setelah melewati jarak tempuh jakarta Bandung lebih kurang 3 s.d 4 jam akhirnya mereka tiba juga di tempat tujuan akhir mereka di Bandung,diva melirik ke arah jam tangannya, sudah hampir jam 7 malam,pak Dirut pada akhirnya menyusun jadwal keberangkatan pada sore hari,katanya sih agar tidak membuang waktu lama mengingat di kantor juga masih banyak kerjaan jadi mereka menyelesaikan lebih dulu tugas di kantor baru meluncur menuju ke Bandung.perhitungan laki-laki itu terlalu detail dan rinci, targetnya begitu tiba mereka bisa menyegarkan diri,pergi makan kemudian istirahat,besok pagi langsung masuk pada jadwal pertemuan dengan relasi mereka di tempat yang telah ditentukan.
"kita berapa hari di Bandung pak?"
diva sempat menanyakan hal itu sebelum berangkat, maklum dia harus menata berapa banyak pakaian yang harus dia bawa sesuai dengan jadwal lama keberangkatan mereka
"kenapa memangnya?"
laki-laki itu menjawab dingin
*ckckck kadang panas,kadang dingin,kadang baik,kadang mengerikan*
omel diva dalam hati
"begini pak,kalau sekiranya cuma 1 hari saya kan tidak harus bawa pakaian banyak-banyak pak,cukup beberapa lembar saja.tapi kalau kita butuh waktu lama disana,artinya saya kan harus bawa pakaian lebih banyak dari pada biasanya pak"
laki-laki itu diam sejenak
"belum tahu berapa hari,nanti kalau butuh pakaian,beli saja"
"yah sayang lah pak buang-buang duit,saya kan dapat gaji bukan cuma mau buat beli baju saja pak"
diva menggerutu pelan
"yang suruh pakai duit kamu siapa? kan saya bilang beli saja,nanti saya yang bayar"
"ya?"
diva melongok
"hahahah bapak kebanyakan bercanda yah"
William menatap bola mata diva tajam
"rik,berikan dia black card"
"baik tuan"
sedetik kemudian pak Riko menyerahkan sebuah black card ke pada diva
*what?*
diva melongok, menatap bengong ke kartu ATM berwarna hitam yang sudah ada ditangannya itu
"kok saya jadi curiga sama bapak?"
diva tiba-tiba memandang pak dirutnya dengan tatapan aneh
"bapak tidak berencana untuk menjebak saya dalam cinta satu malam kan? terus membuat saya jadi simpanan atau istri muda bapak?"
diva langsung saja nyerocos bicara menghadapi Dirut nya sambil ingin mengembalikan black card itu, awalnya dia tidak sadar sudah berani berkata begitu, tiba-tiba dia ingat siapa orang yang ada dihadapannya itu
*haiya...*
dia menggigit lidahnya, memejamkan cepat matanya
"cinta satu malam?istri muda? simpanan?"
William bertanya sambil mengerutkan dahinya
"saya belum pernah menikah,saya tidak butuh wanita simpanan"
jawabnya cepat kemudian menjentikkan jemarinya ke kening diva
"awhhh"
diva meringis,membuka matanya dengan cepat
"ambil ini dan gunakan kapan kamu membutuhkan nya"
dia berkata cepat kembali menyerahkan kartu itu ke tangan diva
"tapi pak"
William seakan-akan tidak mau mendengar kan penolakan
diva menatap kartu itu sejenak,kemudian dia berkata
"tapi orang-orang kantor bilang bapak duda kok,ada anak dan bercerai juga"
lanjut nya sambil meletakkan kartu itu didalam dompetnya dengan perasaan enggan
*issshhh ingin ku pukul mulut ku karena tidak mau berhenti bicara*
"benarkah?"
laki-laki itu bertanya sambil menyusun tas diva di bagasi belakang
"saya memang punya anak,tapi saya belum menikah juga belum pernah bercerai"
"hah?"
diva tampak bengong,dia mematung sejenak menatap wajah Dirut nya sesaat
"tidak paham saya pak"
bicara sambil menggaruk-garuk kan kepalanya
"pin nya aku kirim lewat DM"
ucapnya cepat
*aku tidak butuh juga pak,memang nya kapan aku bakal menggunakannya*
ucap diva dalam hati
"masuk lah,ini sudah cukup sore"
William bicara sambil melirik ke arah jam tangannya
"yakin tuan ingin bawa sendiri mobilnya?"
tiba-tiba pak Riko bertanya dari arah belakang, menundukkan kepalanya kemudian menatap atasannya beberapa saat
"kamu ikuti saja saya dari belakang sama pak Malik,nanti kalau saya capek baru kamu yang bawa mobil"
William bicara cepat kemudian segera masuk kedalam bangku kemudi
diva membuka pintu belakang dengan cepat,tapi tangannya tiba-tiba terhenti
"siapa suruh kamu duduk dibelakang? duduk didepan"
William bicara sambil memerintah
"tapi pak"
"kita sudah cukup terlambat"
"baik pak"
dia akhirnya menutup cepat pintu belakang,kemudian berpindah menuju ke depan
*kenapa dia suka sekali main perintah????? grrrrrhhhh iya iya kan kamu bos nya"
umpat nya dalam hati
dan akhirnya mereka benar-benar telah tiba di sebuah hotel bintang 5 di Bandung,dan diva fikir seperti nya semua orang yang bekerja di hotel ini sudah hapal betul siapa william
"naiklah"
William bicara cepat ke arah diva,memberikannya sebuah room card
"saya akan bantu bawakan tasnya,nona muda hartanto"
diva awalnya tidak mudeng, tiba-tiba mata nya membulat
"hah? hahaah bukan,anda sepertinya telah salah paham"
dia mengibas-ngibaskan tangannya sambil tertawa kecil,menoleh ke arah William minta laki-laki itu memberikan penjelasan
mereka fikir dirinya adalah istri William
tapi William sama sekali tidak mempedulikan nya
*yang benar saja*
pekiknya dalam hati
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
Nur Adam
nikmatin aja diva dh gnteeng rajiir lg gehe
2023-01-19
0
anisa
aq semakin penasaran...kayak ny emang mereka ada hubungan di masa lalu ya...
2022-11-07
0
🐊⃝⃟ Queen K 🐨 코알라
Cari info lagi dari sumber terpercaya Diva 🤣🤭🤭
2022-04-17
0