Hati berbunga di taman bunga

"Julian, kamu bawa apa? motor atau mobil?" tanya ILO pada Julian.

"Eh..m..mob..bil Mas" jawab Julian.

"mana kuncinya?" pinta ILO

Tanpa pikir panjang ILO mengambil kunci mobil dari tangan Julian. Dan memberikan kunci motornya pada Julian.

"Jaga dan antarkan pulang Adikku secara utuh. Mobilmu aku kembalikan juga secara utuh juga, kalau terjadi sesuatu pada Adikku? Krang yang aku cari pertama kalinya adalah kamu.." kata ILO panjang.

"Ini kesempatan kalian PDKT, gunakanlah sebaik mungkin..ok!" lanjut ILO sambil berlalu dan membayar Bakso yang mereka makan.

Setelah mendapat lampu hijau dari sahabat sekaligus kakak Kiran, kemudian Julian mengajak Kiran meninggalkan warung bakso.

Julian pun mengajak Kiran jalan-jalan di sebuah taman bunga.

Mereka berjalan sambil mencari tempat duduk yang teduh. Karena matahari berada di puncak panasnya.

Tibalah di bawah pohon yang rindang.

"Tak ada kursi, duduk dibawah saja ya" kata Julian.

"iya nggak apa-apa" sahut Kiran.

Kemudian mereka saling bercerita, mulai dari hal yang konyol sampai hal serius.

Kiran bercerita tentang mimpinya, ternyata Julian juga mengalami hal yang sama.

Tiba-tiba Julian memanggil pedagang asongan.

"Cak ,air mineral dua" kata Julian dengan logat Jawa Timurnya.

"Ya ada,ini mas.." jawab pedagang itu.

Setelah membayarnya, Julian memberikan satu botol ke Kiran.

"Terima kasih, tahu saja kalau haus" kata Kiran sambil tersenyum.

"Tahulah, aku juga haus" kata Julian sambil balas senyuman Kiran.

Kiran pun membuka tutup botol dan meminumnya.Setelah merasakan tenggorokannya segar kembali, matanya tak lepas memandang sekelilingnya.

Bunga yang berwarna-warni,cantik sekali. Tak henti-hentinya memandang bunga-bunga yang bermekaran di taman itu.

Julian memandangi gadis itu, dengan tatapan yang tak bisa diungkapkan.

Sadar Julian memandanginya, pura-pura mengalihkan pandangannya.

Dia tidak mau menatap mata langsung pada pria di sampingnya itu, selain karena jantungnya berdebar tak karuan, Kiran takut kalau Julian bisa membaca pikirannya.

Untuk menghilangkan kegelisahannya, Julian mengeluarkan bungkus rokok, dan menyalakannya. Tahu apa yang akan dilakukan Julian, Kiran berusaha merebutnya.

"Eh jangan Julian. Kamu nggak boleh merokok ya..!" larang Kiran sambil beranjak lari, hendak membuang rokok Julian.

Julian pun mengejarnya, tanpa sengaja Kiran terpeleset saat berlari. Secara reflek,Julian menangkapnya.

Ya seperti adegan sinetron-sinetron. Mereka saling berpandangan selama beberapa detik dan baru sadar rokok Julian jatuh ke selokan.

"Yah jatuh,nggak apa-apa aku beli lagi" kata Julian sambil melangkahkan kakinya hendak ke warung.

Tiba-tiba tangannya ada yang menarik dari belakang, yang tak lain Kiran. "Jangan merokok ya.." Kiran memohon.

"Emangnya kamu siapa? kok larang-larang aku?pacar bukan, adik juga bukan" ketus Julian, yang sebenarnya Julian tidak merokok. Lebih tepatnya tidak diperbolehkan merokok.

Kiran pun segera melepaskan tangannya, dia terdiam sejenak.

Sambil menggigit bibirnya, Kiran berbicara dalam hati.

"Memang benar,aku ini siapa? Kiran..jangan berharap lebih. Meskipun dia selalu hadir dalam mimpimu" Kiran mengumpat dirinya sendiri.

Kiran pun melangkah ketempat mereka duduk tadi. Kiran bingung tak bisa berkata-kata untuk menjawab Julian.

Julian ikut duduk disamping Kiran.

Dalam hatinya bertanya-tanya "Apa aku terlalu keras bicaranya ya? secara dia dari Solo, persaannya mungkin lebih halus dari gadis Surabaya?"

Seperti ada rasa menyesal dalam hati Julian yang mungkin kata-katanya menyinggung hati gadis yang baru di kenalnya itu.

"Kamu sudah punya pacar apa belum?" tanya Julian mencoba mencairkan suasana.

"Belum.." jawab Kiran

"Maaf, lupakanlah kata-kataku tadi. Aku emosi sesaat.." kata Julian.

"Aku memang bukan siapa-siapa kamu, tapi kamu kan temannya Mas ILO. Jadi temanku juga" kata Kiran polos.

Julian dan Kiran pun saling tersenyum. Karena suasana hati mereka sudah mencair kembali.

Mereka kembali melanjutkan obrolan mereka.

Dan tak terasa matahari beranjak ke ufuk barat.

***

"Aku ini siapa? jangan berharap lebih Kiran..!?"

Yuk bersambung ke episode selanjutnya...

Mohon like, komentar, favorite dan votenya ya..

Terima kasih

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***