Tanda tanya besar

"Apa kita sudah saling kenal sebelumnya?"

tiba-tiba diva menanyakan hal yang paling tidak masuk akal di dunia ini kepada laki-laki yang ada disampingnya itu

William sejenak menoleh,menatap dalam bola mata gadis itu yang penuh dengan tanda tanya mendalam.laki-laki itu ingin sekali menyentuh pelan wajah diva seakan-akan ada yang ingin disampaikan nya,tapi sejurus kemudian dia membuang pandangannya

"bukannya di surat lamaran kerja kamu menulis pernyataan itu?"

ucapnya cepat kemudian mulai melahap soto miliknya

diva tampak berfikir,mencoba mengingat-ingat

"seperti nya iya sih"

masih dengan perasaan bingung menuangkan cabai di dalam sotonya kemudian ikut melahap sotonya secara berlahan

*bukankah aneh kalau dia memeriksa berkas ku?*

diva kembali melirik ke arah Dirut nya itu beberapa waktu

*ahhh grrrrrhhhh "

dia menggeleng-geleng kan kepalanya cepat,menepis semua pemikiran didalam kepalanya

*****

Setelah selesai makan pada akhirnya William memutuskan untuk pulang ke hotel,selama di perjalanan mereka tampak tidak banyak bicara,diva kelihatan mulai mengantuk tapi tiba-tiba laki-laki itu menanyakan sesuatu yang sebenarnya sedikit tidak logis bagi diva

"Bagaimana menurut mu soal tunangan yang tidur dengan orang lain?"

"ya pak?"

diva mengerutkan dahinya,dia fikir kenapa dirutnya itu tiba-tiba menanyakan hal yang seperti itu

"pak?"

William meminta diva memperbaiki panggilan nya

"e...lupa lagi"

diva menggigit lidah nya

"Bagaimana menurut mu?"

William mengulang kembali pertanyaan nya

"wah hahahaha buang saja pak"

lagi-lagi diva memanggil laki-laki itu pak, dia fikir sulit sekali mengubah kebiasaan lidahnya itu

*kenapa dia menanyakan itu? seakan-akan dia tahu jika aku pernah di campakkan*

semburat malu tampak di wajah diva

"atau bisa kamu cabik-cabik jantung hati nya"

lanjut diva

jelas saja dia kehilangan kata-kata,tidur dengan orang lain! catat...tidur dengan orang lain! jelas saja itu menjijikkan. sekelabat ingatannya soal tunangan nya dulu tiba-tiba muncul di kepala nya.dia pernah bertunangan saat kuliah di semester 5 tapi orang yang dia percaya itu malah bermain di belakangnya dan itu cukup membuatnya tidak suka

"eh kenapa kamu tiba-tiba menanyakan itu?"

diva bertanya cepat ke arah William

*wah jangan-jangan dia juga pernah mengalami nya, Seperti gosip yang beredar, jangan-jangan dia memang pernah meninggalkan pasangannya karena selingkuh dengan orang lain*

fikir diva dalam hati

*apa itu tunangan nya juga? kan katanya dia belum menikah?*

diva tampak berfikir

"ketika kau bersama seseorang,apa kau pernah benar-benar mencintai nya?"

"ya?"

diva melonjak kaget

"kemarin kamu bilang pernah bertunangan kan? apa kamu pernah mencintai tunangan mu ?"

William kembali bertanya tanpa berniat menoleh ke arah diva

sejenak diva berfikir

*cinta?*

dia tidak begitu paham soal itu,yang dia ingat dia dikenalkan oleh ayahnya pada laki-laki yang adalah anak dari teman ayahnya, mereka bertemu beberapa kali,makan bersama, jalan kemudian bertunangan begitu saja.semua mengalir begitu saja,di atur oleh ayahnya sedemikian rupa, meskipun ingin menolak kuasa ayah diva tidak ada yang berani menolaknya kan, meskipun diva bilang tidak mau juga tidak bakal di dengar kan.pada akhirnya malam itu dia mendapati tunangannya itu sedang bercumbu dengan seorang gadis di kamar apartemen tunangannya itu, Untung nya diva masuk ke apartemen tunangannya itu dengan salah satu sepupunya,jelas saja terjadi kehebohan besar dan pada akhirnya pertunangan itu langsung diputuskan oleh pihak keluarga diva.

sebenarnya alasannya cukup masuk akal

"kamu tidak pernah mencintai ku kan?"

laki-laki itu bertanya datar ke arah diva saat itu

"apa kamu pernah tahu apa yang aku mau? apa kamu pernah mencintai aku? bagaimana perasaan mu selama bersama ku? apa kah ada sedikit saja getaran di hati mu?"

pertanyaan seperti itu terus bergaung ditelinganya hingga bertahun-tahun

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***