Masih belum paham hati nya sendiri

cinta? mana dia tahu itu cinta! iya dia tidak merasakan perasaan seperti itu,baginya jalan bersama tunangannya itu terlihat datar-datar saja ,dia tidak bergetar ketika laki-laki itu menyentuh tangannya atau mencoba mencium nya,dia tidak berdebar-debar saat laki-laki itu membuat kejutan atau berkata jika dia mencintai nya,dia sama sekali tidak kikuk jika laki-laki itu mencoba menggoda nya, semuanya tampak biasa saja.jadi dia fikir wajar saja jika laki-laki itu lelah menghadapi diri nya dan memilih orang lain berdiri disampingnya. bahkan saat dia mendapati laki-laki itu tidur dengan gadis lain,dia sama sekali tidak marah atau menangis,dia hanya merasa jijik melihat nya.

"aku tidak begitu yakin"

jawab diva cepat sambil menatap wajah dirutnya itu

William mengerutkan dahinya, menoleh sejenak ke arah diva

"maksud mu?"

"kedengarannya klise,tapi aku tidak begitu yakin apa aku mencintai nya atau tidak dulu,tapi saat kami putus aku tidak merasa sedikit pun kehilangan,apa itu bisa disebut aku tidak mencintai nya?"

tanya diva dengan wajah polos

William tersenyum kecil

"kau benar-benar seperti batu"

"eh?"

diva melotot ke arah William

"batu?"

tiba-tiba William menghentikan mobilnya,diva baru sadar mereka sudah tiba di parkiran hotel

"apa kamu tertarik menikah tanpa berpacaran lebih dulu?"

tiba-tiba William kembali membuat pertanyaan yang membingungkan untuk nya,dia keluar dari mobil menuju ke sisi diva.

"hah?"

diva memiringkan kepalanya

William membuka cepat pintu mobil itu dan mempersilahkan diva agar turun

"tergantung,aku harus tahu orangnya dulu"

jawab diva bingung

"jika dia bisa menguntungkan mu?apakah orangnya akan tampak penting Dimata mu?"

diva menatap William bingung,dia benar-benar tidak mengerti arah pembicaraan Dirut nya itu

"akan aku pertimbangkan"

jawab diva pelan sambil mengerutkan dahinya

"misalnya orang itu sudah membicarakan nya dengan keluarga mu,termasuk ayah mu?"

"kalau itu aku tidak bisa menolak nya"

begitu mendengar kata ayahnya disebutkan,jelas saja diva tidak bisa menolaknya,dia fikir siapa yang berani membantah kata-kata pria di rumah mereka itu coba?

seketika William menaikkan ujung bibirnya, kemudian dia berjalan mensejajarkan langkahnya di samping diva

*****

Saat masuk ke hotel waktu menunjukkan pukul 11 lebih,diva fikir ini waktunya kembali ke kamar kemudian beristirahat dengan tenang hingga ke esokan pagi nya,tapi sesaat baru melangkah kan kakinya ke lobby hotel,tampak kehebohan terjadi.

beberapa laki-laki saling mengumpat kemudian saling baku hantam, tampak beberapa orang coba melerai,yang cukup darurat dan bikin mata silau juga kepala cukup pening seorang perempuan hanya menggunakan pakaian yang sangat mini coba ditutupi sang laki-laki dengan selimut hotel, keadaan nya sangat kacau dan cukup memprihatinkan,diva tampak bingung dia menonton dengan ekspresi yang cukup kaget

"kenapa itu mbak?"

dia bertanya pada salah seorang yang lalu lalang di hadapan mereka

"kedapatan selingkuh mbak,yang penampilan nya kacau itu istrinya kedapatan sama suaminya lagi tidur berdua di kamar hotel dengan laki-laki lain"

*aiyoooo, bukankah kebetulan sekali? mereka membicarakan soal selingkuh,kembali ke hotel mendapatkan kejadian soal selingkuh*

diva tampak kaget menutup mulutnya dengan tangan nya

William tampak tidak peduli,menarik tangan diva agar menjauh dari sana

"sudah larut,besok kita harus pergi lebih awal menuju ke lokasi kemudian bertemu dengan beberapa relasi"

diva mengangguk pelan,dia fikir bos nya memang type orang yang tidak begitu mempedulikan orang lain jadi melihat kejadian seperti tadi pasti nya tidak membuat nya tertarik sama sekali

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***