"Akhirnya gajian Ran" kata Atun girang saat jam istirahat kerja. Hari ini dimana hari pertama Kiran dan Atun mererima gaji pertama mereka.
"Iya, kita jadi dong ke sanggar?" tanya Kiran.
"Pastilah.."kata Atun sambil tersenyum.
Bel masuk kerja pun berbunyi. Para karyawan pun antri masuk untuk bekerja. Hari ini mereka terlihat lebih semangat dari biasanya.
"Jadi dong traktir Jack dan Kodok?" tanya Kiran.
"Ya iyalah.. lha yang tahu alamatnya kan mereka" kata Atun sambil menuju keruangan kerja mereka.
***
Pulang kerja, Atun dan Kiran mampir ke warung kopi si Jack.
"Jack..Jack, besok jadikan ke sanggar?" tanya Atun sambil duduk di kursi.
"Widih..kayaknya ada bau-bau uang nih" kata Jack sambil tersenyum.
"Dasar mata duitan.." celetuk Atun.
"Kalo nggak ada duit, mana bisa hidup neng?" kata Jack sambi tertawa.
"Halah.." kata Atun sambil mengibaskan telapak tangannya.
"Sudah-sudah, pesan seperti biasanya ya" lerai Kiran.
"Untung besok libur, tidak ada lemburan. Jadi kita bisa jalan-jalan Ran." kata Atun.
"Bagus dong. jadi besok pagi berangkat jam 8 ya.nanti perjalananya kurang lebih satu jam.masih ada satu jam buat lihat pasar seni disana" jelas Jack.
"Dan juga buat kesempatan cari jodoh bagi yang jomblo, ya nggak Tun!?" kata Kodok sambil melirik Atun.
"Ngawur aja kamu" kata Atun sambil melempari Kodok cabe yang berada di atas gorengan.
"Hei jangan di buang, cabe mahal tahu..!!" seru Jack. Mereka pun tertawa.
Setelah menerima makanan dari Jack, Kiran dan Atun bergegas masuk ke kawasan kos.
Dengan membawa bungkusan nasi dan es teh yang baru di beli dari Warung kopi si Jack.
***
Keesokan harinya, Atun dan Kiran yang memakai kaos hitam-hitam bergegas menuruni tangga, hendak ke warung kopi si Jack.
"Ayo Ran, nggak enak kalo Jack dan Kodok nungguin kita" Kata Atun sambil menarik tangan Kiran.
Sampai di depan warung kopi, benar saja Jack dan Kodok sudah menunggu mereka dengan kaos hitam-hitam dan celana jeans khas mereka.
"Dah sarapan belum?" tanya Jack
"Sudah tadi minum susu sama makan roti" jawab Kiran.
"Kalau begitu, tunggu apa lagi ayo berangkat..!" seru Kodok.
Merekapun menuju terminal dan mencari kendaraan umum yang menuju ke sanggar.
Dalam perjalanan,mereka selalu bersendau-gurau dan tertawa bersama.
"Kiri pak" kata Jack pada sopir angkutan yang mereka tumpangi.
Mereka pun turun dengan segera,"apa sudah sampai?" tanya Kiran sambil melihat sekelilingnya.
"Belum, kita jalan kaki kurang lebih satu kilo meter lagi." jawab Jack sambil mengajak lainnya untuk menyebrang.
Setelah menyebrang, banyak orang yang lalu lalang kebanyakan dari mereka memakai kaos hitam.
Setelah jalan beberapa menit,akhirnya mereka sampai di sebuah pelataran luas dan terdapat pendopo juga gedung. Sayup-sayup terdengar gamelan dan sound yang baru di setel.
Kiran sedikit gemetar, karena melihat semua pengunjung rata-rata memakai kaos hitam dan berambut panjang.
Kebanyakan pengunjung itu cowok, tapi yang cewek pun tidak sedikit.
Ini adalah pengalaman pertama bagi Kiran dan Atun.
"Nanti kita ketemu di depan gedung itu ya, jangan lupa beli tiketnya" kata Jack sambil menunjuk ke gedung di sanggar tersebut.
Atun dan Kiran melihat anak-anak yang latihan menari tarian khas Jawa Timur. Setelah puas lihat-lihat, mereka berjalan ke pasar seni.
Mereka melihat banyaknya pedagang, mulai dari kaos, celana jeans, sampai souvernir." Atun ayo beli tiketnya" kata Kiran.
"iya, eh itu Jack sama kodok. Kamu kesana ya Ran, aku beli tiketnya dulu" kata Atun.
"iya" jawab Kiran dan melangkah ke arah Jack dan Kodok.
Tiba-tiba "Brukk...!!"
Tanpa sengaja, Kiran berbenturan dengan seseorang yang membawa tumpukan kaos hitam. Dan mereka pun terjatuh.
Sontak saja mereka jadi pusat perhatian.
"Ma..maaf" Kata Kiran sambil memunguti kaos hitam tersebut.
"Kiran...sedang apa kamu disini"kata seseorang tersebut terkejut.
Kiran menoleh, dan ekspresinya lebih terkejut lagi. "Ju..Julian...!!'
"Eits...!! ketemu pujaan hati" celetuk Kodok sambil membantu memunguti kaos yang tercecer walaupun ada perasaan cemburu di dadanya.
"Terima kasih, maaf aku tinggal" kata Julian bergegas masuk ke gedung.
"Neng apa kamu kenal dengan pria tadi?" tanya seorang pria yang juga membawa tumpukan kaos hitam yang tak lain adalah Gilang.
"Julian.?." jawab Kiran.
"Apa kamu Kiran?" tanya Gilanh sambil memandangi Kiran.
"Iya,memang kenapa?" kata Kiran balik bertanya.
"Nggak apa-apa, pantas aja Julian selalu mengigau memanggil namamu" jawab Gilang sambil tersenyum.
Kiran bingung apa maksud pria ini.
"Aku Gilang teman Julian" kata Gilang sambil berlalu menyusul Julian masuk ke gedung.
***
**Pengalaman pertama bagi seorang Kiran gadis dari Solo datang melihat pertunjukan musik Underground.
Yang bagi keluarganya musik 'urakan" yang harus di hindari.
Mohon like, komentar, favorite dan votenya ya..
Terima kasih**..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Aris Pujiono
semangat kak
2022-03-10
0