si tampan sembilan Koma lima

"ya Tuhan"

teriakan diva sedikit tertahan,saat sebuah mobil menyemburkan air dengan begitu kencang ke arah tubuhnya

bayangkan mulut nya menganga sambil menjijitkan kakinya menatap tidak percaya ke arah pakaiannya

*ya Tuhan mama....,kenapa pagi-pagi nasib ku seburuk ini?*

dia rasanya ingin menangis saat ini

benar harusnya dia tidak memutar lewat jalan ini sehingga tidak harus menemui kesialan besar seperti ini.ini semua karena mamang go car yang tidak nyambung-nyambung soal dimana titik pertemuan mereka,dan diva benar-benar harus mengumpulkan banyak kesabaran dalam meladeni chat WA itu go car.belum juga mobil go car itu datang,tapi mobil lain telah mendahului nya serta membuat malu dan basah kuyup semua pakaian nya

diva ingin mengumpat tapi dia menahannya,karena didalam keluarga nya mengumpat adalah hal yang paling dilarang oleh papa dan mamanya,kata mereka itu dosa.diva fikir mobil itu akan terus melaju tanpa dosa,secara kebanyakan orang-orang yang punya kendaraan roda empat setelah berbuat salah mereka tidak akan mau mengakuinya,apa lagi hal kecil yang mereka anggap seperti kejadian ini

tapi siapa sangka mobil itu berhenti dengan mendadak kemudian mundur berlahan dan langsung menepi di samping diva berdiri.berlahan kaca mobil itu terbuka dan seorang pria tampan terlihat menatapi wajahnya sejenak lantas berkata

"anda tidak apa-apa nona?"

pria itu bertanya sambil sedikit menoleh ke arah diva,dia mengerutkan sedikit dahinya berfikir sepertinya wajah gadis yang didepannya pernah dilihat nya beberapa kali,dia berusaha berfikir beberapa saat sambil menebak-nebak

diva fikir usia pria itu kisaran 28tahunan jelas lebih tua 5-6tahun dari diva tapi wajah nya tampan luar biasa,untuk ukuran gadis normal seperti diva nilai pria itu masuk katagori angka sembilan koma lima (9,5) dari 10,dan dilihat dari pakaian jas rapi yang digunakan nya sepertinya pria itu merupakan orang yang punya tingkat pekerjaan tinggi,tapi wajahnya terlalu tegang dan tidak bersahabat sama sekali

*untung tampan,kalau tidak ku apakan itu wajah*

umpatnya

"apa ini terlihat baik-baik saja?"

diva balik bertanya dengan perasaan yang bercampur aduk jadi 1,rasanya dia ingin marah namun apalah daya dia tidak termasuk wanita yang suka marah,rasanya ingin menangis tapi malunya pasti luar biasa ketika harus menangis sesegukan karena hal sepele begini

jari telunjuk dan jari tengah diva mengarah ke kedua matanya kemudian dia mengarahkan ke arah pria yang ada dihadapannya

"menyebalkan"

celoteh diva dengan perasaan dongkol

pria itu ingin mengatakan sesuatu tapi suara klakson mobil yang ada dibelakangnya saling sahut menyahut tiada henti

"woiii cepat*

"maju"

tinnnn

tinnnn

"masuk saja,saya sedang terburu-buru"

pria itu bicara cepat kemudia membiarkan tombol pintu mobil belakang nya naik agar gadis yang ada dihadapannya itu segera membuka pintu dan masuk

"tuan memang nya saya ini tidak sedang terburu-buru?"

diva balik bertanya dongkol

"kamu mau kemana?"

tanya pria itu pada diva dengan sedikit tergesa-gera

"William konstruksi sejahtera"

sahut diva cepat

"kita searah,cepat yang dibelakang sudah tidak sabaran"

suara klakson mobil terus terdengar nyaring, karena bingung diva langsung membuka pintu mobil dan naik begitu saja.sebenarnya dia kesal tapi dengan ada nya tumpangan mendadak begini membuatnya lebih tenang artinya mungkin dia bisa sampai ke kantor lebih cepat dari harapan,apalagi mamang go car tadi malah menolak pesanan di aplikasi nya dengan alasan sudah masuk ke jam macet yang luar biasa dan diva tidak mungkin kembali memesan go car lewat aplikasi karena Lagi-lagi dia harus membuang waktunya dengan sia-sia

"apa orang kaya saat berkendara selalu lupa untuk memperlambat laju mobilnya ketika ada genangan air didepannya?"

diva bicara sendiri dibelakang sambil membuka bungkusan plastik isi pakaiannya dengan perasaan kesal

dengan cepat-cepat dia membuka blazer luarnya dan membirkan tank topnya tetap menpel di pakaian nya

sejenak pria itu melirik diva dari kaca spion nya,pria itu Fikir ini cewek Busyet luar biasa

"fokus saja menyetir tuan,kalau bukan karena basah belum tentu saya mau berganti pakaian di mobil,anda tau tuan? hari ini sudah di awali dengan kesialan,bahkan bertemu dengan anda benar-benar menambah tingkat kesialan yang luar biasa"

pria itu tetap saja fokus menyetir tanpa ekspresi

"bisa lebih cepat? ini benar-benar waktu yang telat,saya benar-benar bisa mati karena keadaan ini"

diva terus mengomel sambil meraih sebuah rok dan dengan buru-buru memasukkan ke kedua kakinya dan menarik rok itu ke atas, mengancing resletingnya dengan cepat lantas membuka rok yang sudah basah kuyup yang dipakai dia sebelumya dengan cepat

"saya fikir anda mengajarkan hal tidak baik terhadap orang asing?"

pria itu bertanya dengan cepat karena merasa tidak enak dengan tindakan diva

"anda tau keadaan darurat tuan? jika anda sedang berdua kemungkinan besar saya akan memikirkan kembali untuk melakukannya karena yang satu bisa saja menyetir dan yang satu bisa saja melecehkan saya,tapi karena tuan sendirian maka dengan terpaksa dan sangat berat hati saya melakukan semua ini"

cerocos diva tanpa jeda

"dibanding rasa malu karena mengganti pakaian saya didepan anda, pekerjaan saya jauh lebih penting dari pada tingkat malu yang saya rasakan saat in tuan"

pria itu cuma terdiam,tanpa terasa mereka akan masuk ke area kantor PT.William konstruksi sejahtera

"berhenti disini"

diva meminta dengan cepat agar pria itu menghentikan mobilnya

pria itu mengerutkan keningnya, lantas dengan cepat menepi

"jika kita bertemu sekali lagi ingatlah tuan anda berhutang 1 tanggung jawab pada saya,tapi usahakan agar kita tidak bertemu lagi kedepannya,karena saya takut kesialan yang saya terima akan lebih dari pada hari ini"

setelah diva berkata begitu dengan terburu-buru dia membuka pintu mobil itu

*hutanggg ingat hutanggg ya*

"apa tidak hingga kedalam saja?"

pria itu sama sekali tidak menghiraukan ocehan diva,dia bertanya sambil melirik ke arah gadis itu

"kita ini tidak saling kenal,tentu saja memberatkan saya jika di antar ke dalam.ditambah lagi apa tuan kerja disini? tidak kan? jadi terlalu repot kalo tuan mesti masuk ke dalam cuma untuk mengantar saya"

diva dengan cepat berlarian kecil menuju ke gedung William konstruksi sejahtera tanpa menoleh lagi ke arah pria itu,dia fikir tidak penting siapapun pria itu, kedepannya belum tentu bertemu lagi dengan si tampan sembilan koma lima

pria itu menaikkan sedikit bibirnya kemudian terus mengemudikan mobilnya menuju ke arah parkiran belakang utama PT. William konstruksi sejahtera dimana orang-orang di level atas biasanya memarkirkan kendaraan mereka

Terpopuler

Comments

anisa

anisa

uuhhh 9,5...pasti ganteng y tingkat dewa tuh cowok. ..😁

2022-11-07

0

🐊⃝⃟ Queen K 🐨 코알라

🐊⃝⃟ Queen K 🐨 코알라

Bisaan yaa Diva ngelesnya 🤭🤭

2022-04-08

0

Supran Tini

Supran Tini

ow...cinta 9.5...pantesan ku cari kok ga nemu judul itu...di ganti ya kak

2022-04-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!