Karena merasakan situasi canggung, Kiran berusaha pindah ketempat Atun.
Baru saja mau berdiri, tangannya seperti ada yang menarik.
Julian yang menarik tangan Kiran, dengan wajah dia tenggelamkan antara lipatan tangan dan dua dengkulnya.seperti orang menahan sesuatu.
Gilang yang menyadari hal itu memberi isyarat pada Kiran untuk menurut sama Julian.
Kiran pun bingung, apa yang terjadi pada Julian.
Mau tak mau dia kembali duduk seperti semula.
Kiran berusaha mencaritahu dari Gilang, tapi Gilang kembali asyik bicara dengan Atun.
Dan Kiran mengurungkan niatnya.
Kiran pun memandang Julian yang seperti menahan sakit luar biasa.
"Anak ini kenapa? dia sakit atau sedang kecanduan narkoba?" tanya dalam hati Kiran yang bimbang dan khawatir.
Kiran mengusap punggung Julian, dalam hati semoga sedikit bisa meredakan sakitnya Julian.
"Julian kalau aku salah aku minta maaf, apa yang terjadi padamu? kamu sakit apa?" tanya Kiran.
Tapi tak ada respon dari laki-laki itu.
Karena sakitnya tak tertahankan, Julian mengambil botol obat dari dalam tasnya. Dan dia pun segera meminumnya.
Karena penasaran Kiran mengambil botol obat dari Julian, tapi di halangi Julian.
"Sakit apa sih kamu? itu obat apa pil koplo ha..?" tanya Kiran penasaran.
"Diam..! Aku mau tidur sebentar" kata Julian sambil menaruh kepalanya di pangkuan Kiran.
Kiran tak kuasa menolak, karena tahu Julian habis minum obat, pasti butuh istirahat. Kiran pun hanya terdiam.
Dalam hatinya tetap bertanya-tanya "Itu obat beneran apa sejenis narkoba? kalau obat beneran, kamu sakit apa Julian? Dan kalau itu narkoba, a..aku tak bisa menerimamu sebelum kamu janji tak menggunakannya lagi"
Gilang dan Atun yang melihat Julian yang tidur di pangkuan Kiran hanya tersenyum.
Sekejap saja, Julian terlelap dalam mimpinya tanpa peduli kerasnya suara sound musik.
Akhirnya konser music itu pun selesai, Kiran pun membangunkan Julian.
"Julian bangun...pulang yuk!" Kata Kiran saat membangunkan Julian. Pria itu pun bangun, kemudian melihat sekelilingnya.
"Kalian pulang biar kami yang antar pulang" Gilang menawarkan diri.
"Tapi kami tadi berangkat sama Jack dan Kodok?!" kata Atun
"Sudahlah kalian pulang sama mereka saja, kami mau kerumah teman lama" kata Jack seolah memahami.
Mereka berempat pun melangkah ke parkiran mobil. "Julian biar aku yang mengemudi, mana kuncinya?" kata Gio.
Julian mengambil kunci mobil dari sakunya dan memberikannya pada Gio.
Mereka pun masuk ke dalam mobil, dengan posisi Gilang mengemudi, Atun duduk di depan samping Gilanh, Kiran duduk di belakang bersama Julian.
Julian pun kembali tertidur di pangkuan Kiran. Dan Gilang segera melajukan mobilnya.
Julian kamu sakit apa? dalam hati Kiran terus bertanya-tanya.
"Gilang,ke Rumah sakit ya" pinta Kiran.
Mendengar kata rumah sakit, Julian terbangun."Jangan Gilang,nanti mereka tahu kalau aku pura-pura sakit" kata Julian berusaha menutupi, gadis disampingnya agar tidak kuatir.
"Pura-pura? yang benar saja? atau jangan-jangan kamu lagi sakaw?" tanya Kiran. selidik,karena Kiran yakin sakitnya Julian tidak dibuat-buat.
"Astaghfirullah.. kamu ngomong apa? kamu kira aku penikmat barang haram? Rokok pun tak aku sentuh, apa lagi Mirasantika..!!" seru Julian sambil bangun dari tidurnya dan duduk menghadap Kiran.
"Habisnya kamu kenapa minum pil dan wajah kamu pucat seperti sakit atau orang lagi sakaw..aku kan nggak tahu?" jelas Kiran.
"Ya,aku lakukan biar kamu cepat memberiku jawaban" Kata Julian berusaha senyum diantara wajah pucatnya.
Kiran pun menatap wajah Julian dalam-dalam
Kemudian Kiran menghadap kedepan,dengan sedikit menunduk.
Air matanya jatuh ke pipinya."Tu kan malah nangis" kata Julian yang terus memperhatikan gadis itu.
Tahu Kiran menangis,Gilang menepikan mobil yang di kendarai ya. Atun pun segera menoleh kebelakang.
"Kiran..."Atun berusaha menenangkan sahabatnya.Gilang pun segera mengajak Atun untuk keluar.
"Mereka butuh privasi, ayo minum sop buah disana" kata Gilang sambil menunjuk gerobak sop buah yang berada diserang jalan.
"Kamu kenapa?" tanya Julian sambil menyibak rambut Kiran yang sebagian menutupi wajahnya.
"Belum apa-apa kamu dah berbohong, bagaimana aku bisa mempercayaimu?" tanya Kiran mengusap air matanya.
Julian menarik nafas panjang, bingung harus menjawabnya.
Disisi satu Julian ingin gadis pujaannya itu mencintainya, di sisi lain Dia ingin di cintai bukan karena kasihan.
"Janganlah kau keluarkan air matamu lagi, tersenyumlah. Setidaknya itu bisa mengurangi sakit yang kurasakan" kata Julian pelan sambil memegang tangan Kiran.
Kiran segera mengusap air matanya dan berusaha tersenyum.Julian gemes melihat tingkah laku Kiran.Julian mengusap rambut gadis pujaannya itu.
"Jadi...kamu benar-benar sakit? sakit apa?" tanya Kiran.
"Aku belum bisa menjawabnya sekarang. Karena kamu belum memberiku jawaban" jawab Julian sambil menatap gadis pujaaannya dengan sayu.
***
**Banyak orang yang berpikir, orang yang berkecimpung dalam musik Underground identik dengan Mirasantika dan terkenal cuek.
Padahal tidak semuanya seperti yang dipikir orang-orang itu.
Mereka juga bersosial dan beragama.
Semua tergantung Individu masing-masing.
Mohon like, komentar, favorite dan votenya ya..
Terima kasih**.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Aris Pujiono
sudah tambah keren nie
2022-03-11
1
Rosananda
Aku hadir kak dengan like untuk ceritanya yang sangat bagus banget.
2021-07-24
1