Kiran tidur di tempat Atun sudah dua hari lamanya. Mereka berangkat dan pulang kerja selalu bersama.
"Tun, Minggu depan jadi kan traktir tiket ke Sanggar? Totag tampil lho!" seru Jack saat Kiran dan Atun berangkat kerja melewati Warung kopi tempat si Jack.
"Ok beres..kayaknya dah gajian.he..he"jawab Atun terkekeh.
""Ojo mbujuk yo (jangan bohong ya..)....!" seru Kodok saat turun dari motornya membawa beberapa sayuran.
"Enggaklah.. Kiran juga mau ikut!" balas Atun.
"Kiran ikut..?"Jack dan Kodok serempak kaget.
"Kenapa? Aneh ya?" tanya Kiran.
"Di sana nanti bising lho...!" kata Kodok.
"Kita lihat saja nanti, kalau aku nggak suka pasti aku keluar dari gedung kesenian" jawab Kiran sambil tersenyum dan bersama Atun melangkah meninggalkan Jack dan Kodok.
"Busyeet...!! si putih mau jadi si hitam... !! seru Jack sambil menepuk pundak Kodok yang melihat dua gadis tadi sampai hilang dari pandangan mereka
***
Bel tanda masuk kerja pun berbunyi.
Kiran segera mengambil laporannya dan siap mengecek bahan-bahan dihadapannya.
"Siapa yang bertanggung jawab digudang 1...!" seru seseorang.
"Saya.." Kiran menjawab
"Ayo ke kantor, jelaskan pada pimpinan" Kata orang itu sambil menarik tangan Kiran.
Atun yang tahu sahabatnya di tarik ke kantor, berusaha mencari informasi ke teman satu ruangan dengan Kiran.
Tapi jawaban mereka juga Nihil. Atun pun merasa khawatir.
"Pak, demi apapun bahan sudah saya kirim ke tiap bagian" jelas Kiran.
Tapi semuanya tidak terima dan terus memojokkan Kiran.
"Sudah..sudah..jangan ribut..!! Kalian semuanya ikut aku" Ana menengahi.
Ana mengajak mereka ke sebuah ruangan, yang tak lain ruangan satpam. Dimana tersedia layar monitor Cctv perusahaan.
"Pak Satpam, tolong anda putarkan kejadian tanggal yang tertera ini." perintah Ana
"Baik Bu" jawab Satpam itu.
Merekapun mengeceknya. Dan akhirnya ketemu juga pelaku utamanya.
Yang tak lain teman seangkatan Kiran dan Atun, yang beberapa hari yang lalu meledek Kiran.
"Cari dia dan serahkan pada Personalia, agar mengeluarkan dia tanpa pesangon." Perintah Ana.
"Baik Bu" jawab beberapa Satpam dan bergegas melangkah keluar.
"Kiran, ke ruangan ku sebentar" kata Ana
"Baik Mba..eh Bu" jawab Kiran gugup
***
Setelah sampai di ruangan Ana.
"Ambil saja minuman di kulkas"kata Ana
Kiran pun bergegas mengambil air mineral dan meminumnya.
"Untung saja mbak datang, Kiran nggak bisa membayangkan apa yang terjadi nantinya" kata Kiran setelah minum air mineral yang baru saja di ambilnya.
"Sebetulnya tadi mbak mau mencari kamu, terus mbak dengar ada kusak-kusuk masalah bahan baku. Ya untung saja mbak ingat, di seluruh perusahan ada Cctv nya. Jadi kamu terselamatkan dari fitnah" jelas Ana.
"Iya mbak, Kiran nggak nyangka mereka pelakunya..!" gumam Kiran.
"Apa yang dikatakan ILO itu apa benar adanya Ran?" tanya Ana mengalihkan pembicaraan.
Kiran pun mengangguk dan menceritakan kejadiannya secara perlahan-lahan agar tak ada yang terlewatkan.
"Kurang ajar kamu Angga...!!" kata Ana geram sambil mengepalkan tangannya.
"Setelah dia ikut kapal Pesiar itu, tingkahnya menjadi-jadi..." kata Ana.
"Aku tidak kuat lagi, rasanya pingin pisah saja.." lanjut Ana sambil memandang Kiran.
"Semuanya terserah mbak Ana, Kiran hanya mendoakan yang terbaik buat mbak Ana" kata Kiran prihatin.
"Sementara kamu tidur ditempat Atun dulu ya, tunggu sampai mas ILO balik dari Lamongan" kata Ana yang dirasa aman buat Kiran sekarang ini adalah di tempat Atun.
"Iya mbak" jawab Kiran.
"Dah kembali ketempat mu. Masalahmu sudah beres, kerja yang semangat ya!" seru Ana
Kiran mengacungkan jempol dan bergegas pergi.
Kiran pun menuju ruangannya kembali
"Ran, tadi ada apa ya?" tanya Atun
"Ceritanya nanti aja, saat istirahat" jawab Kiran sambil tersenyum sama sahabatnya itu.
Dan mereka kembali bekerja di tempat masing-masing.
Bel istirahat pun berbunyi
Atun rasanya tak sabar mendengar cerita dari sahabatnya.
Sambil makan, Kiran menceritakan tentang bahan yang hilang sampai kejadian di ruangan Satpam.
Atun yang mendengarkan ikut marah.
"Untung saja ada Cctv, kamu tertolong dari fitnah" kata Atun.
"iya, mbak Ana juga bilang begitu" kata Kiran sambil mengangguk.
Terus Kiran pun menceritakan kalo kakaknya Ana berniat mau cerai dengan Angga.
"Bagus itu...biar menjauh itu orang" kata Atun geram.
"Dan aku disuruh tetap tinggal di tempatmu sampai mas ILO kembali" kata Kiran.
"Ah itu sih nggak masalah, tinggal selamanya juga nggak apa-apa" kata Atun sambil mengunyah makanannya.
"Iya maumu.." kata Kiran dan mereka saling tertawa.
Bel masuk kerja pun berbunyi, kedua gadis itu segera membuang sampah makanan mereka dan bergegas masuk untuk mulai bekerja lagi.
***
Mohon like, komentar, favorite dan votenya ya..
Terima kasih...😍😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Aris Pujiono
angga itu
2022-03-07
0
Inti Fatul
Angga kenapa gk pergi aja sih
2022-01-30
1
Yen Lamour
Hai kak, aku makpir nih, yuk saling dukungannya🙏
Critanya menarik, di cicil dulu ya bacanya😊
Terus semangat💪
2022-01-23
2