Gilang.
"Jadi ceritanya kita ini double date ya" kata Julian.Dan mereka pun tertawa.
Setelah makan dan membayarnya, mereka melanjutkan perjalanan menuju tempat kosnya Atun..
"Julian, kamu tidak minum obat?" tanya Kiran.
"Eh iya,"bkata Julian sambil menggaruk kepala yang sebenarnya tidak gatal. Dia tidak mau minum obat di hadapan pujaan hatinya, bila tidak terpaksa.
"Nggak apa-apa,sini aku bantuin" kata Kiran.
"Aku ingin kamu cepat sembuh, agar kita cepat menikah" kata Kiran keceplosan.
Mendengar kata menikah, Atun dan Gilang menoleh bersamaan.
"Menikah? wah parah..!" kata Atun
"Memangnya kenapa? aku nggak mau pacaran, mau ya langsung nikah.he...he" jelas Kiran.
"Iya, Minggu-minggu ini aku mau ajak Kiran ketemu papa mama" kata Julian
"Ok lah terserah kalian. Semoga ini yang terbaik untuk kalian" kata Gilang.
"Aamiin.." Atun, Kiran dan Julian bersamaan.
'Kiran minta maaf ya, Tadi sempat nuduh kamu yang enggak-enggak..!" kata Kiran pada Julian.
"Nggak apa-apa, mungkin orang lain pun juga beranggapan begitu.." sahut Julian.
"Oya kamu kan belum kasih tahu, kalau kamu sekarang ini sakit apa?" tanya Kiran pada Julian.
"Kalau sudah waktunya, nanti aku kasih tahu" jawab Julian sambil memegang jari-jari tangan kanan Kiran.
Kiran memandang Julian dan tersenyum. Dan kemudian dia menundukkan kepalanya.
"Sabar Kiran..sabar.. besok kamu juga akan tahu" kata Kiran dalam hati.
***
"Menikah? wah parah...!"
Mohon like dan dukungannya ya..
Terima kasih**..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Aris Pujiono
Hahaha ... lucu
2022-03-12
1
Hiatus
sekar hadir cicil baca kk😇
2022-01-28
1