Tanda tanya besar

setelah berputar-putar selama beberapa waktu akhirnya William membawa diva ke Cibadak street,mata diva tampak berkaca-kaca saking bahagianya karena akhirnya bisa makan jajanan ala kaki lima

"bapak sering kesini?"

tanya nya spontan

"he em"

William berdehem

*oh iya lupa*

diva terkekeh dalam hati

"eh iya,kamu sering kesini kalau lagi ke Bandung?"

diva mengulang pertanyaan nya

"hmm sama kamu"

William segera turun dari mobil,memutar pintu kemudian membantu membuka pintu mobil dari sisi diva

"eh?"

diva menoleh ke arah William sejenak, wajah laki-laki itu tampak begitu datar, kemudian dia menggaruk kepalanya yang tidak gatal

*dia selalu saja seolah-olah bercanda dengan ku*

rutuk diva pelan

*orang nanya serius dijawab begitu*

dia memunyungkan bibirnya

William menarik pelan nafasnya

"cukup sering tiap kali main ke Bandung"

ralat nya kemudian

"ah,iya"

diva bicara cepat kemudian segera keluar dari sana, matanya tampak celingukan menatap tiap-tiap jualan yang ada

"kamu boleh makan sepuas mu"

ucap William kemudian menutup pintu mobilnya cepat

"kamu yang traktir?"

diva bertanya cepat

"Hm"

William menjawab sambil memasukkan tangan nya ke dalam kantong celananya

diva melebarkan senyumnya,dia fikir laki-laki ini cukup dapat di andalkan untuk urusan makan. diva berjalan cepat melirik ke beberapa penjual disana, melihat makanan apa yang dia fikir bakal disukainya,tapi dia masih cukup bingung dalam memilih

diva sejenak mematung, berfikir makanan yang paling cocok di perut nya itu yang mana

"kemari"

William bicara cepat sambil mengulurkan tangannya ke arah diva

diva menoleh cepat,sejenak dia menatap William sambil mengerutkan dahinya

"ya pak?"

William mengerutkan alis

"eh iya hehehe"

diva masih terus kebablasan memanggil laki-laki itu dengan sebutan pak

enggan menunggu respon diva yang terlalu lamban, William dengan cepat meraih telapak tangan diva dan membawanya menuju ke satu lapak makanan di ujung sana

diva agak bingung,menatap genggaman tangan William sambil mengikuti langkah laki-laki itu. seperti kemarin malam,dia fikir keadaan ini seperti nya sedikit familiar,tapi sepertinya dulu tangan ini yang sering di tarik seseorang bukan yang sering menarik seseorang.

*brrrrtt otak ku mungkin bermasalah*

diva menggeleng-geleng kan kepalanya

"kau pasti menyukainya"

tiba-tiba William berbisik dibalik telinga nya sesaat mereka tiba di sebuah lapak,diva jelas-jelas melonjak sedikit kaget, menoleh ke arah William dan posisi mereka sangat tidak menguntungkan.wajahnya dan wajah laki-laki itu hampir tidak memiliki jarak, merek seakan-akan hampir berciuman

sejenak bola mata mereka bertemu,diva mematung untuk beberapa waktu dan sejurus kemudian langsung tersadar membuang pandangannya dengan cepat

"eh iya "

seketika wajahnya memerah, pura-pura lupa sambil menatap lapak jualan yang di maksud William

"kok kamu tau saya suka soto?"

diva menatap bingung ke arah William.

"aku hanya menebak"

laki-laki itu menjawab sambil langsung masuk ke dalam dan duduk di salah satu kursi yang kosong

"wah sudah lama sekali tidak mampir ke sini mas?"

pria yang usianya mungkin sama seperti ayahnya diva bicara dengan senyuman yang ramah,dia cukup familiar dengan wajah laki-laki yang baru datang itu

"lagi main ke Bandung pak"

William membalas cepat

"sudah berapa tahun ya mas, terakhir mbak nya tidak ikut ya"

diva mengerutkan dahinya

*wah pak Dirut sering ngajak cewek ni kesini*

"lupa pak"

William menjawab Cepat

"seperti biasa ya mas? "

William hanya berdehem

setelah agak lama pria itu menyugukan 2 porsi soto ke arah mereka,sejenak diva melihat ada yang salah,dia hendak bicara

"pak"

"pak satunya tidak pakai kacang,dia alergi kacang pak"

"oalllaahhh lupa bapak".

seketika diva menoleh,dia menaikkan alisnya sambil menatap wajah William penuh dengan tanda tanya

*dia kenapa tahu aku alergi kacang?*

"ganti yang baru saja pak,yang itu tidak apa-apa nanti biar di bungkus saja"

"ok mas"

diva masih menatap wajah dirutnya dalam waktu yang cukup lama,dia fikir apakah ini kebetulan? karena dikantor tidak ada satu orang pun yang tahu jika dirinya alergi kacang-kacangan

"apa kita sudah saling kenal sebelumnya?"

tiba-tiba diva menanyakan hal yang paling tidak masuk akal di dunia ini kepada laki-laki yang ada disampingnya itu

William sejenak menoleh,menatap dalam bola mata gadis itu yang penuh dengan tanda tanya mendalam

Terpopuler

Comments

anisa

anisa

fixxx..dulu mereka sepasang kekasih, kemudian diva kecelakaan and amnesia, so dia lupa sama will, and will juga keluarga mereka dlm misi mengembalikan ingatan diva ttg will

2022-11-07

0

Neyza Shashee OlshopPemenang

Neyza Shashee OlshopPemenang

q penasaran nunggu plasback nya

2022-06-07

0

🐊⃝⃟ Queen K 🐨 코알라

🐊⃝⃟ Queen K 🐨 코알라

Yang pasti dimasa lalu kamu ada William dan juga kesalahpahaman yg belum tuntas sampai dimasa sekarang yaa?

2022-04-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!