Turun dari mobil, Kiran pun melambaikan tangannya
"Daaa...sampai ketemu lagi" kata Kiran sambil melambaikan tangannya, Julian pun membalasnya.
"Cepat masuk," pinta Julian.
Kiran mengangguk dan bergegas masuk ke kawasan kos.
Setelah gadis itu hilang dari pandangan matanya,Julian pun segera tancap gas,namun sebelumnya memberi isyarat klakson pada Kodok yang sedang. duduk di depan Warung kopinya.
"yaa.." jawab Kodok sambil melambaikan tangannya.
Sementara itu, Kiran tiba di depan kamar kos Atun dan mengetuknya. Sayup-sayup terdengar suara radio, Atun rupanya mendengarkan musik Underground.
"Assalamu'alaikum..." salam dari Kiran.
"Wa'alaikumsalam.."jawab orang yang berada dalam kamar sambil membuka pintu.
"Kiran, aku kira nggak kesini?" tanya gadis yang dari dalam kamar yang tak lain Atun.
"Mas ILO harus balik lagi ke Lamongan. jadi aku masih disuruh tidur disini. Bolehkan?" balas Kiran.
"O boleh saja, malah dengan senang hati" kata Atun tersenyum.
"Ngomong-ngomong kamu beda lho pake baju ini" kata Atun yang tahu sahabatnya pake dress.
"Sumpah..!" kata Atun.
"Pantesan saja tadi Kodok dan Julian juga bilang gitu?" balas Kiran.
"Julian?" tanya Atun selidik.
Kemudian Kiran pun bercerita mulai dijemput ILO, pertemuannya dengan Julian dan sampai di tempat kos.Atun pun mendengarkan cerita Kiran dengan seksama.
***
Sementara itu Julian mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang.
Seperti ada yang ditahannya.
"obat kok nggak ada?" kata Julian sambil menepikan mobilnya.
Di bukanya laci mobil, dan di temukannya botol obat. "tinggal satu.." gumam Julian dan terus meminumnya.Julian pun mengotak-atik ponselnya, dicarinya nama Gilang.
"Hallo Gilang, kamu dimana?...aku ada perlu sama kamu" kata Julian saat menelpon.
Setelah di beri jawaban dari yang di telfon, Julian melanjutkan perjalanannya.
Tibalah Julian di sebuah rumah, yang tak lain rumah usaha sablon kaosnya.
Julian menjalankan usaha sablon kaos bersama sahabatnya Gilang.
Ada sosok pria yang menghampiri mobil Julian yang tak lain Gilang teman sekaligus partnernya.
"Apa kambuh lagi?" tanya Gio dan bergegas dia mengambil alih kemudi.
"iya, dan obatnya dah habis"Jawab Julian..
"Kamu sih disuruh istirahat nggak mau" kata Gilang
"Ke rumah sakit apa Kliniknya pak Agus?" tanya Gilang sambil mengemudi.
"Ya Klinik Pak Agus saja" jawab Julian.Gilang pun mengangguk mengerti, dia pun segera tancap gas.
Akhirnya merekapun sampai di Klinik.
Setelah keluar mobil, segera Gilang memapah Julian.
"Dokter Agus ada." kata Gilang pada salah satu perawat klinik.
"Oh mas Julian, ada. Masuk saja keruangan biasanya.Saya panggilkan dokter Agus" kata perawat itu yang bergegas mencari keberadaan dokter Agus.
"Mas Julian, kan sudah saya sarankan supaya tetap diklinik." kata seorang dokter saat masuk ke ruangan dimana Julian terbaring lemah.
Dokter Agus segera memeriksa Julian dan menulis resepnya.
Kemudian menyerahkan kepada Gilang.
Gilang pun segera keluar ruangan menuju apotik Klinik.
"Sebenarnya apa yang kamu cari diluar sana?sampai tak kau hiraukan kesehatanmu?" tanya Dokter mengkhawatirkan keadaan Julian.
"Pujaan hati Dok" jawab Julian sambil menahan sakitnya.
"Dokter ini obat ya" kata Gilang saat masuk ruangan.
"Minumkan dan Istirahatlah malam ini disini" kata dokter Agus.
"Baik dokter" jawab Gilang..
"Dokter,sebetulnya Julian sakit apa?" tanya Gilang yang penasaran dengan sakit sahabatnya itu.
Setelah meminumkan obat yang di bawanya ke Julian.
Setelah minum obat, Julian berusaha untuk tidur.
"Leukimia" jawab Dokter Agus yang memastikan Julian minum obat dan beristirahat.
Betapa kagetnya Gilang ,"Leukimia..?!"
Itu penyakit yang dia tahu itu penyakit yang parah dan berbahaya.
***
Pagi harinya, Julian bangun dan mendapati tubuhnya kembali sehat. Dia pun bergegas bangun hendak membersihkan diri di kamar mandi ruangan dimana Dia di rawat.
Gilang terbangun dan langsung mencari keberadaan Julian.
"Mau kemana kamu?" tanya Gilang
"Mandilah,bau.." jawab Julian sambil tersenyum
Setelah membersihkan diri, Julian dan Gilang, keluar ruangan.
"Mas Julian, mas Julian mau kemana?" tanya perawat, khawatir.
"Mau cari udara segar.Jangan kuatir aku kesini lagi kalau obat habis" kata Julian sambil memberikan beberapa lembar uang untuk beaya perawatannya semalam.
Julian dan Gilang segera berlalu meninggalkan klinik Dokter Agus.
Perawat itu pun hanya menggelengkan kepalanya.
"Pasien yang paling bandel di klinik ini sepertinya hanya Tuan Julian" gumam perawat klinik Dokter Agus.
***
**Ikuti terus ceritanya..
Mohon like, komentar, favorite dan votenya ya..
Terima kasih**
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Aris Pujiono
semangat terus kak
2022-03-09
1
Hiatus
cicil ya ka🤗
2022-01-14
1