"Bolehkah aku jadi seseorang yang mengisi hatimu?" tanya Julian memberanikan diri.
"Ma..maksud kamu?" Kiran balik bertanya,seperti tak percaya..
"Maukah jadi pacar aku?" tanya Julian sekali lagi.
Dalam hati Kiran ingin bilang ya mau.Tapi kan baru kenalan, belum tahu sifat Julian.walaupun hadir berkali-kali dalam mimpi Kiran. Kiran menunduk terdiam.
"Jangan langsung di jawab kalau memang belum yakin. Aku nggak mau orang yang aku cintai salah melangkah" kata Julian.
"Deg.." jantung Kiran serasa berhenti.
"Julian mencintaiku?" kata Kiran dalam hati.
Kiran menatap mata Julian dalam-dalam.
Seolah mencari kebenarannya dari mata Julian.
"Jangan jawab sekarang, ayo aku antar kau pulang" kata Julian sambil berdiri dan mengulurkan tangannya membantu Kiran berdiri.
Mereka pun bergegas menuju ketempat di mana sepeda motor ILO terparkir.
"Es degan mau?" tanya Julian saat melajukan sepeda motor ILO.
"Boleh.."jawab Kiran karena tenggorokannya saat ini memang sudah kering.
Julian pun menepikan sepeda motornya, setelah tahu ada penjual es degan di pinggir jalan.
Mereka turun dari sepeda motor dan Julian segera memesan dua gelas es degan.
Disamping penjual es Degan itu ada gerobak penjual martabak
"Tunggu disini ya..!" pinta Julian pada Kiran. Julian berjalan ke gerobak martabak untuk memesan dua martabak special.
Kemudian Julian menghampiri Kiran yang sedang duduk dan menikmati es degannya.
"Kamu beli apa?" tanya Kiran.
"Oh,.itu buat oleh-oleh yang dirumah" Jawab Julian.
"Oh..."Kiran mengangguk.
"Ini cak martabaknya" kata penjual martabak, Julian pun segera membayarnya dan juga membayar Es degan mereka.
Setelah itu mereka melanjutkan perjalanan pulang ke rumah Ana.
***
Akhirnya mereka sampai di depan rumah Ana.
Di lihatnya mobil Julian terparkir di sana.
"Assalamu'alaikum.." salam Kiran saat masuk rumah.
"Wa'alaikumsalam.."jawab ILO dan Ana bersamaan.
"Widih yang berbunga-bunga" goda ILO.
"Memangnya ada apa Antara mereka?" tanya Ana pada ILO.
"Hm..hm.." ILO cuma menjawab dengan deheman.
"Apa sih mas ILO, lha kita cuma berteman" jawab Kiran agar tidak salah paham.
"Teman tapi mesra..." goda ILO lagi.
"Dah ah, mandi dulu.."kata Kiran sambil melempar bantal sofa ke arah ILO.
"oh iya Mas mbak, ini sedikit oleh-oleh" Kata Julian saat menghentikan tawanya.
"Mencium aromanya, martabak pasti. he..he..sering-sering ya, kalau mau dapat restu kami.ha..ha." kata ILO sambil tertawa.dan semuanya pun tertawa.
Setelah mandi dan berhias diri, Kiran pun keluar kamar.
Kiran yang memakai baju warna putih dengan setelan rok putih selutut dengan rambut terurai.
Julian tak melepaskan pandangannya.
"Kiran kamu beda sekali" kata Julian dalam hati.
"Kiran, kamu balik ke kos temanmu. Mas ILO malam ini juga balik ke Lamongan. Mbak Ana jarang dirumah,nggak mungkin kan Julian tidur disini?" kata ILO sambil melirik Julian.
Julian yang sedang makan martabak pun tersedak ,buru-buru Kiran ambilkan air putih untuk Julian.
"Mas ILO.." kata Kiran sambil menggelengkan kepalanya.
"Sorry bro.." kata ILO pada Julian sambil mempertemukan kedua telapak tangannya.
Julian pun mengacungkan jempol tanda memaafkan ILO.
"Mas, nanti anterin Kiran ke kos ya?" pinta Kiran.
"Pakai Rok begini? Ogah...!!" jawab ILO sambil mengambil martabak dan melahapnya.
"Pakai mobil mbak saja Lo" usul Ana saat membawa minuman dari dapur.
"Biar Julian antar saja Mbak, sekalian pulang nanti" usul Julian.
"Nah pintar juga ni anak..he..he.." kata ILO terkekeh.
"Apa kamu yakin, membiarkan adikmu dengan orang yang baru di kenalnya?" tanya Ana pada ILO yang belum yakin dengan Julian.
"ILO sudah kenal Julian dan keluarganya sudah lama mbak jangan khawatir. Bila macam-macam, ILO aduin sama...." ILO tak melanjutkan bicaranya, ILO terdiam sejenak seperti mengenang sesuatu dalam pikirannya.
"Jangan khawatir mbak, Julian akan mengantarkan Kiran sampai tujuannya. Mas ILO sudah tahu siapa saya, dimana rumah saya dan tahu tempat usaha saya." jelas Julian.
"Baiklah kali ini aku percaya padamu" kata Ana yang melunak.
"Sebaiknya kalian berangkat sekarang, aku juga mau balik ke Lamongan. Mbak Ana apa jadi berangkat sekarang?" tanya ILO.
"Iya, aku juga segera berangkat sekarang. Soalnya mbak pakai mobil, tidak naik pesawat" sahut Ana sambil melihat layar ponselnya.
"Baiklah saya antar Kiran sekarang, apa kamu sudah siap Kiran?" tanya Julian.
"I..iya Kiran pulang ke kosan ya mbak Ana..Mas ILO.." jawab Kiran sambil mencium punggung tangan kakak-kakaknya.
Kita dan Julian pun berjalan keluar rumah dan
menuju ke mobil Julian terparkir.
***
**Kapan ya Kiran memberi jawabannya?
Yuk baca episode selanjutnya..
Mohon like, komentar, favorite dan votenya ya..
Terima kasih**.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Aris Pujiono
oke kak
2022-03-08
1
Ana Yulia
Hadir lagi bawah dukungan, semangat 💪🔥
2022-01-26
1
lina
ko g d gendong ,?
2022-01-22
1